PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mikroorganisme yang terdapat di alam memiliki struktur, morfologi dan
sifat-sifat yang khas, begitu juga dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir
tidak berwarna dan kontras dengan air dimana sel bakteri tersebut
disuspensikan (Lestari, 2013). Salah satu cara untuk mempermudah
pengamatan suatu bakteri dapat dilakukan dengan metode pewarnaan yaitu
pewarnaan langsung, pewarnaan tidak langsung dan pewarnaan gram.
Pewarnaan langsung atau pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan
menggunakan pewarna basa seperti kristal violet, pewarna akan terionisasi
menjadi kation. Pewarna akan berikatan dengan sitoplasma dari dinding sel
bakteri yang bermuatan negative karena pewarna kationik bermuatan positif,
sehingga sel bakteri akan terwarnai (Pommerville, 2011).
Pewarnaan tidak langsung merupakan pewarnaan menggunakan
pewarna asam seperti nigrosin atau tinta cina, pewarna tersebut akan
terionisasi menjadi anionnya. Pewarna tersebut tidak dapat berikatan dengan
dinding sel bakteri yang bermuatan negatif karena pewarna anion bermuatan
negatif, sehingga yang akan terwarnai adalah lingkungan dari sel bakterinya
(Pommerville, 2011).
Pewarnaan Gram merupakan salah satu cara pewarnaan yang paling
sering dilakukan dalam pekerjaan mikrobiologi. Cara pewarnaan ini
diciptakan pertama kali tahun 1884 oleh seorang ahli bakteriologi yang
bernama Christian Gram. Teknik pewarnaan ini bertujuan untuk
mengklasifikasikan bakteri menjadi dua kelompok besar berdasarkan
perbedaan komposisi dinding selnya, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif (Campbell dkk., 2012).
I.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui macam-macam metode pewarnaan sel bakteri
2. Mahasiswa mengetahui perbedaan dari bakteri Gram positif dan Gram
negatif
3. Mahasiswa mengetahui bentuk sel bakteri yang diamati
II. MATERI DAN METODE
Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu api bunsen, jarum ose,
kaca objek, biakan murni bakteri pada cawan Petri, tinta cina, pipet tetes,
minyak emersi dan mikroskop. Diteteskan 1 tetes pewarna tinta cina pada
kaca objek yang telah dibersihkan dengan alkohol. Diambil biakan murni
bakteri dari praktikum sebelumnya dari media kulturnya menggunakan
jarum ose yang telah dipijarkan, kemudian dibuat apusan merata pada kaca
objek dengan cara menggesekkan jarum ose pada tetesan tinta cina.
Dibiarkan hingga cukup kering kemudian diamati dibawah mikroskop
dengan pembesaran 100x Menggunakan minyak emersi. Kemudian dicatat
dan dgambar hasil pengamatan bakteri pada mikroskop.