Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS Kode :

MUHAMMADIYAH MALANG Revisi :


Tanggal :
STANDAR MUTU Halaman : 1 dari 9

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

PENANGGUNG JAWAB
PROSES Nama Jabatan Tanda Tangan TANGGAL

1. Perumusan

2. Pemeriksaan Prof. Dr. Noor Harini, MS Ka. BKMA

3. Persetujuan Dr. Muhajir Effendy, MAP Ketua Senat

4. Penetapan Dr. Muhajir Effendy, MAP Rektor

5. Pengendalian Prof. Dr. Bambang Widagdo, MM Pembantu Rektor I

1
1. Visi dan Misi Visi UMM:
UMM Menjadi universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) berdasarkan nilai-
nilai Islam
Misi UMM:
1) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.
2) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
3) Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah.
4) Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam
kehidupan yang Islami sehingga mampu ber uswah khasanah.
5) Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling
menguntungkan.
2. Rasional  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki misi
yang sejalan dengan fungsi pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
(PP No. 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),
yaitu menyelenggarakan/mewujudkan pendidikan yang
bermutu. Dalam SNP diuraikan bahwa penjaminan mutu
meliputi semua proses dalam pendidikan, termasuk di
dalamnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
mendukung proses pendidikan.
 Sarana dan prasarana pendidikan menurut Pasal 42-48 dalam
PP No. 19/2005 tersebut antara lain meliputi: (1) sarana
pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; dan
(2) prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah,
tempat bermain, tempat rekreasi.
 Berdasarkan visi dan misi UMM dan arahan yang tercantum
dalam SNP tersebut maka UMM melalui Badan Kendali Mutu
Akademik (BKMA) menetapkan standar sarana dan prasarana
pendidikan agar menjadi pedoman dan tolok ukur bagi
pimpinan universitas, pimpinan fakultas, biro, pimpinan
jurusan/program studi, ketua laboratorium, serta semua
badan/lembaga/pusat/unit terkait untuk secara sinergis
mewujudkan misi UMM, yaitu
menyelenggarakan/mewujudkan pendidikan yang bermutu dan
berkelanjutan.
3. Pihak yang 1) Rektor sebagai pimpinan universitas
Bertanggungjawab 2) Dekan sebagai pimpinan fakultas
untuk Memenuhi Isi 3) Kepala biro
Standar 4) Ketua jurusan, ketua program studi sebagai pimpinan
jurusan/program studi.
4. Definisi Istilah 1) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah adalah pimpinan
tertinggi Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia yang
berkedudukan di Jakarta dan Yogyakarta.
2) Gedung Kuliah Bersama (GKB) adalah gedung kuliah dan

2
perkantoran yang ditempati oleh beberapa fakultas.
3) Koefisien Dasar Bangunan (KDB), adalah angka persentase
perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan
gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan
yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata
bangunan dan lingkungan.
4) Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) adalah badan yang
dibentuk pimpinan universitas yang bertugas melaksanakan
sistem penjaminan mutu di UMM.
5) Badan Pengendalian Pembangunan Kampus (BP2K) adalah
badan yang dibentuk pimpinan universitas yang bertugas
untuk melaksanakan pembangunan dan, memb
pememeliharaan sarana prasarana sesuai dengan standar yang
ditentukan.
5. Pernyataan Isi 1) Standar Lahan dan Bangunan
Standar 1.1. Legalitas Lahan
 Status sebagian besar lahan adalah milik sendiri
dengan sertifikat atas nama PP Muhammadiyah;
 Status sebagian kecil lahan adalah sewa secara
formal dari pemegang hak lahan untuk dimanfaatkan
oleh UMM selama jangka waktu minimum 20 tahun.
1.2. Lokasi Lahan
 Lokasi kampus harus mudah dijangkau oleh
mahasiswa dengan menggunakan transportasi umum
 Lokasi kampus dipilih sesuai dengan peruntukannya
berdasarkan masterplan kota
1.3. Luas Lahan
Luas lahan diusahakan yang ideal untuk suatu kawasan
pendidikan dengan kriteria:
 Luas lahan per mahasiswa dan lahan minimum 1,5
m2/mhs
 Luas minimum 35 hektar
 Memenuhi Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
maksimum sebesar 30%.
1.4. Bangunan
 Jumlah gedung dan luas lantai mempertimbangkan
jumlah jurusan/program studi dan jumlah rombongan
belajar di masing-masing jurusan/program studi
dengan rasio luas lantai bangunan per mahasiswa
adalah sebesar 1,5 m2/mhs.
 Bangunan yang didirikan di atas lahan dilengkapi
dengan izin sesuai peraturan yang berlaku.
 Bangunan memenuhi persyaratan kemampuan
bangunan gedung untuk mendukung beban hidup/mati,
beban gempa, dan beban angin.
 Bangunan memenuhi persyaratan untuk pencegahan
terhadap menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
 Desain bangunan mempertimbangkan tersedianya
hubungan horizontal (pintu dan/atau koridor) dan

3
vertikal antar ruang dalam bangunan gedung (tangga,
ram, lift, dan lain-lain), akses evakuasi (sistem bahaya,
pintu keluar darurat, dan lain-lain).
 Bangunan diperiksa secara berkala terhadap seluruh
atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarana dalam rangka
pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, guna
menjaga kelaikan fungsi.

2) Standar Ruang Kuliah


 Ruang kuliah disediakan di beberapa Gedung Kuliah
Bersama (GKB) dengan mempertimbangkan jumlah
jurusan/program studi dan luas minimum ruang kuliah
sesuai ketentuan Ditjen Dikti (1,5 m2 per mahasiswa).
 Dengan memperhatikan program pengembangan kampus,
beberapa GKB tersebut bisa berada di lokasi yang sama
atau di lokasi yang berbeda.
 Ruang kuliah terdiri atas:
- Ruang kuliah dengan luas minimum 1,5 m2 per
mahasiswa kapasitas 50 mahasiswa dengan ukuran 8
m x 9 m.
- Ruang kuliah kecil dengan luas minimum 1,5 m2 per
mahasiswa kapasitas 16 mahasiswa dengan ukuran 4
m x 6 m.
- Ruang kuliah besar dengan luas minimum 1,5 m2 per
mahasiswa kapasitas 90 mahasiswa dengan ukuran 8
m x 18 m.

3) Standar Perpustakaan
 Perpustakaan terdiri atas perpustakaan pusat dan fakultas
atau jurusan/program studi sesuai dengan jumlah sivitas
akademika yang menggunakannya.
 Perpustakaan pusat berkapasitas minimal 3.000 pengguna
yang mempunyai luas 0,2 m2/mahasiswa, dengan luas
minimum 4.000 m2 untuk perpustakaan pusat dan 72 m2
untuk fakultas atau jurusan/program studi.

4) Standar Ruang Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio/unit


Produksi/Kebun Percobaan
 Laboratorium, Bengkel Kerja, dan Kebun Percobaan
dirancang sesuai dengan kurikulum dan standar
kebutuhan di tiap jurusan/program studi.
 Unit produksi di bidang perhotelan dan rekreasi (Hotel
UMM Inn, Rusunawa UMM, dan Taman Rekreasi
Sengkaling) dirancang sesuai dengan standar bangunan
hotel, rusunawa, dan tempat rekreasi air untuk melayani
praktek kerja mahasiswa dan layanan jasa.
 Unit produksi di bidang energi (PLTMH Sengkaling dan
SPBU) dirancang sesuai dengan standar bangunan

4
PLTMH dan SPBU untuk melayani praktek kerja
mahasiswa, produksi energi listrik, dan layanan jasa.
 Unit produksi di bidang perbengkelan (Bengkel Sepeda
Motor Yamaha dan Bengkel Mobil Rinjani) dirancang
sesuai dengan standar bangunan bengkel untuk melayani
praktek kerja mahasiswa dan layanan jasa.
 Unit produksi di bidang penerbitan (UMM Press)
dirancang sesuai dengan standar penerbitan untuk
melayani praktek kerja mahasiswa dan layanan jasa
penerbitan.
 Unit produksi di bidang pertanian (Unit Produksi Jamur
dan Plaza Organik) dirancang sesuai dengan standar
produksi pertanian untuk melayani praktek kerja,
produksi hasil pertanian, dan layanan jasa.

5) Standar Ruang Pimpinan, Dosen, Tata Usaha, dan Kantin


 Ruang pimpinan mempunyai standar sebagai berikut.
- Ruang pimpinan universitas mempunyai luas
minimal 75 m2 per pimpinan dengan lebar minimal
7,5 m.
- Ruang pimpinan fakultas mempunyai luas minimal
16 m2 per pimpinan dengan lebar minimal 4 m.
- Ruang pimpinan jurusan mempunyai luas minimal
12 m2 per pimpinan dengan lebar minimal 3 m.
 Ruang dosen mempunyai luas minimal 4 m2 per dosen
dengan lebar minimal 2 m.
 Ruang Tata Usaha mempunyai luas minimal 48 m2 per
karyawan dengan lebar minimal 4 m.
 Kantin dibangun di beberapa lokasi mendekati GKB dan
perpustakaan, masing-masing dengan luas minimal 100
m2.

6) Standar Tempat Ibadah, Olah Raga, dan Berkreasi


 Tempat ibadah terdiri atas masjid dan mushola memenuhi
kriteria untuk sholat berjamaah sesuai dengan lokasinya.
- Masjid berada di Kampus II dengan luas 200 m2
kapasitas 300 jamaah dan di Kampus III dengan luas
2.000 m2 kapasitas 3.300 jamaah.
- Musholla berada di tiap GKB dengan luas 24 m2
kapasitas 30 jamaah.
 Sarana olah raga memenuhi kriteria lapangan outdoor
untuk beberapa cabang olah raga, yaitu bola basket, bola
voli, dan tenis lapangan; dan kriteria stadion untuk
cabang olah raga sepak bola dan atletik.
 Sarana berkreasi mahasiswa memenuhi kriteria untuk
berkreasi di beberapa ruangan indoor (aula) dengan
kapasitas minimum 400 orang untuk aula kecil dan
kapasitas 6.000 orang untuk aula besar (gedung serba
guna).

5
7) Standar Ruang/Tempat lain untuk menunjang proses
pembelajaran
 Ruangan Hotspot
Ruangan disediakan di tiap GKB, di perpustakaan, dan
tempat-tempat lain dengan luas 1,5 m2 per pengguna
dengan kapasitas minimal untuk 80 pengguna dan ukuran
lebar ruangan minimal 9 m.
 UKM
Kantor UKM memenuhi kriteria ruangan untuk
kesekretariatan dengan luas minimal 24 m2 per UKM dan
lebar minimal 4 m.
 Asrama Mahasiswa
Asrama mahasiswa memenuhi kriteria hunian dengan
daya tampung sesuai yang direncanakan untuk kegiatan
pembentukan karakter mahasiswa baru secara
berkelompok dan bergiliran dengan kapasitas 300
mahasiswa.
 Toko buku
Toko buku memenuhi kriteria ruangan untuk penjualan
buku dan perlengkapan pembelajaran, pelayanan
konsumen, kantor, gudang, dan lain-lain.
 Poliklinik
Poliklinik memenuhi kriteria untuk layanan perawatan
jalan bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan, serta
keluarganya dengan luas minimal 200 m2 terdiri dari
ruang tunggu, ruang pemeriksaan, dan ruang obat.
 Rumah Sakit Pendidikan
Rumah sakit pendidikan memenuhi kriteria standar sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1069/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Klasifikasi
dan Standar Rumah Sakit Pendidikan.

8) Standar Prasarana Umum Penunjang Pembelajaran


 Air
- Tersedia sarana penyediaan air bersih yang
memenuhi persyaratan teknis.
- Jumlah air yang tersedia memenuhi kebutuhan
pemakai.
- Memanfaatkan sumber air di sekitar kampus minimal
sebesar 50%.
- Kualitas air memenuhi persyaratan air bersih.
 Sanitasi
- Tersedia WC dalam jumlah yang cukup, minimal 1
WC untuk 40 pengguna yang aktif di kampu pada
saat yang sama.
- WC/Toilet memenuhi persyaratan teknis dan selalu
dalam keadaan yang bersih.
 Pengelolaan Sampah

6
- Memiliki peralatan/perlengkapan pengelolaan
sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan, TPS
dengan kualitas baik.
- Melakukan kerja sama pengelolaan sampah dengan
pemerintah desa/kelurahan/dinas kebersihan
setempat.
 Drainase
- Saluran drainase memenuhi persyaratan teknis dan
dalam keadaan yang bersih/terpelihara.
- Saluran drainase mampu menampung debit air dalam
kondisi puncak sehingga tidak terjadi genangan.
 Listrik
- Tersedia gardu, peralatan, dan perlengkapan listrik
yang menenuhi persyaratan teknis dan selalu dalam
kondisi baik.
- Tersedia generator pembangkit listrik untuk sumber
tenaga listrik cadangan.
- Tersedia minimal 25% kebutuhan listrik dari sumber
energi terbarukan khususnya sumber air dari Sungai
Brantas.
 Jaringan Telekomunikasi
- Tersedia sambungan dan instalasi telepon dalam
kondisi yang baik di setiap ruangan pimpinan
universitas, fakultas, jurusan, biro, dan pejabat
pengelola yang lain.
- Tersedia jaringan internet dalam kondisi yang baik di
setiap ruangan pimpinan universitas, fakultas,
jurusan, biro, dan pejabat pengelola yang lain.
- Tersedia WIFI dan hotspot di semua lokasi kampus
yang dilengkapi dengan stop kontak yang cukup.
 Jaringan CCTV
- Tersedia kamera CCTV di tiap ruangan kuliah yang
terhubung dengan Kantor BKMA untuk memantau
jalannya proses pembelajaran.
 Transportasi
- Memenuhi syarat konstruksi jalan/jembatan yang
sesuai dan ada pengaturan arus lalu lintas yang tepat.
- Tersedia minimal 500 unit sepeda untuk transportasi
mahasiswa, dosen, dan karyawan di lingkungan
kampus.
- Tersedia minimal 4 unit bus kampus untuk kegiatan
kuliah lapang dengan daya tamping 30 orang.
- Tersedia mobil operasional bagi pimpinan
universitas, fakultas, lembaga/badan/unit dengan
jumlah minimal 70 mobil.
- Tersedia sepeda motor operasional bagi staf
administrasi universitas, fakultas,
lembaga/badan/unit dengan jumlah minimal 20
sepeda motor.
 Parkir

7
Memenuhi daya tampung kendaraan untuk mahasiswa,
dosen, dan karyawan dengan ukuran minimum 1,5 m x
1m untuk parkir sepeda motor dan 5 m x 2,5 m untuk
mobil.
 Taman
Taman kampus ditata sedemikian rupa sehingga
menunjang suasana belajar yang nyaman

9) Standar Peralatan Ruang Kuliah

10) Standar Peralatan Laboratorium

11) Standar Peralatan Pendidikan

12) Standar Peralatan Ruang Kantor

13) Standar Perlengkapan Lain Untuk Menunjang Proses


Pembelajaran

14) Standar Buku dan Sumber Belajar

6. Strategi 1) Pimpinan universitas menyelenggarakan koordinasi dengan


pimpinan fakultas, pimpinan jurusan/program studi, biro, dan
lembaga/badan/pusat/unit secara berkala untuk mengevaluasi
keberadaan sarana dan prasarana agar proses pendidikan dapat
tetap berjalan dengan baik dan bermutu.
2) Pimpinan universitas membentuk Badan Pengendalian
Pembangunan Kampus (BP2K) yang bertugas untuk
melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana
sesuai dengan standar yang ditentukan.
3) Pimpinan universitas dan fakultas bekerjasama dengan pihak
ketiga atau lembaga donor dalam penyediaan sarana dan
prasarana yang penunjang untuk mengurangi beban keuangan
yang dipikul oleh universitas.
4) Melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pemenuhan isi
standar berdasarkan hasil evaluasi.
7. Indikator 1) Jumlah keluhan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan
terhadap layanan sarana dan prasarana.
2) Tingkat kepuasan civitas akademika terhadap layanan sarana
dan prasarana pendidikan, penelitian, dan administrasi.
3) Lama studi mahasiswa (rata-rata 4 tahun untuk program S1)
dan mahasiswa yang memiliki IP yang tinggi (rata-rata >
3,00).
4) Tingkat penggunaan ruang perpustakaan, ruang seminar, dll.
8. Dokumen Terkait 1. Daftar inventarisasi lahan
2. Daftar inventarisasi prasarana
3. SOP pemeliharaan prasarana
4. Formulir pemantauan pemelihaaan prasarana
9. Referensi 1. Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 2013 tentang

8
Perubahan PP No. 19 tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu
Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti,
2010.
4. Statuta dan Renstra UMM
10. Verifikasi Standar peralatan laboratorium ini telah melalui proses
pemeriksaan, pengeditan, pengujian atau verifikasi dan
dinyatakan lolos sehingga dapat dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai