1. 1 Tujuan
1. 3 Dasar Teori
( ) ( )
( ) ( )
2V
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
1 Volt 100 µs
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
1 Volt 100 µs
v/div
t/div
CH2
v/div t/div
1 Volt 100 µs
1. 7 Analisa Data
1. 8 Kesimpulan
PERCOBAAN II
TEKNIK MODULASI FREKUENSI
2.1 Tujuan
Kvco=
( )f
η = indeks modulasi
Δf = deviasi frekuensi
finf = frekuensi informasi, frekuensi modulasi
2.4 Langkah Percobaan
2.4.1 Sinyal Modulasi Frekuensi
a) Buatlah rangkaian seperti gambar 2.2!
Finf
Vin
Grafik 2.1 Hubungan antara Vin dengan Finf pada Modulasi Frekuensi
2.4.3 Analisa Data
2.4.4 Kesimpulan
2.4.5 Pengukuran Deviasi Frekuensi
a) Buatlah rangkaian seperti gambar 2.3 dengan menggunakan
gelombang berbentuk sinusoidal
f Keterangan:
= 2 kHz
= 1 kHz
= 0,5 kHz
Vin
Grafik 2.2 Hubungan Vin dan f pada frekuensi 500 Hz, 1 kHz, dan 2 kHz
2.4.13 Analisa Perhitungan
2.4.14 Data Hasil Perhitungan
Tabel 2.5 Data Hasil Perhitungan Indeks Modulasi
𝛈 0,2 0,3 0,4
2 kHz
1 kHz
0, 5 kHz
𝛈 (indeks modulasi) Keterangan:
= 2 kHz
= 1 kHz
= 0,5 kHz
Vin
Grafik 2.3 Hubungan Vin dan 𝛈 pada frekuensi 500 Hz, 1 kHz, dan 2 kHz
2.4.15 Analisa Data
2.4.16 Kesimpulan
2.4.17 Pengukuran Modulator untuk Sinyal Pulsa Termodulasi Frekuensi
a) Buatlah rangkaian seperti Gambar 2.5! dengan menggunakan
gelombang informasi berbentuk sinusoidal
t/div
CH1
v/div t/div
1 Volt 100 µs
t/div
CH2
v/div t/div
1 Volt 100 µs
t/div
CH2
v/div t/div
5 Volt 50 µ s
t/div
CH2
v/div t/div
5 Volt 50 µ s
3.1 Tujuan
Dalam dua kondisi ASK, carrier di switch ON, sebagai contoh, dengan
biner 1 dan switch OFF dengan biner 0. Metode ini disebut ON-OFF Keying
(OOK). Carrrier terkunci ini dapat di tambahkan dengan memodulasikan
sinyal sinusoida. Ini di kenal dengan penguncian nada (tone keying).
f = frekuensi deviasi
= indeks modulasi
fs = frekuensi step
3.4 Prosedur Percobaan
3.4.1 Pembentukan Sinyal ASK (Amplitudoe Shift Keying )
a) Rakitlah ASK modulator seperti di tunjukan pada gambar 3.3 dibawah
ini. dengan menggunakan gelombang pembawa berbentuk sinusoidal
dan gelombang informasi berbentuk digital
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
2 Volt 1 ms
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
2 Volt 1 ms
v/div
t/div
CH2
v/div t/div
2 Volt 1 ms
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
2 Volt 1 ms
v/div
t/div
CH2
v/div t/div
2 Volt 1 ms
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
2 Volt 1 ms
v/div
t/div
CH2
v/div t/div
2 Volt 1 ms
4.1 Tujuan
Metode durasi pulsa atau modulasi lebar pulsa (PWM) tidak penting
sebagai metode penstransmisian pesan. Maka dari itu, PWM memungkinkan
digunakan dalam elektronika daya untuk control daya. Efisiensi tinggi di capai
sejak transistor dan tabung digunakan sebagai switch dalam control power.
Misal pada transmitter radio AM (high power). Modulasi amplitudo pulsa tidak
digunakan pada jala –jala transmisi karena dapat menyebabkan interferensi
dan band width transmisi menjadi lebar. Maka dari itu, lebih baik digunakan
teknik modulasi yang sesuai, yaitu PDM, PPM, dan PCM.
4.3.1 Pulse Amplitudo Modulasi
Gambar di bawah ini menerangkan tahapan pulsa pada PAM :
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
1 Volt 250 µs
v/div
t/div
CH1
v/div t/div
1 Volt 250 µs
v/div
t/div
CH2
v/div t/div
1 Volt 250 µs