Jurnal 1 Jurnal 2
Judul Jurnal Judul Jurnal
PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, PENINGKATAN SUMBERDAYA
PERTUMBUHAN MANUSIA MELALUI PENERAPAN
LABA, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA TOTAL QUALITY MANAGEMENT
KUALITAS LABA
Variabel Penelitian Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel penelitian, Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
empat variabel bebas (struktur modal, likuiditas, penelitian, satu variabel bebas (TQM) dan
pertumbuhan laba, ukuran perusahaan) dan satu satu variabel terikat (kualitas sumber daya
variabel terikat (kualitas laba). manusia).
Rumusan Masalah Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh struktur modal pada Apakah ada pengaruh penerapan Total
kualitas laba perusahaan manufaktur yang Quality Management (TQM) terhadap
terdaftar di BEI periode 2009-2011? Kualitas Sumber Daya Manusia PR. HF
2. Bagaimana pengaruh likuiditas pada Prima Malang khususnya karyawan
kualitas laba perusahaan manufaktur yang bagian produksi, dimana komponen-
komponen TQM meliputi peran karyawan,
terdaftar di BEI periode2009-2011?
peran pimpinan, hubungan pimpinan dan
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan laba karyawan, aspek organisasi dan aspek
pada kualitas laba perusahaan manufaktur lingkungan?
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan
pada kualitas laba perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011?
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
pada kualitas laba perusahaan manufaktur ini adalah untuk mengetahui proses
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011? penerapan Total Quality Management
2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas pada (TQM), dan tingkat pengaruhnya terhadap
kualitas laba perusahaan manufaktur yang kualitas sumber daya manusia pada PR.
Prima Malang.
terdaftar di BEI periode2009-2011
3. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
laba pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2009-2011
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran
perusahaan pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2009-2011
Kajian Pustaka Kajian Pustaka
1. Struktur Modal 1. Total Quality Management (TQM)
Kualitas laba yang dihasilkan perusahaan dikembangkan tidak hanya sekedar
mempengaruhi reaksi yang diberikan (Easton, sebagai konsep yang menekankan
1989). Kualitas laba yang tinggi menunjukkan pada kualitas produk akhir saja, juga
bahwa investor tertarik pada informasi laba mengutamakan kualitas proses,
(Molaei et al., 2012). Ketika keuntungan lingkungan kerja dan sumber daya
perusahaan meningkat, maka laba perusahaan manusianya yang menghasilkan
dikatakan berkualitas (Hejazi et al., 2005). produk sebagaimana yang diinginkan
dan dibutuhkan oleh konsumen
2. Likuiditas (Heizer dan Render, 2005).
Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan
mampu untuk memenuhi kewajiban finansialnya 2. Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam jangka pendek menggunakan dana Penerapan TQM dalam suatu
lancar yang tersedia. Namun apabila likuiditas perusahaan dapat memberikan
perusahaan terlalu besar maka perusahaan beberapa manfaat yang pada
tersebut berarti tidak mampu mengelola aktiva gilirannya dapat meningkatkan laba
lancarnya semaksimal mungkin sehingga serta daya saing pada perusahaan
kinerja keuangan menjadi kurang baik dan yang bersangkutan. Pengembangan
kemungkinan ada manipulasi laba untuk kualitas sumber daya manusia
mempercantik informasi laba tersebut. Likuiditas merupakan usaha untuk
meningkat karena adanya asimetri informasi meningkatkan kemampuan teknis,
(Amihud, 2008). Gharezi and Zadeh (2013) kemampuan teoritis, kemampuan
menyatakan bahwa likuiditas memiliki hubungan konseptual, peningkatan moral dan
yang lemah dan negatif pada kualitas laba. peningkatan ketrampilan teknik
manusia melalui pendidikan dan
3. Pertumbuhan Laba pelatihan (Martoyo, 2000).
Pertumbuhan laba dapat diketahui dengan
mengukur market to book ratio (Collins dan
Kothari, 1989). Pertumbuhan laba suatu
perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya
laba kejutan yang diperoleh pada periode
sekarang. Investor dapat merespon informasi
laba kejutan tersebut sebagai suatu indikasi
adanya intervensi dari pihak manajemen
perusahaan terhadap laporan keuangan
sehingga laba mengalami peningkatan. Oleh
karena itu, laba yang dihasilkan perusahaan
tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang
sesungguhnya.
4. Struktur Modal
Struktur modal diukur dari tingkat leveragenya
(Hossain et al., 2012). Struktur modal yang
diukur dengan leverage merupakan suatu
variabel untuk mengetahui seberapa besar aset
perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan
(Irawati, 2012). Utang yang dimiliki perusahaan
berhubungan dengan keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan (Keshtavar et al., 2013).
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan berhubungan dengan
kualitas laba sebab semakin besar ukuran suatu
perusahaan maka kelangsungan usaha
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dalam
meningkatkan kinerja keuangan sehingga
perusahaan tidak perlu melakukan praktek
manipulasi laba.
6. Kualitas Laba
Kualitas laba yang dihasilkan perusahaan
mempengaruhi reaksi yang diberikan (Cho and
Jung, 1991). Kuatnya reaksi pasar terhadap
informasi laba dapat dilihat dari tingginya
Earnings Response Coefficient (ERC). Menurut
Scott (2003), ERC atau koefisien respon laba
didefinisikan sebagai ukuran tingkat abnormal
return sekuritas dalam merespon komponen
unexpected earnings yang dilaporkan dari
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas
tersebut. ERC digunakan untuk mengukur
pendapatan tidak normal yang berasal dari laba
kejutan (Teoh and Wong, 1993).
Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran
Hipotesis Hipotesis
H1: Struktur modal berpengaruh positif pada kualitas Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di ini adalah bahwa penarapan total quality
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. management (TQM) berpengaruh
H2: Likuiditas berpengaruh negatif pada terhadap kualitas sumber daya manusia.
kualitas laba perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2009-2011.
H3: Pertumbuhan laba berpengaruh negatif
pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009-2011.
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif
pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009-2011.
Indikator Variabel Penelitian Indikator Variabel Penelitian
Independen (Bebas):
TQM
1. Peran karyawan
2. Peran pimpinan
3. Hubungan pimpinan dan karyawan
4. Aspek organisasi
5. Aspek lingkungan
Dependen (Terikat):
Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia
yaitu kemampuan yang dimiliki oleh
seorang karyawan dalam bekerja di
perusahaan sehingga dapat bekerja
secara maksimal di perusahaan.
1. Kemampuan teoritis
2. Kemampuan teknis
3. Kemampuan konseptual
4. Penigkatan moral
Peningkatan keterampilan teknis.
Jenis Penelitian Jenis Penelitian
penelitian asosiatif Penelitian yang bersifat explanatory.
Populasi dan Sampel Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan yaitu perusahaan Populasi penelitian ini adalah para
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karyawan bagian produksi pada PT. HF
(BEI) dari tahun 2009-2011 yaitu sebanyak 124 Prima Malang, yang berjumlah sebanyak
perusahaan. 216 orang dan terdiri 4 bagian, yaitu
meliputi bagian giling, pemotongan,
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah non pelintingan dan pengepakan.
probability sampling.
Sampel dalam penelitian ini dipilih
Sampel yang digunakan sebanyak 33 perusahaan menggunakan teknik proportional random
manufaktur. samplin.
Jumlah sampel yang diambil sebesar 25%
dari 216 karyawan bagian produksi pada
PR. HF Prima Malang yaitu sebanyak 54
responden.
Jenis Data yang digunakan Jenis Data yang digunakan
kuantitatif Data kuantitatif dan kualitatif.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Pegumpulan Data
1. Observasi non partisipan 1. Kuesioner
2. Gambaran umum perusahaan dan
profil perusahaan.
Sumber data yang digunakan Sumber data yang digunakan
Data sekunder. Data primer dan data sekunder
Pengaruh pertumbuhan laba pada kualitas laba Dari data personalia yang tersedia, untuk
Nilai signifikansi variabel pertumbuhan laba bagian produksi pada PR. HF Prima
menunjukkan angka 0,679 sehingga dapat dikatakan Malang banyak diperkerjakan tenaga kerja
pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas wanita atau kelompok ibu rumah tangga,
laba. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini ditolak. dengan alasan dikarenakan pada bagian
Namun, pertumbuhan laba (x3) memiliki arah yang produksi lebih banyak menggunakan
negatif pada kualitas laba (Y) yang diukur dengan ERC. tenaga kerja wanita mengingat bagian ini
membutuhkan ketelian dan ketelatenan
Pengaruh ukuran perusahaan pada kualitas laba dalam melakukan proses produksi.
Nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan Tenaga kerja wanita atau kelompok ibu
menunjukkan angka 0,000. Sehingga ukuran rumah tangga yang dipekerjakan tersebut
perusahaan (x4) berpengaruh positif dan signifikan berada pada usia pruduktif untuk
pada kualitas laba (Y) yang diukur dengan ERC, maka melakukan proses produksi pada
hipotesis dalam penelitian ini diterima. perusahaan tersebut. Sebagian besar
para karyawan bagian produksi pada
perusahaan tersebut mempunyai tingkat
pendidikan sekolah dasar, yang berarti
menunjukkan bahwa bagian produksi tidak
membutuhkan tenaga kerja yang
berpendidikan tinggi. Mereka dinilai sudah
bisa mengerjakan tugas-tugas pada
bagian proses produksi dengan cukup
riberi pelatihan. Sebagian besar para
karyawan bagian produksi sudah
menikah, sehingga dapat dinilai bahwa
tenaga kerja tersebut telah memiliki
tanggungan keluarga sehingga mereka
bekerja lebih giat. Sebagain besar dari
mereka telah bekerja pada perusahaan
dalam jangka waktu selama 1 sampai 2
tahun, dan pada saat periode penelitian
memiliki gaji atau upah kurag dari Rp.
1.000.000,-. Temuan sekunder terakhir
membuktikan bahwa gaji atau upah para
karyawan bagian produksi pada
perusahaan tersebut sudah sesuai
dengan standar upah minimum regional
yang telah ditetapkan di Kota Malang,
yaitu sekitar Rp. 550.000,-/bulan.