Anda di halaman 1dari 8

BAB III

Data

3.1 Manajemen modern dalam lembaga perpustakaan

Manajemen Modern di lembaga perpustakaan merupakan suatu proses manajemen


yang mengaplikasikan dan menerapkan teknologi komputer dalam merencanakan,
mengatur, dan mengarahkan kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan untuk mencapai
tujuan tertentu.

Contohnya penggunaan katalog online atau biasa disebut dengan OPAC( Online Public
Access Catalogue) yang memudahkan permustaka untuk mencari bahan pustakanya.
Katalog online ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer dalam proses
katalogisasi, dengan cara mengupload hasil katalog tadi ke database yang telah dibuat
terlebih dahulu.

3.2 Contoh Kasus Manajemen Ilmiah

Pemecatan 5000 Pegawai Tri-Energi


Perusahaan Tri-Energi sebuah perusahaan minyak mempunyai persediaan sekitar
5000 karyawan sebagai hasul kegiatan penarikan selama periode kekurangan tenaga kerja.
Perusahaan mengantisipasikan bahwa pasar tenaga kerja akan semakin ketat. Oleh karenanya
perusahaan memutuskan mempersiapkan diri dengan penarikan kelompok pekerja agar
kebutuhan yang diantisipasi dapat terpenuhi.
Setelah mempekerjakan karyawan ekstra, perusahaan pada dekade selanjutnya secara
continu mengotomatisasikan fasilitas – fasilitas produksinya selama periode tersebut,
meskipun kapasitas produksi berlipat ganda, perusahaan akibat otomatisksasi hanya
memerlukan jauh lebih sedikit karyawan untuk mengoperasikan fasilitas – fasilitas. Jadi
keadaan menjadi berbalik dari antisipasi perusahaan yaitu bahwa 5000 karyawan yang telah
terlanjur ditarik tak pernah lagi seluruhnya dibutuhkan.
Perusahaan menganjurkan untuk mempekerjakan 5000 karyawan itu, dan membuat
masyarakat berpendapat bahwa sekali diterima bekerja seorang karyawan yang melaksanakan
pekerjaan dengan memuaskan dapet mengharapkan untuk tetap mempertahankan
pekerjaannya, bagaimanapun juga Trienergi kemudian mengalami masalah dengan rendahnya
harga dipasaran dan laba yang didapet turun sampai tingkat yang kurang memuaskan,
direktur utama Jhonny Bolang mempertimbangkan pemberhentian 5000 karyawan yang tak
pernah diperlukan tak satupun memenuhi syarat atau perlu dipertahankan sampai pension, dia
sadar bahwa banyak posisi managernya dapat di hilangkan karena secara potensial angkatan
kerja akan lebih kecil.

Contoh Kasus 2 :

Budiono Menerima Tawaran Perkerjaan Baru


Budiono telah menjadi seorang representative pelayanan langganan bagi perusahaan
produk produk ilmiah CIRO untuk beberapa tahun lamanya. Dalam posisi ini dia membantu
para langganan melalui penjelasan tentang cara penggunaan produk produk CIRO untuk
memecahkan berbagai masalah teknis mereka. Dia juga menerima order- order pembelian
dari para langganan, dan memberikan pelayanan purna jual untuk menjamin bahwa
kebutuhan langganan terpuaskan oleh produk – produk CIRO.
Atasan Budiono adalah saudara Wijoyo, manajer pemasaran perusahaan CIRO. Budiono
selalu mempunyai hubungan baik yang menyenangkan dengan saudara Wijoyo, dan
pendapatannya cukup tinggi dibandingkan bekerja di perusahaan lain.
Baru–baru ini Budiono menerima sebuah surat dari saudara Tajudin, Wakil Presiden
Direktur Bidang Penelitian perusahaan CIRO, menanyakan apakah dia “akan tertarik untuk
meluangkan kira-kira setengah waktu kerjanya dalam tim pengkoordinasikan tes-tes
koorperatif dengan para langganan yang bertugas mengevaluasi efektivisa produk-produk
baru CIRO dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tertentu mereka”. Untuk pekerjaan
penelitian terapan ini. Budiono akan melapor kepada Tajudin. Surat tersebut disampaikan
tanpa sepengetahuan Wijoyo.
Budiono sangat tertarik dengan pekerjaan baru ini, tetapi dia ragu-ragu apakah ia dapet
bekerja secara sukses untuk kedua atasannya.

Contoh Kasus 3 :
Manajemen Ilmiah Berarti Eksploitasi Dan Dehumanisasi Karyawan?
Profesor LKH, dikenal sebagai ahli ekonomi tenaga kerja dan manajemen sumber daya
manusia, membuat pernyataan berikut dalam suatu kelas seminar program S2. “Saya menolak
manajemen ilmiah (scientific manajemen) sebagai suatu aliran yang dapat terus
dipertahankan karena aliran itu mengeksploitasi dan melakukan dehumanisasi (tidak
mempermanusiakan) para pekerja. Ini menyebabkan hilangnya respek diri mereka dan
membuat mereka seperti mesin belaka yang mengikuti order-order manajemen”. Professor
LKH menyatakan hal itu dalam tanggapanya terhadap suatu pertanyaan apakah dia setuju
untuk terus mengembangkan tulisan-tulisan Taylor.

BAB IV

Analisa Data dan Pembahasan

4.1 Pengertian Manajemen Modern di Lembaga Perpustakaan


Manajemen modern di lembaga Perpustakaan merupakan suatu proses
manajemen yang mengaplikasikan dan menerapakan teknologi komputer dalam
merencanakan, mengatur, dan mengarahkan kegiatan – kegiatan yang ada di perustakaan
untuk mencapai tujuan tertentu.

Contonhya penggunaan katalog online atau biasa disebut dengan OPAC (Online Public Acces
Catalogue) yang memudahkan pemustaka untuk mencarai bahan pustakanya. Katalog online
ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer dalam proses katalogisasi,
dengan cara meng-upload hasil katalog tadi ke database yang telah dibuat terlebih dahulu.

4.2 FUNGSI MANAJEMEN MODERN DI LEMBAGA PERPUSTAKAAN

1. Planning
Planning (Perencanaan). Dalam melaksanakan kegiatan dan layanan Perpustakaan
maka hal pertama yang harus dilaksanakan adalah menyusun sebuah perencananaan. Dalam
menyusun rencana maka hal yang harus dipertimbangkan adalah dengan menentukan 5W+
1H (who, what, when, where,why dan How). Who atau tentang siapa yang akan melaksanakan
dalam perencanaan tersebut, what atau apa yang harus dilakukan ketika melaksanakan tugas
tersebut, when atau kapan perencanaan itu dilaksanakan, where atau di mana pelaksanaan
tugas tersebut, why atau mengapa tugas itu perlu dilaksanakan dan how bagaimana
melaksanan tugas tersebut secara efektif dan efisien. Dalam suatu organisasi, perencanaan
merupakan awal dari setiap tindakan yang akan dilaksanakan. Perencanan dimaksudkan
untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai.Tanpa adanya perencanaan maka sebuah
kegiatan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Contoh dari fungsi perencanaan dalam manajemen modern di lembaga Perpustakaan adalah
perencanaan anggaran untuk pengadaaan koleksi/bahan pustaka Perpustakaan. Tindakan yang
harus dilaksanakan adalah menentukan 5W+1H. Who atau siapa yang akan melaksanakan
pengadaan koleksi/bahan pustaka , what atau apa saja koleksi/bahan pustaka yang akan
diadakan, when atau kapan proses pengadaan itu dilaksanakan, where atau dimana
koleksi/bahan pustaka itu didapatkan, why atau mengapa koleksi/bahan pustaka tersebut
diambil dan how bagaimana melaksanan pengadaan tersebut secara efektif dan efisien.

2. Organizing
Organizing (pengorganisasian). Sebuah Perpustakaan akan berjalan lebih optimal
apabila terdapat suatu organisasi di dalamnya. Organisasi merupakan salah satu di antara
aspek – aspek perpustakan. Organisasi dapat terbentuk jika terdapat sebuah kerjasama dalam
lingkungan Perpustakaan atau dengan kata lain organisasi dapat dilakukan apabila lebih dari
satu orang. dengan kata lain pengorganisasian merupakan penentuan dan penetapan peran –
peran untuk mencapai tujuan melalui proses kerjasa didalamnya.
Dalam sebuah struktur organisasi manajemen modern di lembaga Perpustakaan biasanya
terdapat Kepala perpustaakaan yang bertugas memimpin Perpustakaan sekaligus
melaksanakan pengawasan, bagian pengeloaan bertugas mengelola dan mengadakan koleksi
atau bahan pustaka, bagian layanan bertugas melayani peminjaman-pengembalian koleksi,
dan bagian kerjasama bertugas menjalin kerjasama dengan Perpustakaan – perpustakaan lain
untuk meningkatkan kualitas mutu dari Perpustakaan itu sendiri.

3. Staffing
Staffng (Pengisian jabatan). Setelah pengorganisasian maka hal yang harus
dilaksanakan adalah pengisian jabatan. Pengisian jabatan ini dilaksanaan dengan
mempertimbangkan kualiatas sumber daya manusia (SDM) yang dapat dilihat dari keahlian
atau kemapuan yang dimiliki. Dengan kata lain pengisian jabatan merupakan proses dimana
sumber daya manusia ditempatkan atau diatur dalam sebuah struktur organisasi sesuai dengan
kebutuhan lembaga dan juga sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.
Pengisian jabatan dalam manajemen modern lembaga Perpustakaan mengikuti rencana dan
organisasi yang telah dibuat sebelumnya.

4. Directing
Directing (pengarahan). Orang yang memiliki kewenangan dalam mengarahkan
adalah pemimpin. Pemimpin dapat memberikan perintah – perintah untuk dilakasanakan dan
memberi pengarahkan staf – staf yang ada dalam Perpustakaan maka diperlukan seorang
pemimpin.
Contohnya dalam penarapan manajemen modern di lembaga Perpustakaan adalah pemberian
motivasi kepada para staf Perpustakaan agar lebih giat dalam melaksanakan tugas – tugasnya,
hal inilah yang dilakukan pemimpin dalam fungsi pengarahan

5. Controlling
Controlling (pengawasan). Hal penting yang harus dilakukan dalam menjalankan kegiatan
maupun layanan Perpustakaan adalah pengawasan terutama pengawasan terhadap kinerja dan
pengawasan mutu. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara pengamatan langsung oleh
kepala Perpustakaan maupun kepala sub bagian Perpustakaan. Pengamatan langsung ini
berupa hasil – hasil data yang berkaitan. Dengan memanfaatkan teknologi komputer maka
proses pengamatan akan lebih dimudahkan.

4.3 MANFAAT MANAJEMEN MODERN DI LEMBAGA PERPUSTAKAAN


Perpustakaan akan semakin berkembang jika menerapkan manajemen modern yaitu
dalam perencanaan, pengorganisasian, pengisian jabatan, pengarahan, dan pengawasan yang
mengaplikasikan teknologi komputer dalam prosesnya. Dengan memanfaatkan teknlogi
komputer, manajemen modern di lembaga Perpustakaan akan banyak memberi kemudahan
dan manafaat diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Kepala Perpustakaan


a. Memudahkan pengawasan terhadap para Pustakawan dan staf Perpustakaan dengan
bantuan teknologi komputer.
b. Memudahkan pengarahan para Pustakawan dan staf Perpustakaan dengan bantuan
teknologi komputer.
c. Memudahkan mengukur kinerja para Pustakawan dan staf dengan bantuan teknologi
komputer
d. Memudahkan mengukur mutu dari Perpustakaan yang dipimpin dengan bantuan teknologi
komputer

2. Manfaat bagi Pustakawan


a. Memudahkan Pustakawan dalam mengelola Perpustakaan
b. Memudahakan Pustakawan dalam melayani pemustaka baik dari peminjaman dan
pengembalian
c. Memudahkan Pustakawan dalam proses pengadaan, seleksi dan katoligasi bahan pustaka
d. Memudahkan Pustakawan membuat kartu anggota Perpustakaan dengan menggunakan
teknologi komputer
3. Manfaat bagi Pemustaka
a. Memudahkan dan mempercepat pemustaka dalam mencari dan menemukan bahan pustaka
b. Memudahkan pemustaka dalam mendaftar anggota Perpustakaan
c. Memudahkan Pemustaka dalam memberikan kritik dan saran bagi Perpustakaan
dari paparan di atas , manajemen modern perlu diterapkan dalam setiap Perpustakaan karena
selain memberikan banyak manfaat dan kemudahan, juga mempercepat proses kegiatan, dan
memaksimalkan Perpustakaan secara efektif dan efisien.

4.4 PENTINGNYA MANAJEMEN MODERN DI LEMBAGA PERPUSTAKAAN


Manajemen modern di lembaga Perpustakaan erat kaitannya dengan perkembangan
dan pemanfaatan teknologi komputer dalam proses – proses manajemen. Dengan
memanfaatkan teknologi komputer maka proses – proses manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengisian jabatan, pengarahan, dan pengawasan menjadi lebih efektif dan
efisien sehingga hasil yang diberikan juga optimal. Contoh nyata dari pentingnya manajemen
modern di lembaga Perpustakaan adalah perencanaan anggaran untuk pengadaaan
koleksi/bahan pustaka Perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi komputer. Hal yang
harus dilaksanakan pertama adalah mebuat rencana, menentukan 5W+1H. Who atau siapa
yang akan melaksanakan pengadaan koleksi/bahan pustaka , what atau apa saja koleksi/bahan
pustaka yang akan diadakan, when atau kapan proses pengadaan itu dilaksanakan, where atau
dimana koleksi/bahan pustaka itu didapatkan, why atau mengapa koleksi/bahan pustaka
tersebut diambil dan how bagaimana melaksanan pengadaan tersebut secara efektif dan
efisien. kemudian setelah pengadaan buku telah didapatkan maka yang harus dilaksanakan
adalah pengkatalogisasian koleksi/bahan pustaka online mapun tertulis. Katalogisasi online
ini bertujuan untuk memudahkan pemustaka untuk mencari koleksi atau bahan pustaka secara
efektif dan efisien.
Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen modern sangat
penting untuk diterapkan dalam lembaga Perpustakaan . Manajemen modern berperan aktif
dalam pengembangan dan peningkatan kualitas Perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari proses
manajemen modern memafaatkan teknlogi komputer dalam proses – proses manajemen, baik
dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian jabatan, pengarahan, dan
pengawasan. Inilah menjadi keunggulan manajemen modern di lembaga Perpustakaan .
4.5 UPAYA DAN CARA MENERAPKAN MANAJEMEN MODERN DI LEMBAGA
PERPUSTAKAAN
Upaya dan cara yang dilakukan untuk mewujudkan Perpustakaan yang menerapakan prinsip
manajemen modern adalah sebagai berikut :

1. Merubah Proses
Dalam subuah lembaga Perpustakaan pada umumnya menggunakan manajemen klasik atau
kuno. Manajemen klasik ini menggunakan prinsip – prinsip tradisional dalam menjalankan
Perpustakaan, baik pelayanan peminjaman-pengembalian, pengadaan koleksi dan lain – lain.
Hal ini menjadikan manajemen klasik menjadi ketinggalan jaman karena pada prosesnya
kurang efektif dan efisien, sehingga perlu pembaruan terhadap proses yang berjalan dalam
Perpustakaan tersebut dengan menerapakan manajemen modern atau manajemen yang
menerapkan dan mengaplikasikan teknologi komputer dalam dalam perpustaakaan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara sosialisasi, seminar dan diklat untuk para Pustakawan dan Staf
Perpustakaan agar menguasai dan menerapkan manajemen modern dalam pepustakaan.

2. Merubah Struktur
Untuk dapat mewujudkan lembaga Perpustakaan yang menerapkan manajemen modern
adalah dengan merubah struktur organisasi, dengan cara perampingan ataupun penambahan
struktur organisasi Perpustakaan.hal ini bertujuan pengoptimalan para Pustakawan dan staf
Perpustakaan dalam menjalankan Perpustakaannya karena telah dibantu dengan teknologi
komputer.

3. Kebijakan
Kebijakan merupakan hal yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Dengan kebijakan yang
telah dibuat dan disepakati oleh kepala Perpustakaan dan bawahannya ini diharapkan dapat
membuat Perpustakaan menjadi semakin berkembang dan dapat mencerdaskan bangsa.
dengan penerapan 3 komponen di atas, maka manajemen modern di lembaga Perpustakaan
akan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai