Gambar XIII.8
Gambar XIII.7
PENAMPANG POER
BEBAN YANG DITERIMA TIANG
KOLOM UTAMA
PANCANG
A x qc Kell x JHP
P=
3 5
20 x 20 x 75 4 x 20 x 2280.2
=
3 5
= 46483.2 kg
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilakukan perhitungan beban yang terjadi pada
tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi pada bangunan baja.
1. Pembebanan pada pondasi tiang pancang :
Berat dinding bata ringan = 6 x 4.5 x 0.15 x 600 x 1.2 = 2916 kg
Berat sloof = 6 x 0.25 x 0.35 x 2400 x 1.2 = 1512 kg
Berat sendiri pedestal = 0.7 x 0.4 x 1 x 2400 x 1.2 = 806.4 kg
Berat sendiri poer = 1.5 x 0.75 x 0.5 x 2400 x 1.2 = 1620 kg
Gaya V (pedestal) = 18060 = 18060kg +
Total = 24914 kg
2. Beban yang terjadi pada tiang pancang :
24914 1792 x 1.5
P= = 8771 ± 3584
2 0.75
P1 = 16041 kg
P2 = 8873 kg
Dari perhitungan di atas, dapat dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi
pada tiang pancang dan daya dukung tiang pancang sebagai berikut :
P1 (16041 kg) < P (46483.2 kg) (OK)
P2 (8873 kg) < P (46483.2 kg) (OK)
Jadi, tiang pancang 200x200 mm2 dapat digunakan.
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN
XIII.7. Daya Dukung Tiang Pancang untuk Kolom Kanan (Menerima Tarik)
Gambar XIII.8
PENAMPANG POER
KOLOM UTAMA
Gambar XIII.7
BEBAN YANG DITERIMA TIANG
PANCANG
A x qc Kell x JHP
P=
3 5
20 x 20 x 75 4 x 20 x 2280.2
=
3 5
= 46483.2 kg
Kell x JHP
P=
5
4 x 20 x 2280.2
=
5
= -36480 kg ( TARIK )
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilakukan perhitungan beban yang terjadi pada
tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi pada bangunan baja.
3. Pembebanan pada pondasi tiang pancang :
Berat dinding bata ringan = 6 x 4.5 x 0.15 x 600 x 1.2 = 2916 kg
Berat sloof = 6 x 0.25 x 0.35 x 2400 x 1.2 = 1512 kg
Berat sendiri pedestal = 0.7 x 0.4 x 1 x 2400 x 1.2 = 806.4 kg
Berat sendiri poer = 1.5 x 0.75 x 0.5 x 2400 x 1.2 = 1620 kg
Gaya V (pedestal) = 7073 = 7073kg +
Total = 13927.4 kg
4. Beban yang terjadi pada tiang pancang :
13927.4 70.73 x 1.5
P= = 6963.5 ± 14146
2 0.75
P1 = 21109.7 kg
P2 = 7182.3 kg
Dari perhitungan di atas, dapat dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi
pada tiang pancang dan daya dukung tiang pancang sebagai berikut :
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN
Gambar XIII.10
PENAMPANG POER
Gambar XIII.9
VERTICAL GRID
BEBAN YANG DITERIMA TIANG
PANCANG
A x qc Kell x JHP
P=
3 5
20 x 20 x 50 4 x 20 x 700
=
3 5
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN
= 11942.69 kg TEKAN)
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilakukan perhitungan beban yang terjadi pada
tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi pada bangunan baja.
5. Pembebanan pada pondasi tiang pancang :
Berat dinding bata ringan = 1.2 x 6 x 7.5 x 0.15 x 600 = 4860 kg
Berat ver.grid WF 300x150x5.5x8 = 1.2 x 32 x 9.174 = 442.75kg
Berat hor.grid WF 250x125x6x9 = 1.2 x 49.6 x 6 x 2 =714.24 kg
Berat sloof = 6 x 0.25 x 0.35 x 2400 x 1.2 = 1512 kg
Berat sendiri pedestal = 0.7 x 0.4 x 1 x 2400x 1.2 = 806.4 kg
Berat sendiri poer = 0.75 x 0.75 x 0.5 x 2400 x 1.2 = 810 kg +
Total =9145.39kg
6. Beban yang terjadi pada tiang pancang :
9145.39 3685 x 1.5
P= = 4572.69 ± 7370
2 0.75
P1 = 11942.69 kg
P2 = 2867 kg
Dari perhitungan di atas, dapat dilakukan perbandingan antara beban yang terjadi
pada tiang pancang dan daya dukung tiang pancang sebagai berikut :
P1 (11942,69 kg) < P (11942.69 kg)
P2 (2867 kg) < P (11942.69 kg)
Jadi, tiang pancang 200x200 mm2 dapat digunakan.
XIII.8. Pile Cap (Poer) Kolom
1. Penulangan Lentur
Tulangan poer direncanakan menggunakan D19.
Beban dari kolom adalah : V = Nukolom = 18006 kg dan H = Vukolom = 1792 kg
Rmax = 12354 kg = 123540 N
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN
12354 kg
375 375
Gambar XIII.11
PEMBEBANAN PADA POER
Mu = 12354 × 0.375
= 4632.75 kgm
= 46.33 kNm
d = 500 – 70 – ½ ×19 = 420.5 mm
Mu 46.33
= 327.52 = 0.0017 (Tabel 5.1.c CUR IV)
bd 2
0.8 0.4205 2
As = × b × d = 0.0017 × 750 × 420.5 = 536.14 mm2
As min = 0.0025 × 750 × 420.5 = 788.44 mm2
As pembagi = 20% × 788.44 = 157.68 mm2 (D13 – 250)
As < As min
Maka digunakan As= 788.44 mm2
788.44
Banyak tulangan = 2.78 3 tulangan
1 19 2
4
750 2 70 3 19
Jarak tulangan = = 276.5 mm
2
Jadi, tulangan poer yang digunakan adalah D19 – 200
d = 500 – 70 – ½ × 19
= 420.5 mm
½ d = 210.25 mm
bo = 2 × (1120.5+820.5)
Gambar XIII.12
= 3882mm PENAMPANG GESER PONS
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN
Vu = 180060 N
Vu < Vc180060 N < 197109.38 N (OK)
Gambar XIII.13
PENULANGAN POER KOLOM
12011 kg
375 375
Gambar XIII.14
PEMBEBANAN PADA POER
TUGAS STRUKTUR BAJA Halaman : 124
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NO. GAMBAR: NRP : 21415169
UNIVERSITAS KRISTEN PONDASI 21415175
PETRA
PERHITUNGAN
Mu = 12011 × 0.375
= 4504.13 kgm
= 45.04 kNm
d = 500 – 70 – ½ ×19 = 420.5 mm
Mu 45.04
= 463.13 = 0.0024 (Tabel 5.1.c CUR IV)
bd 2
0.55 0.4205 2
As = × b × d = 0.0024 × 750 × 420.5 = 756.9 mm2
As min = 0.0025 × 750 × 420.5 = 788.44 mm2
As pembagi = 20% × 788.44 = 157.69 mm2 (D16 – 200)
As < As min
Maka digunakan As= 788.44 mm2
788.44
Banyak tulangan = 2.78 3 tulangan
1 19 2
4
750 2 70 3 19
Jarak tulangan = = 276.5 mm
2
Jadi, tulangan poer yang digunakan adalah D19 – 200
d = 500 – 70 – ½ × 19
= 420.5 mm
½ d = 210.25 mm
bo = 2 × (820.5+670.5)
= 2982 mm
Gambar XIII.15
PENAMPANG GESER PONS
Gambar XIII.16
PENULANGAN POER