Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan panulisan makalah ini
yang berjudul “Hak Asasi Manusia (HAM)”.
Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita Muhammad
SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita dapat menuntut ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan
maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang
akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... . 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. . 2
C. Tujuan penulisan................................................................................ . 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak asasi manusia............................................................. 2
B. Sejarah perkembangan HAM di Indonesia........................................ 3
C. Macam-macam HAM........................................................................ 7
D. Pelaksanaan Ham dalam Islam.......................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi
dari pada era sebelum reformasi.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai
manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.Hak ini
dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat
atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia
lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi
manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku
di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan
manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai
landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga
kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau
tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk
memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain.
Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya,
diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak kemanusiaan yang
sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri
manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk
menegakkan hak asasi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian hak asasi manusia
2. Menjelaskan sejarah perkembangan HAM di Indonesia
3. Menjelaskan macam-macam HAM
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam penegakan HAM?
5. Apa saja praserta masyarakat dalam penegakan HAM?
6. Apa saja macam-macam perlindungan terhadap korban pelanggaran HAM?
7. Apa penyebab terjadinya pelanggaran HAM?
8. Contoh-contoh pelanggaran HAM
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi
tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya
mampu memahami Hak asasi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Macam-macam HAM
1. Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal dan
abadi sebagai anugerah Tuhan YME, meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga, hak
mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan, dan
hak kesejahteraan yang oleh karena itu tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun
Macam-macam HAM yang tercantum dalam TAP MPR di atas :
a. Hak untuk hidup
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c. Hak keadilan
d. Hak kemerdekaan
e. Hak atas kebebasan informasi
f. Hak kemananan
g. Hak kesejahteraan
h. Kewajiban
i. Perlindungan dan pemajuan
3. Berdasarkan UUD 1945 (amandemen) dicantumkan HAM ini pada Pasal 28A s.d28J
a. Pasal 28A : mempertahankan hidup dan keturunan
b. Pasal 28B : membentuk keluarga, keturunan dan perlindungan anak dari kekerasan dan
diskriminasi
c. Pasal 28C : mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapat pendidikan dan manfaat
dari Iptek
d. Pasal 28D : pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan
yang sama dalam pemerintahan
e. Pasal 28E : kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat
f. f. Pasal 28F : berkomunikasi dan memperoleh informasi
g. Pasal 28G : perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda,
serta bebas dari penyiksaan
h. Pasal 28H : hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh layanan kesehatan
i. i. Pasal 28I : tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas dari
perlakuan diskriminatif
j. j. Pasal 28J : berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada
pembatasan UU
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum yang fungsi dan tugasnya
menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara ..
4. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.
5. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
6. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan proses
hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
Hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai perwujudan faham
individualisme dan liberalisme. Hak asasi manusia lebih dipahami secara humanistis sebagai
hak-hak yang inheren dengan harkat dan martabat kemanusiaan, apapun latar belakang ras, etnik,
agama, warna kulit, jenis kelamin dan pekerjaannya. Dewasa ini pula banyak kalangan yang
berasumsi negatif terhadap pemerintah dalam menegakkan HAM. Sangat perlu diketahui bahwa
pemerintah Indonesia sudah sangat serius dalam menegakkan HAM. Hal ini dapat kita lihat dari
upaya pemerintah sebagai berikut;
a) Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan HAM di
seluruh dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap pelanggaran
HAM internasional hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden atas beberapa agresi
militer di beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak, Afghanistan, dan baru-baru ini
Indonesia juga memaksa PBB untuk bertindak tegas kepada Israel yang telah menginvasi
Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil, wanita dan anak-anak.
b) Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara lain telah
ditunjukkan dalam prioritas pembangunan Nasional tahun 2000-2004 (Propenas) dengan
pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Dalam hal kelembagaan telah
dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres nomor 50 tahun 1993, serta
pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap perempuan
c) Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia , Undang-
undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain
yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia.
Menjadi titik berat adalah hal-hal yang tercantum dalam UU nomor 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia adalah sebagai berikut;
1. Hak untuk hidup.
2. Hak berkeluarga.
3. Hak memperoleh keadilan.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
5. Hak kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman.
7. Hak atas kesejahteraan.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan.
9. Hak wanita
10. Hak anak
Hal-hal tersebut sebagai bukti konkret bahwa Indonesia tidak main-main dalam
penegakan HAM
E. Peranserta Masyarakat Dalam Penegakan HAM
Peran serta masyarakat dalam penegakan HAM telah diatur dalam UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM antara lain yaitu :
1. Pihak yang berhak berpatisipasi dalam penegakan HAM adalah:
a. Individu e. LSM
b. Kelompok f. Perguruan Tinggi
c. Organisasi politik g. Lembaga Studi
Setiap korban pelaggaran HAM yang berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi.
1) Kompensasi adalah imbala yang dierikan oleh Negara karena tidak mampu memberikan
ganti rugi yang sepenuhnya menjadi tanggungjawabnya.
2) Restitusi adalah ganti rugi yang diberikan pada korban atau keluarganya oleh pelaku atau
pihak ketiga. Restitusi dapat berupa :
a) Pengembalian harta milik
b) Pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan
c) Pengganti biaya untuk tindakan tertentu
3) Rehabilitasi adalah pemulihan pada kedudukan semula, misal nama baik, jabatan,
kehormatan dan hak-hak lainnya
G. Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM
Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara paham
yang memandang HAM bersifat universal (universalisme) dan paham yang memandang setiap
bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan bangsa yang lain terutama dalam
pelaksanaannya (partikularisme);
- Adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan umum
(dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme);
- Kurang berfungsinya lembaga – lembaga penegak hukum (polisi, jaksa dan pengadilan);
dan
- Pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun militer.
A. Kesimpulan
Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia. Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Perkembangan pemikira HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu:
6. Berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik.
7. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik danbudaya.
8. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antarahak ekonomi, sosial, budaya, politik
dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan.
9. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak
negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraanrakyat.
Berdasarkan Tap MPR No. XVII/MPR/1998, HAM meliputi hak untuk hidup, hak
berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak
keamanan, dan hak kesejahteraan yang oleh karena itu tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh
siapapun.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human rightsand
The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar Grafika.
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama Penerbit.
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
MAKALAH
Disusun Oleh :
Melani Permata Kasih B1C1 18 196
Tuty Hajriati B1C1 18 197
Nida B1C1 18 198
Ali Fatah B1C1 18 200
Eva Sri Wulandari B1C1 18 201
Ilda Wahyuningsih B1C1 18 204
Inang Verlani B1C1 18 207
Astri Aprilia B1C1 18 208
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019