Anda di halaman 1dari 4

BAB 1:

AKUNTANSI DAN HUKUM DANA

A. Pengetahuan Dasar
Pengendara memperhatikan indikator bahan bakar untuk mengetahui informasi
tentang ketersediaan bahan bakar. Secara sederhana, fungsi akuntansi dapat
dianalogikan dengan instrumen tersebut. Dalam hal ini akuntansi merupakan
instrumen yang berfungsi menyediakan informasi, khususnya tentang dana (funds).
Akuntansi mencatat setiap peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
terjadinya perubahan dana, dan mengolahnya untuk menghasilkan informasi
keuangan. Dalam hal ini pemaknaan dana (funds) sangat beragam, tidak hanya
uang tunai. Dana antara lain dapat berupa mesin, kendaraan, piutang, utang,
pinjaman, dan setoran dari pemilik yang lebih dikenal dengan sebutan “modal”.

Dana (funds) meliputi segala sesuatu yang dapat dinilai


menggunakan satuan moneter (uang). Uang tunai dan uang
tabungan hanyalah salah satu bentuk dana.

Peristiwa yang menyebabkan terjadinya perubahan dana lazim disebut


transaksi (transaction). Dengan demikian, akuntansi merupakan sistem untuk
mengolah transaksi menjadi informasi keuangan. Sebagai sistem, fungsi dasar
akuntansi dapat diilustrasikan sebagai berikut:

www.akuntamatika.com
1
B. Transaksi dan Pilar-pilar Akuntansi
Setiap harinya kita menyaksikan atau bahkan melakukan transaksi. Terlebih di era
sekarang yang menggunakan uang sebagai alat pertukaran, beraneka ragam
transaksi dapat terjadi, antara lain adalah sebagai berikut:
 
Ilma membeli es lilin seharga Rp2.000 di kantin sekolah.

 Toko  secara kredit (tidak tunai) 100
Rajin yang berdagang alat tulis kantor membeli
rim kertas HVS dengan harga beli Rp2.500.000.

 Toko RAPI yang bergerak di bidang jasa layanan potong rambut  menerima tagihan
senilai Rp400.000 dari PLN atas penggunaan listrik di bulan Mei.

Negara Indonesia dan Malaysia melakukan barter  produk komoditas senilai
sembilanratus milyar rupiah (Rp900.000.000.000).

Akuntansi memproses transaksi berlandas pada 3 pilar yaitu:


1. Matematika; hukum dasar yang berlaku di akuntansi berpijak pada ilmu
matematika sebagai pilar utama, khususnya matematika aljabar.
2. Prinsip-prinsip dasar; Pilar ini berupa aturan dan ketentuan yang merupakan
hasil kesepakatan bersama, seperti misalnya Standar Akuntansi Keuangan.
3. Rancang-bangun; Pengolahan informasi dikembangkan sesuai kebutuhan,
dengan tetap berlandas pilar matematika dan mematuhi prinsip dasar yang ada.

Hubungan ketiga pilar tersebut dapat digambarkan sebagai segitiga berikut ini.

RANCANG-BANGUN

PRINSIP DASAR

MATEMATIKA
www.akuntamatika.com
2
Hukum universal di akuntansi berpijak pada Hukum Dana (the Law of Funds)
yang dinyatakan sebagai berikut ”total penggunaan dana harus selalu
samadengan total pemerolehan dana” (total uses of funds must be always equal
to total sources of funds). Hukum Dana ini secara substansi mencerminkan realita.
Selanjutnya, Hukum Dana tersebut dituangkan dalam persamaan aljabar. Di
satu sisi, penggunaan dana (uses of funds) lazimnya terdiri dari Aset, Biaya, dan
Pengembalian dana untuk kepentingan pemilik (disingkat Pengembalian ke
pemilik). Di sisi lain, pemerolehan dana (sources of funds) terdiri dari Liabilitas,
Ekuitas, dan Penghasilan. Dengan demikian maka the Law of Funds dapat
dituliskan dalam persamaan aljabar sebagai berikut:

USES OF FUNDS = SOURCES OF FUNDS


PENGGUNAAN DANA = PEMEROLEHAN DANA
ASET + BIAYA + PENGEMBALIAN KE PEMILIK = LIABILITAS + EKUITAS + PENGHASILAN

Disamping the Law of Funds, akuntansi juga menerapkan beragam operasi


matematika sederhana. Sebagai contoh, penghitungan nilai transaksi,
penghitungan laba/rugi, dan penghitungan saldo akun. Mekanisme debet kredit
yang lebih dikenal sebagai aturan debet kredit yang merupakan pengetahuan
spesifik di akuntansi dan dikenal luas masyarakat awam sepenuhnya juga
merupakan penerapan pilar matematika (uraian lebih lanjut disajikan di Bab 3).
Pilar selanjutnya adalah Prinsip dasar dan Rancang-bangun. Pilar prinsip
dasar terdiri dari ketentuan-ketentuan hasil kesepakatan yang dipertimbangkan
tepat digunakan dalam akuntansi. Salah satu contoh prinsip dasar yang berlaku
adalah “unit moneter (monetary unit)” yang artinya informasi dana diukur dan
disajikan menggunakan satuan uang. Selanjutnya, pilar rancang-bangun berfungsi
agar informasi akuntansi yang dihasilkan dapat bermanfaat dan sesuai kebutuhan
masing-masing pihak yang berkepentingan. Penerapan pilar rancang-bangun harus
selalu berlandas pada pilar matematika dan mengikuti prinsip yang berlaku. Contoh
penerapan pilar rancang-bangun adalah adanya variasi format laporan keuangan.

www.akuntamatika.com
3
C. Hukum Dana sebagai Aplikasi Matematika
Hukum Dana (the Law of Funds) menuntut selalu terjaganya keseimbangan antara
penggunaan dana dan pemerolehan dana. Sisi kiri persamaan mencerminkan
penggunaan dana sedangkan sisi kanan persamaan mencerminkan pemerolehan
dana. Dengan demikian, pemrosesan akuntansi terhadap setiap transaksi harus
juga selalu menjaga keseimbangan tersebut.
Anggaplah persamaan akuntansi adalah “A + B + Pp = L + E + Ph” yang
berada dalam posisi seimbang. Berikut ini contoh analisis transaksi dalam rangka
menjaga keseimbangan persamaan tersebut.

Ilustrasi 1: Diketahui, transaksi 1 menyebabkan elemen A dan L berubah


Rp50.000. Ceteris paribus. Jika A bertambah Rp50.000 maka L pasti bertambah
Rp50.000. Secara matematika disajikan sbb:
A + B + Pp = L + E + Ph

(+)Rp50.000 (+)Rp50.000

Ilustrasi 2: Diketahui, transaksi 2 menyebabkan elemen E dan Ph berubah


Rp75.000. Ceteris paribus. Jika E berkurang Rp75.000 maka Ph pasti bertambah
Rp75.000. Secara matematika disajikan sbb:
A + B + Pp = L + E + Ph

(-)Rp75.000 (+)Rp75.000

Ilustrasi 3: Diketahui, transaksi 3 menyebabkan A berubah Rp250.000, L berubah


Rp60.000, dan Ph berubah Rp310.000. Ceteris paribus. Jika Ph bertambah
Rp310.000 maka A bertambah Rp250.000, dan L berkurang Rp60.000. Secara
matematika disajikan sbb:
A + B + Pp = L + E + Ph

(+)Rp250.000 (-)Rp60.000 (+)Rp310.000

www.akuntamatika.com
4

Anda mungkin juga menyukai