Diagnosa Keperawatan Pertama Tujuan (Kriteria hasil ) Intervensi
1.Perfusi Serebral Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan (Perfusi Selebral tidak efektif : Pemantauan tekanan intracranial berhubungan dengan Pendarahan keperawatan selama 1x2 Jam I.06198 ) di Otak diharapkan, dengan kriteria hasil : Observasi : 1. Kesadaran Meningkat 1. Indentifikasi penyebab peningkatan TIK ( Lesi menepati ruang, 2. otot ekstermitas atas 4/5 dan ganguan metabolism, edema serebral, peningkatan tekanan vena, bawah 4/5, obstruksi aliran cairan serebrospinal, hipertensi intracranial 3. Akral hangat idiopatik) 4. Tugor kulit normal 2. Monitoring tekanan darah 5. Tekanan darah normal 3. Monitoring penurunan frekuensi jantung 6. Tekanan arteri rata-rata 4. Monitoring ireguleritas irama nafas 7. Denyut nandi Perifer teratur 5. Monitoring tingkat penurunan tingkat kesadaran (SDKI D.0017) 6. Monitoring perlambatan atau tidak simetrisan respon pupil (SLKI L.02011) 7. Monitoring kadar CO2 8. Monitoring tekanan perfusi serebral 9. Monitoring Jumlah, kecepatan, dan karakteristik, drainase cairan serebrospinal Terapeutik : 1. Ambil sampel drainase cairan serebrospinal 2. Kalibrasi transduser 3. Pertahankan setrilitas sistem pemantauan 4. Pertahankan posisi kepala dan leher netral 5. Bilas sistem pemantauan, bila perlu 6. Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien 7. Dokumentasi hasil Pemantauan Edukasi : 1. Jelaskan Tujuan dan prosedur pemantauan 2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
(Perfusi Selebral tidak efektif : Manajemen peningkatan tekanan
intracranial I.06194) Obsevasi : 1. Identifikasi Penyebab peningkatan TIK 2. Monitor Tanda dan Gejala peningkatan TIK 3. Monitor MAP ( Mean arterial Pressure) 4. Monitor Status Pernafasan 5. Monitor Intake dan output cairan 6. Monitor Cairan Serebro-Spinalis (Warna, Konsistensi) Trapeutik : 1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang 2. Berikan Posisi semi fowler 3. Hindari maneuver valsava 4. Cegah terjadinya kejang 5. Hindari Pengunaan PEEP 6. Hindari pemberian IV Hipotonik 7. Atur Ventilator agar PaCO2 Optimal 8. Pertahankan suhu tubuh Optimal Kolaborasi 1. Kolaborasi Pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu 2. Kolaborasi Pemberian diuretik osmosis, jika perlu 3. Kolaborasi Pemberian pelunak tinja, jika perlu Diagnosa Keperawatan Kedua Tujuan (Kriteria hasil ) Intervensi 2. Resiko Aspirasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan (Resiko Aspirasi : Manajemen Jalan Napas SIKI I.010011) dengan Penurunan tingkat keperawatan selama 1x2 Jam Observasi : kesadaran diharapkan, dengan kriteria hasil : 1. Monitor Pola Napas 1. Tingkat Kesadaran 2. Monitor Bunyi Napas meningnkat 3. Monitor Sputum (Jumlah, Warna, aroma) 2. Adanya kemampuan menelan Terapeutik : 3. Kebersihan mulut baik 1. Pertahankan kepatenanjalan napas dengan head-tilt dan chin-lift 4. 2. Posisikan semi-fowler atau fowler 5. Akumulasi Sekret menurun 3. Berikan minum hangat 6. Tidak ada suara wheezing 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 7. Batuk berkurang 5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik (SDKI D.O006) 8. Frekuensi nafas teratur 6. Berikan Oksigen Edukasi : ( SLKI L.01006) 1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, Jika perlu 2. Ajarkan batuk efektif Kolaborasi 1. Kolaborasi Pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu (Resiko Aspirasi : Pencegahan Aspirasi SIKI I.01018) Observasi : 1. Monitor Tingkat Kesadaran, batuk, muntah, dan kemampuan menelan 2. Monitor status pernapasan 3. Monitor Bunyi napas, terutama setelah makan/minum 4. Periksa residu gaster sebelum memberi asupan oral 5. Periksa Kepatenan selang nasogastrik sebelum memberi asupan oral Terapeutik : 1. Posisikan Semi fowler (30-45 derajat) 2. Pertahankan Posisi semi fowler 3. Pertahankan kepatenan jalan napas 4. Lakukan Penghisapan Jalan napas, jika produksi sekret meningkat 5. Sediakan Suction di ruangan 6. Hindari memberi makanan melalui selang gastrointestinal, jika residu banyak 7. Berikan obat oral dalam bentuk cair Terapeutik 1. Anjurkan makan secara perlahan 2. Ajarkan strategi mencegah aspirasi Diagnosa Keperawatan Ketiga Tujuan (Kriteria hasil ) Intervensi 3. Defisit Keperawatan Diri Setelah dilakukan tindakan (Defisit Keperawatan diri : Dukungan Perawatan Diri SIKI berhubungan dengan Kelemahan keperawatan selama 1x2 Jam I.11348) diharapkan, dengan kriteria hasil : Obsevasi 1. Kemapaun Ingin mandi 1. Monitor Tingkat Kemandirian Menigkat Terapeutik 2. Kemampuan Makan 1. Sediakan ruangan yang terapeutik (Suasanan hangat, rileks, meningkat privasi) 3. Mempertahankan kebersihan 2. Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri diri 3. Jadwalkan rutinitas perawatan diri 4. Mempertahankan kebersihan Edukasi (SDKI D.O109) mulut 1. Anjurkan perawatan diri pada kelurga ( SLKI L.11103)