Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Allah Maha pengasih lagi


Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat-Nya
yang melimpahkan Karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “INFEKSI JAMUR DI
MULUT DAN ESOFAGHUS ” ini.

Adapun makalah ini telah kami usahkan semaksimal


mungkin dan tentunya dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar makalah ini. Untuk itu kami tak lupa menyampaikan
banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Namun tidak lepas dari itu kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapan
dada dan tangan terbuka kami selebar-lebarnya bagi pembaca lain
yang ingin memberi saran dan kritik yang membangun kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini


kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I .....................................................................................................1

PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1

A. RUMUSAN MASALAH ............................................................ 2

B. TUJUAN ..................................................................................... 2

BAB II ....................................................................................................3

TINJAUAN TEORI ...............................................................................3

A. DEFINISI .................................................................................... 3

B. ETIOLOGI .................................................................................. 5

C. MANIFESTASI KLINIS ............................................................ 7

D. PENGOBATAN ..........................................................................7

E. PENCEGAHAN ..........................................................................9

F. PATOFISIOLOGI .....................................................................10

BAB III ................................................................................................ 12

ASUHAN KEPERAWATAN .............................................................. 12

A. PENGKAJIAN ..........................................................................12

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN .............................................. 14

C. INTERVENSI KEPERAWATAN ............................................14

BAB IV ................................................................................................ 18

PENUTUP ............................................................................................ 18

A. KESIMPULAN .........................................................................18

B. SARAN ..................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi normal (tidak berlebihan), kehadiran
jamurCandida albicanssebenarnya tidak membahayakan.
Pertumbuhan jamur yang berlebihan dapat menyebabkan
infeksi.

Penyakit candidiasisini sangat rentan terhadap orang-orang


yang memiliki sistem imun yang lemah termasuk pada
penderita AIDS, steroid berlebihan, kontrasepsi
hormon,diabetes, kanker, depresi, orang tua dan orang-orang
dengan kondisi medis yang kronis paling berisiko.
Mengkonsumsi obat tertentu dalam jangka lama dapat
mempercepat pertumbuhan jamur candida ini.

Candidiasis atau kandidiasis adalah penyakit kulit yang


disebabkan oleh jamur dari spesies Candida albicans. Adanya
jamur pada diri manusia adalah hal yang alami dan memang
selalu ada pada diri manusia seperti di daerah mulut,
tenggorokan, vagina dan pada sistem pencernaan lainnya.

Gejala candidiasis oral seperti munculnya bintik kuning,


putih atau krem di dalam mulut dan lidah. Di bawah keputihan
tersebut, terdapat jaringan merah yang mudah mengeluarkan
darah. Munculnya bintik keputih-putihan di lidah dan selaput
lendir. Selain itu adanya lapisan putih tebal di lidah, lidah
pecah-pecah, nafas berbau, kesulitan menelan dan sebagainya.

1
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Definisi dari kandidiasis oral dan esophagus ?
2. Apa saja Etiologi dari kandidiasis oral dan esophagus ?
3. Apa saja manifestasi dari klinis kandidiasis oral dan
esophagus ?
4. Apa saja Pencegahan dari kandidiasis oral dan esophagus ?
5. Apa saja Pengobatan dari kandidiasis oral dan esophagus ?

B. TUJUAN
1. Dapat mengetahui Definisi darikandidiasis oral dan
esophagus
2. Dapat mengetahui Etiologi darikandidiasis oral dan
esophagus
3. Dapat mengetahui Manifestasi klinis darikandidiasis oral
dan esophagus
4. Dapat mengetahui Pencegahan darikandidiasis oral dan
esophagus
5. Dapat mengetahui Pengobatan darikandidiasis oral dan
esophagus

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Agen infeksi dikenal sebagai mikroba yang berenang seharian
di seluruh tubuh kita. Mikroba berada di mulut, tenggorokan,
gusi, saluran hidung, gastroinstentinal, dan mikroorganisme
lainnya. Misalnya bakteri, virus, jamur menjadi bagian dari
setiap manusia berupa makanan dan bahan kimia.

Beberapa kematian disebabkan oleh adanya infeksi. Hanya


sel jaringan sehat dan organ dalam tubuh kita yang dapat secara
efektif mempertahankan diri terhadap mikroorganisme
menular. Mikroba, baik berupa bakteri, virus atau jamur,
biasanya tidak menimbulkan penyakit sampai perlawanan dari
tubuh menurun.

Candida albicans adalah spesies jamur patogen dari golongan


deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab
infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada kulit,
mukosa, dan organ dalam manusia. Beberapa karakteristik dari
spesies ini adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis
dengan diameter 3-5 µm dan dapat memproduksi pseudohifa.
Spesies Candida albicans memiliki dua jenis morfologi, yaitu
bentuk seperti khamir dan bentuk hifa. Selain itu, fenotipe atau
penampakan mikroorganisme ini juga dapat berubah dari
berwarna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan,
berbentuk bintang, lingkaran, bentuk seperti topi, dan tidak
tembus cahaya. Jamur ini memiliki kemampuan untuk

3
menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi. Candida
albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya
untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel
tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan
menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu.

Candida dapat eksis dalam rongga mulut sebagai saprofit


tanpa menyebabkan lesi apapun. Antara genus Candida,
Candida albicans diduga spesies patogen dan diterima sebagai
faktor penyebab paling umum kandidiasis oral. Candida
albicans dapat ditemukan dalam rongga mulut yang sehat pada
konsentrasi rendah (20 sel / cc saliva). Pada konsentrasi ini,
organisme tidak bias terdeteksi di bawah mikroskop, tetapi
hanya dapat dideteksi melalui kultur dalam media tertentu
seperti pada Doxtroxe Sabouroud Agar dalam bentuk koloni.
Keseimbangan flora rongga mulut dapat berubah menimbulkan
suatu keadaan patologis atau penyakit karena beberapa faktor
seperti kesehatan mulut yang buruk, obat immunosupresan,
penyakit sistemik yang menurunkan daya tahan lokal tubuh.

1. Kandidiasis oral (infeksi jamur pada mulut)


Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik pada
rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan
berlebihan dari jamur Kandida terutama Kandida albikan
Selain Kandida albikan, ada 10 spesies Kandida yang juga
ditemukan yaitu C.tropicalis, C.parapsilosis, C.krusei,
C.kefyr, C. glabrata, danC.guilliermondii,
C.pseudotropicalis, C.lusitaniae, C.stellatoidea, dan
C.dubliniensis, dengan C.albikan yang paling dominan
dijumpai dan paling berperan dalam menimbulkan
kandidiasis oral. Kandidiasis oral dapat menyerang semua
usia baik usia muda, usia tua dan pada penderita

4
defisiensi imun seperti AIDS.Pada pasien HIV/AIDS,
Kandida albikan ditemukan paling banyak yaitu sebesar
95%.

2. Kandidiasis Esofagus
Kandidiasis esofagus adalah infeksi oportunistik
esofagus oleh Candida albicans. Penyakit ini biasanya
terjadi pada pasien di negara-negara
immunocompromised, termasuk pasca – kemoterapi dan
AIDS. Namun, hal itu juga dapat terjadi pada pasien tanpa
faktor risiko predisposisi, dan lebih cenderung tanpa
gejala pada pasien.

B. ETIOLOGI
1. Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral merupakan suatu infeksi jamur yang
umumnya disebabkan oleh jamur Kandida albikan. Dan
ada 2 faktor presdisposisi yaitu :
a) Faktor lokal
 Gigi tiruan
Penggunaan gigi tiruan dapat memberikan
lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan
jamur Kandida yaitu lingkungan dengan pH yang
rendah, sedikit oksigen, dan keadaan anaerob.
 Xerostomia
Xerostomia merupakan suatu kondisi dimana
mulut terasa kering. Hal ini dapat disebabkan
oleh berkurangnya produksi saliva, penggunaan
obat-obatan (obat antihipertensi), terapi radiasi
dan kemoterapi.
 Kebiasaan merokok

5
kebiasaan merokok dapat menyebabkan iritasi
kronis dan panas yang mengakibatkan perubahan
vaskularisasi dan sekresi kelenjar liur. Seperti
yang diketahui, di dalam saliva terdapat
komponen anti Kandida seperti lisozim, histatin,
laktoferin, dan calprotectin, sehingga apabila
produksi saliva berkurang seperti pada keadaan
xerostomia dan perokok, maka Kandida dapat
mudah berkembang.

b) Faktor sistemik
 Penyakit defisiensi imun (HIV/AIDS)
Pada penderita HIV/AIDS terjadi defisiensi imun
yang mengakibatkan infeksi oportunistik seperti
kandidiasis oral mudah terjadi.Di samping itu,
terapi radiasi daerah kepala dan leher
mengakibatkan kerusakan dan gangguan fungsi
kelenjar saliva mayor dan minor sehingga
memudahkan terjadinya xerostomia. Prevalensi
xerostomia setelah terapi radiasi dijumpai
melebihi 90%.
 kemoterapi dan Radioterapi
Pengobatan kemoterapi juga dapat berdampak
pada berkurangnya aliran saliva. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, keadaan xerostomia
yang dapat timbul akibat radioterapi dan
kemoterapi bisa memudahkan perkembangan
jamur Kandida.
 Penggunaan obat antibiotic
Penggunaan obat antibiotik dan steroid juga
dihubungkan dengan terjadinya kandidiasis oral.

6
2. Kandidiasi esophagus
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya
kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika,
malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme.
Sehingga mengalami infeksi berat yang dapat menyebar
menuruni esophagus.

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Kandidiasi Oral
 Bercak putih pada bukal, lidah, gusi
 Jika tergores bisa berdarah
 Tidak nyaman: perih atau bahkan panas seperti
terbakar
 Gangguan pengecapan (disgeusia)
 Pada bayi: rewel atau tidak mau menyusui
 Hipertermi akibat proses infeksi

2. Kandidiasi Esofagus
Kandidiasis esofagus dapat menyebabkan :
 Bercak pada esophagus
 kesulitan menelan dan berbicara.(disfagia)
 Bisa ada mual, muntah,
 sakit di bagian atas perut
 Juga dapat menyebabkan septicemia
 Diare jika jamur tertelan dan berkembang dalam usus.

D. PENGOBATAN
Demikian beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan
untuk menghindari penyakit kandidiasis. Jika anda telah

7
terserang penyakit kandidiasis makan jangan terlalu dibikin
cemas. Tenang saja, penyakit ini termasuk penyakit yang
mempunyai banyak obat untuk mengatasinya. Periksakan ke
dokter terlebih dahulu agar anda mengetahui jenis penyakitnya
serta tingkat keparahannya kemudian ikuti saran dokter serta
lakukan pengobatan

Dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merokok,


konsumsi obat antibiotik dan steroid, penggunaan gigi tiruan,
dan penyakit HIV merupakan faktor predisposisi yang dapat
menyebabkan terjadinya kandidiasis. Oleh karena itu,
mengurangi kebiasaan merokok, meminimalkan penggunaan
obat antibiotik mengurangi konsumsi karbohidrat dan alkohol,
membersihkan gigi tiruan dan merendamnya dalam cairan
klorheksidin, dan menanggulangi penyakit HIV sangatlah
disarankan dalam mengatasi kandidiasis.

Dan ada juga yang disebut terapi alam karena ada beberapa
orang yang tidak cocok dengan obat-obatan jadi dapat
melakukan pengobatan dengan melakukan terapi alam. Terapi
alam ini bisa anda lakukan menjaga pola makan serta dengan
hati-hati kebiasaan sehari-hari dan menjauhi kebiasaanatau
makanan yang dapat menyebabkan kandidiasis semakin parah.
Pengobatan dengan terapi alam memang membutuhkan waktu
yang lebih lama dengan pengobatan lainnya tetapi cara ini lebih
aman untuk kesehatan tubuh anda. Beberapa terapi alam yang
bisa anda lakukan yaitu :

 Mengurangi mengonsumsi gula


 Minum teh dari Amerika Selatan yaitu teh Pau d’Arco
yang dapat mengurangi jamur pada penyakit kandidiasis
 Mengkonsumsi bawang putih baik secara langsung
ataupun dicampur dalam sayur

8
 Kumur dengan minyak pohon teh yang dilarutka terlebih
dulu dalam air
 Mengonsumsi yogurt
 Mengkonsumsi kapsul laktobasilus untuk mngurangi
bakteri dan jamur yang berkembang didalam tubuh
 Mengkonsumsi suplemen gamma linoleic acid (GLA) dan
biotin yang dapat membantu memperlambat penyebaran
kandidiasis didalam tubuh.

Pengobatan lain juga bervariasi, tergantung pada daerah yang


terkena dampak yang ditimbulkannya, seperti:
a) Jika menderita candidiasis sebaiknya segera
mengkonsumsi, obat-obatan antifungal seperti : Nistatin
dan clotrimazole. Untuk kasus-kasus yang lebih parah,
ketoconazole atau flukonazol dapat diminum sekali sehari.
b) Jika anda menderita candida esophagitis dapat di
obatidengan ketoconazole, itraconazole (Sporanox)
atau flukonazol.
c) Kandidiasis cornu dapat diobati dengan dengan antifungal
powders dan krim.
d) Jika candidiasis terjadi pada vagina yang menyebabkan
infeksi dapat diobati denganobat antifungal seperti
butoconazole, clotrimazole, miconazole, Nistatin,
tioconazole dan terconazole.

E. PENCEGAHAN

Kandidiasis oral pada bayi kadang tidak memerlukan


pengobatan sama sekali, karena biasanya akan hilang dalam
waktu 2 minggu.

Untuk mencegah sariawan yang Anda derita semakin


memburuk, tidak ada salahnya untuk segera menghubungi
dokter ketika :

9
 Bayi Anda memiliki gejala sariawan selama kurang lebih 2
minggu ataupun ketika bayi Anda menjadi susah makan
atau menangis ketika diberi makan.
 Anda merasakan sakit atau kesulitan saat menelan
makanan.
 Anda memiliki gejala sariawan dan Anda penderita HIV-
positif, dalam proses kemoterapi, atau sedang
mengkonsumsi obat yang dapat menekan sistem kekebalan
tubuh Anda.

Selain dengan menghubungi dokter Anda juga bisa melakukan


hal berikut untuk mencegah oral candidiasis muncul :

 Gunakanlah obat kumur yang mengandung anti septik dan


jamur secara teratur.
 Mencegah penyebaran infeksi HIV, dengan melakukan
seks yang aman, berhati-hati ketika melakukan donor
darah, dsb.
 Pada bayi, Anda dapat mencegahnya dengan memberikan
obat ati jamur dan selalu mensterilkan dot ketika aka
digunakan.

F. PATOFISIOLOGI
Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida
albicans, atau kadang oleh candida glabrata dan candida
tropicalis. Jamur candida albicans umumnya memang
terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai
terjadi perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan
mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, yang
menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur
akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini
merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling sering
ditemukan.

Penyakit yang disebabkan jamur candida albicans ini


yang pertumbuhannya dipelihara dibawah pengaturan
keseimbangan bakteri yang normal. Tidak terkontrolnya
pertumbuhan candida karena penggunaan kortikosteroid
dalam jangka waktu yang lama dan penggunaan obat-

10
obatan yang menekan sistem imun serta penyakit yang
menyerang sistem imun seperti Aquired Immuno
Deficiency Sindrome (AIDS).

Namun bisa juga karena gangguan keseimbangan


mikroorganisme dalam mulut yang biasanya dihubungkan
dengan penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol.
Sehingga, ketika pertahanan tubuh/antibodi dalam keadaan
lemah, jamur candida albicans yang dalam keadaan normal
tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh berubah
tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem imun manusia
itu sendiri yang menimbulkan penyakit disebut candidiasis
oral atau moniliasis.

11
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Indentitas

Nama :

Umur :

kelamin :

MRS :

Alamat :

Identitas Orang tua Nama Ayah :

Pekerjaan Ayah/Ibu :

Pendidikan Ayah/ Ibu :

Agama :

Alamat :

2. Pemeriksaan
1. Keadaan umum Kesadaran, status gizi, personal
hygine, TB, BB, suhu, TD, Nadi, respirasi
2. Pemeriksaan sistemik kepala, (mata, hidung, telinga,
gigi & mulut), leher (terdapat perbesaran tyroid atau
tidak), tengkuk, dada (inspeksi), genitalia, ekstremitas
atas dan bawah (inspeksi).
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (dermatologi)

3. Pola fungsi kesehatan


a) Pola nutrisi dan Metabolisme

12
Gejala : Ketidakmampuan mengkonsumsi makanan
secara adekuat, Anorexia,Kehilangan nafsu makan
karena nyeri, Diindikasi kan infeksi sudah menyebar
sampai esofagus sehingga terjadi gangguan menelan
pula.
Tanda : Porsi makan sedikit, penurunan berat badan,
turgor kulit buruk.

b) Pola tidur/ istirahat

Gejala : Perubahan pola tidur

Tanda :Tidur kurang, mata tampak mengantuk, sklera


berwarna putih kemerahan, garis hitam dibawah mata.

c) Sistem kardiovaskuler

Tidak ada nyeri dada

d) Sistem pernafasan

Respirasi normal, nadi normal

e) Sistem integumen

Turgor tidak elastis, terasa gatal dan mukosa oral


adanya lesi, pecah-pecah dan kemerahan pada sudut
mulut

f) Sistem muskuloskeletal

Badan terasa lemas dan sulit untuk bergerak karena


kurang asupan nutrisi

g) Sistem persyarafan

Kadang-kadang nyeri pada bagian mulut atau bagian


lain yang terinfeksi dan kesadaran penuh

13
h) Sirkulasi

Tanda : Timbul bercak putih pada mulut dan


kemerahan pada kulit yang terinfeksi

i) Integritas Ego

Gejala : Perasaan cemas dan takut. Putus asa dan tidak


berdaya

Tanda : Ansietas, murung, menarik diri

j) Pola keamanan

Gejala : Riwayat defisiensi imun, Kulit lecet /


kemerahan, Lesi kulit / ulkus pada kulit, Riwayat
berulangnya infeksi jamur.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d suhu tubuh meningkat
2. Kerusakan integritas mukosa oral b.d inflamasi
3. Gangguan rasa nyaman (gatal-gatal) berhubungan dengan
infeksi
4. Nyeri akut b.d proses infeksi yang menghasilkan
bentukan warna merah dan eksudat berwarna putih

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Dx. Tujuan dan Hasil Intervensi Rasional
o Keperawatan kriteria
1. Nyeri akut Setelah dilakukan  Kaji nyeri secara  Untuk mengetahui
b.d proses tindakan komprehensif baik skala, nyeri yang dialami klien
infeksi keperawatan 1x24 frekuensi, lokasi dan secara komprehensif
yang jam diharapkan durasinya
 Untuk mengetahui
menghasilk nyeri pada mukosa  Observasi respon non
an klien hilang. tingkat kenyamanan klien
verbal

14
bentukan Dengan kriteria  Jelaskan mekanisme  Agar klien bias
warna hasil klien mampu : nyeri yang terjadi memahami dan mengetahui
merah dan  Mampu  Ajarkan tekhnik bagaimana nyeri bias
eksudat mengontrol nyeri relaksasi dan distraksi terjadi
berwarna  Mampu untuk mengurangi rasa
 Untuk mengurangi
putih mengetahui factor nyeri
sensasi nyeri
penyebab nyeri
 Skala nyeri  Kolaborasi dengan
hilang dokter dalam pemberian
 Ekspresi wajah obat analgetik
 Untuk mengobati nyeri

rileks  Kolaborasi dengan


keluarga dalam mengontrol
factor pemicu timbulnya
nyeri seperti pembatasan  Mengurangi timbulnya
aktivitas nyeri

2. Hipertermi Setelah dilakukan Kaji ttv klien terutama suhu Mengetahui keadaan umum
b.d suhu tindakan tubuh klien klien
tubuh keperawatan 1x24
meningkat jam diharapkan Berikan kompres hangat di
suhu tubuh klien sekitar lipatan misalnya Dengan menghangatkan
kembali normal. ketiak dan lipatan paha seluruh permukaan kulit,
Dengan kriteria terjadi pelebaran pembuluh
hasil klien mampu : darah disekitar kulit
Suhu tubuh sehingga aliran darah
kembali normal bertambah dan panas tubuh
Tidak ada Beri minum air putih atau makin cepat dibuang
perubahan kulit susu < dari 1000 cc/hr keudara
Tidak ada pusing Menjaga kecukupan cairan
dalam tubuh dan mencegah
Anjurkan keluarga untuk timbulnya panas lebih
tidak memakaikan selimut tinggi
dan pakaian tebal kepada Pakaian tipis membantu
klien mengurangi penguapan

15
tubuh
Kolaborasi pemberian obat
anti mikroba dan antipiretik

Membantu menurunkan
demam klien

3. Kerusakan Setelah dilakukan Kaji pola nutrisi klien Mengetahui pola nutrisi
integritas tindakan Beri nutrisi dalam keadaan klien
mukosa keperawatan 1x24 lunak, porsi sedikit tapi Memberikan nutrisi yang
oral b.d jam diharapkan sering adekuat
inflamasi status nutrisi klien Hindari makanan dan obat-
membaik. obatan yang dapat
Dengan kriteria menimbulkan reaksi alergi Mencegah kerusakan
hasil klien mampu : pada rongga mulut integritas pada mukosa
Mampu Anjurkan keluarga untuk mulut
mengidentifikasi melaporkan tentang
kebutuhan nutrisi perkembangan nutrisi klien
Adanya Kolaborasi pemasangan
peningkatan berat NGT jika tidak dapat Perkembangan nutrisi klien
badan sesuai makan dan minum peroral sangat penting diperlukan
dengan tujuan untuk intervensi
Tidak ada tanda selanjutnya
malnutrisi
Menunjukan Membantu klien untuk
peningkatan fungsi memenuhi kebutuhan
pengecapan dari nutrisi
menelan

4. Gangguan Setelah dilakukan kaji kerusakaan lesi mukosa mengetahui derajat


rasa tindakan oral kerusakan
nyaman ( keperawatan 1x24 mengurangi kerusakan
gatal-gatal jam diharapkan berikan kebersihan pada integritas mukosa
) kerusakan integritas alat-alat yang digunakan meminimalkan tumbuhnya
berhubung mukosa oral klien jamur disekitar rongga

16
an dengan teratasi mulut
infeksi Dengan kriteria ajarkan oral hygine yang obat antifungi dapat
hasil klien mampu : baik meminimalkan penyebaran
Mukosa oral jamur penimbul lesi
kembali normal
Tidak bengkak dan kolaborasi pemberian anti
hiperemi jamur seperti nystatin
Lesi berkurang dan
berangsur sembuh
Membrane mukosa
oral lembab

5. Setelah dilakukan kaji rasa gatal klien Mengetahui rasa gatal yang
tindakan jelaskan kepada klien gejala dialami klien
keperawatan 1x24 gatal berhubungan dengan Dengan mengetahui
jam diharapkan penyebabnya fisiologis dan psikologis
klien tidak gatal- dan prinsip gatal serta
gatal lagi. penangannya akan
Dengan kriteria anjurkan kepada klien meningkatkan rasa
hasil klien mampu : untuk tidak menggaruk kooperatif
klien menunjukan mukosa nya Untuk menghindari terjadi
berkurangnya rasa kolaborasi dengan keluarga komplikasi
gatal-gatal untu tetap menjaga
tidak ada lecet kebersihan mukos klien
akibat garukan Mukosa yang bersih
klien tidur nyenyak mengurangi rasa gatal
tanpa terganggu
rasa gatal

17
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Candida albicans adalah spesies jamur patogen dari golongan
deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab
infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada kulit,
mukosa, dan organ dalam manusia. Candida albicans
merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk
tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas
yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan
kecambah yang akan membentuk hifa semu.

B. SARAN
Diharapkan kepada para pembaca supaya lebih
memahami apa itu kandidiasis , Penyebab, Tanda dan gejala,
serta penanganan Kandidiasis .

18
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23362/3/Chapter%20II
.pdf(Diakses27februari2017)

http://eprints.undip.ac.id/44519/3/Cut_Mirna_22010110130177_BAB2
KTI.pdf(Diakses27februari2017)

http://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/2023/1631

https://hainoni.com/definisi-gejala-dan-therapi-kandidiasis-
esofagus.htm

http://www.news-medical.net/health/Symptoms-of-Candidiasis-
(Thrush)-(Indonesian).aspx

http://www.doktercantik.com/1166/penyebab-candidiasis-dan-cara-
pengobatannya.html

http://www.doktercantik.com/1166/penyebab-candidiasis-dan-cara-
pengobatannya.html

19

Anda mungkin juga menyukai