PITIRIASIS ALBA
Oleh:
Siti Aminah Multazamiyah, S.Ked
Npm. 19360073
Preseptor :
dr. Resati Nando Panonsih, M.Sc.,Sp.KK.,FINSDV
Nama : An. D
Umur : 14 tahun
Alamat : Rajabasa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Agama : Islam
MRS : 27-09-2019
B. ANAMNESIS
yang lalu muncul bercak putih di wajah. Awalnya bercak yang timbul berwarna
kemerahan, namun beberapa minggu kemudian bercak berubah menjadi warna putih
dan menetap. Os pernah merasa seperti terbakar didaerah tersebut. Riwayat terkena
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan os.
1
2
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
4. Tanda Vital :
Nadi : 90 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,3 oC
Status Generalis
D. STATUS DERMATOLOGIS
Distribusi : Bilateral
Warna : Hipopigmentasi
Ukuran : Numular
Konfigurasi : Regional
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. RESUME
An. D datang ke poliklinik dengan keluhan 1 bulan yang lalu muncul bercak
putih di wajah. Awalnya bercak yang timbul berwarna kemerahan, namun beberapa
minggu kemudian bercak berubah menjadi warna putih dan menetap. Os pernah
merasa seperti terbakar didaerah tersebut. Riwayat terkena pajanan sinar matahari (+).
4
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, pernapasan 22 x/menit, suhu 36,3 oC.
hipopigmentasi dengan batas yang tidak tegas disertai skuama putih halus pada
permukaannya.
G. DIAGNOSIS
Pitiriasis Versikolor
Vitiligo
H. PEMERIKSAAN ANJURAN
I. PENATALAKSANAAN
Farmakologis :
J. PROGNOSIS
A. Pendahuluan
Pityriasis alba (PA) adalah gangguan kulit yang sering di dapatkan pada anak-
anak dan remaja. Insiden lebih tinggi pada tipe kulit yang lebih gelap. Secara umum
pityriasis alba tidak memiliki gejala, bercak putih muncul tanpa di sadari oleh pasien,
dan kadang-kadang disertai kulit bersisik, area yang sering terkena yaitu wajah, leher
dan tubuh. Bercak khas putih memiliki zona pusat, bercak biasanya terbatas pada
wajah dan sering dikaitkan dengan infeksi jamur. Sinar ultraviolet di curigai sebagai
penyebab utama. Sehingga sering di temukan pada anak anak yang sering beraktifitas
tinggi dimana pengobatan sering tidak berhasil. Daerah bercak biasanya stabil dan
mungkin bertahan sampai usia dewasa. Beberapa penelitian telah dikaitkan dengan
faktor lingkungan seperti sebagai variasi suhu, kelembaban udara, ketinggian, dan
B. Definisi
dengan batas tidak tegas disertai skuama putih halus (powdery white scale) pada
Nama lain dari pitiriasis alba adalah pitiriasis simpleks, pitiriasis makulata,
6
7
C. Epidemiologi
Pitiriasis alba (PA) pertama kali diakui lebih dari 80 tahun yang lalu sebagai
sebagian besar mempengaruhi kepala dan leher pada anak-anak. Beberapa penulis
percaya bahwa kasus ini lebih umum di individu berkulit lebih gelap.3
salah satu penelitian dari pasien dengan PA, 81% adalah 15 tahun atau lebih muda.
Dalam analisis retrospektif yang berbeda dari kasus, 90% berusia 6 sampai 12 tahun,
dan 10% berusia 13 sampai 16 tahun. Tidak ada predisposisi gender. PA ditemukan di
semua bagian dunia. Salah satu penelitian menunjukkan kejadian nyata lebih tinggi di
antara anak-anak sekolah dari latar belakang sosial ekonomi yang rendah.3
D. Etiologi
nama ini menyiratkan diketahui penyebabnya. Bakteri, jamur, dan parasit lebih sering
di antara individu dengan PA, tapi tidak ada asosiasi yang pasti telah ditemukan.
matahari, angin, dan sabun. Sebuah studi retrospektif menemukan bahwa pasien
dengan PA telah terkena lebih banyak sinar matahari daripada pasien yang sehat dan
tidak menggunakan tabir surya secara teratur. Sering mandi dan mandi air panas juga
terkait langsung. Semua korelasi ini didukung oleh bukti histologis, menunjukkan
bahwa keadaan hidrasi stratum korneum di PA adalah lebih rendah dari kulit yang
sehat.3
8
memiliki tingkat serum yang lebih rendah. PA mungkin paling dicirikan sebagai
E. Manifestasi Klinik
dokter. Hal ini sering ditemukan secara kebetulan. Biasanya ada 2 sampai 3 makula
bulat dengan batas yang didefinisikan dengan baik yaitu 0,5 sampai 5 cm.
Kebanyakan lesi muncul di wajah tetapi juga dapat terjadi pada ekstremitas atas dan
kadang-kadang pada ekstremitas bawah. Hal ini berbeda dengan vitiligo, yang
PA sering dimulai sebagai sebuah patch merah muda dengan perbatasan yang
tinggi. Setelah beberapa minggu, patch memudar, meninggalkan tempat yang pucat
ditutupi oleh skuama putih halus. Lesi ini akan maju ke makula hipopigmentasi halus
yang dapat bertahan dari 6 bulan sampai 7 tahun. Tidak ada kesepakatan apakah
Lesi juga bisa menjadi lebih terlihat di musim panas, ketika kulit di sekitarnya yang
semua 3 tahap secara bersamaan, sementara yang lain dapat dilihat dengan lesi semua
F. Kriteria Diagnostik
1. Anamnesis2
Terutama timbul pada anak dan remaja, usia antara 3 sampai 16 tahun, angka
rasa terbakar.
Faktor yang diduga sebagai pencetus: pajanan sinar matahari, frekuensi mandi,
Pitiriasis alba dapat menjadi gambaran klinis dari dermatitis atopik ringan.
2. Pemeriksaan fisik2
Fase pertama yaitu timbul makula berwarna merah muda dengan tepi
menimbul.
Fase ketiga berupa makula hipopigmentasi tanpa skuama yang dapat menetap
Lesi umumnya berukuran 0,5-3 cm. Dapat berbentuk bulat, oval atau ireguler.
Tempat predileksi utama yaitu daerah wajah, dapat pula ditemukan di leher,
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Diagnosis Banding
2. Pitiriasis versikolor
3. Nevus depigmentosus
4. Nevus anemikus
5. Vitiligo
6. Mikosis fungoides
7. Tuberosklerosis2
I. Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
2. Medikamentosa
Prinsip: secara umum, respons pitiriasis alba terhadap terapi seringkali tidak
sebagai berikut:
1) Topikal
Pelembab
2) Fototerapi
minggu.
3. Edukasi
Kelainan kulit dapat berulang. Hindari pajanan sinar matahari dan gunakan
tabir surya.2
J. Prognosis
Quo ad sanationam : dubia ad bonam (penyakit dapat sembuh spontan tetapi dapat
Pitiriasis alba adalah suatu kelainan kulit berupa makula hipopigmentasi dengan batas
tidak tegas disertai skuama putih halus (powdery white scale) pada permukaannya, yang
timbul terutama di daerah wajah, diduga berhubungan dengan riwayat pajanan sinar matahari.
Dari anamnesis data yang menunjang adalah adanya masalah pada wajah os, yaitu
muncul bercak putih sejak 1 bulan lalu. Awalnya bercak yang timbul berwarna kemerahan,
namun beberapa minggu kemudian bercak berubah menjadi warna putih dan menetap. Os
pernah merasa seperti terbakar didaerah tersebut. Riwayat terkena pajanan sinar matahari (+).
Pada pemeriksaan fisik yang menunjang ke arah diagnosis kerja adalah pada regio
fascialis dextra et sinistra tampak patch hipopigmentasi dengan batas yang tidak tegas disertai
Terapi farmakologis yang diberikan terdiri dari terapi oral yaitu Vitamin C 2x1, dan
dan dapat mengganggu secara estetik. Penyakit ini dapat sembuh spontan tetapi dapat rekuren
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. dr. Farida Tabri, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV & dr. Roby Syah Putra Firmansyah
(2016). Tatalaksana bercak putih pada kulit anak. Makassar: Al-Hayaatun Mufidah.
2. Dr. dr. Sandra Widaty, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV et all, (2017). PPK PERDOSKI.
Jakarta Pusat: PP PERDOSKI.
Oleh:
Siti Aminah Multazamiyah, S.Ked
Npm. 19360073
Preseptor :
dr. Resati Nando Panonsih, M.Sc., Sp.KK., FINSDV
Nama : An. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 14 tahun
Alamat : Rajabasa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Status : Belum menikah
Agama : Islam
MRS : 27-09-2019
B. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis kepada bapak os.
Keluhan Utama : Muncul bercak putih di wajah sejak 1
bulan lalu.
Keluhan Tambahan : Pernah terasa seperti terbakar.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poliklinik dengan
keluhan 1 bulan yang lalu muncul bercak putih di wajah. Awalnya bercak
yang timbul berwarna kemerahan, namun beberapa minggu kemudian
bercak berubah menjadi warna putih dan menetap. Os pernah merasa
seperti terbakar didaerah tersebut. Riwayat terkena pajanan sinar
matahari (+).
Riwayat Pengobatan :Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang mengalami keluhan
serupa dengan os.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran : Composmentis GCS : E4V5M6
Status Gizi : Cukup
Tanda Vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,3 oC
Status Generalis
Kepala : Dalam batas normal
Rambut : Dalam batas normal, warna hitam
Mata : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Mulut/Tenggorokan : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
KGB : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Jantung : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
D. STATUS DERMATOLOGIS
Farmakologis :
Oral :Vitamin C 2x1
Topikal : Carmed 10%+desolex cream
J. PROGNOSIS
1.Anamnesis
Terutama timbul pada anak dan remaja, usia antara 3 sampai 16 tahun,
angka kejadian pada lelaki dan perempuan sama.
Umumnya asimtomatik, terdapat beberapa kasus dengan keluhan gatal
atau rasa terbakar.
Faktor yang diduga sebagai pencetus: pajanan sinar matahari, frekuensi
mandi, dan pajanan air panas.
Pitiriasis alba dapat menjadi gambaran klinis dari dermatitis atopik
ringan.
2. Pemeriksaan fisik
Perjalanan klinis terdiri dari tiga fase:
Fase pertama yaitu timbul makula berwarna merah muda dengan tepi
menimbul.
Fase kedua timbul dalam beberapa minggu berupa makula
hipopigmentasi dengan skuama putih halus (powdery white scale) pada
permukaannya.
Fase ketiga berupa makula hipopigmentasi tanpa skuama yang dapat
menetap hingga beberapa bulan/tahun.
Ketiga tahap tersebut dapat ditemukan secara bersamaan.
Lesi umumnya berukuran 0,5-3 cm. Dapat berbentuk bulat, oval atau
ireguler.
Tempat predileksi utama yaitu daerah wajah, dapat pula ditemukan di
leher, batang tubuh, dan ekstremitas.
Penatalaksanaan
Edukasi
Kelainan kulit dapat berulang. Hindari pajanan sinar matahari dan
gunakan tabir surya.
Non Medikamentosa
Mengurangi/hindari pajanan sinar matahari.
Medikamentosa
Prinsip: secara umum, respons pitiriasis alba terhadap terapi seringkali
tidak memuaskan, terutama karena lamanya waktu pemulihan
pigmentasi kulit. Terdapat beberapa obat/tindakan yang dapat dipilih
sesuai dengan indikasi sebagai berikut:
Topikal
Pelembab
Kortikosteroid potensi ringan
Salep takrolimus 0,1% dua kali sehari selama 8 minggu
Krim pimekrolimus 1% dua kali sehari selama 12 minggu
Salep kalsitriol 0,0003% dua kali sehari selama 8 minggu
Fototerapi
Terapi dengan laser excimer 308 nm dua kali seminggu selama 12
minggu.
Untuk prognosisnya baik, namun pemulihan
hipopigmentasi dapat berlangsung lama dan dapat
mengganggu secara estetik. Penyakit ini dapat sembuh
spontan tetapi dapat rekuren dalam beberapa tahun, dan
biasanya mengilang setelah pubertas.
KESIMPULAN