Anda di halaman 1dari 10

TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN


PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

XIII.6. Daya Dukung Tiang Pancang untuk Kolom (Menerima Tekan)

Gambar XIII.8
Gambar XIII.7
PENAMPANG POER
BEBAN YANG DITERIMA TIANG
KOLOM UTAMA
PANCANG

DISKUSI HASIL TEST


-Pembacaan titik S1, S2 , S3 dihentikan pada kedalaman sekitar 16m dengan tahanan
ujung (qc) antara 70-80 kg/cm2 serta nilai JHP sebesar 2077.7 – 2482.7 kg/cm.
DAYA DUKUNG PONDASI
-Berdasarkan data sondir, maka daya dukung pondasi tiang pancang pada kedalaman
9m sebagai berikut :
Ukuran tiang pancang 20x20 adalah : 16 ton
Ukuran tiang pancang 25x25 adalah : 20 ton
Ukuran tiang pancang 30x30 adalah : 27 ton
Kedalaman tiang pancang = 16 m
Tiang pancang berukuran 200x200 mm2
Beban dari kolom adalah V = Nukolom = 18005.9 kg dan H = Vukolom = 1792 kg
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

Dari hasil sondir diperoleh :


qc (rata-rata) = 75 kg/cm2
JHP = 2280.2 kg/cm

A x qc Kell x JHP
P= 
3 5
20 x 20 x 75 4 x 20 x 2280.2
= 
3 5
= 46483.2 kg

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilakukan perhitungan beban yang terjadi pada
tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi pada bangunan baja.
1. Pembebanan pada pondasi tiang pancang :
 Berat dinding bata ringan = 6 x 4.5 x 0.15 x 600 x 1.2 = 2916 kg
 Berat sloof = 6 x 0.25 x 0.35 x 2400 x 1.2 = 1512 kg
 Berat sendiri pedestal = 0.7 x 0.4 x 1 x 2400 x 1.2 = 806.4 kg
 Berat sendiri poer = 1.5 x 0.75 x 0.5 x 2400 x 1.2 = 1620 kg
 Gaya V (pedestal) = 18060 = 18060kg +
Total = 24914 kg
2. Beban yang terjadi pada tiang pancang :
24914 1792 x 1.5
P=  = 8771 ± 3584
2 0.75
P1 = 16041 kg
P2 = 8873 kg
Dari perhitungan di atas, dapat dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi
pada tiang pancang dan daya dukung tiang pancang sebagai berikut :
P1 (16041 kg) < P (46483.2 kg) (OK)
P2 (8873 kg) < P (46483.2 kg) (OK)
Jadi, tiang pancang 200x200 mm2 dapat digunakan.
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

XIII.7. Daya Dukung Tiang Pancang untuk Kolom Kanan (Menerima Tarik)

Gambar XIII.8
PENAMPANG POER
KOLOM UTAMA
Gambar XIII.7
BEBAN YANG DITERIMA TIANG
PANCANG

DISKUSI HASIL TEST


-Pembacaan titik S1, S2 , S3 dihentikan pada kedalaman sekitar 16m dengan tahanan
ujung (qc) antara 70-80 kg/cm2 serta nilai JHP sebesar 2077.7 – 2482.7 kg/cm.
DAYA DUKUNG PONDASI
-Berdasarkan data sondir, maka daya dukung pondasi tiang pancang pada kedalaman
9m sebagai berikut :
Ukuran tiang pancang 20x20 adalah : 16 ton
Ukuran tiang pancang 25x25 adalah : 20 ton
Ukuran tiang pancang 30x30 adalah : 27 ton
Kedalaman tiang pancang = 16 m
Tiang pancang berukuran 200x200 mm2
Beban dari kolom adalah V = Nukolom = 10231 kg dan H = Vukolom = 7073 kg
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

Dari hasil sondir diperoleh :


qc (rata-rata) = 75 kg/cm2
JHP = 2280.2 kg/cm

A x qc Kell x JHP
P= 
3 5
20 x 20 x 75 4 x 20 x 2280.2
= 
3 5
= 46483.2 kg

Kell x JHP
P=
5
4 x 20 x 2280.2
=
5
= -36480 kg ( TARIK )
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilakukan perhitungan beban yang terjadi pada
tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi pada bangunan baja.
3. Pembebanan pada pondasi tiang pancang :
 Berat dinding bata ringan = 6 x 4.5 x 0.15 x 600 x 1.2 = 2916 kg
 Berat sloof = 6 x 0.25 x 0.35 x 2400 x 1.2 = 1512 kg
 Berat sendiri pedestal = 0.7 x 0.4 x 1 x 2400 x 1.2 = 806.4 kg
 Berat sendiri poer = 1.5 x 0.75 x 0.5 x 2400 x 1.2 = 1620 kg
 Gaya V (pedestal) = 7073 = 7073kg +
Total = 13927.4 kg
4. Beban yang terjadi pada tiang pancang :
13927.4 70.73 x 1.5
P=  = 6963.5 ± 14146
2 0.75
P1 = 21109.7 kg
P2 = 7182.3 kg
Dari perhitungan di atas, dapat dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi
pada tiang pancang dan daya dukung tiang pancang sebagai berikut :
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

P1 (21109.7 kg) < P (46483.2 kg) (OK)


P2 (-7182.3 kg) < P (-36480 kg) (OK)
Jadi, tiang pancang 200x200 mm2 dapat digunakan.

XIII.7. Daya Dukung Tiang Pancang untuk Vertical Grid

Gambar XIII.10
PENAMPANG POER
Gambar XIII.9
VERTICAL GRID
BEBAN YANG DITERIMA TIANG
PANCANG

Kedalaman tiang pancang = 3 m


Tiang pancang berukuran 200x200 mm2
Dari hasil sondir diperoleh :
qc (rata-rata) = 50 kg/cm2
JHP = 700 kg/cm

A x qc Kell x JHP
P= 
3 5
20 x 20 x 50 4 x 20 x 700
= 
3 5
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

= 11942.69 kg TEKAN)

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilakukan perhitungan beban yang terjadi pada
tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi pada bangunan baja.
5. Pembebanan pada pondasi tiang pancang :
 Berat dinding bata ringan = 1.2 x 6 x 7.5 x 0.15 x 600 = 4860 kg
 Berat ver.grid WF 300x150x5.5x8 = 1.2 x 32 x 9.174 = 442.75kg
 Berat hor.grid WF 250x125x6x9 = 1.2 x 49.6 x 6 x 2 =714.24 kg
 Berat sloof = 6 x 0.25 x 0.35 x 2400 x 1.2 = 1512 kg
 Berat sendiri pedestal = 0.7 x 0.4 x 1 x 2400x 1.2 = 806.4 kg
 Berat sendiri poer = 0.75 x 0.75 x 0.5 x 2400 x 1.2 = 810 kg +
Total =9145.39kg
6. Beban yang terjadi pada tiang pancang :
9145.39 3685 x 1.5
P=  = 4572.69 ± 7370
2 0.75
P1 = 11942.69 kg
P2 = 2867 kg
Dari perhitungan di atas, dapat dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi
pada tiang pancang dan daya dukung tiang pancang sebagai berikut :
P1 (11942,69 kg) < P (11942.69 kg)
P2 (2867 kg) < P (11942.69 kg)
Jadi, tiang pancang 200x200 mm2 dapat digunakan.
XIII.8. Pile Cap (Poer) Kolom
1. Penulangan Lentur
Tulangan poer direncanakan menggunakan D19.
Beban dari kolom adalah : V = Nukolom = 18006 kg dan H = Vukolom = 1792 kg
Rmax = 12354 kg = 123540 N
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

12354 kg

375 375
Gambar XIII.11
PEMBEBANAN PADA POER
Mu = 12354 × 0.375
= 4632.75 kgm
= 46.33 kNm
d = 500 – 70 – ½ ×19 = 420.5 mm
Mu 46.33
=  327.52  = 0.0017 (Tabel 5.1.c CUR IV)
bd 2
0.8  0.4205 2
As =  × b × d = 0.0017 × 750 × 420.5 = 536.14 mm2
As min = 0.0025 × 750 × 420.5 = 788.44 mm2
As pembagi = 20% × 788.44 = 157.68 mm2 (D13 – 250)
As < As min
Maka digunakan As= 788.44 mm2
788.44
Banyak tulangan =  2.78  3 tulangan
1    19 2
4

750  2  70  3  19
Jarak tulangan = = 276.5 mm
2
Jadi, tulangan poer yang digunakan adalah D19 – 200

BAB I Cek Geser Pons


Geser pons dilakukan pada ujung kolom

d = 500 – 70 – ½ × 19
= 420.5 mm
½ d = 210.25 mm
bo = 2 × (1120.5+820.5)
Gambar XIII.12
= 3882mm PENAMPANG GESER PONS
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

Vc = 0.75 × 4 × fc ' × bo × d  112 = 0.75  4  25  3882  420.5  112 = 2040476.25 N

Vu < Vc 180060 N < 2040476.25 N (OK)

BAB II Cek Geser Lentur


1 1
Vc = 0.75 ×  f c '  bw × d = 0.75   25  750  420.5 = 197109.38 N
6 6

Vu = 180060 N
Vu < Vc180060 N < 197109.38 N (OK)

Gambar XIII.13
PENULANGAN POER KOLOM

XIII.9. Pile Cap (Poer) Vertical Grid arah Melintang


1. Penulangan Lentur
Tulangan poer direncanakan menggunakan D16.
Beban dari kolom adalah : V = Nukolom = 5160 kg dan H = Vukolom = 3685 kg
Rmax = 12011 kg = 120110 N

12011 kg

375 375
Gambar XIII.14
PEMBEBANAN PADA POER
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

Mu = 12011 × 0.375
= 4504.13 kgm
= 45.04 kNm
d = 500 – 70 – ½ ×19 = 420.5 mm
Mu 45.04
=  463.13  = 0.0024 (Tabel 5.1.c CUR IV)
bd 2
0.55  0.4205 2
As =  × b × d = 0.0024 × 750 × 420.5 = 756.9 mm2
As min = 0.0025 × 750 × 420.5 = 788.44 mm2
As pembagi = 20% × 788.44 = 157.69 mm2 (D16 – 200)
As < As min
Maka digunakan As= 788.44 mm2
788.44
Banyak tulangan =  2.78  3 tulangan
1    19 2
4

750  2  70  3  19
Jarak tulangan = = 276.5 mm
2
Jadi, tulangan poer yang digunakan adalah D19 – 200

BAB III Cek Geser Pons


Geser pons dilakukan pada ujung kolom

d = 500 – 70 – ½ × 19
= 420.5 mm
½ d = 210.25 mm
bo = 2 × (820.5+670.5)
= 2982 mm

Gambar XIII.15
PENAMPANG GESER PONS

Vc = 0.75 × 4 × fc ' × bo × d  112 = 0.75 × 4 25  2982  420.5  112 = 1567413.75 N


Vu < Vc 51600 N < 1567413.75 N (OK)
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN

BAB IV Cek Geser Lentur


1 1
Vc = 0.75 ×  f c '  bw × d = 6
 25  750  420.5 = 262812.5 N
6
Vu < Vc 51600 N < 262812.5 N (OK)

Gambar XIII.16
PENULANGAN POER

Anda mungkin juga menyukai