Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

No.Dokumen : 1200/MB/Pusk.Bsk/SOP
395/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/1

Puskesmas Yohanis Blegur, A.Md.KG


Besikama NIP:197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan Haemoglobin (HB) adalah pemeriksaan yang digunakan untuk


mengetahui kadar haemoglobin dalam darah

2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menetapkan kadar haemoglobin dalam darah

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium
4.Referensi Permenkes no.37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat

5.Langkah-Langkah a. Alat dan Bahan:


1. Hemoglobin meter Kit
2. Reagen Larutan HCL 0,1 N
Aquades

b. Cara kerja :
3. Petugas laboratorium mengisi tabung hemometer dengan larutan
HCL 0,1 N sampai tanda 2
4. Petugas laboratorium menghisap darah kapiler /vena dengan pipet
sahli sampai tepat pada tanda 20 µl
5. Petugas laboratorium menghapus kelebihan darah yang melekat
pada ujung luar pipet dengan kertas tisu,secara hati hati jangan
sampai darah dari dalam pipet berkurang.
6. Petugas Laboratorium memasukkan darah sebanyak 20 µl ini
kedalam tabung yang berisi larutan HCL 0,1N tadi tanpa
menimbulkan gelembung udara.
7. Petugas lab membilas pipet sebelum diangkat
8. Petugas Lab. menuggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.
9. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi
setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk sampai didapat
warna yang sama dengan warna standart
10. Petgas Lab.membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan
11. Petugas Laboratarium memyerahkan hasil pemeriksaan dan
memberikan informasi pada penderita untuk menyerahkan hasil
tersebut kepada pengirim.
12. Penderita menyelesaikan administrasi di Laboratorium, penderita
kembali ke unit pengirim.
6.Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA, Emergency,
7. Historis Perubahan
Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
PEMERIKSAAN URIN RUTIN
(COUMBUR TEST)
No.Dokumen : 1193/MB/Pusk.Bsk/SOP
394/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, A.Md.KG


Besikama NIP:197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan urin rutin di laboratoriun pada pasien untuk mengetahui fungsi
ginjal. Apabila ginjal berfungsi normal, maka tidak akan terdapat protein
urine, glukosa urin dan PH pada pasien.

2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menentukan adanya kadar protein, kadar gula
dan PH dalam urine pasien.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Besikama
4. Referensi Permenkes no.37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat

5.Langkah-Langkah a) Alat dan bahan


1. Stick Coumbur Test
2. Tabung Reaksi
3. Rak tabung
4. Sampel urine
b) Cara Kerja :
1. Petugas lab mencatat status kunjungan pada register kujungan
2. Petugas lab menyediakan tempat sampel
3. Petugas lab menyerahkan tempat sampel kepada pasien dan
memberikan arahan untuk megisi sampel
5. Petugas lab menerima sampel urine dari pasien
6. Petugas lab menyuruh pasien untuk menunggu di luar ruangan untuk
menunggu hasil
7. Petugas lab mengambil coumbur test, kemudian dicelupkan kedalam
tabung reaksi yang berisi urine sampai semua indicator terendam,
biarkan selama 1 menit kemudian diangkat.
8. Petugas bandingkan stick yang sudah di celup dengan standart
9. Petugas membaca hasil.
10. Petugas lab membuat Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan
11. Petugas Laboratarium menyerahkan hasil pemeriksaan dan
memberikan informasi pada pasien untuk menyerahkan hasil tersebut
kepada pengirim
12. Pasien menyelesaikan administrasi di Laboratorium, peasien kembali
ke unit pengirim.
5.Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA, Emergency.

6.History Perubahan
Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
PENGAMBILAN SPECIMEN DAHAK
No.Dokumen : 1201/MB/Pusk.Bsk/SOP
396/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, A.Md.KG


Besikama NIP:197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan Tuberculosis Paru adalah penentuan diagnosis pasien suspek


dengan memperhatikan pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang
berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan rontgenologis.

2.Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk Diagnosis Tuberculosis Paru

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Besikama
4. Referensi Permenkes no.37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat

5.Langkah-langkah Pengambilan Spesimen

Pengambilan Spesimen
1. Wadah/Tempan specimen
Botol dengan syarat bermulut lebar, tutup berulir,steril,tidak mudah
pecah, tidak bocor, disposable/sekali pakai, dan berlabel.
2. Cara pengambilan
Pengumpulan dahak ada 3 cara :
 Petugas Menerima Pengantar dr pasien
 Petugas Mencatat status kunjungan pada buku register
 Petugas memberi identitas pada pot yang akan di berikan
 Petugas Memberikan Penjelasan kepada pasien Tujuan di
berikan pot tersebut
 Pengumpulan dahak sewaktu I
 Pengumpulan dahak pagi
 Pengumpulan dahak sewaktu II akan di berikan
keesokan hari setelah pasien mengantar dahak
pagi
 Petugas Menerima Specimen sewaktu l untuk di lakukan
pemeriksaan
 Petugas Menyampaikan Kepada Pasien untuk datang ke
esokan harinya untuk membawa lagi specimen dan
mendapatkan hasil pemeriksaan
5.Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA, Emergency

6. History Perubahan
Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
PEMERIKSAAN MALARIA
No.Dokumen : 1203/MB/Pusk.Bsk/SOP
397/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, A.Md.KG


Besikama NIP:197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan laboratorim yang digunakan sebagai acuan untuk


menegakkan diaognosa malaria.

2.Tujuan Sebagai acuan kerja Analis / petugas laboratorium dalam pelayanan


pemeriksaan Malaria

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Tahun 2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Besikama
4. Referensi Permenkes no.37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat

5.Langkah-Langkah a. Alat dan bahan

1. Gelas Ukur untuk penakar air buffer


2. Beaker glass untuk pengenceran
3. Rak pewarna
4. Larutan giemsa
5. Buffer
b. Cara kerja :

1. Petugas membuat sediaaan darah tebal


2. Petugas menyusun kaca sediaan darah di atas rak pewarna.
3. Petugas membuat larutan giemsa dengan perbandingan 3 tetes
giemsa dengan 1 cc buffer dan lamanya 15 – 20 menit
4. Petugas menuang larutan giemsa keatas sediaan darah dan tunggu
selama 15 – 20 menit
5. Petugas membilas sediaan dengan air bersih sampai semua cairan
giemsa terbuang habis
6. Petugas mengeringkan sediaan di atas rak pewarna dengan posisi
berdiri agak miring
7. Petugas melakukan pemeriksaan sediaan dengan mikroskop
dengan perbesaran 100X
8. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam register laboratorium
dan lembaran rujukan
9. Petugas menyerahkan Lembaran rujukan kembali ke pasien untuk
dibawa kembali ke poli yang merujuk
10. Petugas membersihkan dan merapikan kembali struktur yang
digunakan.
6. Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA, Emergency.

7. Historis Perubahan

Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku


PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No.Dokumen :1204/MB/Pusk.Bsk/SOP
398/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, Amd.KG


Besikama NIP :197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan yang digunakan untuk


menetapkan jenis golongan darah pasien, yang dapat digunakan untuk
transfusi dan donor darah yang tepat, serta identifikasi kasus kedokteran.

2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menetapkan jenis golongan darah pasien

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Besikama
4.Referensi Permenkes no.37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat

5.Langkah-Langkah a. Alat dan bahan

1. Kaca objek
2. Lancet
3. Kapas alcohol
4. 1 set anti sera yang berisi serum anti A, anti B , anti AB, anti Rh
Factor
b. Cara pemeriksaan :

1. Petugas Laboratorium mencatat status kunjungan pada register


kujungan
2. Petugas laboratorium menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas lab menyiapkan pasien untuk mengambul sampel
4. Petugas lab mengambil sampel
5. Petugas lab.menaruh pada sebuah kaca objek setetes kecil darah
kapiler atau vena terpisah
6. Petugas meneteskan :
 1 tetes serum anti A
 1 tetes serum anti B
 1 tetes serum anti AB
 1 tetes Rhesus Factor
7. Petugas Lab.mencampur sampel dan reagen dengan lidi
8. Petugas lab.menggoyangkan kaca objek dengan membuat gerakan
melingkar selama 4 menit.
9. Petugas lab melihat bagian mana yang ada aglutinasinya.
10. Petugas lab membuat Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan:
 Anti A aglutinasi positif, anti B aglutinasi negatif, anti AB
aglutinasi positif: golongan darah A
 Anti A aglutinasi negatif, anti B aglutinasi positif, anti AB aglutinasi
positif : golongan darah B
 Anti A aglutinasi positif, anti B aglutinasi positif, anti AB aglutinasi
positif: golongan darah AB
 Anti A aglutinasi negatif, anti B aglutinasi negatif, anti AB
aglutinasi negatif : golongan darah O
 Anti Rhesus Factor aglutinasi positif Rh +, anti Rhesus factor
aglutinasi negatif RH –
11. Petugas Laboratarium menyerahkan hasil pemeriksaan dan
memberikan informasi pada pasien untuk menyerahkan hasil
tersebut kepada pengirim
12. Penderita menyelesaikan administrasi di Laboratorium, penderita
kembali ke unit pengirim

6.History Perubahan

Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku


PEMERIKSAAN HCG (TES KEHAMILAN)
No.Dokumen : 1205/MB/Pusk.Bsk/SOP
399/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, Amd.KG


Besikama NIP :197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mengetahui kehamilan

2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk penetapan kadar HCG melalui tes kehamilan

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Besikama
4. Referensi Permenkes No.37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Langkah-Langkah a. Alat dan bahan
1. Teststrip Acon (antigen HCG)
2. Pot urine
3. Sampel urine wanita hamil

b. Cara pemeriksaan:
1. Petugas Lab mencatat status kunjungan pada register
kujungan
2. Petgas lab menyediakan tempat sampel
3. Petugas lab menyerahkan tempat sampel kepada pasien
untuk dan memberikan arahan untuk megisi sampel
4. Petugas lab menerima sampel urine dari pasien
5. Petugas lab menyuruh pasien untuk menunggu di luar
ruangan untuk menunggu hasil
6. Petugas lab menuangkan Urin pada pot urine
7. Petugas lab membukaTesstrip, kemudian dicelupkan
kedalam pot urine yang berisi urine (dalam mencelupkan
tesstrip, tidak boleh melebihi tanda garis pada tesstri Hasil
dibaca setelah 5 menit
8. Petugas lab membuat Pencatatan dan pelaporan hasil
pemeriksaan:
HCG Positif : ditandai dengan 2 garis merah pada tesstrip
HCGNegatif: ditandai dengan 1 garis merah pada
tesstrip/garis control
9. Petugas Laboratarium memyerahkan hasil pemeriksaan dan
memberikan informasi pada penderita untuk menyerahkan
hasil tersebut kepada pengirim.
10. Pasien menyelesaikan biaya administrasi di Laboratorium,
penderita kembali ke unit pengirim.
5.Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA

6.History Perubahan
Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN
No.Dokumen : 1206/MB/Pusk.Bsk/SOP
400/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, Amd.KG


Besikama NIP :197803222010011014

1.Pengertian Unsur yang tidak larut di dalam urin yang berasal dari darah, ginjal dan
saluran kemih.

2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk mengetahuai adanya kelainan pada ginjal dan
saluran kemih serta berat ringannya penyakit.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Besikama
4. Referensi Permenkes no.37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat

5.Langkah-Langkah a. Alat dan bahan

1. Wadah penampung urin


2. Tabung centrifuge
3. Centrifuge
4. Mikroskop
5. Kaca objek dan kaya penutup
6. sampel urin
b. Cara Kerja :
1. Petugas mencatat status kunjungan pada register kujungan
2. Petugas menyediakan tempat sampel
3. Petugas menyerahkan tempat sampel kepada pasien dan
memberikan arahan untuk megisi sampel
4. Petugas menerima sampel urine dari pasien
5. Petugas menyuruh pasien untuk menunggu di luar ruangan
untuk menunggu hasil.
6. Petugas memasukan sampel urin kedalam tabung centrifuge,
sentrifuge selama 5 menit pada 1500-2000 rpm.
7. Petugas buang cairan dibagian atas tabung dengan cara
mengehentakan secara tepat, sehingga volume cairan dan
sedimen tinggal 0.5-1 ml.
8. Petugas mengocok tabung untuk tabung meresuspensikan
sedimen.
9. Petugas meletakan 2 tetes sedimen diatas objek glass lalu di
tutup dengan kaca penutup.
10. Petugas periksa sedimen dibawah mikroskop dengan lensa
objektif 10x untuk lapang pandang kecil untuk melaporkan
jumlah rata-rata sedimen, serta lensa objektif untuk melaporkan
jumlah rata-rata eritrosit dan leukosit.
11. Petugas menulis hasil yang diperoleh : elemen organic yaitu
jumlah sel eritrosit, leukosit, epitel, silinder, bakteri, jamur,
parasit, elemen anorganik berupa Kristal, zat lemak
12. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan dan memberikan
informasi pada pasien untuk menyerahkan hasil tersebut kepada
pengirim
13. Pasien menyelesaikan administrasi di Laboratorium, peasien
kembali ke unit pengirim.
6.Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA, Emergency.

7.History Perubahan

Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku


PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN DAHAK
No.Dokumen : 1207/MB/Pusk.Bsk/SOP
401/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Yohanis Blegur, Amd.KG


Besikama NIP :197803222010011014

1.Pengertian Membuat hapusan dahak pada kaca slide

2.Tujuan Sebagai acuan untuk mendapatkan hapusan dahak yang berkualitas baik

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Besikama

4.Referensi Permenkes No.37 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat

5. Langkah-langkah a) Alat dan bahan


1. Pot dahak
2. Kaca sediaan
3. Ose
4. Lampu bunsen (spritus)
5. Sabun
6. Botol yang berisi pasir
b) Proses :
1. Petugas lab mengambil pot dahak dan kaca sediaan yang
beridentitas sama dengan pot dahak
2. Petugas lab membuka pot dengan hati hati agar tidak terjadi
percikan dahak (droplet)
3. Petugas lab membuat apusan dengan ose
4. Petugas lab memanaskan ose di atas nyala api spritus sampe merah
dan biarkan dingin
5. Petugas lab mengambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan
kuning kehijauan dengan ose yang disterilkan
6. Petugas lab mengoleskan dahak secara merata (jangan terlalu
merata dan jangan terlalu tipis) pada permukaan kaca dengan
ukuran 2 x3 cm
7. Petugas lab memasukakan ose kedalam botol yang berisi pasir dan
alkohol 70% kemudian digoyangkan untuk melepaskan partikel yang
melakat pada ose.
8. Kemudian Petugas lab mendekatkan ose pada api spritus sampe
membara.
9. Petugas lab mengeringkan sediaan di udara, terbuka jangan terkena
sinar matahari langsung.
10. Setelah kering sediaan dilewatkan diatas api spritus sebanyak 3 kali
(waktu 3 – 5 detik)
6. Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA.

7. History Perubahan

Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku


PENGECATAN DAN PEMERIKSAAN BTA

No.Dokumen : 1208/MB/Pusk.Bsk/SOP
402/IX/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 6 September 2017
Halaman : 1/1

Puskesmas Yohanis Blegur, Amd.KG


Besikama NIP :197803222010011014

1.Pengertian Pemeriksaan Tuberculosis Paru adalah penentuan diagnosis pasien suspek


dengan memperhatikan pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang
berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan rontgenologis.

2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan pewarnaan BTA

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 1199/MB/Pusk.Bsk/Sk 71/IX/2017 tentang


jenis-jenis pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Besikama
4.Referensi Permenkes No.37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Langkah-langkah a. Alat dan Bahan:
1. Ziehl Neelson A. 10 ml 3 % alkohol fuchsin
2. Ziehl Neelson B. 3 ml asam cholirida pekat (37%)
3. Ziehl Neelson C. 0,1 gram methylen blue 100 ml aquadest
4. Lampu bunsen (spritus)
5. Sabun
6. Botol yang berisi pasir
b. Proses :
1. Petugas lab melakukan pewarnaan,sediaan yang sudah difiksasi,
diletakan pada rak pengecatan, digenangi dengan ZN A. lewatkan
nyala api spritus di bawah sedian, sampai keluar uapnya tetapi
jangan sampai mendidih atau kering selama 5 menit.
2. Petugas lab membuang cat lalu mencuci dengan air mengalir.
3. Larutkan warnah merah pada sediaan sampai bersih, dengan ZN.B
(asam alkohol)
4. Cuci dengan air mengalir
5. Genangi sediaan dengan ZN.C (methilen blue) selama 20 – 30 detik.
6. Cuci dengan air mengalir, keringkan.
7. Mendapatkan hasil pengecatan
BTA (+) : bakteri tahan asam positif : berwarna merah
BTA (-) : bakteri tahan asam negatif : berwarna biru
6.Unit Terkait Loket, Poli umum, KIA.

7. History Perubahan
Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku

Anda mungkin juga menyukai