Analisa Usaha Bertanam Kedelai
Analisa Usaha Bertanam Kedelai
tinggkatan lokal ataupun nasional semakin terus meningkat. Bahkan saat ini kedelai telah menjadi
salah satu produk komoditas yang pasukannya untuk dalam negeri sendiri masih sangat kurang.
Sampai-sampai Indonesia telah menjadi salah satu negara peng inpor kedelai.
Melihat tingginya impor kedelai ke Indonesia bisa menjadi indikator baru bagi Anda bahwa peluang
pasar untuk budidaya tanaman kedelai masing terbuka lebar. Fakta ini haru bisa Anda tangkap
menjadi sebuah peluang bisnis yang dapat mendatangkan banyak keuntungan setiap bulannya.
1. Langkah yang pertama dalam usaha budidaya tanaman jagung adalah mempersiapkan bibit
yang berkualitas baik, bibit kedelai yang baik adalah bibit yang memiliki ukuran besar,
warnanya putih kekuningan dan tidak cacat. Untuk luasan lahan 1 ha, kurang lebih
membutuhkan bibit kedelai sekitar 40 sampai 50 kg.
2. Langkah kedua adalah sawah atau lahan yang Anda persiapkan harus dibersihkan dari jerami
dan menambahkan dolomit atau kapur kurang lebih 200-300 kg/ha untuk pH tanah yang
rendah (pH yang ideal adalah 5,8 – 7). Alternatif lainya Anda juga dapat menambahkan pupuk
tanaman SP-36 sebanyak 100 kg/ha. Pastikan lahan yang Anda gunakan memiliki udara dan
draince yang baik dengan curah hujan berkisar antara 100-400 mm/bulan, ketinggian kurang
lebih 600 mdpl dan suhu kurang lebih 23°-30°C
3. Pada saat Anda telah selesai mengolah tanah, selanjutnya Anda harus membuat lubang
menggunakan tugal sedalam kurang lebih 5 cm dengan ukuran 20 cm x 30 cm. Selanjutnya,
masukan bibit yang sudah disiapkan ke lubang yang sudah dibuat dimana satu lubang berisi
2-3 biji. Setelah itu, tutup lubang dengan tanah yang gembur tanpa dipadatkan.
4. Setelah 6-7 hari, tanaman kedelai sudah mulai tumbuh dan segeralah mulai proses
penyulaman. Untuk benih yang tidak tumbuh Anda bisa menggantinya dengan benih baru
(sebaiknya dilakukan pada sore hari)
5. Selanjutnya pada saat tanaman berusia 30-35 hari Anda bisa melakukan proses penyiangan
dan pemupukan. Kemudian tambahkan pupuk urea 50 kg/ha dan pupuk KCL 50 kg/ha. Apa
bila kondisi tanaman kurang baik, Anda bisa menunda proses penyiangan sampai tanaman
berusia 55 hari.
6. Apa bila lahan yang Anda gunakan kekurangan air, tambahkan pengairan terutama pada usia
tanam 1-50 hari. Pada umumnya kondisi tanah yang dibutuhkan tanaman kedelai adalah
tanah yang tidak terlalu becek. Sebaliknya, apa bila sudah memasuki masa panen kondisi
tanah harus dalam kondisi kering.
7. Masa panen dari tanaman kedelai adalah pada saat umur tanaman 80-110 hari. Anda juga
bisa memanennya pada usia 75-100 hari apa bila biji kedelai akan Anda gunakan untuk
komoditas konsumsi dan umur 100-110 apa bila ingin Anda menjadikan biji kedelai sebagai
bakal bibit. Tanaman kedelai yang sudah siap panen memiliki ciri-ciri: buahnya menguning
kecoklatan, daunya kering dan buah polong terlihat sudah tua. Untuk proses pemanenan Anda
bisa langsung mencabut semua batang tanaman kemudian menjemurnya hingga benar-benar
dirasa kering. Apa bila biji kedelai sudah benar-benar kering sempurna, masukan kedalam
karung dan biji kedelai siap dipasarkan.
Artikel terkait budidaya tanaman kedelai : Tips dan Trik Jitu Meningkatkan Hasil Panen Kedelai Hingga 50%
Baca Juga: 11 Cara Ampuh Tumpang Sari Budidaya Tanaman Kedelai dan Jagung
1. Asumsi
Luas lahan 1 ha
Sistem monokultur (penanaman tunggal)
Diperkirakan hasil kedelai adalah 2 ton atau 2.000 kg/ha
Harga jual biji kedelai per kg adalah Rp 5.500,00
Periode tanam kurang lebih 75-100 hari (3 bulan)