Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Riska Atminanta, S.Kep
NIM. 1830913320028
NIM : 1830913320028
Mengetahui,
Pengertian Penyebab
Infeksi Primer
Ketidakefektifan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Pola Napas
Napas
Asuhan Keperawatan Pasien
TB Millier
Pengkajian Diagnosa Keperawatan
1. Identitas 1. Ansietas
2. Keluhan Utama 2. Hipertermi
3. Riwayat Penyakit 3. Ketidakefektifan Bersihan
4. Pemeriksaan laboratorium Jalan Nafas
5. Pemeriksaan Fisik 4. Ketidakefektifan Pola Nafas
6. Pemeriksaan Radiologi
NOC: NOC:
Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Napas Status Pernapasan: Ventilasi
Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit jalan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60
nafas pasien menjadi lebih paten dengan kriteria hasil klien akan: menit pola nafas klien lebih efektif dengan kriteria
1. Mampu mengeluarkan sekret berlebih (mendemonstrasikan batuk hasil:
efektif) 1. RR dalam batas normal
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (tidak ada suara napas
abnormal) NIC:
Terapi Oksigen
NIC: 1. Bersihkan mulut, hidung dan trakea dari sekret.
Monitor Pernapasan 2. Pertahankan patensi jalan napas
1. Monitor tanda-tanda vital (suhu, RR, nadi) 3. Berikan terapi oksigen
2. Monitor respirasi dan oksigenasi 4. Monitor aliran oksigen
3. Auskultasi bunyi napas
4. Anjurka pasien untuk memberikan minuman hangat Pengaturan Posisi
5. Kolaborasi dalam pemberian terapi nebulizer sesuai indikasi 1. Posisikan untuk mengurangi dyspnea
6. Berikan oksigen 2. Monitor status oksigenasi sebelum dan setelah
7. Lakukan penghisapan (suction) sesuai indikasi perubahan posisi
Hipertermi Ansietas
NOC: NOC:
Termoregulasi Kontrol Diri: Kecemasan
Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
hipertermi teratasi dengan kriteria hasil: ansietas klien teratasi dengan kriteria hasil:
1. TTV dalam batas normal 1. Mencari informasi untuk mengurangi ansietas
2. Menggunakan koping efektif
NIC: 3. Mengontrol respon ansietas
Pengaturan Demam
1. Monitor tekanan darah, nadi, dan respirasi NIC:
2. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermia Pengurangan Kecemasan
3. Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat 1. Lakukan pendekatan dengan tenang
4. Anjurkan pasien bagaiamana mencegah demam 2. Jelaskan semua prosedur, diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
Perawatan Demam 3. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
1. Monitor suhu dan warna kulit cemas
2. Monitor kehilangan cairan 4. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi
3. Berikan antipiretik jika diperlukan 5. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
4. Monitor intake dan output 6. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan
5. Berikan cairan IV mengurangi ketakutan
6. Berikan kompres dengan handuk 7. Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang
tepat
Manajemen Cairan 8. Dengarkan klien
1. Jaga intake yang akurat dan catat output pasien 9. Dorong verbalisasi perasaan, perspsi dan ketakutan
2. Monitor status hidrasi (mis, membrane mukosa 10. Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk
mengurangi tekanan
lembab, denyut nadi adekuat)
3. Berikan cairan dengan tepat Peningkatan Koping
4. Tingkatkan asupan oral (mis, memberikan sedotan, 1. Puji pemahaman klien tentang proses penyakit
menawarkan cairan diantara waktu makan) 2. Pahami perspektif klien terhadap situasi yang menyebabkan
5. Tawarkan minuman ringan dan buah-buahan segar/jus stress
buah 3. Dukung klien mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan
yang dimiliki
DAFTAR PUSTAKA
4. Moorhead Sue , Jonson Marion , L.Mass dkk. 2008 Nursing Outcomes Classification
(NOC). United states of America : Mosby .
5. Price & Wilson. 2006. Patofisiologi KonsepKlinis Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6.
Jakarta: EGC.
7. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III.
Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing.