Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN

PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA


KABUPATEN SUMENEP

Dwi Deshariyanto1,
Email : pehati@yahoo.com

Subaidillah Fansuri2
Email : fadil_SF@yahoo.com

ABSTRAK

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sumenep diwujudkan dalam bentuk sebuah proyek


konstruksi. Keberhasilan proyek konstruksi dapat diukur melalui dua hal yaitu keuntungan yang didapat
serta ketepatan waktu penyelesaian. Pelaksanaan konstruksi sering dan bahkan selalu terjadi perbedaan
persepsi antara kontraktor sebagai pelaksana dengan konsultan sebagai pengawas dan perencana,
perbedaan persepsi tersebut akan mengakibatkan meningkatnya biaya proyek dan penyimpangan waktu
pelaksanaan yang telah direncanakan. Dalam kaitan tersebut sangat perlu dilakukannya analisa dan
eksplorasi untuk melihat dan mencari faktor apa yang sangat mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek
konstruksi di Kabupaten Sumenep khususnya proyek konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten
Sumenep.
Menurut Andi et al, 2003 dalam penelitian I.A. Rai Widhiawati faktor – faktor yang potensial untuk
mempengaruhi waktu pelaksanaan konstruksi, yang terdiri dari tujuh (7) kategori (Andi et al. 2003), adalah
tenaga Kerja (labors), bahan (material), peralatan (equipment), karakteristik Tempat (site characteristic),
manajerial (managerial), keuangan (financial) dan faktor – faktor lainnya (other factors).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data dalam penelitian
merupakan data ordinal dengan skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala likert. Bentuk pengujian yang digunakan untuk validitas instrumen dilakukan dengan teknik korelasi
Product Moment. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Teknik
analisis data dalam penyelesaian penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis
statistik.
Terdapat 6 (enam) faktor yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek konstruksi khususnya
proyek konstruksi peningkatan jalan di Dinas PU. Bina Marga. Faktor I mempunyai nilai eigenvalues sebesar
1,717 yang terdiri dari kategori tenaga kerja, manajerial dan keuangan. Faktor II mempunyai nilai
eigenvalues sebesar 1,402 yang terdiri dari kategori karakteristik tempat. Faktor III mempunyai nilai
eigenvalues sebesar 1,248 yang terdiri dari kategori bahan. Faktor IV, terdiri dari kategori peralatan. Faktor
V mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,056 yang terdiri dari kategori manajerial dan keuangan. Faktor VI
mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,005 yang terdiri dari kategori karakteristik tempat.

Kata kunci : faktor, waktu pelaksanaan, proyek konstruksi.

PENDAHULUAN usaha/aktifitas yang kompleks, tidak rutin,


dibatasi waktu, anggaran, resources dan
Latar Belakang spesifikasi perfomansi yang dirancang untuk
Pembangunan infrastruktur merupakan memenuhi kebutuhan konsumen (Nurhayati,
salah satu aspek penting dalam mewujudkan 2010:4).
masyarakat yang sejahtera dan pembangunan Penyelenggaraan proyek konstruksi di
tersebut memegang peranan penting sebagai Kabupaten Sumenep khususnya pembangunan
roda penggerak pertumbuhan ekonomi. infrastruktur, pemerintah merupakan pemilik
Pembanguna infrastruktur di Kabupaten proyek yang mempunyai peranan penting dalam
Sumenep diwujudkan dalam bentuk sebuah tercapainya tujuan proyek, agar proyek tersebut
proyek konstruksi. Proyek merupakan suatu sesuai dengan tujuan yang diinginkan

Fakultas Teknik | Universitas WiraraJa Sumenep 1


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

pemerintah memberikan tanggungjawab kepada


Tujuan
pihak kontraktor dan konsultan dalam
Tujuan dilakukannya penelitian Faktor –
menangani penyelenggaraan proyek tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan
Ruang lingkup kerja kontraktor dalam sebuah
Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga
proyek adalah melaksanakan pekerjaan sesuai
Kabupaten Sumenep sebagai berikut :
dengan keahlian, pengalaman dan spesialisasi
1. Mengetahui jumlah faktor yang
dalam bidangnya, sedangkan konsultan
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek
membantu pemilik mengerjakan berbagai studi
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga
dan memberikan dukungan keahlian dalam
Kabupaten Sumenep.
rangka memonitor dan mengendalikan
2. Mengetahui indikator apa saja yang
pelaksanaan fisik proyek.
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek
Keberhasilan proyek konstruksi dapat
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga
diukur melalui dua hal yaitu keuntungan yang
Kabupaten Sumenep.
didapat serta ketepatan waktu penyelesaian.
Keberhasilan tersebut tergantung pada Manfaat
perencanaan yang baik terhadap metode, Penelitian ini diharapkan nantinya dapat
peralatan dan waktu pelaksanaan proyek. Pada memberikan manfaat dalam menambah wawasan
pelaksanaan proyek konstruksi pelaksanaan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
pembangunan mempunyai perbedaan tujuan waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Dinas
proyek. Kontraktor pelaksana lebih menekankan PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep.
tujuan proyek dari pada manajemen proyek
sedangkan pemilik proyek lebih menekankan KAJIAN PUSTAKA
pada biaya proyek, kualitas dan waktu
pelaksanaan. Keterlambatan Proyek
Pelaksanaan konstruksi sering dan Keterlambatan proyek (construction
bahkan selalu terjadi perbedaan persepsi antara delay) diartikan sebagai penundaan penyelesaian
kontraktor sebagai pelaksana dengan konsultan pekerjaan sesuai kontrak kerja dimana secara
sebagai pengawas dan perencana, perbedaan hukum melibatkan beberapa situasi yang
persepsi tersebut akan semakin besar jika menyebabkan timbulnya klaim. Keterlambatan
konsultan perencana tidak terlibat khususnya proyek timbul ketika kontraktor tidak dapat
dalam masa pelaksanaan proyek tersebut. menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang
Perbedaan persepsi tersebut akan tercantum dalam kontrak (Ariful Bakhtiyar et al.
mengakibatkan meningkatnya biaya proyek dan 2012).
penyimpangan waktu pelaksanaan yang telah Menurut Andi et al, 2003 dalam
direncanakan. penelitian I.A. Rai Widhiawati faktor – faktor
Dalam kaitan tersebut sangat perlu yang potensial untuk mempengaruhi waktu
dilakukannya analisa dan eksplorasi untuk pelaksanaan konstruksi, yang terdiri dari tujuh
melihat dan mencari faktor apa yang sangat (7) kategori (Andi et al. 2003), adalah :
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek
konstruksi di Kabupaten Sumenep khususnya 1. Tenaga Kerja (labors), :
proyek konstruksi di Dinas PU. Bina Marga a. Keahlian tenaga kerja.
Kabupaten Sumenep, sehingga dalam penelitian b. Kedisiplinan tenaga kerja.
ini akan dilakukan faktor – faktor yang c. Motivasi kerja para pekerja.
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek d. Angka ketidakhadiran.
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten e. Ketersediaan tenaga kerja.
Sumenep. f. Penggantian tenaga kerja baru.
Perumusan Masalah g. Komunikasi antara tenaga kerja dan
Berdasarkan uraian diatas dapat badan pembimbing
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti 2. Bahan (material), :
yaitu : a. Pengiriman bahan.
1. Berapa faktor yang mempengaruhi waktu b. Ketersediaan bahan.
pelaksanaan proyek konstruksi Dinas PU. Bina c. Kualitas bahan.
Marga Kabupaten Sumenep? 3. Peralatan (equipment), :
2. Indikator apa saja yang mempengaruhi waktu a. Ketersediaan peralatan.
pelaksanaan proyek konstruksi Dinas PU. Bina b. Kualitas peralatan.
Marga Kabupaten Sumenep? 4. Karakteristik Tempat (site characteristic), :

2 Universitas Wiraraja Sumenep | Fakultas Teknik]


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

a. Keadaan permukaan dan dibawah 1. Anggaran, proyek harus diselesaikan dengan


permukaan tanah. biaya yang tidak melebihi anggaran.
b. Penglihatan atau tanggapan lingkungan 2. Jadwal, proyek harus dikerjakan sesuai
sekitar. dengan kurun waktu dan tanggal akhir yng
c. Karakteristik fisik bangunan sekitar telah ditentukan.
lokasi proyek. 3. Mutu, produk atau hasil kegiatan proyek
d. Tempat penyimpanan bahan/material. harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
e. Akses ke lokasi proyek. dipersyaratkan.
f. Kebutuhan ruang kerja. Timbulnya suatu proyek dapat berasal
g. Lokasi proyek. dari beberapa sumber, salah satu sumber adalah
5. Manajerial (managerial), : adanya rencana pemerintah misalnya proyek
a. Pengawasan proyek. pembangunan prasarana, bendungan, saluran
b. Kualitas pengontrolan pekerjaan. irigasi, pelabuhan, lapangan terbang dan lain –
c. Pengalaman manajer lapangan. lain. Tujuan dari proyek tersebut dititikberatkan
d. Perhitungan keperluan material. pada kepentingan umum dan masyarakat.
e. Perubahan desain. Jenis – jenis proyek menurut akifitas
f. Komunikasi antara konsultan dan yang paling dominan dilakukan pada sebuah
kontraktor. proyek, dikategorikan sebagai berikut :
g. Komunikasi antara kontraktor dan 1. Proyek engineering konstruksi, aktifitas
pemilik. utama terdiri dari pengkajian, desain
h. Jadwal pengiriman material dan engineering, pengadaan dan konstruksi.
peralatan. 2. Proyek engineering manufaktur, aktifitas
i. Jadwal pekerjaan yang harus utama adalah menghasilkan produk baru.
diselesaikan. Proyek manufaktur juga merupakan proses
j. Persiapan/penetapan rancangan tempat. untuk menghasilkan produk baru.
6. Keuangan (financial), : 3. Proyek pelanyanan manajemen, aktifitas
a. Pembayaran oleh pemilik. utama merancang sistem, merancang program
b. Harga material. efisiensi, penghematan, diversifikasi,
7. Faktor – faktor lainnya (other factors) : penggabungan dan pengambilalihan, memberi
a. Intensitas curah hujan. bantuan emergency untuk daerah yang
b. Kondisi ekonomi. terkena musibah, merancang strategi untuk
c. Kecelakaan kerja. mengurangi kriminalitas dan penggunaan
obat – obatan terlarang dan lain – lain.
Proyek
4. Proyek penelitian dan pengembangan,
Proyek merupakan suatu kegiatan yang
aktifitas utama adalah melakukan penelitian
mempunyai pembatasan dalam pelaksanaannya.
dan pengembangan suatu produk tertentu.
Pengertian kegiatan proyek menurut Imam
5. Proyek kapital, biasanya digunakan oleh
Suharto (1997:1), adalah satu kegiatan
sebuah badan usaha atau pemerintah seperti
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
pembebasan lahan dan lain – lain.
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu
Satu jenis proyek yang memiliki
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas
beberapa aktifitas sekaligus, maka pembagian
yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.
jenis proyek adalah merupakan kombinasi
Pengertian diatas, maka kegiatan proyek
(Nurhayati, 2010:7).
mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
Menurut Imam Suharto (1997:677),
1. Memiliki tujuan yang khusus dan hasil kerja
proyek berskala kecil mempunyai sifat, kondisi
akhir.
dan kendala proyek sebagai berikut :
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria
1. Kurun waktu implementasi proyek sangat
mutu dalam proses mencapai tujuan diatas
singkat, memerlukan kurun waktu
telah ditentukan.
implementasi kurang dari 1 tahun.
3. Mempunyai sifat yang sementara dalam arti
2. Jumlah kegiatan relatif sedikit, memiliki ruang
dibatasi oleh selesainya pekerjaan.
lingkup kerja terbatas.
4. Kegiatan tidak berulang – ulang, jenis dan
3. Perhatian dan prioritas perusahaan, titik
intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek
berat pengelolaan perusahaan adalah
berlangsung.
mengoptimalkan pemakaian fasilitas produksi
Batasan – batasan dalam suatu proyek
untuk mencapai sasaran tingkat produksi dan
dalam mencapai tujuan atau sasarannya menurut
pendapatan. Karena skala prioritas jatuh pada
Imam Suharto (1997:2), sebagai berikut :

Fakultas Teknik | Universitas WiraraJa Sumenep 3


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

pencapaian sasaran produksi, maka proyek R.J. Mockler (1972) dalam buku Imam
berskala kecil yang berurusan dengan Suharto (1997:117), mendifinisikan
pemeliharaan, modifikasi atau sejenisnya pengendalian adalah usaha yang sistematis dalam
hanyalah merupakan kegiatan pendukung menentukan standar yang sesuai dengan sasaran
atau tambahan yang diperlukan guna perencanaan, merancang sistem informasi,
kelancaran operasi. membandingkan pelaksanaan dengan standar
4. Keterbatasan fleksibilitas penggunaan sumber menganalisis kemungkinan adanya
daya, karena ruang lingkup kerjanya kecil penyimpangan antara pelaksanaan dan standar,
mengakibatkan jumlah sumber daya yang kemudian mengambil tindakan pembetulan yang
disediakan terbatas sesuai dengan keperluan, diperlukan agar sumber daya digunakan efektif
sehingga mengurangi kemudahan dalam dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
melakukan pengaturan penggunaan sumber Pengendalian proyek yang efektif ditandai oleh
daya bila terjadi masalah di luar rencana. beberapa hal berikut ini :
5. Kondisi dan kendala teknis menyertainya, 1. Tepat waktu dan peka terhadap
terbatasnya ruang gerak personil atau alat penyimpangan.
konstruksi akan berpengaruh terhadap 2. Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan
produktifitas tenaga kerja. benar.
3. Terpusat pada masalah atau titik yang
Penyedia Jasa Konstruksi
sifatnya strategis, dilihat dari segi
Keputusan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan proyek.
melaksanakan kegiatan proyek adalah
4. Mampu mengkomunikasikan masalah dan
menentukan penyelenggara proyek, dalam hal ini
penemuan, sehingga dapat menarik perhatian
pilihan penyelenggara proyek adalah pemilik
pimpinan maupun pelaksana proyek yag
sebagai penyelenggara proyek, konsultan sebagai
bersangkutan, agar tindakan koreksi yang
penyelenggara, kontraktor sebagai
diperlukan dapat segera dilaksanakan.
penyelenggara atau konsultan dan kontraktor
5. Kegiatan pengendalian tidak lebih dari yang
sebagai penyelenggara proyek.
diperlukan.
Dipandang dari segi efisiensi dan
6. Dapat memberikan petunjuk berupa
ekonomi dan kesiapan pemilik proyek untuk
perkiraan hasil pekerjaan yang akan datang.
melaksanakan penyelenggaraan proyek, menurut
Pengendalian proyek dikatakan tidak
Imam Suharto (1997:492) pertimbangan dalam
berhasil atau tidak membuahkan hasil yang
pemilihan kontraktor atau konsultan sebagai
diharapkan, secara umum penyebabnya adalah
berikut :
hal – hal berikut ini :
1. Perusahaan – perusahaan engineering dan
1. Karakteristik proyek, adanya kegiatan yang
konstruksi yang baik, mempunyai keahlian,
letaknya tidak dalam satu lokasi, sehingga
pengalaman, dan spesialisasi dalam
menyebabkan menurunnya intensitas
bidangnya, sehingga dapat diharapkan
komunikasi dan koordinasi.
mampu melaksanakan pekerjaan secara
2. Kualitas informasi, laporan yang tidak tepat
efisien dan ekonomis.
pada waktunya dan pemilihan materi yang
2. Konsultan yang mempunyai kualitas seperti
kurang tepat.
butir 1, dapat membantu pemilik dalam
3. Kebiasaan, penggunaan kebiasan lama pada
mengerjakan paket studi, serta memberikan
dan sulitnya menyesuaikan diri dengan
dukungan keahlian dalam rangka memonitor
pekerjaan baru.
dan mengendalikan implementasi fisik.
Tugas dan kewajiban kontraktor dalam
kontrak engineering pengadaan konstruksi METODE PENELITIAN
adalah bertanggungjawab atas pelaksanaan fisik
proyek. Adapun lingkup kerjanya meliputi desain Rancangan Penelitian
engineering, pembelian dan konstruksi termasuk Pemecahan masalah dalam penelitian ini
memantau dan inspeksi peralatan yang dipesan menggunakan metode diskriptif. Tujuan dari
dari pabrik. Salah satu tugas konsultan adalah penelitian ini untuk membuat deskripsi,
pengendalian mutu, pengendalian mutu tidak gambaran secara sistematis, faktual dan akurat
dapat dipisahkan dari suatu kegiatan proyek dan mengenai fakta – fakta yang diselidiki. Metode
sifat pekerjaannya memerlukan prosedur yang survei dilakukan dalam penelitian desktiptif ini
khusus sehingga menuntut ketelitian dan untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan
pengalaman (Imam Suharto, 1997:535). mencari keterangan secara faktual.

4 Universitas Wiraraja Sumenep | Fakultas Teknik]


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

Batasan operasional dalam penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah
adalah faktor – faktor yang mempengaruhi waktu seluruh penyelenggara proyek konstruksi
pelaksanaan proyek konstruksi di Dinas PU. Bina khususnya kontraktor yang terlibat
Marga Kabupaten Sumenep. pembangunan dan peningkatan jalan di Dinas PU.
Variabel yang dianalisis dalam penelitian Bina Marga Kabupaten Sumenep.
ini terdiri dari variabel yang mempengaruhi Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
(variabel bebas) yang terdiri dari 7 kategori kontraktor sebagai penyelenggara proyek
yaitu : konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten
1. Tenaga kerja (labors). Sumenep. Teknik pengambilan sampel
2. Bahan (material). menggunakan teknik sampel bertujuan atau
3. Peralatan (equipment). purposive sample, pengambilan sampel bukan
4. Karakteristik tempat (site characteristic). didasarkan atas strata, random atau daerah
5. Manajerial (managerial). tetapi didasarkan atas adanya tujuan. Besar
6. Keuangan (financial). sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 5
7. Faktor – faktor lain (other faktor/force kali jumlah indikator penelitian.
majeure).
Tempat Penelitian
Variabel yang dipengaruhi sebagai akibat
Penelitian ini dilakukan pada proyek
adanya variabel bebas adalah waktu pelaksanaan
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten
proyek konstruksi di Dinas PU. Bina Marga
Sumenep dan waktu penelitian dilakukan selama
Kabupaten Sumenep.
3 bulan.
Definisi operasional dalam penelitian ini
sebagai upaya memberikan penjelasan dan Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data
pemahaman terhadap masing – masing variabel Instrumen memegang peranan penting
yang mempengaruhi dalam penelitian ini. Definisi dalam suatu penelitian. Kualitas penelitian sangat
operasional dalam penelitian ini adalah sebagai dipengaruhi oleh instrumen penelitian yang
berikut : digunakan, karena kevalidan dan kesahihan data
1. Tenaga kerja (labors) adalah merupakan yang diperoleh dalam suatu penelitian sangat
keahlian tenaga kerja, kehadiran tenaga kerja, ditentukan oleh tepat tidaknya dalam memilih
ketersediaan tenaga kerja, pemberian instrumen penelitian. Instrumen atau alat
motivasi kerja para pekerja dan pergantian pengumpul data adalah suatu alat yang
tenaga kerja baru. digunakan untuk mengumpulkan data dalam
2. Bahan (material) adalah ketersediaan bahan, suatu penelitian. Instrumen penelitian yang
kualitas bahan dan pengiriman bahan. digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
3. Peralatan (equipment) adalah ketersediaan Penelitian ini membutuhkan data yang
peralatan dan kualitas peralatan. digunakan untuk dianalisa dalam rangka
4. Karakteristik tempat (site characteristic) memecahkan permasalahan. Persiapan dilakukan
adalah tanggapan lingkungan sekitar terhadap dalam mengumpulan data sebagai upaya
adanya pelaksanaan proyek, karakteristik memperlancar pelaksanaan penelitian dan
fisik bangunan sekitar lokasi proyek dan keakuran data yang nantinya diperoleh. Data
tempat penyimpanan bahan material dan diperoleh secara langsung dari responden
akses ke lokasi proyek. dengan memberikan kuesioner yang terkait
5. Manajerial (managerial) adalah pengawasan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi
terhadap pelaksanaan proyek, pengalaman waktu pelaksanaan proyek konstruksi.
terhadap pekerjaan, perhitungan keperluan Data dalam penelitian merupakan data
bahan, perubahan desain, komunikasi antara ordinal dengan skala pengukuran variabel yang
kontraktor dan konsultan pengawas serta digunakan dalam penelitian ini adalah skala
persiapan atau penetapan rancangan tempat likert. Skala likert yang digunakan terdiri dari 5
pelaksanaan setiap item pekerjaan. dengan pembagian pengukuran sebagai berikut :
6. Keuangan (financial) adalah pembayaran 1. Skor 1 merupakan jawaban sangat tidak
biaya konstruksi oleh pemilik proyek dan setuju.
harga material. 2. Skor 2 merupakan jawaban tidak setuju.
7. Faktor – faktor lain (other faktor/force 3. Skor 3 merupakan jawaban ragu – ragu.
majeure) adalah intensitas curah hujan dan 4. Skor 4 merupakan jawaban setuju.
kecelakaan kerja. 5. Skor 5 merupakan jawaban sangat setuju.
Uji validitas dan reabilitas dilakukan
Populasi dan Sampel
untuk mengetahui instrumen yang digunakan

Fakultas Teknik | Universitas WiraraJa Sumenep 5


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

menunjukkan kevalidan dan mengetahui diobservasi. Berikut ini adalah tahapan dalam
instrumen yang digunakan dalam pengumpul analisis faktor :
data dapat dipercaya. Bentuk pengujian yang a). Korelasi indikator.
digunakan untuk validitas instrumen dilakukan Metode Kaiser Meyer Olkin (KMO)
dengan teknik korelasi yaitu mengkorelasikan mengukur kecukupan sampling secara
skor setiap butir dengan total variabel tersebut menyeluruh dan mengukur kecukupan
menggunaakan teknik korelasi Product Moment. sampling untuk setiap indikator. Harga
Pedoman dalam memberikan KMO ini merupakan indeks untuk
interprestasi terhadap koefisien korelasi dapat membandingkan besarnya koefisien
dilihat pada tabel 1. berikut ini : korelasi observasi dengan besarnya
Tabel 1. Pedoman dalam Memberikan koefisien korelasi parsial. Jika harga KMO
Interprestasi terhadap Koefisien lebih kecil 0,5, maka faktor tidak layak
Korelasi digunakan.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan Untuk menentukan apakah sampel yang
0.000 – 0.199 Sangat Rendah diambil telah memadai atau tidak dapat
dilihat besar nilai MSA (Measures of
0.200 – 0.399 Rendah
Sampling Adequacy). Jika nilai MSA
0.400 – 0.599 Sedang
untuk variabel adalah kecil, maka
0.600 – 0.799 Kuat variabel tersebut perlu dipertimbangkan
0.800 – 1.000 Sangat Kuat untuk dieliminasi.
Sumber : Statistika untuk Penelitian, 2012 Pengujian Bartlett Test of Sphericity
Prof. Dr. Sugiyono untuk menguji hipotesis bahwa variabel
Reliabilitas instrumen dilakukan dengan tidak saling berkorelasi dalam popuasi.
menggunakan metode Alpha Cronbach’s yang b). Ekstraksi faktor.
nantinya uji tersebut menunjukkan tingkat Ekstraksi faktor bertujuan untuk
keterhandalan sesuatu yang dapat dipercaya dan menentukan faktor apa saja yang
dapat dihandalkan. digunakan. Ada beberapa metode yang
Data yang diperoleh melalui studi digunakan untuk mengestimasi faktor
dokumentasi dengan mempelajari berbagai awal. Pada penelitian ini metode yang
tulisan melalui buku, jurnal dan sumber lain data digunakan adalah Metode Principal
sekunder yang ingin diperoleh adalah data terkait Component Analysis.
kontraktor yang menjadi penyelenggara proyek Metode ini membentuk kombinasi linier
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten dari variabel - variabel obsevasi.
Sumenep. Proporsi variansi yang tergabung pada
suatu faktor disebut sebagai
Analisis Data
komunalitas. Untuk melakukan ekstraksi
Teknik analisis data dalam penyelesaian
faktor digunakan eigen value (nilai
penelitian ini menggunakan dua metode yaitu
eigen), yang menyatakan nilai variansi
metode analisis deskriptif dan metode analisis
dari variabel.
statistik.
1. Metode analisis deskriptif digunakan dengan c). Rotasi faktor.
cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, Tujuan rotasi faktor adalah memperoleh
dan menginterpretasi data sehingga diperoleh struktur faktor yang lebih sederhana
gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, agar mudah menginterpretasikan.
masalah. Data disajikan dalam bentuk tabel Metode yang dipakai dalam rotasi faktor
distribusi frekuensi. adalah metode varimax dimana metode
2. Metode analisis statistik digunakan untuk ini untuk meminimalisasi jumlah
mengetahui faktor – faktor yang indikator yang mempunyai faktor
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek loading tinggi pada tiap faktor.
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga
Kabupaten Sumenep. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis faktor merupakan teknik yang
digunakan untuk mencari faktor – faktor yang Uji Validitas
mampu menjelaskan hubungan atau korelasi Uji validitas dilakukan sebagai syarat
antara berbagai indikator independen yang untuk mengetahui tingkat kevalidan instrument,
pengujian tersebut dilakukan terhadap hasil

6 Universitas Wiraraja Sumenep | Fakultas Teknik]


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

jawaban responden yang dilakukan dengan konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten
menjawab daftar pertanyaan (kuesioner). Sumenep.
Penilaian valid atau tidaknya masing –
Deskripsi Data
masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai
Responden dalam penelitian ini adalah
pearson correlation masing – masing butir
kontraktor yang terlibat pembangunan dan
pertanyaan dan suatu pertanyaan dikatakan valid
peningkatan jalan di Dinas PU. Bina Marga
jika r – hitung yang merupakan nilai pearson
Kabupaten Sumenep.
correlation lebih besar dari r – tabel.
Karakteristik usia responden dapat
Nilai r – tabel ditentukan dengan melihat
dilihat pada Tabel 3. berikut ini :
tabel pada tingkat signifikansi 5 % maka
angkanya sebesar 0,180. Uji validitas dilakukan Tabel 3. Karakteristik Usia Responden
dengan menggunakan bantuan program SPSS. Cumulati
Valid ve
Hasil uji validitas jika dibandingkan Freq. Percent Percent Percent
dengan r – tabel, maka semua butir pertanyaan Valid < 20 Tahun 3 2.5 2.5 2.5
yang mempunyai r – hitung berada diatas r – 21 - 30 Tahun 27 22.5 22.5 25.0
31 - 40 Tahun 48 40.0 40.0 65.0
tabel, sehingga pertanyaan tersebut dinyatakan 41 - 50 Tahun 28 23.3 23.3 88.3
valid. Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 51 - 60 Tahun 10 8.3 8.3 96.7
> 60 Tahun 4 3.3 3.3 100.0
kuesioner dalam penelitian ini adalah valid Total 120 100.0 100.0
sehingga dapat dilaksanakan ke analisa Sumber : Hasil Penelitian
selanjutnya.
Tabel 3. menunjukkan 40,0 % responden
Uji Reliabilitas berusia 31 – 40 tahun berjumlah 48 orang,
Uji reliabilitas dilakukan untuk selanjutnya usia 41 – 50 tahun berjumlah 28
mengetahui tingkat keterandalan suatu orang dengan prosentase 23,3 %, usia 21 – 30
instrumen penelitian, metode yang digunakan tahun berjumlah 27 orang dengan prosentase
dalam uji reliabilitas adalah metode Alpha 22,5 %, sedangkan usia dibawah 51 - 60 tahun
Cronbach’s. Instrumen dikatakan reliabel jika berjumlah 10 orang dengan prosentase 8,3 %,
memiliki nilai Alpha Cronbach’s lebih besar 0,6. usia diatas 60 tahun berjumlah 4 orang dengan
Uji reliabilitas instrumen menggunakan prosentase 3,3 %, dan yang paling sedikit adalah
bantuan program SPSS dan hasil uji reliabilitas usia dibawah 20 tahun berjumlah 3 orang dengan
dapat dilihat pada Tabel 2. berikut ini : prosentase 2,5 %.
Karakteristik jenis kelamin responden
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini :
Cronbach's Tabel 4. Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Alpha N of Items Keterangan Cumulati
.870 24 Reliabel Valid ve
Freq. Percent Percent Percent
Sumber : Hasil Penelitian Valid Laki - Laki 95 79.2 79.2 79.2
Perempuan 25 20.8 20.8 100.0
Nilai Cronbach’s Alpha dari hasil Total 120 100.0 100.0
pengujian pada Tabel 2. sebesar 0,870, dari hasil Sumber : Hasil Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih
besar dari 0,6. Sehingga butir – butir pertanyaan Tabel 4. menunjukkan bahwa 79,2 %
dalam instumen tersebut reliable atau jenis kelamin responden adalah pria dengan
berdasarkan Tabel 1. semua butir pertanyaan jumlah 95 orang , sedangkan 20,8 % responden
termasuk kategori sangat reliabel dan berjumlah 25 orang berjenis kelamin wanita.
pengukuran tersebut dapat memberikan hasil Karakteristik pendidikan terakhir
yang konsisten apabila dilakukan pengukuran responden dapat dilihat pada Tabel 5. berikut
kembali terhadap subjek yang sama. ini :
Setelah instrumen penelitian dinyatakan Tabel 5. Karakteristik Pendidikan Terakhir
valid dan reliabel maka langkah selanjutnya Responden
adalah melakukan analisis faktor terhadap faktor Cumulati
Valid ve
yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek Freq. Percent Percent Percent
konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Valid SD 2 1.7 1.7 1.7
Sumenep, sehingga dari analisis tersebut akan SMP 5 4.2 4.2 5.8
SMA 74 61.7 61.7 67.5
dicari jumlah faktor dan indicator apa saja yang D3 2 1.7 1.7 69.2
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek S1 37 30.8 30.8 100.0
Total 120 100.0 100.0

Fakultas Teknik | Universitas WiraraJa Sumenep 7


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

Sumber : Hasil Penelitian dilihat dari sig. karena sig. lebih kecil 0,050
sedangkan jika dilihat dari nilai KMO memenuhi
Tabel 5. menunjukkan bahwa pendidikan
syarat karena nilai KMO lebih besar 0,500.
terakhir responden yang paling banyak adalah
Langkah selanjutnya dalam analisis
pendidikan Sekolah Menengah Atas (sederajat)
faktor dengan melihat Anti Image Matrices. Hasil
berjumlah 74 orang dengan prosentase 61,7 %,
Anti Image Correlation dapat dilihat pada Tabel 8.
Sarjana (S1) berjumlah 37 orang dengan
berikut ini :
prosentase 30,8 %, Sekolah Menegah Pertama
(SMP) berjumlah 5 orang dengan prosentase 4,2 Tabel 8. Hasil Anti Image Correlation
%, dan responden yang pendidikan terakhirnya Measure of Sampling Adequacy (MSA) Keterangan
X1 0.904 > 0.500
paling sedikit adalah pendidikan Diploma III dan X2 0.886 > 0.500
Sekolah Dasar (SD) yang masing – masing X3 0.890 > 0.500
berjumlah 2 orang dengan masing – masing X4 0.925 > 0.500
X6 0.784 > 0.500
prosentasenya 1,7 %. X7 0.870 > 0.500
Karakteristik jabatan responden dalam X8 0.842 > 0.500
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 6. berikut X9 0.846 > 0.500
X10 0.781 > 0.500
ini : X11 0.839 > 0.500
X12 0.758 > 0.500
Tabel 6. Karakteristik Jabatan Responden dalam X13 0.832 > 0.500
Perusahaan X14 0.622 > 0.500
Cumulati X15 0.884 > 0.500
Valid ve X16 0.746 > 0.500
Freq. Percent Percent Percent X17 0.852 > 0.500
Valid Pengawas 28 23.3 23.3 23.3 X19 0.939 > 0.500
Lapangan X20 0.829 > 0.500
Direktur/ 92 76.7 76.7 100.0 X21 0.894 > 0.500
Direktris X22 0.633 > 0.500
Total 120 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian
Sumber : Hasil Penelitian
Nilai MSA pada Tabel 8. diatas
Tabel 6. menunjukkan bahwa jabatan menunjukkan bahwa semua variabel sudah
responden dalam perusahaan 76,7 % merupakan memenuhi syarat karena semua variabel
direktur/direktris dengan jumlah 92 orang dan mempunyai nilai MSA diatas 0,500. Dengan
23,3 % merupakan tenaga lapangan yang terpenuhinya persyaratan tersebut, maka proses
berjumlah 28 orang. analisis dilanjutkan dengan ekstraksi faktor
dengan metode Principal Component Analysis.
Analisis Faktor Ekstraksi faktor digunakan untuk
Matrik korelasi menggunakan Kaiser mereduksi data dari beberapa variabel untuk
Meyer – Olkin and Barlett’s Test dan Anti Image menghasilkan faktor yang lebih sedikit. Ekstraksi
Correlation Test. Metode KMO mengukur faktor dalam penelitian ini menggunakan metode
kecukupan sampling secara menyeluruh dan PCA (Principal Component Analysis). Tabel 9.
mengukur kecukupan sampling untuk setiap berikut ini kolom extraction menunjukkan
indikator . untuk nilai KMO harus lebih besar 0,5 seberapa besar faktor yang terbentuk dapat
serta nilai sig. lebih kecil 0,05. menjelaskan varian suatu variabel.
Hasil matriks korelasi dengan metode
Kaiser Meyer – Olkin and Barlett’s Test yang Tabel 9. Communalities
Initial Extraction
dilakukan dengan menggunakan bantuan X1 1.000 .752
program SPSS dapat dilihat pada Tabel 7. berikut X2 1.000 .693
ini : X3 1.000 .723
X4 1.000 .467
Tabel 7. Hasil KMO and Barlett’s Test X6 1.000 .699
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .851 X7 1.000 .718
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1056.842 X8 1.000 .655
df 190 X9 1.000 .647
Sig. .000 X10 1.000 .719
X11 1.000 .828
Sumber : Hasil Penelitian X12 1.000 .760
X13 1.000 .661
Nilai uji Barlett’s Test of Sphericity X14 1.000 .850
sebesar 1056,842 dan nilai KMO sebesar 0,851 X15 1.000 .631
dengan signifikansi 0,000. Dari hasil tersebut, X16 1.000 .567
X17 1.000 .702
model analisis faktor memenuhi syarat jika X19 1.000 .616

8 Universitas Wiraraja Sumenep | Fakultas Teknik]


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

X20 1.000 .751 pada faktor. Nilai yang ada merupakan besar
X21 1.000 .606
X22 1.000 .629
factor loading untuk menunjukkan korelasi
Sumber : Hasil Penelitian antara suatu variabel dengan faktor yang
terbentuk. Hasil dari componen matrix dapat
Total Variance Explained menjelaskan dilihat pada Tabel 11. berikut ini :
tentang besarnya varian yang dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Apabila total Tabel 11. Componen Matrix
Component
eigenvalues ≥ 1, maka faktor tersebut dapat 1 2 3 4 5 6
menjelaskan variabel dengan baik sedangkan X1 .766 -.241 -.161 -.089 .136 -.236
eigenvalues < 1, maka faktor tersebut tidak dapat X2 .773 -.213 -.077 -.123 .096 -.144
X3 .705 -.102 -.207 -.151 -.090 -.375
menjelaskan variabel dengan baik. X4 .635 .054 -.073 -.069 .214 -.068
Hasil total variance explained yang X6 .509 .028 .414 -.463 -.155 .172
diselesaikan dengan bantuan program SPSS dapat X7 .643 .327 .074 -.229 -.340 .153
X8 .482 .044 .496 -.390 -.020 -.149
dilihat pada Tabel 10. berikut ini : X9 .510 -.503 .025 .028 .189 .312
Tabel 10. Total Variance Explained X10 .491 -.416 .037 .048 .341 .429
X11 .686 .443 -.050 -.083 .301 .248
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings X12 .549 .497 -.225 -.024 .305 .260
% of Cum. % of Cum. X13 .508 .596 -.041 .088 .077 -.179
Comp. Total Variance % Total Variance % X14 .246 .021 .623 .301 .447 -.333
1 7.245 36.224 36.224 7.245 36.224 36.224 X15 .684 -.150 .211 .167 -.139 -.220
2 1.717 8.584 44.808 1.717 8.584 44.808 X16 .455 -.309 .250 .321 -.249 .192
3 1.402 7.008 51.816 1.402 7.008 51.816 X17 .734 -.007 -.126 -.025 -.363 .124
4 1.248 6.241 58.057 1.248 6.241 58.057 X19 .735 -.084 -.160 .162 -.081 -.101
5 1.056 5.282 63.339 1.056 5.282 63.339 X20 .571 .144 -.234 .580 -.110 -.038
6 1.005 5.026 68.365 1.005 5.026 68.365 X21 .704 -.198 -.246 -.027 -.092 -.025
7 .901 4.504 72.870 X22 .298 .283 .436 .419 -.227 .206
8 .694 3.471 76.341 Sumber : Hasil Penelitian
9 .638 3.189 79.530
10 .576 2.881 82.411 Tabel 11. menunjukkan ada 6 faktor yang
11 .557 2.786 85.197 terbentuk dan nilai korelasi tersebut masih
12 .512 2.560 87.757
13 .466 2.332 90.089 banyak factor loading yang nilainya hampir sama
14 .425 2.123 92.212 antara faktor – faktor yang terbentuk. Untuk
15 .360 1.800 94.012
16 .326 1.630 95.642
mengatasi masalah tersebut maka langkah
17 .256 1.278 96.920 selanjutnya adalah melakukan rotasi dengan
18 .234 1.170 98.090 metode varimax.
19 .204 1.022 99.111
20 .178 .889 100.000
Hasil rotasi faktor dengan menggunakan
Sumber : Hasil Penelitian metode varimax dapat dilihat pada Tabel 12.
Nilai eigenvalues pada kolom Total tabel berikut ini :
10. yang mempunyai nilai ≥ 1 berjumlah 6, Tabel 12. Rotated Componen Matrix
Component
sehingga ada 6 faktor yang dapat menjelaskan 1 2 3 4 5 6
variabel dengan baik. Jika 24 variabel dijadikan 1 X1 .782 .186 .134 .268 -.044 .119
X2 .710 .199 .229 .297 .012 .093
faktor maka faktor tersebut mampu menjelaskan X3 .817 .143 .185 -.015 -.020 .005
varian variabel sebesar 36,224 %, jika dari 24 X4 .479 .401 .151 .191 -.001 .133
variabel dijadikan 2 faktor maka kedua faktor X6 .160 .139 .780 .179 .117 -.024
X7 .322 .409 .526 -.057 .323 -.249
tersebut mampu menjelaskan varian variabel X8 .251 .090 .712 .025 .036 .274
sebesar 44,808 %, jika dari 24 variabel dijadikan X9 .321 .007 .095 .725 .098 .019
3 faktor maka ketiga faktor tersebut mampu X10 .198 .153 .063 .802 .071 .063
X11 .228 .819 .229 .201 .096 .047
menjelaskan varian variabel sebesar 51,816 %, X12 .166 .842 .044 .131 .040 -.053
jika dari 24 variabel dijadikan 4 faktor maka X13 .296 .647 .092 -.290 .187 .162
keempat faktor tersebut mampu menjelaskan X14 .063 .075 .108 .075 .177 .890
X15 .596 .026 .229 .116 .388 .243
varian variabel sebesar 58,057 %, jika dari 24 X16 .265 -.134 .122 .362 .575 .037
variabel dijadikan 5 faktor maka kelima faktor X17 .567 .229 .270 .142 .379 -.303
tersebut mampu menjelaskan varian variabel X19 .674 .233 .029 .169 .279 -.001
X20 .483 .345 -.324 .022 .541 .019
sebesar 63,339 % dan jika dari 24 variabel X21 .679 .172 .097 .261 .125 -.150
dijadikan 6 faktor maka keenam faktor tersebut X22 -.090 .201 .160 -.012 .724 .171
mampu menjelaskan varian variabel sebesar Sumber : Hasil Penelitian
68,365 %.
Berdasarkan Tabel 12. dapat diketahui
Componen matrix merupakan informasi
bahwa sebanyak dua puluh variabel yang
yang menunjukkan variabel mana yang masuk
terbentuk menghasilkan 6 (enam) faktor.

Fakultas Teknik | Universitas WiraraJa Sumenep 9


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

Variabel – variabel yang membentuk dari keenam peningkatan jalan di Dinas PU. Bina Marga
faktor tersebut adalah sebagai berikut : Kabupaten Sumenep, maka dapat diambil
1. Faktor I, terdiri dari kategori tenaga kerja, kesimpulan sebagai berikut :
majerial dan keuangan dengan variabel – 1. Terdapat 6 (enam) faktor yang
variabel sebagai berikut : mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek
- X1 yaitu keahlian tenaga kerja. konstruksi khususnya proyek konstruksi
- X2 yaitu kehadiran tenaga kerja. peningkatan jalan di Dinas PU. Bina Marga.
- X3 yaitu ketersediaan tenaga kerja. 2. Faktor – faktor yang terbentuk terdiri dari
- X4 yaitu pemberian motivasi kerja para variabel – variabel sebagai berikut :
pekerja. - Faktor I, terdiri dari kategori tenaga
- X15 yaitu pengawasan terhadap kerja, majerial dan keuangan dengan
pelaksanaan proyek. variabel keahlian tenaga kerja,
- X17 yaitu perhitungan keperluan kehadiran tenaga kerja, ketersediaan
bahan. tenaga kerja, pemberian motivasi kerja
- X19 yaitu komunikasi antara para pekerja, pengawasan terhadap
kontraktor dan konsultan pengawas. pelaksanaan proyek, perhitungan
- X21 yaitu pembayaran biaya konstruksi keperluan bahan, komunikasi antara
oleh pemilik proyek. kontraktor dan konsultan pengawas
2. Faktor II, terdiri dari kategori karakteristik dan pembayaran biaya konstruksi oleh
tempat dengan variabel – variabel sebagai pemilik proyek.
berikut : - Faktor II, terdiri dari kategori
- X11 yaitu tanggapan lingkungan sekitar karakteristik tempat dengan variabel
terhadap adanya pelaksanaan proyek. tanggapan lingkungan sekitar terhadap
- X12 yaitu karakteristik fisik bangunan adanya pelaksanaan proyek,
sekitar lokasi proyek. karakteristik fisik bangunan sekitar
- X13 yaitu tempat penyimpanan bahan lokasi proyek dan tempat penyimpanan
material. bahan material.
3. Faktor III, terdiri dari kategori bahan dengan - Faktor III, terdiri dari kategori bahan
variabel – variabel sebagai berikut : dengan variabel ketersediaan bahan,
- X6 yaitu ketersediaan bahan. kualitas bahan dan pengiriman bahan.
- X7 yaitu kualitas bahan. - Faktor IV, terdiri dari kategori
- X8 yaitu pengiriman bahan. peralatan dengan variabel ketersediaan
4. Faktor IV, terdiri dari kategori peralatan peralatan dan kualitas peralatan.
dengan variabel – variabel sebagai berikut : - Faktor V, terdiri dari kategori
- X9 yaitu ketersediaan peralatan. manajerial dan keuangan dengan
- X10 yaitu kualitas peralatan. variabel pengalaman terhadap
5. Faktor V, terdiri dari kategori manajerial dan pekerjaan, persiapan atau penetapan
keuangan dengan variabel – variabel sebagai rancangan tempat pelaksanaan setiap
berikut : item pekerjaan dan harga material.
- X16 yaitu pengalaman terhadap - Faktor VI, terdiri dari kategori
pekerjaan. karakteristik tempat variabel akses ke
- X20 yaitu persiapan atau penetapan lokasi proyek.
rancangan tempat pelaksanaan setiap
Saran
item pekerjaan.
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas,
- X22 yaitu harga material.
maka dapat disampaikan saran – saran sebagai
6. Faktor VI, terdiri dari kategori karakteristik
berikut :
tempat variabel X14 yaitu akses ke lokasi
1. Diharapkan kontraktor mempertimbangkan
proyek.
faktor – faktor yang mempengaruhi waktu
pelaksanaan proyek konstruksi khususnya
KESIMPULAN DAN SARAN proyek konstruksi peningkatan jalan di
Kabupaten Sumenep.
Kesimpulan 2. Penelitian ini bisa dikembangkan untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang mengetahui faktor yang paling berpengaruh
dilakukan terhadap kontraktor tentang indikator terhadap keterlambatan dan tingkatan faktor
yang dapat mempengaruhi waktu pelaksanaan – faktor yang mempengaruhi proyek
proyek konstruksi khususnya proyek konstruksi

10 Universitas Wiraraja Sumenep | Fakultas Teknik]


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep
Dwi Deshariyanto dan Subaidillah Fansuri

konstruksi khususnya proyek konstruksi


peningkatan jalan di Kabupaten Sumenep.

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiyar, Ariful. 2012. Analisis Faktor – Faktor


yang Mempengaruhi
Keterlambatan Proyek Konstruksi
Pembangunan Gedung di Kota
Lamongan. Malang : Jurnal Rekayasa
Sipil.
I.A. Rai Widhiawati. 2009. Analisis Faktor-
Faktor Penyebab Keterlambatan
Pelaksanaan Proyek Konstruksi.
Bali : Vol. 8 No.2.
J. Suparmanto. 2004. Analisis Multivariat.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nurhayati. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta
: Graha Ilmu.
Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek : dari
Konseptual sampai Operasional
Jilid 1-2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika
Multivariat Terapan. Yogyakarta :
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.

Fakultas Teknik | Universitas WiraraJa Sumenep 11

Anda mungkin juga menyukai