Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ika Nahdati Rahmah

NIM : 16422160

Kelas : Pengembangan Kurikulum PAI (C)

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Langkah-langkah pengembangan kurikulum merupakan suatu usaha untuk merevisi,


memperluas, dan mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah
ada dengan menggunakan tahapan-tahapan dan tingkatan-tingkatan sistematis untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Maka dalam pengembangan kurikulum harus bersifat adaptif yaitu
pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan keadaan perkembangan zaman kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, antisipatif yaitu kurikulum harus selalu siap untuk jangka panjang
maupun jangka pendek, serta aplikatif yaitu kurikulum dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Secara umum langkah-langkah pengembangan kurikulum adalah :

1. Analisis dan Diagnosis Kebutuhan


Analisis kebutuhan harus melihat tiga aspek yaitu kebutuhan siswa, kebutuhan tuntutan
masyarakat, dan harapan pemerintah. Dari ketiga kebutuhan tersebut dapat dianalisis dengan
pendekatan-pendekatan, diantaranya :
a. Studi Kebutuhan
Melakukan survei terhadap pengguna lulusan dalam menganalisis kebutuhan
dengan melakukan wawancara dengan sejumlah orang, masyarakat, pemerintah,
stakeholder dan user terkait apa yang dibutuhkan siswa, masyarakat, dan pemerintah yang
berkaitan dengan kurikulum sebagai suatu program pendidikan.
b. Studi Kompetensi
Dilakukan dengan menganalisis kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh
lulusan dari suatu jenis dan jenjang program pendidikan.
c. Pendekatan Analisis Tugas
Menganalisis setiap jenis tugas yang harus diselesaikan, tugas tersebut bisa
berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan atau psikomotorik.
Dengan hasil akhir dari kegiatan analisis dan diagnosis kebutuhan ini akan
dijadikan data masukan bagi langkah selanjutnya dalam pengembangan kurikulum dan
perumusan tujuan.
2. Perumusan Tujuan
Tujuan akan mengarahkan semua kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-
komponen kurikulum, tujuan tersebut disusun berdasarkan analisis terhadap berbagai
kebutuhan, tuntutan, dan harapan. Menurut Gage dan Briggs kategori tujuan, yaitu :
intellectual skills, cognitive strategies, verbal information, motor skills, and attitudes.
Sedangkan, menurut Benyamin S. Bloom kategori tujuan sesuai dengan domain-
domainperilaku individu (domain kognitif, afektif, dan psikomotor).
Menurut Hilda Taba, ada beberapa cara atau petunjuk untuk merumuskan tujuan, antara
lain :
a. Tujuan hendaknya berdimensi dua, yaitu mengandung unsur proses yang didalamnya
menganalisis, mengsintesa, menginterpretasikan dan produk yaitu bahan atau materi yang
terdapat dalam setiap mata pelajaran.
b. Menganalisis tujuan bersifat umum dan kompleks menjadi spesifik sehingga diperoleh
bentuk kelakukan yang diharapkan dapat diamati.
c. Memberi petunjuk pengalaman apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
d. Suatu tujuan tidak selalu dicapai segera tapi adakalanya memakan waktu lama.
e. Tujuan harus realistis dan harus dapat diterjemahkan dalam bentuk kegiatan tertentu.
f. Tujuan harus bersifat komprehensif, menyeluruh yang meliputi segala tujuan yang ingin
dicapai bukan hanya penyampaian informasi tetapi juga keterampilan berpikir kritis.
3. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi
Dalam pemilihan dan penyusunan materi/bahan pelajaran dikenal dengan dua istilah, yaitu :
a. Scope
Merupakan ruang lingkup keseluruhan pengalaman belajar yang akan diberikan
kepada siswa yang sudah berbentuk bidang studi (misal, ipa biologi) yang terperinci
menjadi pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang punya ruang lingkup bahannya
sendiri. Maka dalam penyusunan kurikulum harus mempertimbangkan adalah soal luas
dan kedalaman bahan pelajaran.dengan begitu perlu adanya kriteria penentuan bahan
pelajaran yaitu :
1) Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
2) Materi kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya (positif)
dari generasi masa lalu.
3) Materi kurikulum dipilih karena berguna bagi penguasaan suatu disiplin ilmu.
4) Materi kurikulum dipilih karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan umat manusia,
untuk masa kini dan masa yang akan datang.
5) Materi kurikulum dipilih karena sesuai kebutuhan dan minat anak didik, dan
kebutuhan masyarakat.

Selain itu, mencapai tujuan belajar tidak boleh terlepas dari proses
pelajaran/pengalaman belajar disamping adanya materi pelajaran.

b. Squence
Merupakan susunan atau urutan pengelompokan kegiatan yang dilakukan dalam
perencanaan kurikulum. Yaitu penempatan meteri pelajaran yakni menentukan kapan
materi itu harus diajarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan/urutan materi
pelajaran akan disampaikan adalah ; faktor taraf kesulitan meteri pelajaran, apersepsi atau
pengalaman lampau, kematangan perkembangan siswa, latar belakang pengalaman atau
pengetahuan, tingkat intelegensi, minat dan kebutuhan siswa, serta kegunaan bahan ajar.
Selanjutnya, langkah-langkah untuk menyusun sequence bahan ajar yaitu :
1) Mulai dari yang paling sederhana menuju kompleks
2) Menurut alur kronologis
3) Mulai dari keadaan geografis yang dekat sampai yang jauh
4) Dari jauh menuju dekat
5) Dari konkret ke abstrak
6) Dari umum ke khusus
7) Dari khusus ke umum
4. Pemilihan dan Pengorganisasian Pengalaman Belajar
Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan strategi, metode, serta teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan
sifat materi yang akan diberikan. Sedangkan, pengalaman belajar siswa dapat diperoleh dari
pengalaman belajar visual, audio, audio-visual, perabaan, dan pencuman. Jadi pengalaman
belajar yang dipilih harus mencakup berbagai pengalaman yang menarik minat siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan, dan merangsang siswa belajar aktif
kreatif.
5. Pengalaman Alat Evaluasi
Evalusai adalah mengukur apa yang hendak diukur, yaitu dengan menelaah kembali
apakah kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum.
Penilaian sendidir merupakan kegiatan pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan,
dan pembuatan keputusan. Mengevaluasi berarti memberi atau menilai apakah sesuatu itu
bernilai atau tidak, sesuatu itu tercapai atau tidak, sesuatu itu berhasil atau tidak.
Evaluasi berfungsi memberikan informasi akurat dalam kemampuan akademik siswa.
Maka, hasil evaluasi akan dimanfaatkan untuk mengadakan revisi atau perubahan total
kurikulum menjadi suatu kurikulum yang baru lagi.

Anda mungkin juga menyukai