Anda di halaman 1dari 41

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321159230

Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya Menggunakan ARCGIS 9.3

Book · January 2017

CITATIONS READS

0 5,365

1 author:

Anang Widhi Nirwansyah


Universitas Muhammadiyah Purwokerto
10 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Future of Solar Salt Farming in Indonesia: Coastal flood hazard mapping and risk perception of artisanal salt farmer in north part of Java View project

All content following this page was uploaded by Anang Widhi Nirwansyah on 01 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DASAR SISTEM INFORMASI
GEOGRAFI DAN APLIKASINYA
MENGGUNAKAN ARCGIS 9.3
UU No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak
Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul
secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hak Terkait Pasal 49


1. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang
pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau
menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah),
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

ii
Anang Widhi Nirwansyah, S.Pd., M.Sc.

DASAR SISTEM INFORMASI


GEOGRAFI DAN APLIKASINYA
MENGGUNAKAN ARCGIS 9.3

iii
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: deepublish@ymail.com

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

NIRWANSYAH, Anang Widhi


Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya Menggunakan
ARCGIS 9.3/oleh Anang Widhi Nirwansyah.--Ed.1, Cet. 1--
Yogyakarta: Deepublish, Oktober 2016.
xx, 177 hlm.; Uk:14x20 cm

ISBN 978-Nomor ISBN

1. Geografi I. Judul
910
Hak Cipta 2016, Pada Penulis

Desain cover : Herlambang Rahmadhani


Penata letak : Nurul Fatma Subekti

PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Copyright © 2016 by Deepublish Publisher
All Right Reserved
Isi diluar tanggung jawab percetakan
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

iv
KATA PENGANTAR

Buku ajar ini merupakan tujuan dari target kami


mengembangkan kemampuan para mahasiswa yang
mendalami ilmu berkenaan dengan kompetensi geografi di
bidang Sistem Informasi Geografi. Buku ini juga merupakan
perwujudan dari upaya Program Studi Pendidikan Geografi
untuk meningkatkan aktivitas belajar mandiri mahasiswa.
Materi dalam buku ajar ini sebagian dikompilasi dari
bahan-bahan yang dapat diunduh (download) secara gratis di
internet, sebagian lagi berasal dari buku-buku panduan
manual “ESRI ArcGIS”, dan tentunya berasal pula hasil-hasil
penelitian, serta bahan yang digunakan untuk mengajar,
memberikan konsultasi, dan membimbing mahasiswa, baik di
universitas maupun di berbagai pelatihan. Buku ajar ini tidak
dimaksudkan sebagai panduan utama ataupun pengarahan
penggunaan Software tertentu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan buku ajar ini,
utamanya istri, keluarga, rekan-rekan di Laboratorium
Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kami
berharap sumbangan pemikiran kecil ini bisa bermanfaat bagi
peningkatan sumber daya manusia yang mendorong
peningkatan pemakaian SIG untuk pengembangan dan
pembelajaran. Mohon maaf apabila terdapat banyak
kekurangan. Kritik dan saran kami harapkan dari pembaca

v
serta para mahasiswa untuk melakukan perbaikan di
kemudian hari.

Purwokerto, September 2016

Anang Widhi Nirwansyah

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................v


DAFTAR ISI ....................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................xii
BAB I PENGENALAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFI .....................................................1
Uraian Materi .............................................................1
1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Geografi ..................................................1
1.2 Karakteristik Sistem Informasi
Geografi ..................................................5
1.3 Peranan Sistem Informasi Geografi ...........6
1.4 Perkembangan Sistem Informasi
Geografi ................................................ 10
1.5 Komponen Utama Sistem Informasi
Geografi ................................................ 12
Latihan ...................................................................... 18
BAB 2 KARAKTERISTIK DATA DALAM SIG ....... 19
Uraian Materi ........................................................... 19
2.1 Pengumpulan Data dalam SIG ............... 19
2.2 Format Data dalam SIG ......................... 22
2.3 Konsep Layer Data dan Atribut .............. 27
2.3.1. Layer Data ................................. 27
2.3.2. Data Atribut ............................... 28

vii
2.4 Analisis Data dalam SIG........................ 30
2.5 Kualitas, Akurasi Data, dan
Kesalahan dalam SIG ............................ 33
2.5.1. Kualitas Data ............................. 33
2.5.2. Akurasi Data .............................. 35
2.5.3. Kesalahan dalam SIG ................. 36
Latihan ...................................................................... 38
BAB 3 SKALA DAN PROYEKSI DALAM SIG ....... 39
Uraian Materi .......................................................... 39
3.1 Prinsip Dasar Skala ................................ 39
3.2 Proyeksi dalam SIG ............................... 41
3.3 Proyeksi Universal Transverse
Mercator (UTM).................................... 44
Latihan ...................................................................... 50
BAB 4 PENGENALAN ARCGIS ............................. 51
Uraian Materi .......................................................... 51
4.1 Sejarah Awal ArcGIS ............................ 51
4.2 Struktur Data ArcGIS ............................ 53
4.3 Pengenalan Fitur ArcCatalog ................. 55
4.3.1. Menampilkan Data..................... 58
4.3.2. Menghubungkan Folder.............. 59
4.3.3. Membuat Shapefile..................... 59
4.4 Pengenalan Fitur ArcMap ...................... 64
4.4.1. Membuka Data Spasial di
ArcMap ..................................... 66
4.4.2. Mengatur Peta atau Tema ........... 67

viii
4.5 Rektifikasi Peta ...................................... 67
4.5.1. Definisi Rektifikasi Peta .............. 68
4.5.2. Proses Rektifikasi Peta ................ 69
Latihan ...................................................................... 78
BAB 5 DIJITASI PETA ............................................. 79
Uraian Materi ........................................................... 79
5.1 Dijitasi Peta ........................................... 79
5.2 Proses Dijitasi On-Screen........................ 81
5.3 Dijitasi Point dan Polyline ...................... 89
5.4 Editing................................................... 90
Latihan ...................................................................... 93
BAB 6 PENGOLAHAN DATA ATRIBUT ............... 94
Uraian Materi ........................................................... 94
6.1 Menampilkan Data Atribut dan
Meng-entry Data Atribut ......................... 94
6.2 Mengubah Data Atribut ......................... 96
6.3 Menambah Data Atribut ........................ 98
Latihan .................................................................... 101
BAB 7 VISUALISASI DATA .................................. 102
Uraian Materi ......................................................... 102
7.1 Visualisasi Data pada Arcmap .............. 103
7.2 Memodifikasi Simbol Kualitatif ............ 104
7.3 Menampilkan Data Kuantitatif ............. 108
7.4 Visualisasi dengan Gradasi Simbol ........ 111

ix
7.5 Visualisasi dengan Grafik dan Pie-
Chart................................................... 113
7.6 Membuat Label dan Menampilkan
Label ................................................... 118
Latihan .................................................................... 120
BAB 8 LAYOUT PETA .......................................... 121
Uraian Materi ........................................................ 121
8.1 Menampilkan dan Melakukan
Pengaturan Layout .............................. 122
8.2 Mengatur Halaman Layout .................. 124
8.3 Menambah Komponen Peta ................. 127
8.3.1. Menambahkan Judul Peta ........ 130
8.3.2. Menambahkan Skala dan
Orientasi .................................. 131
8.3.3. Membuat Legenda ................... 134
8.3.4. Membuat Inset ......................... 138
8.3.5. Memasukkan Sumber Peta
dan Pembuat ............................ 143
8.3.6. Menampilkan Logo pada
Peta ......................................... 144
8.4 Mencetak dan Menyimpan Peta ........... 146
Latihan .................................................................... 147
BAB 9 APLIKASI SISTEM INFORMASI
GEOGRAFI DALAM BERBAGAI
BIDANG ..................................................... 148
Uraian Materi ........................................................ 148
9.1 Aplikasi Dasar dalam SIG .................... 148

x
9.2 Aplikasi SIG di Bidang Kebencanaan .... 151
9.2.1. Fenomena Bencana dan
Mitigasi Bencana ...................... 151
9.2.2. Pemetaan Risiko Bencana
dengan SIG .............................. 155
9.3 Aplikasi SIG untuk Pengelolaan
Pesisir .................................................. 159
9.3.1. Perencanaan Tambak dengan
Menggunakan SIG .................... 160
9.3.2. Pemanfaatan SIG untuk
Identifikasi Perubahan Garis
Pantai....................................... 163
9.4 Aplikasi SIG untuk Bidang
Pendidikan........................................... 165
9.4.1. Sistem Informasi Geografi
untuk Perencanaan
Pendidikan ............................... 165
9.4.2. Sistem Informasi Geografi
dalam Pembelajaran di Kelas..... 167
DAFTAR PUSTAKA ..................................................... 172
BIOGRAFI PENULIS .................................................... 177

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Kota Sicilia Digambar


Muhammad al-Idrisi untuk Raja Roger
II tahun 1154 M ........................................... 2
Gambar 1.2 Aspek-aspek dalam Definisi Sistem
Informasi Geografi ....................................... 3
Gambar 1.3 Komponen dalam Sistem Informasi
Geografi..................................................... 13
Gambar 1.4 Komponen dalam Sistem Informasi
Geografi..................................................... 15
Gambar 2.1 Contoh data vektor dalam GIS.................... 25
Gambar 2.2 Format Data Vektor ................................... 26
Gambar 2.3 Konsep Layer dalam SIG ........................... 27
Gambar 2.4 Peta Tata Guna Lahan Kota Palu ............... 29
Gambar 2.5 Peta Jumlah Penduduk Indonesia ............... 30
Gambar 3.1 Skala Grafis yang Digunakan dalam
Peta ........................................................... 40
Gambar 3.2 Konsep Dasar Proyeksi Peta ....................... 41
Gambar 3.3 Proyeksi Peta Robinson .............................. 42
Gambar 3.4 Koordinat Terproyeksi ................................ 43
Gambar 3.5 Sistem Lintang Bujur Dalam Proyeksi ......... 44
Gambar 3.6 Pembagian Zona dalam Proyeksi UTM ....... 46
Gambar 3.7 Pembagian Zona UTM di Wilayah
Indonesia ................................................... 47

xii
Gambar 4.1 Perbedaan Tampilan Windows Explorer
dan Arccatalog ........................................... 56
Gambar 4.2 Tampilan ArcCatalog.................................. 57
Gambar 4.3 Tampilan View ........................................... 58
Gambar 4.4 Menu Connect to Folder pada
Arccatalog .................................................. 59
Gambar 4.5 Tampilan Penyiapan Pembuatan
Shapefile .................................................... 60
Gambar 4.6 Membuat Shapefile Baru ............................. 60
Gambar 4.7 Pembuatan Shapefile Polygon ..................... 62
Gambar 4.8 Tampilan Spatial Reference dalam
Tahapan Pemilihan Koordinat .................... 64
Gambar 4.9 Menu Bar dalam Arcmap ............................ 65
Gambar 4.10 Measure untuk Mengukur Panjang dan
Koordinat Secara Realtime.......................... 65
Gambar 4.11 Tombol Add Data....................................... 70
Gambar 4.12 Input Data Raster ke Dalam Arcmap ........... 70
Gambar 4.13 Aktivasi Toolbar Georeferencing di
Arcmap ...................................................... 71
Gambar 4.14 Tampilan Peta dalam Data Frame
Arcmap ...................................................... 71
Gambar 4.15 Perbedaan Angka Koordinat yang
Menunjukkan File Belum Terektifikasi ........ 72
Gambar 4.16 Memilih Tipe Koordinat pada Peta
Raster yang Akan Digunakan ...................... 73
Gambar 4.17 Input Koordinat Bujur Lintang
(Longitude-Latitude) ................................... 74

xiii
Gambar 4.18 Tampilan View Link Table ......................... 74
Gambar 4.19 Peta yang Telah Direktifikasi Akan
Memiliki Koordinat yang Sesuai ................. 75
Gambar 4.20 Peta Hasil Rektifikasi Telah
Menunjukkan Koordinat yang Sama ........... 76
Gambar 4.21 Tampilan Saat Menyimpan Hasil
Rektifikasi .................................................. 76
Gambar 4.22 Hasil File Baru Hasil Rektifikasi.................. 77
Gambar 5.1 Menu Aktivasi Arccatalog dalam Modul
Arcmap...................................................... 80
Gambar 5.2 Tampilan View Sebelum Input Data
Shapefile .................................................... 80
Gambar 5.3 Pembuatan New Shapefile .......................... 81
Gambar 5.4 Aktivasi Toolbar Editor di Arcmap ............. 82
Gambar 5.5 Start Editing pada Menu Editor................... 82
Gambar 5.6 Menu-Menu yang Terdapat pada Editor ...... 83
Gambar 5.7 Aktivasi Menu Snapping pada Proses
Dijitasi ....................................................... 83
Gambar 5.8 Polygon Hasil Dijitasi Batas Kecamatan
Bukateja..................................................... 84
Gambar 5.9 Export Data Batas Kecamatan Menjadi
Batas Desa ................................................. 85
Gambar 5.10 Menyimpan Batas Desa dengan Nama
Adm_Desa.Shp .......................................... 86
Gambar 5.11 Menampilkan Shapefile Baru Hasil
Export......................................................... 86

xiv
Gambar 5.12 File Shapefile Baru Hasil Ekspor dari
Data Sebelumnya........................................ 87
Gambar 5.13 Menu Memotong Yang Terdapat Pada
Editor......................................................... 87
Gambar 5.14 Layer adm_desa yang Aktif ......................... 88
Gambar 5.15 Proses Dijitasi On-screen Pada Objek
Polygon Administrasi Desa ......................... 88
Gambar 5.16 Hasil Potongan Administrasi Desa yang
Telah Selesai .............................................. 89
Gambar 5.17 Hasil Dijitasi Polygon, Polyline, dan Point ...... 90
Gambar 5.18 Proses Merge Dua Polygon ......................... 91
Gambar 5.19 Proses Union 2 Polygon .............................. 91
Gambar 5.20 Proses Intersect 2 Objek Polygon ................. 92
Gambar 5.21 Clip Polygon dalam Editing ........................ 92
Gambar 6.1 Menu Open Attribute Table pada Layer....... 95
Gambar 6.2 Field Calculator untuk Mengisi Atribut
dalam Tabel................................................ 97
Gambar 6.3 Cara Pengisian Data dengan
Menggunakan Field Calculator.................... 98
Gambar 6.4 Data Atribut yang Hendak Ditambah .......... 98
Gambar 6.5 Pembuatan Field Baru dalam Tabel ............. 99
Gambar 6.6 Pengisian Data dalam Tabel ...................... 100
Gambar 7.1 Memilih Warna Simbol Peta pada Menu
Symbol Selector ........................................ 103
Gambar 7.2 Hasil Pewarnaan Sederhana pada Objek
Poligon yang Telah Dibuat ........................ 104
Gambar 7.3 Menu Symbology pada Layer Properties .... 105

xv
Gambar 7.4 Memilih Warna untuk Tiap-tiap
Wilayah Administrasi ............................... 105
Gambar 7.5 Memilih Warna Spesifik untuk Objek
Terpilih .................................................... 106
Gambar 7.6 Hasil Warna pada Layer Adm_Desa ......... 106
Gambar 7.7 Pengaturan Transparancy dengan Nilai
30% ......................................................... 107
Gambar 7.8 Hasil Transparancy pada Layer
Adm_Desa ............................................... 108
Gambar 7.9 Data Atribut yang Akan Digunakan
untuk Gradasi Warna ............................... 109
Gambar 7.10 Simbolisasi dengan Gradasi Warna
untuk Jumlah Penduduk ........................... 110
Gambar 7.11 Hasil Gradasi Warna Data Jumlah
Penduduk di Kecamatan Bukateja ............. 110
Gambar 7.12 Tampilan Setting ketika Graduate
Symbol .................................................... 112
Gambar 7.13 Metode Klasifikasi Data untuk
Pengaturan Kelas ..................................... 112
Gambar 7.14 Tumpang Susun 2 Jenis Data dengan
Tampilan Simbol Berbeda......................... 113
Gambar 7.15 Atribut yang Hendak Dibuat Pie-Chart...... 115
Gambar 7.16 Peta dengan Simbol Pie-Chart dengan
Ukuran Seragam ...................................... 115
Gambar 7.17 Setting Ukuran Diameter Lingkaran
dengan Menu Size .................................... 116
Gambar 7.18 Setting Ukuran Berdasarkan
Penjumlahan Data Atribut di Tiap Objek .. 117

xvi
Gambar 7.19 Peta Pie-Chart dengan Ukuran Dinamis .... 117
Gambar 7.20 Tampilan Label dalam Layer Properties..... 118
Gambar 7.21 Label yang Telah Dimunculkan pada
Peta di Arcmap ......................................... 119
Gambar 8.1 Pengaturan Layer sebelum Dilakukan
Layout ..................................................... 123
Gambar 8.2 Men-setting Data View Sebelum
Dilakukan Layout ..................................... 123
Gambar 8.3 Mengatur Garis Tepi dan Background
Data View ................................................ 124
Gambar 8.4 Lokasi Menu untuk Mengaktifkan
Layout View ............................................. 125
Gambar 8.5 Setting Ukuran Kertas dan Orientasi
Cetak Peta ................................................ 126
Gambar 8.6 Tampilan Layout yang Siap untuk
Ditambahkan Komponen Peta .................. 127
Gambar 8.7 Setting graticule pada peta yang dilayout ... 128
Gambar 8.8 Settting Graticule untuk Akhirnya Klik
Finish ....................................................... 129
Gambar 8.9 Graticule Muncul pada Menu Grids .......... 129
Gambar 8.10 Drawing Tool Bar untuk Melakukan
Editing Layout.......................................... 130
Gambar 8.11 Desain Layout Peta dengan Komponen
yang Akan Dimunculkan .......................... 130
Gambar 8.12 Penulisan Judul Peta pada Layout ............. 131
Gambar 8.13 Memilih Tipe Skala yang Diinginkan......... 132
Gambar 8.14 Setting Skala pada Layout ......................... 132

xvii
Gambar 8.15 Skala yang Telah Ditempatkan di Frame
Skala........................................................ 133
Gambar 8.16 Menu Pilihan Model Orientasi Arah
Utara ....................................................... 133
Gambar 8.17 Penempatan Orientasi pada Frame
Orientasi .................................................. 134
Gambar 8.18 Memilih Layer-Layer yang Akan
Dimunculkan dalam Layout ..................... 135
Gambar 8.19 Setting Judul dan Garis Tepi Legenda ....... 136
Gambar 8.20 Pengaturan Detail Format Legenda ........... 137
Gambar 8.21 Legenda Telah Diletakkan pada Frame
yang Telah Disiapkan ............................... 137
Gambar 8.22 Data Frame Baru untuk Membuat Inset .... 138
Gambar 8.23 File Administrasi Kabupaten sebagai
Bahan untuk Inset .................................... 139
Gambar 8.24 Inset yang Telah Ditempatkan ke dalam
Layout ..................................................... 140
Gambar 8.25 Membedakan Warna Wilayah yang
Dipetakan di antara Wilayah Lainnya ....... 141
Gambar 8.26 Inset yang Telah Disesuaikan dan
Diberikan Keterangan .............................. 142
Gambar 8.27 New Text untuk Menulis Keterangan
pada Peta ................................................. 142
Gambar 8.28 Text Editing untuk Membuat
Keterangan Sumber Peta .......................... 143
Gambar 8.29 Identitas Pembuat Peta dalam Layout ....... 144
Gambar 8.30 Memilih Logo dari Folder Tempat File
Disimpan ................................................. 145

xviii
Gambar 8.31 Logo yang Telah Muncul di Dalam
Layout dan Telah Disesuaikan
Ukurannya ............................................... 145
Gambar 8.32 Menu Penyimpanan di Arcmap ................. 146
Gambar 9.1. Peta Kemiringan Lereng ........................... 149
Gambar 9.2. Banjir Bandang di Manado Tahun 2014 ..... 152
Gambar 9.3. Proses Penyusunan Peta Risiko Bencana.... 156
Gambar 9.4. Peta Risiko Bencana Longsor
Kabupaten Karanganyar ........................... 157
Gambar 9.5. Peta Risiko Abrasi Kota Ambon ................ 158
Gambar 9.6. Peta Risiko Bencana Gunung Merapi
terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat ..... 158
Gambar 9.7. Prediksi Kenaikan Permukaan Air Laut
IPCC pada Abad 21 .................................. 160
Gambar 9.8. Proses Kerja SIG untuk Penetapan
Kesesuaian Lahan Tambak Udang ............ 162
Gambar 9.9. Peta Kesesuaian Lahan Tambak Udang
dengan Menggunakan SIG ........................ 162
Gambar 9.10. Analisis Perubahan Garis Pantai dengan
Citra Satelit .............................................. 163
Gambar 9.11. Perhitungan Statistik Rerata Laju
Perubahan Garis Pantai ............................ 165
Gambar 9.12. Sistem Informasi Geografi untuk
Pemetaan Sekolah..................................... 166
Gambar 9.13. Pembelajaran dengan Memanfaatkan
Teknologi Geospasial................................ 167

xix
xx
BAB I
PENGENALAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFI

Indikator hasil belajar


a. Dapat menjelaskan konsep dasar Sistem Informasi
Geografi
b. Dapat menjelaskan karakteristik Sistem Informasi Geografi
c. Dapat menjelaskan peranan Sistem Informasi Geografi
d. Dapat menjelaskan perkembangan Sistem Informasi
Geografi
e. Dapat menjelaskan komponen utama Sistem Informasi
Geografi

Uraian Materi
1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi
Perkembangan ilmu geografi saat ini telah banyak
memberikan kontribusi dalam banyak bidang, khususnya
melalui teknologi pemetaan. Pada mulanya geografi berasal
dari kata geo dan graphein. Geo adalah hubungannya dengan
bumi, dan grafi berarti sebuah proses penulisan; sehingga
geografi dapat didefinisikan sebagai penulisan tentang bumi.
Star dan Estes (1990) dalam Sugandi (2008) menyebutkan
bahwa biasanya geografi lebih terfokus pada hubungan
manusia dengan tanah.
Pada mulanya geografi menggunakan peta sebagai alat
jelajah dan menggambarkan kenampakan permukaan bumi.
Peta yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan map,
berasal dari kata mappa yang berarti taplak atau kain penutup

1
meja. Sebelum bangsa barat menggunakan peta, ilmuwan
Muslim yang bernama Abu Abdullah Muhammad bin
Muhammad bin Abdullah bin Idris as-Sharif atau lebih
dikenal dengan al-Idrisi (1154 M) telah berhasil membuat peta
bola bumi dengan bahan dasar perak yang menggambarkan
enam benua dan dilengkapi jalur perdagangan, danau, sungai,
kota-kota utama, daratan, serta pegunungan (Abdurrahman,
2013). Kemahiran al-Idrisi dalam ilmu pemetaan ini telah
menarik perhatian Raja Roger II, hingga sebuah buku pun
diterbitkan oleh Idrisi untuk dihadiahkan pada sang raja
dengan judul Kitab ar-Rujari.

Gambar 1.1 Peta Kota Sicilia Digambar Muhammad al-Idrisi untuk


Raja Roger II tahun 1154 M
(Sumber: wikipedia.com)

Saat ini kita mengenal peta sebagai gambaran seluruh


atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil dalam
sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam bentuk dua
dimensi dengan skala tertentu. Perkembangan pemetaan dan
kebutuhan akan peta di berbagai bidang mendorong
munculnya sebuah sistem berbasis peta dengan bantuan
komputer. Terdapat banyak sekali definisi tentang SIG seiring
dengan perkembangan SIG itu sendiri. Sistem Informasi
Geografi adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk

2
bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat
geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem
basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Ahli
lain menyebutkan bahwa SIG adalah hasil kerja perangkat
komputer, perangkat lunak, data geografi dan proses desain
dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan
menyimpan, menganalisis, mengubah, dan menampilkan
seluruh bentuk informasi tentang geografi (Dangermond,
1992). Aronoff (1989), di mana GIS yaitu sistem berbasiskan
komputer yang didesain untuk menyimpan, menganalisis,
memanipulasi, dan menampilkan informasi geografis.

storing

displaying GIS analyzing

manipulating

Gambar 1.2 Aspek-aspek dalam Definisi Sistem Informasi Geografi


Sumber: gislounge.com

Menurut Anon (2002) Sistem Informasi Geografi


adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara
data grafis (visual) dengan data teks (atribut) objek yang

3
dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Di
samping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur
data, dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan
dengan geografi.
Sistem Informasi Geografi dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sistem manual (analog) dan sistem otomatis
(yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling
mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem informasi
manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti: peta,
lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto
udara, laporan statistik, dan laporan survei lapangan.
Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara
manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem
Informasi Geografi otomatis telah menggunakan komputer
sebagai sistem pengolah data melalui proses dijitasi. Sumber
data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital,
serta foto udara yang terdijitasi. Data lain dapat berupa peta
rupa bumi yang telah terdijitasi.
Dalam takaran praktis, pengertian SIG saat ini lebih
sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau
geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi
komputer dan implementasinya dalam pengolahan data
spasial. Terkait hubungannya dengan teknologi komputer,
Arronoff (1989) mengartikan SIG sebagai sistem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data
bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan
analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Winarno, et.al (1994) mendefinisikan SIG sebagai suatu sistem

4
untuk mendayagunakan dan menghasilgunakan:
penyimpanan, pengolahan dan analisis data spasial
(keruangan), serta data non spasial (tabular) dalam
memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan, baik yang berorientasi ilmiah, komersial,
pengolahan, maupun kebijakan. Sedangkan Burrough (1986)
mendefinisikan Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai
sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, mengelola, menganalisis, dan mengaktifkan
kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk
berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan.
Perbedaan SIG dengan sistem informasi lain menjadi
keunggulan tersendiri, di mana di sebagian besar sistem
berfokus pada data atributal, sedangkan SIG mengkaitkan
secara langsung data atributal tersebut dengan data spasial.
Pengkaitan bentuk spasial dengan atribut di dalamnya ini
mendorong pengembangan SIG untuk berbagai macam
kebutuhan.

1.2 Karakteristik Sistem Informasi Geografi


Sebagai sebuah sistem, SIG memiliki karakteristik
umum sebagaimana layaknya sistem-sistem yang
dikembangkan di berbagai bidang. Berdasarkan Husein R
(2006) bahwa karakteristik yang dimiliki oleh SIG di
antaranya sebagai berikut.
- Merupakan suatu sistem hasil pengembangan
perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan
pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan
dalam satu sistem berbasis komputer.

5
- Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer,
serta aplikasi terkait.
- Masalah dalam pengembangan, meliputi: cakupan,
kualitas dan standar data, struktur, model dan
visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika,
pendidikan, Expert System dan Decision Support
System, serta penerapannya.
- Perbedaannya dengan sistem informasi lainnya: data
dikaitkan dengan letak geografis dan terdiri dari data
tekstual maupun grafik
- Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta
konvensional (tradisional) ke dalam bentuk peta digital
untuk kemudian disajikan (dicetak atau diperbanyak)
kembali.
- Mampu mengumpulkan, menyimpan,
mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi,
memadukan, dan menganalisis data spasial dari
fenomena geografis suatu wilayah.
- Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan
untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh:
penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan
informasi dasar seperti: curah hujan, suhu, angin,
kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan
secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

1.3 Peranan Sistem Informasi Geografi


Fungsi dari sistem informasi adalah untuk menaikkan
kemampuan dalam membuat kesimpulan. Sistem informasi
merupakan rantai dari kegiatan perencanaan yang meliputi
observasi dan pengumpulan data, penyimpanan data dan

6
analisis data untuk digunakan sebagai informasi untuk
penarikan kesimpulan. Tahapan ini mendorong pada sebuah
pemahaman bahwa peta merupakan sistem informasi. Peta
pada akhirnya merupakan kumpulan dari penyimpanan dan
analisis data, serta informasi yang didapatkan dari data
tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan.
Pada awal kemunculannya SIG manual bersifat statis,
keluarannya tidak dapat diubah-ubah secara cepat dan tidak
dapat ditambah dengan informasi baru secara dinamis. SIG
yang bersifat dinamis pertama kali dikembangkan oleh CGIS
(Canadian Geographic Information Systems) dipelopori oleh
Roger Thomlinson pada dekade 1960-an (Sutanto, 1994).
Lebih utamanya, SIG saat ini telah berfungsi untuk seluruh
disiplin ilmu yang membutuhkan analisis geospasial guna
mendukung tugas-tugasnya dan menyelesaikan permasalahan-
nya(Kraak dan Ormeling, 2007).
Peranan SIG telah banyak dirasakan pada berbagai
bidang kehidupan dan telah memberikan implikasi luar biasa
terhadap pengembangan keilmuan, baik geografi ataupun non
geografi. Perkembangan GIS sangat erat kaitannya dengan
perkembangan teknologi komputer, serta pemrograman yang
bersinggungan langsung dengan pengolahan data spasial.
Fungsi SIG secara mendasar adalah sebagai berikut.
a. Memasukkan (input) data untuk mengubah format
data-data grafis menjadi data digital dalam suatu
format yang digunakan oleh GIS.
b. Mengelola (management) data, yaitu dapat menyimpan
data yang sudah dimasukkan dan kemudian
mengambil data tersebut pada saat yang diperlukan.
c. Memanipulasi dan analisis data yang ada, sehingga
dari GIS ini dapat diperoleh informasi lebih mendalam

7
dan lengkap.
d. Mengeluarkan (output) data, sehingga dari GIS dapat
diperoleh informasi yang merupakan hasil olahan
dalam GIS tersebut (Winarno, et al., 1994).
SIG mengkombinasikan informasi spasial dan non
spasial dari berbagai macam sumber untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Kraak dan Ormeling (2007)
menyatakan bahwa terdapat enam pertanyaan umum yang
dapat dijawab oleh GIS.
a. Ada apa di sana…? Identifikasi dengan menunjuk
lokasi pada peta, nama, atau informasi lain yang ada
pada peta akan disajikan. Hal ini juga dapat dilakukan
tanpa peta, dengan menggunakan koordinat kita dapat
menampilkan hal sama, namun hal ini kurang efektif
dan efisien.
b. Di mana….? Lokasi: pertanyaan ini muncul dalam
satu atau lebih lokasi yang mengikuti kriteria dari
kondisi pertanyaan tersebut. Ini dapat berupa sebuah
kumpulan koordinat atau sebuah peta yang
menunjukkan lokasi dari suatu objek, semua gedung
yang digunakan oleh suatu perusahaan.
c. Sejak kapan berubah….? Kecenderungan (trends).
Pertanyaan ini mencakup komponen data geospasial
yang berhubungan dengan waktu. Pertanyaan
berhubungan dengan perkembangan kota yang
digambarkan pada peta menunjukkan perubahan
perkembangan bangunan antara tahun 1950 dan tahun
1990.

8
d. Rute mana yang terbaik antara…? Jalur optimal:
berdasarkan dengan jaringan jalur (misal jalan atau
saluran pembuangan) dapat menjawab pencarian jarak
terdekat atau termurah yang dapat dilakukan.
e. Hubungan apa yang terjadi antara….? Pola:
pertanyaan ini lebih kompleks dan sering
membutuhkan banyak data geospasial. Misalnya
hubungan antara iklim mikro dan lokasi pabrik dan
struktur sosial yang mengelilingi lingkungan tersebut.
f. Apa jika…..? Model: pertanyaan ini berhubungan
dengan kegiatan perencanaan dan peramalan.
Misalnya: apa yang dibutuhkan untuk membuat
jaringan transportasi publik dan kapasitasnya, apabila
sebuah lingkungan baru akan dibuat di kawasan kota
bagian utara?
Beberapa fungsi di atas merupakan fungsi dasar SIG
dalam menjawab pertanyaan keruangan. Selain hal tersebut
beberapa fungsi spesifik SIG di antaranya sebagai berikut.
a. Input data; yakni memasukkan data spasial maupun
non spasial untuk tujuan tertentu, sebagai contoh
dengan melakukan dijitasi atau gambar ulang pada
peta dasar yang sebelumnya ada.
b. Manipulasi data; merupakan proses pengubahan data
dengan cara tertentu dengan tujuan untuk
mendapatkan keadaan yang diinginkan, sebagai
contoh manipulasi pada skala, proyeksi, simbol, serta
cakupan luasan.
c. Penyimpanan data; yakni proses penyimpanan data
dalam sebuah tempat penyimpanan (database) agar
dapat diakses di waktu yang akan datang.

9
d. Query data; merupakan proses pencarian data atau
informasi berdasarkan prasyarat ataupun kondisi yang
ditentukan.
e. Analisis data; adalah proses kajian yang mendalam
terhadap data hingga memperoleh informasi spesifik
atau mendalam. Analisis data biasa dilakukan pada
data spasial maupun non spasial sesuai dengan
kebutuhan. Beberapa contoh di antaranya: analisis
statistik kepadatan penduduk, analisis risiko bencana,
analisis kerapatan permukiman, dsb.
f. Penyajian data; proses ini dilakukan dengan tujuan
untuk menampilkan data yang sebelumnya telah
diproses dalam bentuk peta, tabel, grafik dsb.

1.4 Perkembangan Sistem Informasi Geografi


Perkembangan Sistem Informasi Geografi (SIG) secara
drastis dimulai pada tiga dekade belakangan yang sangat erat
kaitannya dengan peningkatan penggunaan data spasial,
perkembangan teknologi informasi, tersedianya data geo-
informasi digital dan meningkatnya arti penting implementasi
GIS pada skala organisasi (Charter dan Agtrisasi, 2004).
Secara konvensional data spasial telah banyak dimanfaatkan
oleh banyak lembaga dan instansi pemerintah, khususnya di
bidang perencanaan, kependudukan, dan pengelolaan sumber
daya alam. Aplikasi SIG mengalami kemajuan seiring dengan
pesatnya perkembangan perangkat keras komputer. Dukungan
teknologi komputer ini yang menjadi dasar bagi para pakar
dan pengguna data spasial dalam berbagai teknik pengolahan
data. Hal lain yang juga berkembang bersamaan di antaranya
juga teknologi GPS (Global Positioning System) yang pada

10
awalnya difokuskan pada kebutuhan militer.
Teknologi multimedia yang menyokong
perkembangan Interface Sistem Informasi Geografi
mendorong terlahirnya bentuk tampilan SIG yang ramah
terhadap penggunanya. Para ahli menyadari bahwa dengan
semakin tingginya kebutuhan pengguna, tentu diiringi oleh
keberagaman karakteristik pengguna. Pengguna SIG yang
sebelumnya hanya terbatas bagi kelompok yang bekerja
dengan peta, berubah menjadi lebih beragam dan menjangkau
kalangan non-geografi yang tidak secara langsung berkaitan
dengan pekerjaan pemetaan. Beberapa studi yang dilakukan
oleh ahli yang mengintegrasikan dan mengkombinasikan
fungsi SIG kedalam sistem multimedia, seperti menambahkan
video dan suara pada SIG, memberikan warna baru terhadap
bentuk tampilan SIG yang sebelumnya cenderung monoton,
dan kaku. Namun demikian, tetap saja fungsi-fungsi
multimedia difokuskan pada usaha untuk meningkatkan
pemahaman terhadap fenomena spasial yang kompleks.
Perkembangan teknologi komputer sebenarnya
memberikan berbagai manfaat terhadap sisi teknis SIG
sendiri. Selain diperoleh informasi secara cepat, tepat, dan
akurat, keuntungan SIG dengan menggunakan komputer
adalah sebagai berikut.
1. Kemudahan dalam pengolahan data.
2. Pengumpulan dan penyimpanan data lebih murah dan
ringkas (flashdrive, hardisk, cloud storage).
3. Mudah diulang sewaktu diperlukan.
4. Dapat dilakukan modifikasi secara praktis.
5. Mudah untuk dibawa dan dipindahkan.
6. Aman dari pencurian data (dapat dilakukan locking).

11
7. Relatif murah dibandingkan survei langsung ke
lapangan.
8. Mudah dikombinasikan dengan data lain.
9. Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan secara
cepat (rapid decision).

1.5 Komponen Utama Sistem Informasi Geografi


Komponen yang digunakan dalam SIG merupakan
komponen utama, penunjang, sekaligus yang berkontribusi
dalam menghasilkan output. Komponen utama SIG terdiri atas
sebagai berikut.
a. Hardware
Perangkat keras (hardware) SIG terdiri dari beberapa
macam. Perangkat komputer, GPS, printer, plotter,
scanner, digitizer, dan lain-lain. Fungsi perangkat
keras ini adalah sebagai media dalam pengolahan atau
pengerjaan SIG. pengambilan data hingga ke produk
akhir baik itu peta cetak, CD, virtual storage, web-GIS,
dsb.
b. Software
Perangkat lunak (software) SIG merupakan
sekumpulan program aplikasi yang dapat
memudahkan kita dalam melakukan berbagai macam
pengolahan data, penyimpanan, editing, hingga layout,
ataupun analisis keruangan.
c. Brainware
Brainware atau dalam istilah Indonesia disebut sebagai
sumber daya manusia merupakan manusia yang
mengoperasikan hardware dan Software untuk
mengolah berbagai macam data keruangan (data

12
spasial) untuk suatu tujuan tertentu.
d. Data Spasial
Data dan informasi spasial atau keruangan merupakan
bahan dasar dalam GIS. Data ataupun realitas di
dunia atau alam akan diolah menjadi suatu informasi
yang terangkum dalam suatu sistem berbasis
keruangan dengan tujuan-tujuan tertentu.
e. Metode
Penggunaan metode dalam SIG akan menentukan
produk informasi yang akan dihasilkan. Teknik
analisis dalam SIG memberikan keleluasaan bagi
pengguna dan pengembang untuk memperoleh
informasi yang relevan bagi para pemangku
kepentingan.

Gambar 1.3 Komponen dalam Sistem Informasi Geografi


(sumber: lagic.lus.edu)

Komponen utama Sistem Informasi Geografi dapat


dibagi ke dalam 4 komponen utama, yaitu: perangkat keras
(digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk,

13
dan lain-lain), perangkat lunak (ArcGIS, ArcView, Idrisi,
ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi
(manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar
antara keempat komponen utama ini akan menentukan
kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi
Geografi. Komponen-komponen tersebut telah
merepresentasikan infrastruktur yang terkait dengan
pemanfaatan Sistem Informasi Geografi sebagai teknologi
pengolahan data.
Secara teknis, SIG juga merujuk pada suatu sistem
informasi yang menggunakan komputer dan mengacu pada
lokasi geografis yang berguna untuk membantu pengambilan
keputusan (Puspics, 2004). Seiring dengan berkembangnya
waktu, di mana SIG tidak lagi berfokus kepada aspek
teknologi saja, namun juga telah lebih jauh merambah
spesialisasi keilmuan sebagai dukungan terhadap konsep dasar
geografi yang sebelumnya ada. Pada saat bersamaan teknologi
Sistem Informasi Geografi juga berkembang, di mana
pengguna saat ini telah dimudahkan dengan berbagai pilihan
perangkat lunak. Bahkan saat ini, para ahli SIG telah
mengembangkan kemampuannya lewat dasar-dasar bahasa
pemrograman yang memudahkan penggunanya dalam
melakukan modifikasi dan penambahan fitur-fitur atau tools
untuk kebutuhan tertentu. Pada akhirnya, ketika SIG telah
memasuki ranah keprofesian, komponen-komponen SIG pun
berubah.

14
Gambar 1.4 Komponen dalam Sistem Informasi Geografi
Sumber: gislounge.com

Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi


geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya
yang terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu sebagai
berikut.
a. Masukan data merupakan proses pemasukan data
pada komputer dari peta (peta topografi dan peta
tematik), data statistik, data hasil analisis
penginderaan jauh, data hasil pengolahan citra digital
penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial
dan atribut, baik dalam bentuk analog maupun data
digital tersebut dikonversikan ke dalam format yang
diminta oleh perangkat lunak, sehingga terbentuk basis

15
data (database).
b. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data
storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada
komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat
(penampilan pada layar monitor dan dapat
ditampilkan atau cetak pada kertas).
c. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat
dilakukan berbagai macam perintah, misalnya Overlay
antara dua tema peta, membuat Buffer Zone jarak
tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya.
Anon (2002) mengatakan bahwa manipulasi dan
analisis data merupakan ciri utama dari SIG.
Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan
dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan
informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
d. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar,
data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk
peta, atau data tabular. Menurut Barus dan
Wiradisastra (2000), bentuk produk suatu SIG dapat
bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan, dan
kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam
bentuk peta-peta, tabel angka-angka teks di atas kertas
atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak
(seperti: file elektronik).

Rangkuman Bab 1
1. Sistem informasi Geografi adalah suatu sistem basis
data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan

16
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra,
2000).
2. SIG adalah hasil kerja perangkat komputer, perangkat
lunak, data geografi dan proses disain dengan tujuan
untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan menyimpan,
menganalisis, merubah dan menampilkan seluruh
bentuk informasi tentang geografi (Dangermond, 1992).
3. Menurut Aronoff (1989), SIG merupakan sistem
berbasiskan komputer yang di disain untuk menyimpan,
menganalisis, memanipulasi dan menampilkan
informasi geografis.
4. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem
otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan
yang paling mendasar terletak pada cara
pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya
menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar
transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara,
laporan statistik dan laporan survey lapangan.
5. SIG yang bersifat dinamis pertama kali dikembangkan
oleh CGIS (Canadian Geographic Information Systems)
dipelopori oleh Roger Thomlinson pada dekade 1960-an
(Sutanto, 1994).
6. Sebagai sebuah sistem, SIG memiliki karakteristik
umum sebagaimana layaknya sistem-sistem yang
dikembangkan diberbagai bidang.
7. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat
dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat
keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU),
hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcGIS,

17
ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan
lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user).

Latihan
1. Bagaimana karakteristik Sistem Informasi Geografi
dibanding sistem informasi lainnya?
2. Gambarkanlah komponen-komponen utama SIG beserta
penjelasannya?
3. Bagaimana perkembangan teknologi SIG saat ini dan
faktor apa yang menjadi pendorong perkembangan
teknologi SIG saat ini?

18
BIOGRAFI PENULIS

Anang Widhi Nirwansyah, S.Pd., M.Sc


adalah staf pengajar Program Studi
Pendidikan Geografi-FKIP Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, kelompok
bidang keahlian geografi pesisir dan Sistem
Informasi Geografi. Pendidikan S1
ditempuh di Universitas Negeri Semarang
pada tahun 2003 dan melanjutkan studi S2 di Program Studi
Magister Perencanaan, Pengelolaan Pesisir, dan Daerah
Aliran Sungai, Fakultas Geografi UGM pada tahun 2010.
Saat ini mengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografi
dan Aplikasi SIG untuk inventarisasi Sumber daya alam.
Dapat dihubungi melalui email: anangwidi@ump.ac.id.

177

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai