Anda di halaman 1dari 6

2.

2 Manajemen Awal (Starting Management) pada Breeder

Pada masa 3 hari pertama pemeliharaan ayam broiler, mereka harus

dipaksa untuk aktif makan dan minum. Pakan sisa harus diayak terlebih dahulu

sebelum diberikan ke ayam, tetapi tidak boleh bercampur dengan pakan baru.

Tempat pakan harus selalu dibersihkan sebelum pemberian pakan baru. Mulai

umur 2 hari tempat minum ayam harus digantung dan tingginya disesuaikan

dengan tinggi ayam. Untuk pengenalan pakan yang digantung dilakukan pada usia

ayam 8 hari sehingga pada usia 10 hari ayam telah mengenal tempat pakan

gantung dan pada umur 12 hari seluruh tempat pakan sudah diganti dengan model

gantung. Selepas masa brooding, pakan yang diberikan adalah 2 kali dalam sehari

dan tingginya sesuai tembolok ayam. Untuk tempat minum otomatis, pada usia 10

hari, permukaan air yang dianjurkan adalah 0.6 cm di bawah bibr drinker,

sedangkan setelah 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker. Tidak hanya

kualitas pakan yang diperhatikan, tetapi jenis DOC sangat mempengaruhi feed

intake maupun PBB nya.

Semakin besarnya ayam, maka dilakukan pelebaran sekat secara bertahap.

Pada umur 3 hari sudah mulai dilakukan pelebaran. Pelebaran diikuti dengan

penambahan serta pengaturan tempat pakan dan minum, posisi pemanas diatur

agar persebaran panas merata. Sebaiknya pada setiap brooder diberikan

termometer untuk memantau suhu, tetapi untuk mengetahui kenyamanan ayam

yang paling tepat adalah dengan mengamati perilaku ayam dalam kandang.

Pemanas dipakai dalam kandang sampai umur 14 hari, bila suhu dingin dapat

diperpanjang, begitu pula sebaliknya bila kondisi panas maka perlu dimatikan.

Litter yang digunakan telah kering sebelumnya dan telah didesinfeksi.


2.3 Manajemen Tumbuh (Growing Management) pada Breeder

Proses yang dilakukan pada masa growing adalah pemberian pakan dan

minum dijelaskan sebagai berikut:

2.3.1 Pemberian pakan dan minum

Tempat pakan harus cukup dan tersedia dan sesuai dengan tingkat umur

pemeliharaan, pakan diberikan 1x sehari (pagi hari) dan distribusi pakan tidak

lebih dari 3 menit. Jumlah pakan yang akan diberikan perekor harus disesuaikan

dengan tingkat berat badan yang akan dicapai. Pemberian pakan tidak boleh

dikurangi tetapi dapat ditetapkan atau di tambah. Program pemberian pakan dari

buku manual hanya merupakan petunjuk atas jumlah pakan yang dibutuhkan dan

bukan merupakan standar baku. Dan pemberian pakan harus dilakukan setiap hari

sebelum terbit matahari.

Jenis pakan yang diberikan pada setiap fase pemeliharaan adalah sebagai berikut:

1. Pre-starter (Fine crumbel) : umur 0 – 4 Minggu.

2. Grower (Crumbel) : 4 – 25 Minggu.

3. Layer (Pelet) : 25 – afkir.

Ayam yang kecil dipisahkan ke pen yang terpisah untuk mengurangi

persaingan dalam makan, dengan demikian ayam akan memacu dalam

pertumbuhannya. Dan dapat ditambah jumlah pakan perekor sedikit demi sedikit

untuk mengejar ketertinggalanya dari yang normal. Tempat minum disediakan

dengan cukup dan sesuai dengan tingkat umur pemeliharaan dan berikan air

minum secara tidak terbatas, kekurangan atau keterlambatan akan menyebabkan

ayam stress dan mudah terserang penyakit. Pengaturan tinggi air minum harus

disesuaikan dengan umur dan tinggi ayam. Minimal 1x seminggu tangki air

minum dalam kandang pipa-pipanya dibersikan dan diglontor atau setelah


pemakaian vitamin atau pengobatan harus dibersihkan. Air minum harus sudah

siap saat ayam makan.

2.3.2 Control berat badan dan keseragaman

Berat badan ayam ditimbang setiap akhir minggu (mingguan) dan jumlah

sample tidak kurang 5% dari populasi, baik betina maupun jantan. Pengambilan

sample dilakukan dengan menggunakan jaring penangkapan dan ditimbang satu

per satu. Semua ayam yang tertangkap dalam jaring sebagai sample harus

ditimbang semua, kecuali error dan kerdil. Penimbangan harus dilakukan pada

hari yang sama setiap minggunya, untuk ayam growing dilakukan pagi hari

sebelum ayam makan dan untuk ayam produksi dilakukan sore hari setelah ayam

berproduksi. Penimbangan sample ayam harus menggunakan timbangan gantung

yang mempunyai kapasitas 5 - 7 kg, dengan skala minimal 20 gram. Kalibrasi

terlebih dahulu sebelum digunakan. Setelah penimbangan selesai kemudian

dihitung parameter sebagai berikut:

1. Berat rata-rata

2. Range berat plus atau minus 10%

3. Uniformity (keseragaman)

4. % koefisien variasi

2.3.3 Pengelolaan litter

Litter dari sekam padi atau serutan kayu, dengan ketebalan 10 Cm, dan

harus selalu dalam kondisi kering. Balik litter dan ratakan setiap hari, dan ganti

litter yang basah atau menggumpal. Lakukan sanitasi bahan litter seefektif

mungkin, sebelm dimasukan ke dalam kandang. Fumigasi atau spray kandang

dengan desinfektan, sesuai dengan kondisi farm. Untuk kandang ayam full litter,

pengelolaan litter dilakukan oleh operator khusus yang menangani masalah litter,
sehingga setiap hari bisa terkontrol.

2.3.4 Proses transfer dan growing farm

Farm head growing membuat proposal moving untuk minta persetujuan

direksi, dan proses pemindahan ayam dapat dilakukan setelah proposal disetujui.

Kandang penerima harus sudah siap, termasuk peralatannya tempat makan dan

tempat minum, satu minggu sebelum tanggal pemindahan yang direncanakan.

Pemindahan harus pada umur 8 – 10 minggu, dan dilakukan pada malam hari,

untuk menghindari stress. Pengangkutan ayam dengan menggunakan keranjang

plastik isi 12 ekor untuk betina dan 8 ekor untuk jantan dan dilakukan dengan

pelan-pelan dan hati-hati. Pastikan keranjang plastik dan truk pengangkut sebelum

digunakan sudah dicuci dan disanitasi. Saat pengiriman pisahkan ayam- ayam

yang kecil, sedang dan besar dan beri tanda pada keranjang pengangkutannya.

Berat badan dan keseragaman, jumlah pemberian pakan, program pencahayaan,

vaksinasi, pengobatan dan informasi yang penting berhubungan dengan

manajemen pemeliharaan.

Saat penerimaan di tempat tujuan dilakukan pembongkaran ayam dengan

pelan dan hati-hati, hitung jumlah ayam secara pelan-pelan saat dikeluarkan dari

keranjang dan tempatkan ayam dalam pen sesuai dengan kode ukuran yang

diberikan dari farm growing. Farm growing harus mempertimbangkan berat badan

ayam yang dipelihara, yang nantinya akan dikirim ke kandang terttup atau

terbuka.
2.4 Manajemen Peneluran (Laying Management) pada Breeder

2.4.1 Pengelolaan nest

Pada umur 19 minggu nest sudah siap dengan tenggeran bagian atas

terbuka dan tenggeran bagian bawah tertutup. Tenggeran bagian bawah di buka

saat produksi 15%. Jumlah sangkar yang disediaakan harus cukup, 1 nest terdapat

20 kotak untuk 96 ekor atau 4 ekor per kotak dan tinggi sangkar tidak lebih dari

45 cm dari litter. Alas sangkar dialasi sekam atau serutan kayu yang bersih dan

sudah tersedia sejak permulaan produksi dan untuk mencegah kasus floor eggs.

Atap nest setiap hari dibersihkan dan sekam atau serutan kayu di nest setiap

harinya harus dalam kondisi cukup atau setiap 15 hari ditambah atau diganti bila

kotor. Penempatan sangkar harus ditata dengan merata pada setiap ruangan

sehingga ayam mudah mencapainya biasanya sangkar yang digunakan perkotak

mempunyai ukuran 30 cm x 35 cm x 25 cm

2.4.2 Pengumpulan dan perawatan telur tetas

Pengumpulan telur minimal 4 kali sehari adapun jam pengambilan telur

untuk collecting 1 pukul 07.00 collecting 2 pukul 09.30 collecting 3 pukul 13.00

dan collecting 4 pukul 15.00 dan pada puncak produksi ditingkatkan 5-6 kali

sehari. Pengambilan telur dalam sangkar dilakukan menggunakan egg tray plastik,

isi 30 ukuran besar. Telur lantai dan telur-telur yang kotor dikumpulkan dan

disimpan terpisah dari telur yang bersih. Pengambilan telur dilakukan dari telur

yang berada di sangkar kemudian baru telur yang dilantai (floor eggs). Sebelum

dan sesudah menangani telur tangan harus dicuci dengan desinfektan (ammonium

quartener dosis 1cc/ 2 liter air). Setelah pengambilan telur lakukan grading telur di

kandang setiap kalim pengambilan telur dilakuakan. Pisahkan telur tetas dari telur

dengan kriteria sebagai berikut:


a. Telur kotor, telur retak, telur yang beratnya < 50gr

b. Telur jumbo (double yolk)

c. Telur abnormal

Telur tetas diletakan di egg tray plastik isi 36 dengan ujung telur yang

runcung menghadap ke bawah, sedangkan telur yang lain(grade out) diletakan di

egg tray plastic isi 30. Lakukan fumigasi telur tetas dengan formalin dan sento

Selama 15 menit di dalam ruang fumigasi. Dosis fumigasi perkubik adalah

Formalin 30cc, Formasan 5cc, dan Cento 11cc.

Cara fumigasi, formalin dicampur dengan formasan ke dalam kaleng,

kemudian cento dimasukan ke dalam campuran tersebut. Timbang telur sebanyak

150 butir sebagai sampel data berat telur setiap hari mulai produksi 10%.

Penimbangan dilakukan pada penimbangan telur ke dua, tidak remasuk telur

jumbo, telur sangat kecil,dan retak. Data berat telur dapat dipakai sebagai acuan

atau melihat apakah ayam cukup pakan atau kurang.

Anda mungkin juga menyukai