Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODELOGI

3.1. Diagram Alir Percobaan

Berikut ini merupakan gambar diagram alir prosedur penelitian :

Mulai

Studi Literatur

Perencanaan Alat

Persiapan Penelitian

Penyediaan sampah Penyediaan sampah Penyediaan sampah


kantin dan air lindi kantin,tanaman dan air lindi tanaman dan air lindi
perbandingan 50%:50% perbandingan 25%:25%:50% perbandingan 50%:50%

Pemasukan bahan baku ke


dalam digester

Pengambilan data suhu setiap hari jam


06:00,12:00 dan 16:00

Pengambilan sampel produksi


per 7 hari

Pengujian kualitas dan


kuantitas

tidak
Kadar metana
>%40

ya
Pengumpulan data dan analisa

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang digunakan

Alat utama yang digunakan pada penelitian ini adalah digester yang
terdiri dari galon penampung serta tempat fermentasi, balon penampung
gas yang dihubungkan oleh valve dan selang,dan temperatur probe untuk
mengukur suhu di dalam digester

Gambar 3.2 alat utama


1. Galon
Galon yang digunakan berkapasitas 19 liter ini digunakan sebagai
digester yang berfungsi sebagai wadah kedap udara dimana bahan
baku biogas difermentasikan dalam kondisi tanpa oksigen atau anaerob
untuk menghasilkan gas metana

Gambar 3.3 Galon

2. Penampung gas
Penampung yang digunakan sebagai penampung biogas adalah balon
foil dengan ukuran PxLxT (28,5 x 28 x 29,5)

Gambar 3.4 Balon foil


3. Katup dan Nepel
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran biogas dari
digester ke penampung gas.katup ini telah dilengkapi nepel untuk
menyambungkan ke selang

Gambar 3.5 Nepel dan Katup

4. Selang
Selang berfungsi sebagai media penyaluran gas dari digester ke
penampung gas

Gambar 3.6 Selang


5. Pipa tembaga
Pipa tembaga digunakan untuk menyambungkan selang ke tempat
penampung

Gambar 3.7 Pipa Tembaga

6. Klem
Klem digunakan sebagai mengencangkan sambungan antara selang
dan Nepal

Gambar 3.8 Klem

7. Timbangan
Timbangan digunakan untuk mengukur produksi gas. Timbangan yang
digunakan adalah timbangan digital dengan merk HWH DJ1002C
dengan kapasitas 1000gr (1kg x0,01gr), dengan luas pan 9x10 cm, dan
untuk power menggunakan DC adaptor dan baterai
Gambar 3.9 Timbangan
Tabel 3.1 Spesifikasi timbangan

Specification
Merk HWH
Type DJ1002C
Capacity 1000gr
Accuracy 0,01gr
dimension pan 9cm x 10cm
Power 6 Pcs AAA alkaline battries or 8V adaptor

8. Tedlar bag
Alat ini digunakan untuk membawa sampel gas yang akan di uji ke
Universitas Indonesia, tedlar bag yang digunakan merk zefon
internatiol,inc dengan kapasitas 1 liter yang telah dilengkapi fitting
polypropylene

Gambar 3.10 Tedlar Bag


Tabel 3.2 spesifikasi tedlar bag

Specification
Merk Zefon
capacity 1000L
dimension PxL (175 X 227)
material fitting Polypropylene

9. Gelas ukur
Alat ini digunakan untuk mengukur air dan bahan baku yang akan
dimasukan kedalam digester .

Gambar 3.11 Gelas Ukur

Tabel 3.3 spesifikasi gelas ukur

Specification
Merk gren leaf
Kapasitas 1000L
Bahan Polikarbonat
Skala 10ml
10. Termokopel
Digunakan untuk mengukur suhu didalam digester dengan probe yang
telah di tempel secara permanen di dalam digester

Gambar 3.12 Termokopel


Tabel 3.4 spesifikasi termokopel

Specification
K temperature range -200 ~ 1370oC , -328 ~2498oC
K temperature resolution 0.1oC , 0.1oF
K temperature accuracy ± 1oC
Sampling rate Programmable from 1 second up
LCD size (HXW)(mm) 47 x 104
Operating temperature 0 ~ 50oC
Operaring RH % Humidity < 80%
Stronge temperature -20 ~ 50oC
Stronge RH % Humidity < 90%
Dimension (LxWxT)(mm) 152 x 100 x 39
Wight ~300g
Battery 4 Pcs AA alkaline battries or 9v adaptor
Probe type Type K
Chanel 4 ch
11. Mesin pencacah
Alat ini digunakan untuk mencacah sampah tanaman agar menjadi
lebih halus sebelum dimasukan kedalam digester.

Gambar 3.13 Mesin Pencacah


Tabel 3.5 spesifikasi mesin pencacah

Spesifikasi Mesin
Machine Model 160
Motor Speed 1400rpm
Production Capacity 40-60 KG
Waterproofing Level IPX1
Power of Electromotor 400 W
Work Power Supply 220V/50Hz

Waterproofing IPX1 adalah dapat terlindung dari tetesan air secara


vertical
12. Kotak
Kotak ini digunakan untuk mengukur volume gas yang telah
ditampung didalam penampung gas

Gambar 3.14 kotak

Tabel 3.6 spesifikasi kotak

Spesifikasi
Bahan karton 5 mm
Ukuran P x L x T (29x28X32)
pemberat 5 Kg

13. Kromatograpi Gas

Kromatograpi gas digunakan untuk mengukur persentase kandungan


yang terdapat di biogas. Kromatograpi gas yang digunakan tipe
Thermal Conductivity Detector (TCD). Tempat untuk pengujiam
Kromatograpi gas yakni di Departemen Tekni Kimia Universitas
Indonesia. Kromatograpi gas di Departemen kimia Universitas
Indonesia dapat mendeteksi gas seperti CH4, H2, N2, O2,CO2, dan
CO,akan tetapi zat seperti H2S tidak bisa dideteksi
Gambar 3.15 Gas Kromatograpi

Tabel 3.7 Spesifikasi Kromatograpi Gas

Specification
Injector loop and syringe
Colomn shincarbon ST
Detector TCD
temperature range -100 ~ 400oC
Proportional-integration type
temperature control zero cross switching system
temperature control accuracy ± 0.1oC
Coolumn Oven From ambient to 350oC in 13
heating speed minutes
From 350oC to 100oC in 3,5
cooling speed minutes
Stainless steel 6m x 2
Column Glass 5,4m x 2
initial temperature -100oC ~ 399oC (1oC steps)
Temperatur final temperature -0oC ~ 400oC (10oC steps)
Programmer/ Time 0.5 , 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 16,
programing rate 20, 32oC/min
temperature range Ambient ~ 400oC
Proportional-integration type
temperature control zero cross switching System
Temperatur of
temperature control accuracy ± 0.1oC
Injection
Port/Detector If the temperature reaches about
420oC the heater automatically
overheat protection turned off
injection port On-Column injection ports
temperature range Ambient ~ 400oC
Proportional-integration type
TCD Oven
temperature control zero cross switching System
temperature control accuracy ± 0.1oC
If the temperature reaches
about 420oC the heater
overheat protection automatically turned off
One primary pressure regulator
One primary inlet pressure gauge
Flow Control Two differential flow control
Two column inlet pressure
Carrier gas gauges
Diferential type of semi-diffusion
Detector flow system
Thermal
Maximum Temperature 400oC
Conductivity
Detector (TCD) Constant current system (off,60,
70,80,90,100,120,140,160,
bridge current 200Ma
Dimention 400W x 405D X 625Hmm
Other Weight 36 Kg
AC 100/115V or 200/220V as
Power ordered 1500VA max. 50/60Hz

3.2.2 Bahan yang digunakan

1. sampah kantin dan sampah tanaman

Sampah tanaman diambil dari sampah tanaman disekitar kampus selain


dapat memanfaatkan sampah yang tak terpakai juga dapat sebagai bahan
baku biogas. Dan sampah kantin atau makanan diambil disekitar kampus
teknik untirta hal ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang
berasal dari gas metana yang menguap ke udara yang berasal dari sampah
tersebut.

Gambar 3.16 (A) sampah daun kering (B) sampah daun siap dicacah
(C) sampah kantin
2. Air lindi
Air lindi secara umum adalah cair sampah yang ditimbulkan oleh
proses dekomposisi sampah padat dan perkolasi air kedalam timbunan
sampah. limbah ini timbul akibat masuknya air eksternal kedalam
timbunan sampah yang berasal dari air hujan ,air tanah, maupun air
yang berasal dari sampah itu sendiri, air lindi yang digunakan dalam
penelitian ini diambil langsung dari TPA Bagendung Cilegon dengan
menggunakan ember.

Gambar 3.17 Pengambilan air lindi

Tabel 3.8 Hasil kandungan pengujian air lindi TPA bagendung


NO Parameter Kandungan
1 COD 3636 mg/L
2 pH 8
3 TSS 347 mg/L
4 Fe 6,5 mg/L
5 Pb 20 mg/L

Chemical Oxygen Demand (COD) menyatakan jumlah total oksigen yang


dibutuhkan untuk mengoksidasi semua bahan organik yang terdapat dalam
perairan menjadi CO2 dah H2O. Nilai Ph menunjukan tinggi atau rendahnya
konsentrasi ion hidrogen dalam air, kemampuan air untuk mengikat atau
melepaskan sejumlah ion hidrogen akan menunjukan apakah perairan itu asam
atau basa. Total Suspended Solid (TSS) adalah partikel tersuspensi dalam air
berupa partikel bebas dan koloid dengan ukuran sangat kecil antara 0,001 mikron
(10-6 mm) sampai ukuran 1 mikron(10-3 mm) yang tertahan pada saringan
Millipore dengan diameter pori 0,4 µm.

3.3 Tahapan penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara mengadakan penelitian agar


pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Penelitian ini menggunakan suatu metode pendekatan yaitu metode eksperimen.
Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan
faktor-faktor lain yang bisa mengganggu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998).
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode study literature, metode
observasi dan metode interview terhadap produksi biogas yang akan diuji.
1. Metode Studi Literature
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku,
artikel, jurnal penelitian, website, dan lain sebagainya yang sesuai dengan yang
akan dibahas pada penelitian.
2. Metode Observasi
Mengumpulkan data – data yang ada di lapangan khususnya lokasi yang akan
menjadi obyek penelitian. Pengambilan data kualitas biogas dengan melakukan
pengujian di laboratorium terpadu.
3. Metode Interview
Mengumpulkan data dengan menanyakan kepada pihak – pihak yang memiliki
kompetensi di bidang terkait.

3.3.1 Tahapan Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengobservasi TPA Bagendung Kota cilegon dimana terdapat
banyak air lindi yang akan digunakan sebagai bahan starter pada
penelitian ini.
2. Mengobservasi Sampah disekitar kampus Teknik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa yang akan digunakan sebagai bahan baku
utama dalam penelitian ini.
3. Melaksanakan studi literatur guna mendapatkan metode yang tepat
untuk melakukan penelitian pemanfaatkan sampah sebagai biogas.
4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini
seperti galon, valve, balon penampung , klem, selang serta alat ukur
dan pencacahan bahan baku yang akan dimasukan kedalam
digester.
5. Perancangan digester dengan memodifikasi galon dengan
menambahkan komponen – komponen tambahan seperti saluran
keluaran gas, dan saluran probe termokopel. Dan melakukan
kalibrasi pada galon dengan memasukan air 14 liter agar tidak ada
kesalahan dalam memasukan bahan baku dan starter
6. Memasukan bahan baku utama dan starter kedalam digester secara
secara bertahap disertai dengan pengadukan agar bahan baku dan
starter bercampur dengan rata
7. Menutup digester yang sudah diisi dan menguncinya dengan lem
agar tercipta ruang kedap udara sebagai syarat proses anaerobic
8. Mengambilan data temperatur setiap hari pada pukul 06:00, 12:00,
dan 16:00
9. Mengambilan data produksi gas dengan timbangan digital 1 kali
seminggu dalam waktu 28 hari
10. Mengambilan sampel produksi biogas dengan menggunakan tedlar
bag dan membawanya ke Departemen Teknik Kimia Universitas
Indonesia guna menguji komposisi gas yang terkandung dengan
menggunakan Kromatograpi Gas setiap 1 kali seminggu selama 28
hari.
11. Mengolah data – data yang dapat untuk dianalisa dan ditarik
kesimpulan.
3.3.2 Skema penelitian
Sebelum memasukan sampah kedalam digester, sampah tanaman
dicacah terlebih dahulu agar halus sedangkan untuk sampah kantin bisa
dimasukan secara langsung. Selanjutnya sampah di ukur dengan gelas ukur
dan dimasukan kedalam digester . Biogas yang diproduksi oleh digester
dihubungkan ke balon penampung gas mengunakan selang, di penutup
digester terdapat probe termokopel untuk mengukur temperatur didalam
digester dan valve yang berfungsi agar tidak terbuang gas saat penggantian
balon penampung. Biogas yang telah tertampung didalam balon di ukur
massa dan volumenya dan dipindahkan kedalam tedlar bag sebagai sampel
yang akan diuji komposisi gas tersebut.

Gambar 3.19 disain Alat


Gambar 3.18 skema pengujian

Anda mungkin juga menyukai