Anda di halaman 1dari 4

Sistem Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)

The Universal Transverse Mercator (UTM) adalah Membagi permukaan bumi menjadi 60 zona yang setiap
zona mencakup 6o Karena datum adalah bagian dari sistem koordinat proyeksi maka UTM bisa dijadikan dasar
pada luas datum (WGS84)

UTM adalah sistem yang mendekati proyeksi area yang sama dan memiliki koordinat ortogonal dalam
meter. Proyeksi UTM didefinisikan relatif terhadap garis meridian sentral yang sesuai (3, 9, 15 ° W, dan
sebagainya, kelipatan tidak rata 3 °). Untuk area peta yang tidak mengandung meridian sentral proyeksi
UTM, meridian yang sesuai perlu ditentukan oleh pengguna program.

Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Proyeksi UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an.
Sifat-sifat proyeksi UTM adalah:
1. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah meridian
(Garis Bujur) ,

2. Daerah diantar dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola, bumi dibagi menjadi
60 zone.

3. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.


4. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0,9996.

5. Perbesaran pada meridian standar adalah 1.

6. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1,001.

7. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.

Sistem proyeksi UTM merupakan salah satu sistem proyeksi yg terkenal dan sering digunakan. Posisi
horizontal 2D (x,y)utmdgn bidang proyeksi silinder, transversal dan konform memotong bumi pd 2
meridian standar. Seluruh permukaan bumi dibagi 60 bagian (disebut zone UTM). Setiap zona, dibatasi 2
meridian selebar 60 dan memiliki meridian tengah. Zone 1 dimulai dari 180 derajat BB –174 derajat BB,
zone 2 dari 174 derajat BB –168 derajat BB, dst ke Timur hingga zona 60 dari 174 derajat BT- 180 BT.

Proyeksi UTM. Proyeksi UTM merupakan proyeksi peta yang menggunakan bidang proyeksi berupa
silinder, transversal dan konform. Gambar proyeksi UTM bisa dilihat pada gambar I.8. Bidang silinder
proyeksi ini memotong bola bumi (secant) pada dua buah garis meridian yang dinamakan meridian
standar. Pada garis meridian standar besar faktor skalanya (k) = 1. Proyeksi UTM membagi bumi
menjadi beberapa zone. Setiap zone mempunyai ukuran 60 bujur x 80 lintang dan mempunyai
meridian tengah sendiri dengan besar faktor skala (k0) = 0,9996. Besar faktor skala (k) bervariasi, yaitu
antara meridian tengah (500.000 mT) sampai 180.000 m sebelah barat (garis grid 320.000 mT) dan
timur (garis grid 680.000 mT) mempunyai harga dari 0,9996 sampai 1. Di luar batas grid 320.000 mT
dan 680.000 mT mempunyai faktor skala lebih dari 1. Faktor skala pada meridian tengah adalah yang
terkecil kemudian semakin membesar pada arah yang menuju ke meridian standar atau semakin
menjauhi meridian tengah (Prihandito, 1989).
Proyeksi UTM
(Prihandito, 2010)

Koordinat Universal Transverse Mercator atau biasa disebut UTM, memang tidak terlalu terkenal di
Indonesia karena lebih sering menggunakan koordinat bujur-lintang. Dalam pemetaan partisipatif, agar
masyarakat memahaminya disarankan mengguanakan dua koordinat, Bujur-Lintang dan UTM.

Pembagian Zona dalam Koordinat UTM

Seluruh wilayah yang ada di permukaan dibumi dibagi menjadi 60 zona bujur. Zona 1 dimulai dari lautan
teduh (pertemuan antara garis 180 BB dan 180 BT), menuju ke Timur dan berakhir tempat berawalnya
zona 1. Masing-masing zona bujur memiliki lebar 6 derajat atau sekitar 667 kilometer. Garis lintang UTM
dibagi menjadi 20 zona lintang dengan panjang masing-masing zona adalah 8 derajat atau sekitar 890 km.
Zona lintang dimulai dari 80 LS -72 LS diberi nama zona C dan berakhir pada zona X yang terletak pada
koordinat 72 LU-84 LU. Dengan demikian zona UTM adalah koordinasi antara kode angka (garis bujur) dan
kode huruf (garis lintang). Dengan demikian Garut terletak pada zona 47M dan 48M. Dalam koordinat
UTM, setiap zona memiliki sumbu-sumbu tersendiri berbeda dengan koordinat bujur-lintang yang
menggunakan satu sumbu yang berpusat pada Kutub Utara dan Selatan.
Wilayah Indonesia (90° – 144° BT dan 11° LS – 6° LU) terbagi dalam 9 zone UTM, dengan demikian wilayah
Indonesia dimulai dari zona 46 sampai zona 54 (meridian sentral 93° – 141° BT).

GISPEDIA

Sahabatalam.com
Disetiap negara umumnya dibuat dan dikembangkan suatu sistem pemetaan, khususnya sistem proyeksi
peta, yang dapat memenuhi kebutuhan dari negara bersangkutan. Ada satu sistem yang dapat menjadi
acuan untuk seluruh dunia yaitu sistem grid Universal Transverse Mercator yang merupakan modifikasi
dari sistem proyeksi Transverse Mercator. Sistem grid dan proyeksi yang digunakan adalah baik untuk
pekerjaan pemetaan topografi, referensi untuk citra satelit dan aplikasi lainnya yang memerlukan
ketelitian untuk penentuan posisi.

Adapun ciri-ciri dari sistem grid UTM adalah :

(a) Sistem Gird UTM adalah sistem grid yag bersifat universal, membagi seluruh wilayah permukaan
bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zona UTM. Masing-masing zona UTM dibatasi oleh
dua buah meridian dengan lebar 60 bujur dan 80 lintang.

(b) Zone-zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 1800 BB sampai 1740 B terus kearah timur
sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.

(c) Batas lintangnya adalah 800 LS dan 840 LU dengan pembagian dimulai dari 800 LS ke arah utara
dengan kode huruf C untuk Lintang Selatan 800 - 720, berturut-turut ke utara sampai dengan huruf
X untuk Lintang Utara 720 – 840, dengan catatan bahwa huruf I dan O tidak digunakan.

(d) Setiap zone UTM, bidang proyeksi silinder tidak menyinggung permukaan bumi, tetapi memotong
bumi.

(e) Masing-masing zone mempunyai koordinat sendiri yaitu titik potong meridia sentral dengan garis
ekuator yang disebut sebagai titik nol sejati ( true origin ).

(f) Dalam sistem grid metrik, meridian sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur (mT),
sedang untuk ordinat, agar tidak dijumpai harga negatif maka di sebelah selatan ekuator diberi
ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara (mU), disebelah utara ekuator diberi ordinat 0 meter Utara
(mU).

(g) Setiap zone pada sistem grid UTM mempunyai pertampalan kesamping sekitar 40 km., sehingga
setiap titik yang berada di daerah pertampalan aka mempunyai dua harga koordinat.

REFERENSI :

- Natalia Ita dkk. 2005. Seri Panduan Pemetaan Partisipatif. Bandung: Garis Pergerakan
- Herzfeld, C. ute dkk. 1999. TRANSVIEW: a program for matching universal transverse mercator
(UTM) and geographic coordinates. USA: Elsevier Science Ltd. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai