Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK LAPANGAN
ACARA PENGOLAHAN BIODISEL

Disusun oleh:
HERU SUPRIANTO
17/19025/THP-STPK

SERJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN


TURNAANYA
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
JOGJAKARTA
2019

i
LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTEK LAPANGAN
ACARA PENGOLAHAN BIODISEL

Disusun Oleh:
HERU SUPRIANTO
17/19025/THP-STPK

Laporan Pelaksanaan Praktek Lapangan ini diajukan kepada


Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Stiper Yogyakarta sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah Praktek Kerja Lapangan di Minat
Sarjana Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit dan Turunanya dan telah
dipertahankan di hadapan dewan penguji pada tanggal Agustus 2019.

Yogyakarta, Agustus 2019

Mengetahui dan Menyetujui

Dosen Pembimbing, Penulis

Ir. Adi Ruswanto, MP) (Heru supriantO)

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………….i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI..……………………………………………………………………………………………………iii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................................... 2
II. TINJSUSN FUSTAKA ................................................................................................ 3
A. Biodisel ..................................................................................................................... 3
B. Minyak Nabati .......................................................................................................... 4
C. Methanol ................................................................................................................... 4
D. NaOH ........................................................................................................................ 5
III. Alat, Bahan, Dan Prosudur Kerja. ................................................................................ 6
A. Tempat dan Tanggal Kegiatan .................................................................................. 6
B. Alat Dan Bahan ........................................................................................................ 6
C. Prosedur Kerja .......................................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 8
A. Hasil Pengamatan ..................................................................................................... 8
B. Analisa Ekonomi ....................................................................................................... 9
C. Pembahasan ............................................................................................................ 11
V. KESIMPULAN ............................................................................................................ 14
DAFTAR FUSTAKA ................................................................................................... 15

iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono alkil
ester dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai alternative bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui sepetri minyak
nabati atau lemak hewan. Biodiesel merupakan bahan bakar dari proses
transesterifikasi lipid untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang
diinginkan dan membuang lemak bebas. Setelah melewati proses ini tidak
seperti minyak nabati langsung biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip
dengan diesel dari minyak bumi dan dapat menggantikan mingak bumi dalam
banyak kasus. Namun biodiesel lebih sering digunakan sebagai penambah
untuk diesel petroleum. Bahan bakar nabati atau biodiesel merupakan dua
kandidat kuat pengganti bensin dan solar yang selama ini digunakan sebagai
bahan bakar mesin Diesel.
Biodiesel dapat dibuat dari berbagai jenis minyak seperti kelapa sawit,
kedelai, bunga matahari, kacang tanah, jarak pagar, minyak jelantah, dan
beberapa jenis minyak tumbuhan lainnya. Minyak goreng bekas (waste cooking
oil) yang biasa disebut minyak jelantah, sangat potensial untuk diolah menjadi
biodiesel. Pada saat ini, pemanfaatan minyak jelantah di Indonesia masih belum
berkembang. Minyak jelantah yang dihasilkan perusahaan besar dijual ke
pedagang kaki lima dan kemudian digunakan untuk menggoreng makanan
dagangannya dan sebagian lagi hilang begitu saja ke saluran pembuangan.
Potensi minyak jelantah akan meningkat seiring dengan meningkatnya produksi
dan konsumsi minyak goreng.
Minyak jelantah merupakan limbah yang mengandung senyawa-senyawa
yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan.
Pemakaian minyak jelantah secara terus-menerus dapat menyebabkan
kerusakan pada tubuh manusia, misalnya dapat menyebabkan penyakit kanker,
dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.
Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini

1
dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan
manusia dan lingkungan.
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pengembangan dan
implementasi dua macam bahan bakar tersebut, bukan hanya untuk
menanggulangi krisis nergy yang mendera bangsa namun juga sebagai salah
satu solusi kebangkitan ekonomi masyarakat.
Oleh sebab itu dilakukannya praktek lapangan pengolahan minyak biodiesel
dari minyak goreng murni ini bertujuan untuk membuat bahan bakar dari
minyak nabati yang akan menggantikan bahan bakar dari posil yang sudah
mulai menipis.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan biodiesel ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu merencanakan produksi biodiesel.
2. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan metanol dan basa yang
dibutuhkan.
3. Mahasiswa mampu melakukan proses transesterifikasi.
4. Mahasiswa mampu melakukan analisis ekonomi terhadap biodiesel yang
dihasilkan

2
II. TINJSUSN FUSTAKA
A. Biodisel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono alkil
ester dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan
bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui sepetri minyak nabati
atau lemak hewan. Biodiesel merupakan bahan bakar dari proses
transesterifikasi lipid untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang
diinginkan dan membuang lemak bebas. Biodiesel memiliki sifat pembakaran
yang mirip dengan diesel dari minyak bumi dan dapat menggantikan minyak
bumi dalam banyak kasus. Namun biodiesel lebih sering digunakan sebagai
bahan tambahan untuk diesel petroleum.
Secara sederhana biodiesel didefinisikan sebagai bentuk bahan bakar diesel
yang menyebabkan lebih sedikit kerusakan lingkungan dibandingkan bahan
bakar diesel standar. Biodiesel biasanya dibuat dari minyak nabati melalui
proses kimia yang disebut transesterifikasi. Pada prinsipnya, proses
transesterifikasi adalah mengeluarkan gliserin dari minyak dan mereaksikan
asam lemak bebasnya dengan alkohol (misalnya metanol) menjadi alkohol ester
(Fatty Acid Methyl Ester/FAME) atau biodiesel. Teknologi yang digunakan
dalam praktikum ini adalah metode transesterifikasi sederhana.
Pada prinsipnya, proses transesterifikasi adalah mengeluarkan gliserin dari
minyak dan mereaksikan asam lemak bebasnya dengan alkohol (misalnya
metanol) menjadi alkohol ester (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) atau biodiesel.
Teknologi yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode transesterifikasi
sederhana (Desmafianti, G, 2013).
Reaksi pembuatan biodisel (reaksi trans-esterifikasi) yaitu sebagai berikut:

3
Tabel 1. Sifat Fisik dan Kimia Biodiesel
No Parameter SNI Biodiesel
1 Komposisi Metil ester

2 Densitas 40◦C 0,86-0,89 gr/ml


3 Viskositas kinematic 2,3-6,0 mm/d(cst)
No Parameter SNI Biodiesel
4 Titik nyala Minimal 100◦C
5 Titik kabut Maksimal 18◦C
6 Gliserol bebas Maksimal 0,02%
7 Angka setana Minimal 51
Sumber : (SNI 04-7182-2006)
B. Minyak Nabati
Minyak nabati berasal dari tumbuhan seperti kelapa, kedelai, kacang dan
sawit. Minyak nabati adalah minyak yang diekstrak dari berbagai bagian
tumbuhan. Minyak ini digunakan sebagai makanan, menggoreng, pelumas,
bahan bakar, bahan pewangi (parfum), pengobatan, dan berbagai penggunaan
industri lainnya. Bukan hanya minyak zaitun yang berinovasi, minyak yang
terbuat dari biji-bijian pun kini mudah ditemui di pasaran. Sama seperti minyak
zaitun, minyak dari biji-bijian ini ternyata juga teman yang baik bagi kesehatan
tubuh.
Minyak biji-bijian terkandung banyak asam lemak tidak jenuh, seperti
omega 3 dan omega 6. Minyak dengan asam lemak tidak jenuh ini mudah
dicerna oleh tubuh dan tidak mudah menggumpal dalam darah. Pada pembuatan
biodiesel minyak nabati merupakan bahan baku utama yang akan direaksikan
menjadi methyl ester. Minyak nabati yang digunakan pada proses pembuatan
biodiesel ini berasal dari kelapa sawit (Zaky Kurniawan, 2013).
C. Methanol
Metanol merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna, dan merupakan
cairan yang mudah terbakar. Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan
hidrogen dengan karbon monoksida atau karbon dioksida. Sejarahnya, dia
dibuat dari destilasi kayu, makanya disebut juga alkohol kayu. Metanol banyak

4
dipakai pada industri sebagai starting material pembuatan berbagai bahan
kimia, seperti formaldehid, asam asetat, metakrilat, etilen glikol.
Metanol juga banyak dipakai sebagai cairan pembersih kaca mobil,
pembersih karburator, antibeku, toner mesin fotokopi, dan bahan bakar.
Methanol berfungsi sebagai pelarut sintetis yang akan direaksikan dengan
trigliserida yang akan menghasilkan methyl ester (Zulia,2010).
D. NaOH
NaOH, juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah
sejenis basa logam. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat
ketika dilarutkan ke dalam air. Digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubuk
kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida
adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran atau pun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan
secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas Ia sangat larut
dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan Ia juga larut
dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini
lebih kecil daripada kelarutan KOH, Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut
non-polar lainnya.
NaOH pada proses pembuatan biodiesel berfungsi sebagai untuk
mempercepat proses esterifikasi atau yang biasa disebut dengan katalis. Katalis
adalah suatu zat yang difungsikan untuk menurunkan energiaktivasi dimana
energiaktivasi itu adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk terjadinya
sebuah reaksi (Hasugian Veranixon, 2012).

5
III. Alat, Bahan, Dan Prosudur Kerja.
A. Tempat dan Tanggal Kegiatan
Waktu dalam pengolahan Biodiesel, kami laksanakan pada:
Hari/tanggal : Kamis, 25 Mei 2019
Waktu : pukul 07.00 s/d selesai
Tempat pelaksanaan praktek lapangan di pilot plant Instiper
B. Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu satu unit alat pengolahan
biodiesel, timbangan, gelas ukur, dan pengaduk. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu minyak RBDPO, methanol dan kemurnian 99,5%, dan NaOH
sebagai kathalis.
C. Prosedur Kerja
1. Lakukan perhitungan jumlah metanol yang dibutuhkan untuk
transesterifikasi 8 kg).
 Jumlah metanol yang dibuthkan adalah 1,5 kali stoikiomateri atau rasio
mol minyak : metanol = 1 : 4,5 mol.
 Jumlah Mol minyak (sebagai tri olein BM 885,46gr/mol) = 20,00
20,000 𝑔𝑟
Mol minyak = 885,46 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 22,6 mol

 Jumlah mol metanol yang dibutuhkan = 4,5 mol x 22,6 mol = 101,6 mol.
 Jumlah gram metanol BM 32 gr/mol) yang dibutuhkan 101,6 mol x 32
mol/ge = 3.250 gr atau 3,25 kg
2. Menghitung kebutuhan katalis atau NaOH ( 1 % dari berat minyak).
 Jumlah NaOH yang dibutuhkan = 1% x 8000g minyak = 80 gram.
3. Proses transesterifikasi :
 Sebelumnya dilakukan pencampuran antara metanol dengan basa /
larutan metoksida yang sudah dibuat.
 Tahap awal biodiesel dibuat pada tangki pencampur dengan mereaksikan
minyak nabati dengan senyawa metoksi untuk membentuk senyawa
transesterifikasi. Proses dilakukan pada suhu 50oC selama 1 jam. Dalam
reactor ini hasil reaksi akan membentuk campuran biodiesel, alcohol, sisa
katalis, garam/sabun dan gliserin.

6
4. Tahap berikutnya adalah pemisahan biodiesel pada gliserin dan garam atau
sabun dengan cara 1 campuran biodiesel dipompa kedalam settling tank,
selanjutnya mendiamkan selama 3 jam supaya gliserin dan garam
mengendap dan terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (biodiesel) selanjutnya
dipisahkan dengan lapisan bawah dengan cara diambil lewat kran yang
tersedia di bagian bawah tangki.
5. Biodiesel yang telah murni dipindah atau dipompa ketangki pencucian.
Pada tangki ini ditambahkan air banyak sebanyak 10% untuk membersihkan
sisa-sisa sabun, gliserin, dan metanol.
6. Setelah dicuci biodiesel dipompa ketangki evaporasi untuk menguapkan air
yang tersisa.
7. Biodiesel yang suadh murni selanjutnya disimpan dan dianalisa sifat-
sifatnya.
8. Lakukan analisa :
 Berat biodiesel (methyl oleat) yang didapatkan.
 Rendemen (% yield ) biodiesel ( sebagian methyl oleat, BM 296,5 g/mol)
mol methyl oleat
% yield = x 100 %
mol minyak

 Sifat-sifat biodiesel :
o Densitas atau berat jenis
o Viskositas
 Melakukan analisa ekonomi atau harga jual biodiesel yang dibuat.

7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pembuatan Biodisel.
Hari Acara Kegitan Hasil
tgl
A. Pembuatan 1. Menghitung a. Banyak minyak: 8
biodisel kebutuhan etanol kg
b. Perhitungan
jumblah methanol
(rasio mol 1:4,5)
* Mol metaol
= 4,5 x 9,03
= 40,6 mol
* Berat
= 32 x 40,6 mol
= 1,300 gram
=1,3 kg
c. Berat methanol:
1,3 gr
2. Menghitung a. Perhitungan :
kebutuhan katalis 1
x 8.000 gr
100

b. Berat NaOH: 80 gr
3. Melakukan trans a. Suhu reaksi: 60℃
esterifikasi b. Waktureaksi: 3 jam
c. Kecepatan
pengadukan 24
rpm
4. Melakukan a. Waktu
proses penggendapan: 1
pemisahan jam
biodiesel (

8
penggendaoan, b. Proses yang terjadi
pencucian dan selama
evaporasi) pengendapan:
terjadinya
pengendapan yang
akan memisahkan
2 fraksi
c. Suhu air panas:
100 ℃
d. Jumblah air panas
1 liter
e. suhu evavorasi 30

5. Menganalisis a. Berat biodiesel:
sifat-sifat b. Perhitungan %
biodisel yeld:
c. Densitas alcohol:
d. Viskositas:
e. Titik nyala:
6. Analisis ekonomi
HPP
Dokumentasi
B. Analisa Ekonomi
Tabel 2. Analisa ekonomi biodiesel.
TFC ( Total fixe cost)
Satuan Harga @
No Uraian Volume Jumlah Rp,-
Rp,-
Alat pengolohan
1 1unit Rp. 20.532.000,- Rp.20.532.000,-
biodiesel
2 Tnimbangan 1unit Rp. 150.000,- Rp.150.000,-

9
3 Gelas ukur 1 liter Rp. 100.000,- Rp.100.000,-
4 Panci 1 buah Rp.300.000,- Rp.300.000,-
5 Gayung 1 buah Rp.15.000,- Rp.15.000,-
6 Tenaga kerja 10 orang Rp.35.000,- Rp. 350.000,-
Total jumlah Rp.21.377.000,-
TVC ( total variable cost)
1 Minyak goreng 20 liter Rp. 8.000,- Rp. 160.000,-
2 Metanol 0,45 kg Rp. 25.000,- Rp. 11.250,-
3 Basa NaOH 0,8 kg Rp. 200.000,- Rp. 160.000,-
4 Total jumlah Rp. 331.250,-
Menghitung total biaya per hari kerja ( TC )
1. Alat pengolohan biodiesel: Rp.20.532.000,-/7 x 365 = Rp.8.036,-
2. Timbangan Rp.150.000,-/ 7 x 365 = Rp.59,-
3. Gelas ukur Rp.100.000,-/ 5 x 365 = Rp.55,-
4. Panci Rp.300.000,-/7 x 365 = Rp.117,-
5. Gayung Rp.15.000,-/2 x 365 = Rp.21,-
6. Tenaga kerja = Rp. 350.000,-
Total = Rp.358.288,-
/hari
Total keseluruhan biaya (TC) = TFC + TVC
= Rp. 358.288,-//hari + Rp. 331.250,-
= Rp. 689.538/hari
Harga poko produksi ( HPP)
𝑇𝐶 𝑅𝑝.689.538/ℎ𝑎𝑟𝑖
HPP= = = Rp.125.370/liter/hari
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 5,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Π = TR-TC
TC = TFC+TVC
= Rp. 288.288,-//hari + Rp. 211.250,-
= Rp. 689.538 /hari
TR = 5,5 liter x Rp. 6.500,-/liter
= Rp. 35.750

10
Π = Rp. 35.750 - Rp. 689.538
= Rp. – 653.788
Break event point ( titik balik modal )
BEP = ( Total biaya produksi ( Rp)) / ( harga dipasaran (Rp/liter))
= Rp. 689.538 / Rp.6.500,- / liter
= 106, 08 liter
BEP Harga Produksi
BEP = (Total Biaya Produksi) / ( Total Produksi )
= Rp. 689.538 / 5,5 liter
= Rp. 125.370 /liter
Benefit Cost Ratio
B/C = (Total pendapatan ( Rp)) / ( Total biaya produksi ( Rp))
= Rp. – 653.788 / Rp. 689.538
= - 0,9
C. Pembahasan
proses pengolahan biodiesel adalah dimana Biodiesel merupakan bahan
bakar yang terdiri dari campuran mono alkil ester dari rantai panjang asam
lemak yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan
terbuat dari sumber terbaharui sepetri minyak nabati atau lemak hewan.
Biodiesel merupakan bahan bakar dari proses transesterifikasi lipid untuk
mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang lemak
bebas. Biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel dari
minyak bumi dan dapat menggantikan minyak bumi dalam banyak kasus.
Untuk menapat kan biodiesel dielakukan beberapa tahap yaitu pertama
disiapkan bahan yaitu olein atau minyak nabati cair lalu timbang sebanyak 8
gram lalu hitung jumblah methanol, perhitungan jumblah methanol (rasio mol
1:4,5) untuk mol metaol = 4,5 x 9,03 = 40,6 mol , dan untuk berat metanol =
32 x 40,6 mol = 1,300 gram =1,3 kg. setelah itu lalu hitung untuk kebutuhan
1
katalis NaOH yaitu x 8.000 gr = 80 gram, selanjutnya melakukan proses
100

transesterifikasi dengan memasukan minyak olein kedalam reactor dengan cara


menghidupkan kompresor yang berpungsi mendorong masuk kedalam reactor

11
setelah itu dibuka pipa yang ditutup yang menuju reactor, lalu berikutya
mausukkan larutan metoksida yang sudah dibuat. Setelah itu diamati suhu
reaksi yaitu 60 C, waktu reaksi 3 jam, kecepatan pengadukan 24 rpm.

Gambar 1. Penyiapan bahan bahan baku minyak goreng dan methanol

Gambar 2. Memasukkan bahan kedalam mesin reactor

Gambar 3. Proses Trans Esterifikasi Pada Reaktor Biodiesel

Setelah selama 3 jam. Selanjutnya dilakukan proses pemisahan biodiesel


dari gliserin dan garam (sabun) dengan cara biodiesel dipompa dan dipindahkan
kedalam settling tank, lalu biarkan selam 1 jam suapaya gliserin dan garam
mengendap dan terbentuk dua lapisan lapisan atas biodiesel selanjutnya
dipisahka dengan pipa yang tersedia dibawah tangki.Sebelum itu diambil
sampel untuk dilakukan sampel untuk ujicoba tentang sifat-sifat biodiesel,
pengujian meliputi perhitungan densitas biodiesel dengan menggunakan alat
pikno meter, perhtiungan % yield.

12
Namun pada praktek kali ini tidak dihasilkan biodiesel dikarenakan ada
terjadinya sutu masalah yang menyebapkan proses pembuatan biodiesel gagal,
yaitu pada saat pengambilan biodiesel terjadinya kendala atau kerusakan pada
mesin kompresor yang memberi tekanan angina untuk memompa biodiesel
keluar, yang menyebapkan biodiesel tidak bias keluar hingga harus ditunggu
kurang lebih satu jam untuk mengularkan biodiesel hal ini menyebapkan
biodiesel yang sudah terpisah dengan sabun menjadi homogen kembali
sehingga mahasiswa gagal dalam menghasilkan biodiesel.

13
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari proses pembuatan biodiesel ini
yaitu adalah sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan biodiesel terlebih dahulu menyiapkan bahan dan alat seperti
minyak, methanol, katalis dan reaktor biodiesel.
2. Kebutuhan methanol dalam 8 kg minyak goreng dalam bahan yaitu sebanyak
1,3 kg sedangkan katalis yang dibutuhkan dalam 8 kg minyak goreng yaitu
sebesar 1% sebanyak 80 gram.
3. Proses transesterifikasi dilakukan selama 1 jam pada reaktor biodiesel dengan
mempertahankan suhu 50 °C.
4. Harga pokok produksi dari biodiesel yang dhasilkan yaitu Rp 125.370 / Liter.

14
DAFTAR FUSTAKA
Desmafianti, G., 2013. “Artikel Pengertian Biodiesel”. “http://gitadesm
afianti.blogspot.com. Diakses pada 30 Juli 2019. Pukul 19.00 WIB.
Veranixon, H., 2012,“Definisi NaOH”. http://tolong-hutarea.blogspot.com.
Diakses pada 30 Juli 2019. Pukul 20.00 WIB.
Kurniawan, Z., 2012. “Manfaat Minyak Nabati”. http://meykenpunyablog.
blogspot.com. Diakses pada 30 Juli 2019. Pukul 22.00 WIB.
Zulia, 2010 “Methanol”. http://zulliesikawati.wordpress.com. Diakses pada 30 Juli
2019. Pukul 23.00 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai