Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL

Jurnal 1 Jurnal 2
Judul Jurnal Judul Jurnal
PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, PENINGKATAN SUMBERDAYA
PERTUMBUHAN MANUSIA MELALUI PENERAPAN
LABA, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA TOTAL QUALITY MANAGEMENT
KUALITAS LABA
Variabel Penelitian Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel penelitian, Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
empat variabel bebas (struktur modal, likuiditas, penelitian, satu variabel bebas (TQM) dan
pertumbuhan laba, ukuran perusahaan) dan satu satu variabel terikat (kualitas sumber daya
variabel terikat (kualitas laba). manusia).
Rumusan Masalah Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh struktur modal pada Apakah ada pengaruh penerapan Total
kualitas laba perusahaan manufaktur yang Quality Management (TQM) terhadap
terdaftar di BEI periode 2009-2011? Kualitas Sumber Daya Manusia PR. HF
2. Bagaimana pengaruh likuiditas pada Prima Malang khususnya karyawan
kualitas laba perusahaan manufaktur yang bagian produksi, dimana komponen-
komponen TQM meliputi peran karyawan,
terdaftar di BEI periode2009-2011?
peran pimpinan, hubungan pimpinan dan
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan laba karyawan, aspek organisasi dan aspek
pada kualitas laba perusahaan manufaktur lingkungan?
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan
pada kualitas laba perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011?
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
pada kualitas laba perusahaan manufaktur ini adalah untuk mengetahui proses
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011? penerapan Total Quality Management
2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas pada (TQM), dan tingkat pengaruhnya terhadap
kualitas laba perusahaan manufaktur yang kualitas sumber daya manusia pada PR.
Prima Malang.
terdaftar di BEI periode2009-2011
3. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
laba pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2009-2011
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran
perusahaan pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2009-2011
Kajian Pustaka Kajian Pustaka
1. Struktur Modal 1. Total Quality Management (TQM)
Kualitas laba yang dihasilkan perusahaan dikembangkan tidak hanya sekedar
mempengaruhi reaksi yang diberikan (Easton, sebagai konsep yang menekankan
1989). Kualitas laba yang tinggi menunjukkan pada kualitas produk akhir saja, juga
bahwa investor tertarik pada informasi laba mengutamakan kualitas proses,
(Molaei et al., 2012). Ketika keuntungan lingkungan kerja dan sumber daya
perusahaan meningkat, maka laba perusahaan manusianya yang menghasilkan
dikatakan berkualitas (Hejazi et al., 2005). produk sebagaimana yang diinginkan
dan dibutuhkan oleh konsumen
2. Likuiditas (Heizer dan Render, 2005).
Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan
mampu untuk memenuhi kewajiban finansialnya 2. Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam jangka pendek menggunakan dana Penerapan TQM dalam suatu
lancar yang tersedia. Namun apabila likuiditas perusahaan dapat memberikan
perusahaan terlalu besar maka perusahaan beberapa manfaat yang pada
tersebut berarti tidak mampu mengelola aktiva gilirannya dapat meningkatkan laba
lancarnya semaksimal mungkin sehingga serta daya saing pada perusahaan
kinerja keuangan menjadi kurang baik dan yang bersangkutan. Pengembangan
kemungkinan ada manipulasi laba untuk kualitas sumber daya manusia
mempercantik informasi laba tersebut. Likuiditas merupakan usaha untuk
meningkat karena adanya asimetri informasi meningkatkan kemampuan teknis,
(Amihud, 2008). Gharezi and Zadeh (2013) kemampuan teoritis, kemampuan
menyatakan bahwa likuiditas memiliki hubungan konseptual, peningkatan moral dan
yang lemah dan negatif pada kualitas laba. peningkatan ketrampilan teknik
manusia melalui pendidikan dan
3. Pertumbuhan Laba pelatihan (Martoyo, 2000).
Pertumbuhan laba dapat diketahui dengan
mengukur market to book ratio (Collins dan
Kothari, 1989). Pertumbuhan laba suatu
perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya
laba kejutan yang diperoleh pada periode
sekarang. Investor dapat merespon informasi
laba kejutan tersebut sebagai suatu indikasi
adanya intervensi dari pihak manajemen
perusahaan terhadap laporan keuangan
sehingga laba mengalami peningkatan. Oleh
karena itu, laba yang dihasilkan perusahaan
tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang
sesungguhnya.

4. Struktur Modal
Struktur modal diukur dari tingkat leveragenya
(Hossain et al., 2012). Struktur modal yang
diukur dengan leverage merupakan suatu
variabel untuk mengetahui seberapa besar aset
perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan
(Irawati, 2012). Utang yang dimiliki perusahaan
berhubungan dengan keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan (Keshtavar et al., 2013).

5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan berhubungan dengan
kualitas laba sebab semakin besar ukuran suatu
perusahaan maka kelangsungan usaha
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dalam
meningkatkan kinerja keuangan sehingga
perusahaan tidak perlu melakukan praktek
manipulasi laba.

6. Kualitas Laba
Kualitas laba yang dihasilkan perusahaan
mempengaruhi reaksi yang diberikan (Cho and
Jung, 1991). Kuatnya reaksi pasar terhadap
informasi laba dapat dilihat dari tingginya
Earnings Response Coefficient (ERC). Menurut
Scott (2003), ERC atau koefisien respon laba
didefinisikan sebagai ukuran tingkat abnormal
return sekuritas dalam merespon komponen
unexpected earnings yang dilaporkan dari
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas
tersebut. ERC digunakan untuk mengukur
pendapatan tidak normal yang berasal dari laba
kejutan (Teoh and Wong, 1993).
Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran

Total Quality Kualitas


H1
Management Sumber Daya
(TQM) Manusia

Hipotesis Hipotesis
H1: Struktur modal berpengaruh positif pada kualitas Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di ini adalah bahwa penarapan total quality
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. management (TQM) berpengaruh
H2: Likuiditas berpengaruh negatif pada terhadap kualitas sumber daya manusia.
kualitas laba perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2009-2011.
H3: Pertumbuhan laba berpengaruh negatif
pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009-2011.
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif
pada kualitas laba perusahaan
manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009-2011.
Indikator Variabel Penelitian Indikator Variabel Penelitian
Independen (Bebas):
TQM
1. Peran karyawan
2. Peran pimpinan
3. Hubungan pimpinan dan karyawan
4. Aspek organisasi
5. Aspek lingkungan
Dependen (Terikat):
Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia
yaitu kemampuan yang dimiliki oleh
seorang karyawan dalam bekerja di
perusahaan sehingga dapat bekerja
secara maksimal di perusahaan.
1. Kemampuan teoritis
2. Kemampuan teknis
3. Kemampuan konseptual
4. Penigkatan moral
Peningkatan keterampilan teknis.
Jenis Penelitian Jenis Penelitian
penelitian asosiatif Penelitian yang bersifat explanatory.
Populasi dan Sampel Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan yaitu perusahaan Populasi penelitian ini adalah para
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karyawan bagian produksi pada PT. HF
(BEI) dari tahun 2009-2011 yaitu sebanyak 124 Prima Malang, yang berjumlah sebanyak
perusahaan. 216 orang dan terdiri 4 bagian, yaitu
meliputi bagian giling, pemotongan,
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah non pelintingan dan pengepakan.
probability sampling.
Sampel dalam penelitian ini dipilih
Sampel yang digunakan sebanyak 33 perusahaan menggunakan teknik proportional random
manufaktur. samplin.
Jumlah sampel yang diambil sebesar 25%
dari 216 karyawan bagian produksi pada
PR. HF Prima Malang yaitu sebanyak 54
responden.
Jenis Data yang digunakan Jenis Data yang digunakan
kuantitatif Data kuantitatif dan kualitatif.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Pegumpulan Data
1. Observasi non partisipan 1. Kuesioner
2. Gambaran umum perusahaan dan
profil perusahaan.
Sumber data yang digunakan Sumber data yang digunakan
Data sekunder. Data primer dan data sekunder

Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data


1. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Validitas
2. Uji Regresi Linier Berganda 2. Uji Reliabilitas
3. Uji Kelayakan Model 3. Analisis regresi linier berganda.
4. Uji T
Hasil Hasil
Pengujian Asumsi Klasik 1. Kuantitatif
Uji Normalitas
Uji Validitas
Tabel 1 Deskripsi Variabel Penelitian
No. Variabel Penelitian Skor
Rata-
rata
1. Peran karyawan (X1) 3,71
2. Peran Pimpinan (X2) 3,73
3. Hubungan pimpinan 3,94
dan karyawan (X3)
4. Aspek organisasi (X4) 4,10
5. Aspek lingkungan 4,07
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas (X5)
Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa titik-titik 6. Kualitas SDM (Y) 4,08
menyebar di sekitar garis diagonal. Jadi, model regresi
layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. 1. variabel peran karyawan (X1)
diperoleh skor rata-rata sebesar 3,71.
Uji Multikolinearitas Karena skor rata-rata mendekati nilai 4,
berarti mayoritas responden menyatakan
Tabel 2. setuju bahwa variabel ini dibutuhkan
Hasil Uji Multikolinearitas dalam penerapan TQM dalam perusahaan
Variabel Tolerance VIF PR. HF Prima Malang.
Struktur Modal 0,687 1,456
Likuiditas 0,742 1,349 2. variabel peran pimpinan (X2)
Pertumbuhan Laba 0,533 1,876 diperoleh skor rata-rata sebesar 3,73.
Ukuran Karena skor rata-rata mendekati nilai 4,
0,621 1,611 berarti mayoritas responden menyatakan
Perusahaan
setuju bahwa variabel ini dibutuhkan
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dalam penerapan TQM dalam perusahaan
nilai VIF tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai PR. HF Prima Malang.
VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak mengandung gejala multikolinearitas. 3. variabel hubungan pimpinan dan
karyawan (X3)
Uji Autokorelasi diperoleh skor rata-rata sebesar 3,94.
Karena skor rata-rata mendekati nilai 4,
Tabel 3. berarti mayoritas responden menyatakan
Hasil Uji Autokorelasi setuju bahwa variabel ini dibutuhkan
Adjuste Std. Error Durbin dalam penerapan TQM dalam perusahaan
R PR. HF Prima Malang.
Mode dR of the -
R Squar
l Square Estimate Watso
e 4. variabel aspek organisasi (X4)
n
0,55 0,285156 diperoleh skor rata-rata sebesar 4,10.
1 0,310 0,281 0,821 Karena skor rata-rata mendekati nilai 4,
7 1
berarti mayoritas responden menyatakan
Angka Durbin Watson untuk model regresi adalah setuju bahwa variabel ini dibutuhkan
0,821. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,7575 (dU) dan dalam penerapan TQM dalam perusahaan
2,2425 (4-dU). PR. HF Prima Malang.

Uji Heteroskedastisitas 5. variabel aspek lingkungan (X5)


diperoleh skor rata-rata sebesar 4,07.
Tabel 4. Karena skor rata-rata mendekati nilai 4,
Hasil Uji Heteroskedastisitas berarti mayoritas responden menyatakan
setuju bahwa variabel ini dibutuhkan
dalam penerapan TQM dalam perusahaan
PR. HF Prima Malang.

6. Terakhir, untuk variabel kualitas


sumber daya manusia (Y)
diperoleh skor rata-rata sebesar 4,08.
Karena skor rata-rata mendekati nilai 4,
berarti mayoritas responden menyatakan
setuju bahwa setiap karyawan
perusahaan PR. HF Prima Malang harus
Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa nilai memiliki kualitas SDM yang baik.
signifikansinya di atas 0,05, artinya adalah tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas. Tabel 2 Hasil Regresi Linier Berganda
Variab Beta Standa t Sig.
Analisis Regresi Linear Berganda el r Error
Tabel 5.
Hasil Regresi Linear Berganda X1 0,25 0,064 4,02 0,00
X2 8 0,051 5 0
X3 0,10 0,064 2,03 0,04
X4 3 0,070 9 7
X5 0,17 0,062 2,70 0,00
2 3 9
0,29 4,16 0,00
0 1 0
0,15 2,49 0,01
5 7 6
Constanta : 5,061
R2 : 0,891
R : 0,944
F : 78,741
Dari tabel di atas, maka dapat diperoleh model
Sig. : 0,000
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.
Y = – 2,027 + 0,012x1 – 0, 003x2 – 0,002x3 + 0,181x4
Uji Reliabilitas
+ e……………………(1)
Berdasarkan variabel-variabel independen yang
Hasil uji reliabilitas mengidentifikasikan
dimasukkan ke dalam model regresi, variabel struktur
nilai korelasi antar belah (0,8593) lebih
modal, likuiditas, dan pertumbuhan laba tidak
kecil daripada korelasi total (0,9244),
signifikan, terlihat dari tingkat signifikansinya.
dengan demikian instrumen reliabel.
Kesimpulannya adalah variabel kualitas laba
dipengaruhi oleh ukuran perusahaan.
Analisi Regresi Linier Berganda
Uji Kelayakan Model
Hasil perhitungan analisis regresi linier
Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dari nilai R
berganda menunjukkan pengaruh variabel
Square yaitu sebesar 0,310 menunjukkan bahwa
bebas terhadap variabel terikat adalah
variasi variabel bebas dapat menjelaskan variasi
besar, hal tersebut dimana nilai koefisien
variabel terikatnya yang diukur dengan ERC sebesar
determinasi (R2) sebesar 0,891, yang
31 persen dan sisanya 69 persen dijelaskan oleh
berarti penerapan Total Qaulity
variasi variabel lainnya.
Management (TQM) yang meliputi
variabel peran karyawan (X1), peran
Uji T
pimpinan (X2), hubungan pimpinan dan
karyawan (X3), aspek organisasi (X4),
Tabel 6.
aspek lingkungan (X5) dan kualitas
Hasil Uji t
sumber daya manusia (Y) pada PR. HF
Prima Malang sebesar 89,1% sedangkan
sisanya sebsar 10,9% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain tidak termasuk
dalam penelitian ini.
Koefisien R (multiple correlation) sebesar
0,944 menunjukkan bahwa hubungan
antara variabel bebas yang meliputi
variabel peran karyawan (X1), peran
pimpinan (X2), hubungan pimpinan dan
karyawan (X3), aspek organisasi (X4),
aspek lingkungan (X5) dan kualitas
Hasil uji hipotesis (uji t) sebagai berikut: sumber daya manusia (Y) pada PR. HF.
Prima malang sangat erat, karena nilai R
Pengaruh struktur modal pada kualitas laba tersebut mendekati 1.
Nilai signifikansi variabel struktur modal menunjukkan Berdasarkan hasil analisis regresi, maka
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,936 sehingga struktur dapat dirumuskan suatu persamaan
modal tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Jadi, regresi berganda, yaitu yang menunjukkan
hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Namun struktur model hubungan antara variabel bebas
modal (x1) memiliki arah yang positif pada kualitas terhadap variabel terikat:
laba (Y) yang diukur dengan ERC. Hal ini terjadi karena
dengan semakin tinggi hutang perusahaan, maka Y = 5,061 + 0,258 X1 + 0,103 X2 + 0,172
perusahaan tersebut akan semakin dinamis. Pihak X3 + 0,290 X4 + 0,155 X5
manajemen akan lebih terpacu untuk meningkatkan Dari persamaan terlihat bahwa masing-
kinerjanya agar hutang-hutang perusahaan dapat masing variabel bebas memiliki pengaruh
terpenuhi sehingga dampak positifnya adalah yang positif terhadap variabel terikat.
perusahaan akan lebih berkembang. Artinya, apabila salah satu variabel bebas
mengalami perubahan, dengan asumsi
Pengaruh likuiditas pada kualitas laba saat variabel itu berubah maka variabel-
Nilai signifikansi variabel likuiditas menunjukkan angka variabel lain adalah konstan, maka
0,848 sehingga likuiditas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat juga berubah secara
kualitas laba. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini searah.
ditolak. Namun likuiditas (x2) memiliki arah yang negatif
pada kualitas laba (Y) yang diukur dengan ERC. 2. Kualitatif

Pengaruh pertumbuhan laba pada kualitas laba Dari data personalia yang tersedia, untuk
Nilai signifikansi variabel pertumbuhan laba bagian produksi pada PR. HF Prima
menunjukkan angka 0,679 sehingga dapat dikatakan Malang banyak diperkerjakan tenaga kerja
pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas wanita atau kelompok ibu rumah tangga,
laba. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini ditolak. dengan alasan dikarenakan pada bagian
Namun, pertumbuhan laba (x3) memiliki arah yang produksi lebih banyak menggunakan
negatif pada kualitas laba (Y) yang diukur dengan ERC. tenaga kerja wanita mengingat bagian ini
membutuhkan ketelian dan ketelatenan
Pengaruh ukuran perusahaan pada kualitas laba dalam melakukan proses produksi.
Nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan Tenaga kerja wanita atau kelompok ibu
menunjukkan angka 0,000. Sehingga ukuran rumah tangga yang dipekerjakan tersebut
perusahaan (x4) berpengaruh positif dan signifikan berada pada usia pruduktif untuk
pada kualitas laba (Y) yang diukur dengan ERC, maka melakukan proses produksi pada
hipotesis dalam penelitian ini diterima. perusahaan tersebut. Sebagian besar
para karyawan bagian produksi pada
perusahaan tersebut mempunyai tingkat
pendidikan sekolah dasar, yang berarti
menunjukkan bahwa bagian produksi tidak
membutuhkan tenaga kerja yang
berpendidikan tinggi. Mereka dinilai sudah
bisa mengerjakan tugas-tugas pada
bagian proses produksi dengan cukup
riberi pelatihan. Sebagian besar para
karyawan bagian produksi sudah
menikah, sehingga dapat dinilai bahwa
tenaga kerja tersebut telah memiliki
tanggungan keluarga sehingga mereka
bekerja lebih giat. Sebagain besar dari
mereka telah bekerja pada perusahaan
dalam jangka waktu selama 1 sampai 2
tahun, dan pada saat periode penelitian
memiliki gaji atau upah kurag dari Rp.
1.000.000,-. Temuan sekunder terakhir
membuktikan bahwa gaji atau upah para
karyawan bagian produksi pada
perusahaan tersebut sudah sesuai
dengan standar upah minimum regional
yang telah ditetapkan di Kota Malang,
yaitu sekitar Rp. 550.000,-/bulan.

Dalam penganalisaan terkait dengan


aspek peran karyawan, diperoleh
beberapa hal. Keuletan dalam membina
kreativitas memang dibutuhkan dalam
peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dalam menyelesaikan
pekerjaan, dimana pembinaan atas
kemampuan para karyawan sangat
dibutuhkan kreativitas kerja sehingga para
karyawan memiliki kemampuan dalam
beraktivitas atau bekerja. Adanya
kerjasama yang baik antara para
karyawan dan pimpinan perusahaan juga
sangat dibutuhkan karena akan
menumbuhkan sikap loyal pada
perusahaan, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan kemampuan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Kemampuan untuk melakukan
pengembangan diri dari pihak karyawan
adalah dibutuhkan oleh perusahaan dalam
peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dalam menyelesaikan
pekerjaan. Pentingnya pengendalian atas
sumber daya yang dimiliki juga
seharusnya selalu dipantau oleh
perusahaan melalui penrapan manajemen
mutu terpadu, dengan harapan para
karyawan dapat bekerja secara maksimal
di perusahaan.
Terkait dengan aspek peran pimpinan
juga diperoleh beberapa hal yang perlu
diperhatikan perusahaan. Peran serta
secara aktif para pimpinan di perusahaan
diperlukan dalam usaha untuk
menciptakan kualitas sumber daya harus
dilaksanakan sehingga para karyawan
mampu untuk menyelesaikan semua
pekerjaan yang menjadi tanggungjawab
mereka. Pentingnya kondisi komunikasi
dalam usaha menjalin hubungan baik
antara pimpinan dan karyawan harus
dapat diciptakan, dimana apabila terjalin
komunikasi secara baik maka dengan
sendirinya para elemen yang terdapat
pada perusahaan dapat bekerja secara
maksimal. Ketidakacuan dekat dengan
anggota organisasi sangat dibutuhkan
dalam peningkatan kualitas sumber daya
rnanusia (SDM) dalam menyelesaikan
pekerjaan adalah, karena kenyataan
tersebut membuktikan bahwa peran
pimpinan sangat mendukung terciptanya
kondisi yang memungkinkan dalam
pengembangan sumber daya atau
karyawan pada perusahaan. Hal penting
lainnya adalah bahwa pemimpin yang
berkualitas sangat dibutuhkan dalam
peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dalam menyelesaikan
pekerjaan, karena terbukti bahwa kualitas
pemimpin secara langsung akan
mempengaruhi atas kinerja para
karyawan.

Terkait dengan aspek hubungan


pimpinan dan karyawan, terdapat
beberapa hal yang perlu direspon oleh
perusahaan. Adanya kesatuan pemikiran
yang baik antara karyawan dan pimpinan
sangat diperlukan dalam rangka untuk
menciptakan kondisi atau iklim kerja yang
mendukung atas aktivitas yang dilakukan
oleh karyawan di perusahaan, dimana
harus terdapat kesebahasaan dalam
melakukan tindakan yang mana
dibutuhkan dalam peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) dalam
menyelesaikan tugas. Kebersamaan
dalam analisis antara karyawan dan
pimpinan dalam rangka untuk
menyelesaikan setiap permasalahan yang
terjadi di perusahaan. Juga perlu adanya
kesepahaman dalam beraktivitas di
perusahaan sangat diperlukan dalam
rangka menciptakan suatu keharmonisan
dalam bekerja di perusahaan, yaitu adaya
keserasian dalam langkah dan tindakan
diperlukan. Sikap kesukarelaan dalam
kerja-sama diperlukan dalam
menyelesaikan pekerjaan, dikarenakan
melalui sikap tersebut maka para
karyawan dan pimpinan dapat
bekerjasama dengan baik sehingga dapat
mendukung aktivitas yang menjadi
tanggungjawab mereka.

Terkait dengan aspek organisasi,


beberapa hal yang perlu diperhatikan
perusahaan sebaiknya segera direspon.
Peningkatan kemampuan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaannya serta sikap
loyal mereka terhadap perusahaan sangat
diperlukan sehingga tercipta rasa memiliki
terhadap perusahaan di mana mereka
bekerja. Kelengkapan sarana dan
kejelasan program kerja diperlukan dalam
usaha peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dalam menyelesaikan
pekerjaan, sehingga ketersediaan atas
sarana dan prasarana yang disediakan
harus diperhatikan oleh perusa-haan,
selain adanya program kerja yang jelas.
Tindakan nyata para tenaga kerja yang
terdapat di perusahaan yang secara
langsung memberikan kontribusi dalam
pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan haruslah diberi peng-hargaan
secara layak oleh perusahaan. Kelugasan
dalam menjalankan sistem penghargaan
karenanya akan sangat dibutuhkan dalam
peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM), karena sistem
penghargaan yang diberikan kepada para
karyawan teridentifikasi secara langsung
memberikan motivasi kepada karyawan
dalam usaha pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.

Terkait dengan aspek lingkungan,


diperoleh beberapa hal yang perlu
diperhatikan perusahaan. Perlu
ditegakkannya rasa kedisiplinan yang
tinggi karena secara langsung akan
menciptakan suatu keinginan yang kuat
para karyawan untuk menyelesaikan
semua pekerjaan yang menjadi
tanggungjawab mereka. Adanya
kesesuaian situasi dan kondisi dibutuhkan
dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM), yaitu bahwa situasi yang
terjadi pada lingkungan perusahaan
secara langsung akan mempengaruhi
kemampuan karyawan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Kerapian
lingkungan kerja juga diindikasikan akan
memberikan pengaruh terhadap
kemampuan karyawan untuk bekerja di
perusahaan. Tidak boleh dilupakan juga
suasana yang nyaman akan memberikan
doro-ngan kepada karyawan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab para karyawan
tersebut.

Terakhir, terkait dengan as-pek kualitas


sumber daya manusia. Kemampuan
teoritis suatu kapa-sitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan dibutuhkan dalam bekerja di
perusahaan. Penguasaan kemampuan
teknis atau metode atau sistem juga
dibutuhkan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan, ka-rena secara langsung akan
mempe-ngaruhi kemampuan karyawan
untuk menghasilkan hasil kerja secara
maksimal. Kemampuan konseptual dalam
hal ini mampu untuk memprediksi segala
sesuatu yang ada kaitannva dengan
sasaran yang akan diruju juga sangat
dibutuhkan dalam mendu-kung atas
pekerjaan yang dila-kukan, karena
kemampuan ini akan memperrmidah
dalam mela-kukan antisipasi atas kejadian
yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. Melalui moral kerja yang baik
maka dengan sendirinya para elemen
yang terdapat di perusahaan akan bekerja
secara profesio nal sehingga mereka
memiliki keinginan untuk bekerja secara
maksimal di perusahaan. Juga harus
dapat diciptakannya pening-katan
keterampilan teknis, berani mengambil
resiko tanpa meng-hindar dari
tanggungjawab, dimana kondisi tersebut
dapat mem-buktikan bahwa melalui
pening-katan kemampuan teknis dalam
bekerja akan memberikan suatu bentuk
motivasi bagi karyawan di dalam
melaksanakan pekerjaan mereka di
perusahaan.
kesimpulan kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat Penerapan Total Quality Management
disimpulkan bahwa secara bersama-sama, (TQM) dalam rangka pengendalian atas
struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan kualitas sumber daya yang dimiliki terbukti
ukuran perusahaan berpengaruh pada dapat memberikan kontribusi dalam
kualitas laba. Pengujian secara parsial menunjukkan pencapaian tujuan perusahaan. Bebe-
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh rapa langkah nyata dapat dilakukan oleh
positif pada kualitas laba. Struktur modal memiliki arah perusahaan dalam kaitan dengan tujuan
positif tetapi tidak berpengaruh tersebut. Pertama, pihak perusahaan
terhadap kualitas laba. Likuiditas dan pertumbuhan untuk menghar-gai atas keberadaan para
laba memiliki arah negatif tetapi tidak karyawan sebagai satu kesatuan unit kerja
berpengaruh pada kualitas laba. sehingga tercipta suatu kondisi hubungan
yang harmonis antara para karyawan dan
pihak mana-jemen perusahaan. Yaitu
kondisi dimana para karyawan memiliki
sikap memiliki perusahaan dimana
mereka bekerja, berusaha untuk
memenuhi kelengkapan sarana dan
prasarana yang mendukung aktivitas
karyawan di perusahaan.
Kedua, perusahaan dapat memberikan
kewenangan kepada para karyawan untuk
berperan lebih aktif dalam melakukan
aktivitas di perusahaan, kekebasan dalam
mengeluarkan pendapat sehingga dapat
memberikan ide-ide yang dapat
mendukung perkemba-ngan perusahaan.
Kebijakan tersebut dilakukan dalam
rangka untuk meningkatkan kreativitas
para karyawan dalam bekerja sehingga
mampu menumbuhkan sikap rasa percaya
diri dalam bekerja.
Ketiga, pihak pimpinan atau perusahaan
selalu berusaha mem-berikan motivasi
atau dorongan kepada para karyawan
dengan harapan para karyawan mampu
bekerja sesuai bidang yang menjadi
tanggungjawab mereka. Pada sisi yang
lain pihak perusahaan diharapkan untuk
menjaga keharmonisan hubungan dengan
karyawan agar dapat tercipta kerjasama
yang baik yang dapat mendukung
kegiatan operasional perusahaan.
Kelima, pihak pimpinan diharapkan untuk
berusaha secara maksimal atau secara
aktif dalam usaha peningkatan kualitas
sumber daya manusia yaitu selalu
berusaha untuk meningkatkan
keterbukaan dalam berkomunikasi, dalam
rangka pengambilan suatu kebijakan. Hal
ini bisa dilakukan antara lain dengan
melakukan perencanaan karier dan
pengembangan karier secara jelas kepada
para karyawan, terkait juga dalam rangka
memberikan penghargaan kepada para
karyawan yang memiliki prestasi kerja
yang baik. Perusahaan juga dapat
melaksanakan pelatihan kepada para
karyawan yang dilakukan secara berkala
yang mampu mendukung aktivitasnya di
perusahaan.
Keenam, diharapkan perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan para
karyawan secara maksimal yaitu dengan
memberikan gaji atau upah yang sesuai
dengan tingkat kebutuhan para karyawan.
Kebijakan tersebut diharapkan juga
didukung dengan adanya pemberian
tunjangan atau insentif sehingga para
karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai