Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
FAKULTAS KEHUTANAN
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis bisa selesaikan makalah dengan judul “Struktur
dan Fungsi Sel” ini dalam rangka memenuhi tugas Biologi.
Makalah ini sudah selesai disusun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna dan baik dari susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan panduan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis
bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Struktur dan Fungsi Sel ini bisa
memberi manfaat ataupun inspirasi pada pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kehutanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berkembang. Sebagian ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan, pembangunan, dan
pengkonservasian hutan secara berkelanjutan. Hutan mempunyai hubungan yang erat dengan
masalah manusia dan kepentingan masyarakat. Sebagaimana ilmu-ilmu terapan yang lain,
pengembangan ilmu dan teknologi kehutanan sangat ditentukan oleh pengetahuan dasar yang
memadai, antara lain fisiologi. Fisiologi sebagai salah satu cabang biologi yang berkaitan
dengan fungsi dan kegiatan kehidupan dapat lebih mudah dipahami, jika organisasi dan
fungsi sel diketahui. Fisologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba
menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan.
Tiap-tiap jenis kehidupan, mulai dari mahluk hidup sederhana seperti virus yang bersel satu
sampai manusia yang mempunyai susunan sel yang lebih rumit, mempunyai sifat-sifat
fungsional tersendiri. Salah satu ilmu yang dipelajari dalam fisiologi adalah ilmu mengenai
sel.
Unit dasar tubuh, mulai virus sampai manusia adalah sel, dan tiap-tiap organ
sebenarnya merupakan kumpulan banyak sel yang tidak sama, yang bersama-sama
digabungkan oleh struktur penyokong interasel. Tiap-tiap jenis sel secara khusus beradaptasi
untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sel mampu untuk hidup, tumbuh, dan melakukan
fungsi-fungsi khususnya selama tersedia oksigen, glukosa, berbagai ion, asam amino, dan
asam lemak yang sesuai dalam lingkungan internal sel. Selanjutnya semua kehidupan sel
pada hakikatnya mempunyai lingkungan yang sama, yaitu cairan ekstrasel mengandung ion
natrium, klorida dan bikarbonat dalam jumlah besar, serta nutrien untuk sel, seperti oksigen,
glukosa, asam lemak, asam amino, juga karbondioksida yang selanjutnya diangkut ke insang
untuk dieksresi.
Dalam tulisan ini akan dikaji lebih lanjut lagi mengenai pengertian, fungsi dan
komunikasi antarsel.
1
1.2 Tujuan dan Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semua makhluk hidup atau organisme tersusun atas sel atau beberapa sel. Sel
merupakan unit structural dan fungsional terkecil pada suatu makhluk hidup. Sel memiliki
semua perangkat dan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan proses hidup yaitu
bergerak, memperbanyak diri, beradaptasi atau merespon terhadap perubahan lingkungan.
Proses hidup tersebutlah yang menunjang berlangsungnya berlangsungnya kehidupan pada
makhluk hidup yang disusun oleh sel tersebut. Dengan demikian, semua aspek dari system
kehidupan bisa dipelajari pada tingkat sel. Sel berada pada skala 10 mikrometer, sedangkan
komponen penyusun sel yaitu atom dan molekul berada pada skala nanometer. Proses hidup
yang terjadi di dalam sel pada hakekatnya merupakan serangkaian reaksi kimia yang sangat
kompleks dan saling terintegrasi.
Konsep sel dihasilkan atau tercipta dari pengamatan melalui mikroskop yang tampak
sebagai bangunan kotak-kotak kecil yang dinamakan sel. konsep sel pada waktu itu
menyatakan bahwa seluruh organisme tersusun atas kotak-kota kecil yang disebut sel
tersebut.
Sejarah
Robert Hooke (1635 –1703) Orang yang pertama menyebutkan istilah sel yaitu
cellulae = ruangan kecil yang kosong dan mengamati sayatan gabus tutup botol
(Quercus suber), merupakan sel mati yang tidak memilki isi sel.
Antonie Van Leeuwen hoek (1723) Seroang ahli asah lensa dari Belanda, membuat
mikroskop sederhana,Memeriksa cairan setetes air kolam microscopic “animalcules”
(hewan kecil) merupakan sel bakteri dan orang yang pertama kali melukiskan bentuk-
bentuk bakteri.
3
Robert Brown (1833) Ilmuwan Skotlandia yang pertma kali menemukan inti sel pada
sayatan sel anggrek. Inti sel disebutnya sebagai nukleus. Nukleus ini merupakan
struktur sel yang sangat penting bagai kehidupan.
Felix Durjadin (1835 )Tokoh berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan
cairan sel yang hidup (sarkode) yang merupakan bagian penting dari sel. Menururtnya
bagian terpenting dari sel adalah isi sel yang berupa cairan hidup yang berada dalam
suatu lumen.
Johanes Purkinje Merupakan ilmuwan yang menyatakan bahwa isi sel adalah
protoplasma. Protoplasma merupakan bahan penting pada sel yang melangsungkan
kehidupan.
Teori Sel
Sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, semua makhluk hiudp
terususn atas sel. Tokoh pencetus teori ini adalah M. Schleiden (1804-1881) : sel
tumbuhan; Theodore Schwann (1810 -1882) : sel hewan.
Sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hiudp. Dikemukakan oleh Max Schulze
tahun 1861, Sel mengatur fungsi-fungsi pada makhluk hidup.
Sel adalah kesatuan pertumbuhanm dari makhluk hiudp dikemukakan oleh Rudolf
Virchow (1858) dia menyatakan bahwa makhluk hiudp berasal dari pertumbuhan sel
sebelumnya “omne cellulae a cellulae”.
Sel merupakan kesatuan herediatas (sifat menurun) makhluk hidup dikemukakan oleh
biarawan Austria Gregor Mendel (1822-1884) sel mengandung sifat keturunan
(genetik) atau hereditas yang diwariskan pada keturunanya.
( Novel, Sinta Sasika. 2010. Rangkuman Biologi. Jakarta Selatan;Gagas Media )
4
2.3.1 Siklus sel
Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA
kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan
yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik).
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel
untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu
pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi
gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
5
2.5 Perbedaan Sel Tumbuhan, Sel Hewan, dan Sel Bakteri
Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
Sel tumbuhan lebih besar Sel hewan lebih kecil Sel bakteri sangat kecil
daripada sel hewan. daripada sel tumbuhan Mempunyai bentuk yang
Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk tetap.
Mempunyai sentrosom
(centrosome).
Memiliki lisosom
(lysosome).
6
(Yunus, A. 2009. Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/ [18 Desember
2009] )
Berdasarkan keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membrane inti, sehingga bahan intinya
tersebar, contohnya adalah bakteri dan alga biru. Sedangkan sel eukariotik merupakan sel
yang memiliki membrane inti, sehingga bahan intinya terkumpul dalam nucleus, contohnya
adalah protista, sel hewan dan sel tumbuhan.
Sebagian besar sel dibagi lagi menjadi membrane sel, sitoplasma, dan nukleus.
Bagian ini bagaikan sebuah benteng pertahanan yang kokoh mengelilingi kota sel.
Bagian ini memiliki konstruksi berlapis-lapis. Tiap lapis berukuran 1 mm dan ada sebanyak
130.000 lapis. Membran sel ini berfungsi sebagai system pertahanan dan keamanan di dalam
sel. Ancaman dari luar berupa “benda asing”, misalnya bakteri, virus, jamur atau kuman
penyakitakan dihadang oleh membrane sel. Membran sel memiliki pori yang secara otomatis
mampu menyeleksi atau memilih benda apa saja yang boleh masuk ke dalam sel.
Merman sel memiliki bahan dasar berupa lemak dan protein dengan perbandingan
50:1. Jika kita mengonsumsi lemak dari jenis yang salah, ini akan mengakibatkan rusaknya
membran sel. Kalau sudah begitu “benda asing“ bisa masuk ke dalam sel dan menyebabkan
penyakit.
Lemak yang salah (jahat) misalnya lemak jenis trans. Lemak jenis ini banyak kita
jumpai dalam minyak jelantah (minyak goreng yang telah digunakan berulang-ulang). Karena
itu, sebaiknya minyak gooreng digunakan hanya sekali saja.
7
Gambar : 2.7.1 Membran Sel
2.7.2 Sitoplasma
Sito artimya sel, sedangkan plasma berarti cairan kental. Jadi sitoplasma adalah cairan
kental di seluruh bagian dalam sel yang berfungsi melekatkan sel. Sitoplasma merupakan
bagian sel yang berada di bawah membran sel yang dipenuhi oleh partikel-parikel dan
organel-organel berukuran besar dan kecil yang tersebar didalamnya. Bagian cairan bening
dari sitoplasma yang merupakan tempat dimana partikel-partikel itu tersebar disebut sitosol,
yang terutama terdiri atas protein yang larut, elektrolit, dan glukosa serta sejumlah kecil
senyawa lipid. Sitoplasma sendiri terbagi atas organel metabolisme dan non metabolisme.
8
2.7.3 Nukleus
Nukleus merupakan inti dari suatu sel. Dari sinilah seluruh perintah aktivitas sel
direncanakan, diatur, dan dikendalikan. Nukleus berbentuk bulat dengan diameter 5 mikron
dan dilindungi oleh 2 lapis benteng perlindungan khusus yang disebut selaput nucleus.
Membran nukleus memiliki pintu otomatis yang digunakan untuk menyeleksi aktivitas
keluar-masuk dalam inti sel. Bagian inti sel (nukleus) meliputi selaput inti (karioteka),
nukloplasma (kariolimfa), kromatin/ kromosom, nukleolus (anakinti). Fungsi Nukleus adalah
mengatur reproduksi, pusat pengaturan sel dan mengontrol sintesa protein.
Reticulum endoplasma ini ibarat “jembatan di dalam sel. protein dari “pabrik”
ribosom akan dibawa melalui jembatan ini menuju badan golgi untuk pengepakan.
9
Gambar 2.7.4 Retikulum Endoplasma
2.7.5 Ribosom
10
2.7.6 Mitokondria
11
Gambar 2.7.7 Badan Golgi
2.7.8 Lisosom
Lisosom merupakan organel kantong yang berisi alat penghancur, sebagai pertahanan
sel. Jika ada benda asing yang tidak dikehendaki berhasil menyeludup ke dalam sel maka
organel ini berfungsi sebagai penangkap dan pembunuh benda asing tersebut. Setelah
tertangkap dan dibunuh, benda asing tersebut akan dikeluarkan dari dalam sel.
Organel ini memiliki senjata “bom” bunuh diri, sehingga jika sel sudah tua maka
“bom” ini akan diledakkan dan sel mengalami kehancuran. Selain itu sebagai system
pertahanan sel, lisosom juga berfungsi sebagai tempat untuk daur ulangorganel-organel sel
yang sudah rusak. ( sakhuntala, Bambang.. 2011. Biologi sel. Yogyakrta:ANDI )
12
2.8 Macam Sel
13
Klasifikasi sel epitel :
Epitel selapis pipih, sel berbentuk pipih terlihat seperti lantai ubin namun tidak teratur
fungsinya pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya contohnya epitel
pada pembuluh darah kapiler dan dinding alveolus.
Epitel selapis kubus, sel berbentuk seperti kubus terlihat seperti sarang lebah atau
berbentuk polygonal, contohnya epitel pada permukaan ovarium, kelenjar, dan
kelenjar tiroid.
Epitel selapis silindris, sel berbentuk silindris atau torak, terlihat seperti epithelium
kubus namun potongan tegaklurus terlihat lebih tinggi, dan memiliki silia, contohnya
epitel pada lambung dan usus.
Epitel batang bersilia, berbentuk silindris berlapis memiliki bulu-bulu getar, fungsinya
penghasil mucus atau lender untuk menangkap benda asing yang masuk, contohnya
epitel rongga hidung.
Epitel berlapis semu, sel memiliki tinggi yang tidak sama sehingga terlihat seperti
beberapa lapis sel, terdapat pada trakea Epitel berlapis, sel tersusun atas dua atau lebih
lapisan sel, lapisan paling daras disebut sel basal dan paling atas terdapat lapis sel
yang berbentuk gepeng, kubus, ataupun batang, atau yang disebut epithelium
transisional.
Epitel berlapis kubus, berfungsi dalam eksresi dan absorbs, contohnya pada saluran
keluar kelenjar. Epitel transisional, sel yang berbentuk paying, contohnya epitel pada
ureter
Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang
sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak. Sel yang berbeda di dalam tubuh.
Fungsinya sebagai system perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak.
Sel kondrosit adalah sel yang menyusun tulang rawan, mensekresikan matrik berupa
hialin atau kolagen .
14
Sel osteoblas, yang mensitesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Yang
berbentuk kuboid atau silindris pndek
Osteosit, merupakan kommponen sel utama dalam jaringan tulang. Fungsinya dalam
pembentukan matrik ttulang, dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tlang.
Osteoklas, sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang. Osteoklas
berasal dari deretan monosit makrofag.
Sel osteoprogenitor,merupakan sel mesenchimal primitive yang menghasilkan
osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan
tulang.
2.8.6 Sel Otot
Sel otot polos yaitu sel yang tampak polos dan tidak ada garis melintang, misalnya di
usus.
Sel otot lurik yaitu sel yang memiliki daerah gelap dan terang yang saling berselang
seling.
Sel otot jantung yaitu sel yang memiliki sifat seperti sel otot polos yang bekerja di
luar kesadaran dan control pikiran.
(Jawetz E, J.L Melnick,dkk. 1986. Mikrobiologi Edisi 16. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran)
2.9.1 Katabolisme
15
internal dibagi menjadi respirasi aerobic (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak
membutuhkan oksigen).
1. Respirasi Aerob
Dalam respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksikimianya dapat
digambarkan sebagai berikut:
Dalam kenyataan, reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi
yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi
tiga tahapan,yaitu: glikolisis, siklus Krebs, dan transpor electron.
16
Transpor Elektron Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan
electron melalui proses reaksiredoks (reduksi-oksidasi). Hidrogen yang
terdapat pada molekul NADH serta FADH2 ditranspor dalam serangkaian
reaksi redoks yang melibatkan enzim, sitokrom, quinon, pirodoksin,
danflavoprotein. Pada akhir transport elektron, oksigen akan mengoksidasi
elektron dan ion Hmenghasilkan air (H20). Transport elektron terjadi pada
membran dalam mitokondria.
2. Respirasi anaerob
2.9.2 Anabolisme
1. Fotosintesis
2. Kemosintesis
17
(Ganong W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran.)
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah yang penulis buat bisa disimpulkan bahwa sel adalah
satuan unit terkecil penyusun mahluk hidup yang terdiri dari berbagai komponen di
dalamnya. Sebagian besar sel dibagi menjadi membran plasma, nukleus, sitoplasma, dan
organel-organel. Komponen-komponen tersebut mempunyai struktur dan fungsi masing-
masing, mereka bekerjasama menjalankan fungsinya untuk mengaktifkan kerja sel itu sendiri.
3.2 Saran
1. Sebagai generasi muda, kita sepatutnya paham tentang ilmu kehidupan (biologi),
khususnya materi mengenai sel dan fungsinya.
2. Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang
oleh banyak keteraturan, baik dari buku-buku penunjang maupun dari penjelasan.
Sehingga kita dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut didalam sel.
19
DAFTAR PUSTAKA
(Jawetz E, J.L Melnick,dkk. 1986. Mikrobiologi Edisi 16. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran)
(Ganong W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran.)
20