Bab I Pendahuluan: Luka Dekubitus
Bab I Pendahuluan: Luka Dekubitus
PENDAHULUAN
1|luka dekubitus
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan luka dekubitus?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan luka dekubitus?
3. Bagaimana tahapan-tahapan pada luka dekubitus?
4. Bagaimana prosedur perawatan pada luka dekubitus?
2|luka dekubitus
BAB II
PEMBAHASAN
Luka dekubitus atau ulkus dekubitus adalah lesi yang terjadi pada kulit sebagai
akibat tekanan yang lama dan tidak hilang. Tekanan bila tidak dihilangkan dapat
menyebabkan kerusakan jaringan yang tak dapat kembali normal (irreversibel) dalam
waktu 90 menit. Luka ini sering terjadi pada tonjolan tulang; namun luka ini dapat terjadi
dimana saja pada kulit yang mengalami tekanan.
Dekubitus adalah suatu daerah kerusakan seluler yang terlokalisasi, baik akibat
tekanan langsung pada kulit, sehingga menyebabkan “iskemia tekanan”, maupun akibat
kekuatan gesekan sehingga menyebabkan stres mekanik terhadap jaringan. (Chapman
dan Chapman, 1986, hal.106).
1. Etiologi Dekubitus
a. Kekuatan Gesekan
Sebagai contoh, pasien merosot turun dari tempat tidur yang miring disebabkan
karena teknik mengangkat yang kurang baik; mikrosirkulasi lokal terganggu, dan
pembuluh darah mengalami distorsi atau terpotong pada saat lapisan kulit
bergerak secara relatif diantara mereka.
b. Tekanan Menetap
Kulit dan jaringan dibawahnya tertekan di antara tulang dan permukaan keras
lainnya seperti, tempat tidur, meja operasi, atau brankas; tekanan ringan yang
berkepanjangan sama berbahayanya dengan tekanan besar dalam waktu singkat;
mikrosirkulasi lokal terganggu, sehingga menyebabkan hipoksia dan nekrosis
jaringan.
c. Friksi
Sebagai contoh, gosokan berulang pada daerah beresiko tinggi; abrasi superfisial
menyebabkan rusaknya integritas jaringan.
3|luka dekubitus
2. Faktor Eksaserbasi
a. Imobilitas
Sebagai contoh, akibat paralisis, traksi, anestesia, gangguan sendi, tirah baring
yang paksakan, nyeri, sedasi.
b. Perubahan Kesadaran
Sebagai contoh, gangguan neurologis, trauma mayor, analgetik narkotik.
c. Hilangnya Sensasi
Sebagai contoh, praplegia, hemiparesis, neuropati perifer.
d. Penipisan Dermis
Contohnya, sirkulasi perifer yang kurang baik, efek jangka panjang dari terapi
steroid.
e. Penyakit yang Melemahkan yang Terjadi Bersamaan
Sebagai contoh, neoplasma maligna, gangguan kardiovaskuler, infeksi kronis,
anemia.
f. Malnutrisi
Sebagai contoh, defisiensi zat makanan (protein, kalori, vitamin C, besi, seng);
gangguan malabsorbsi.
g. Inkontinensia
Urin dan atau fekal
h. Usia Lanjut
Di atas 70 tahun
i. Dehidrasi
I. Derajat 1
Eritema tak memutih pada kulit yang utuh; mungkin lunak atau terindurasi; tepi
biasanya tidak teratur.
II. Derajat 2
Kehilangan kulit ketebalan parsial termasuk epidermis dan atau dermis. Luka
superfisial dan tampak secara klinik sebagai abrasi, lepuh, atau lubang dangkal.
III. Derajat 3
Kehilangan kulit ketebalan penuh meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan
subkutan yang meluas pada fasia. Luka tampak secara klinik sebagai lubang dalam,
dengan atau tanpa pengelupasan kulit di dekatnya.
IV. Derajat 4
Kehilangan kulit ketebalan penuh yang terjadi dengan kerusakan luas atau nekrosis
pada lapisan subkutan sampai otot dan tulang. Tepi luka tampak pada “roll over”
defek dan tampak sebagai cincin fibrinus.
4|luka dekubitus
V. Derajat 5
Lesi tertutup oleh suatu lapisan membran yang mungkin secara kaku menempel
pada dasar luka. Tahapan sulit untuk ditentukan sampai jaringan parut sudah
mengelupas atau diangkat dengan pembedahan.
5|luka dekubitus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Luka dekubitus atau ulkus dekubitus adalah lesi yang terjadi pada kulit sebagai
akibat tekanan yang lama dan tidak hilang.Luka dekubitus mengharuskan pengobatan
yang serius pada kesehatan klien. Perkembangan luka dekubitus dipengaruhi oleh
penyebab luka dekubitus dan faktor eksaserbasi dari luka dekubitus itu sendiri, serta luka
dekubitus juga mempunyai tahapan-tahapan luka yang dimulai dari derajat 1 sampai
derajat 5.
3.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan agar makalah ini dapat menjadikan suatu pedoman untuk kalangan
umum. Kami sebagai penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Atas kritik, saran, dan perhatian kami ucapkan terimakasih.
6|luka dekubitus
DAFTAR PUSTAKA
https://eviepratiwi.wordpress.com/2012/11/26/32/
7|luka dekubitus