Anda di halaman 1dari 7

1. Jelaskan dan berikan ilustrasi definisi dari sistem ?

Jawaban :

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu
model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara
dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Contoh Sistem informasi dalam kehidupan sehari hari :

 Sistem layanan/informasi akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data


akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester. Dengan adanya
layanan sistem informasi ini, sangat memudahkan mahasiswa dalam setiap
kepentingannya, ketika mengisi KRS kita tidak harus berangkat ke kampus hanya untuk
mengisi KRS saja. Kita sudah bisa mengakses lewat internet sehingga bisa di akses
dimana saja sekalipun kita sedang berada di luar kota. Semua informasi bisa kita
dapatkan disini, mulai dari rekap nilai kita dalam setiap semester, kemudian pendaftaran-
pendaftaran seperti KKN, wisuda, dll.

2. Jelaskan perbedaan tujuan dengan sasaran ?

Jawaban :

Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, dan merupakan hal yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh organisasi/perusahaan. Tujuan usaha berupa target yang bersifat kuantitatif
dan merupakan pencapaian ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam merumuskan
tujuan harus bersikap SMART, yaitu specific, measurable, action-oriented, realistic, dan
timely, atau spesifik/khusus, bisa diukur, memiliki orientasi pada tindakan, realistis, serta ada
jelas penentuan waktu.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu apa yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
organisasi atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran usaha harus spesifik,
terukur, jelas kriterianya, memiliki indikator yang rinci sehingga bisa tercapai secara efektif
dan efisien.

3. Jelaskan maksud dari :


a. Transcation processing system (TPS)
b. Management information system (MIS)
c. Decision support system ( DSS)
d. Expert system and artificial intelegent (ES & AL)

Jawaban :

a. Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang


terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
b. Management Information System (MIS) adalah sebuah sistem atau proses yang
menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola organisasi secara efektif
dalam suatu aplikasi sistem informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu
bagi pihak manajemen.
c. Decision Support Systems (DSS) adalah interaktif sistem informasi berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu
proses pengambilan keputusan bagi manajerial end user.
d. Artificial Intelligence adalah sebuah rancangan program yang memungkinkan
komputer melakukan suatu tugas atau mengambil keputusan dengan meniru cara
berpikir dan penalaran manusia. Artificial Intelligence yaitu, ilmu tentang pembuatan
mesin yang bekerja untuk memecahkan masalah dan melakukan pekerjaan yang sulit
seperti otak manusia dalam melakukan hal itu sendiri.

4. Sebutkan dan jelaskan beberapa indicator , bahwa suatu system harus segera di
perbaiki atau diganti ?

Jawaban :

a. Ada permasalahan pada sistem yang lama Permasalahan yang dimaksud disini seperti
adanya ketidakberesan pada sistem yang lama sehingga hasilnyapun tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Contohnya : terdapat kesalahan-kesalahan baik yang disengaja ataupun
tidak yang menyebabkan data pada suatu perusahaan tidak dapat terjamin kebenarannya,
adanya kesempatan atau peluang anggota dari sistem tersebut untuk melakukan
kecurangan. Permasalahan yang lain juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan organisasi
tersebut. Contohnya pada sebuah perusahaan perdagangan yang berkembang yang
sebelumnya hanya sebatas dalam kota kini hingga nasional bahkan internasional.
Pertumbuhan organisasi (perusahaan) memaksa sistem yang dimiliki sebelumnya harus
disesuaikan dengan kebutuhan kerja dari perusahaan tersebut, misalnya transaksi yang
sebelumnya bersifat konvensional kini lebih moderen dengan memanfaatkan internet.
b. Untuk meraih kesempatan (opportunities)
Sebuah sistem harus diperbaiki atau dikembangkan juga disebabkan untuk meraih
kesempatan dari suatu organisasi atau perusahaan. Misalnya pada tingkat manajer pada
sebuah perusahaan dituntut untuk cepat menghasilkan suatu kebijakan agar perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, sehingga perusahaan tersebut
memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan agar kebijakan yang didapat lebih cepat.
c. Adanya intruksi-intruksi (directives)
Sistem harus diperbaharui atau dikembangkan juga disebabkan oleh faktor eksternal
seperti pemerintah. Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah memaksa sebuah perusahaan
menggunakan sistem yang tidak bertentangan dengan kebijakan tersebut.
Pengembangan atau pembuatan sebuah sistem tentu tidak memakan biaya yang sedikit,
sehingga organisasi harus secara bijak menentukan apakah sistem yang digunakan masih
layak untuk dipakai atau sudah harus dikembangkan atau diganti. Beberapa indikator
yang dapat digunakan untuk melihat sebuah sistem harus diperbaiki adalah : keluhan dari
pelanggan, pengiriman barang yang sering tertunda, pembayaran gaji yang terlambat,
ketidakberesan keuangan, persediaan barang yang terlalu tinggi, investasi yang tidak
efisien, dll

5. Jelaskan harapan-harapan apa saja setelah suatu system baru dikembangkan


dalam suatu pengembangan system?

Jawaban :

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan
dengan PIECES (merupakan singkatan untuk memudahkan mengingatnya), yaitu sebagai
berikut :

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru
sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi
atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan
tersebut.
2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-
keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
3. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan
terjadi.
4. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda
dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut
digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari
outputnya dibagi dengan inputnya.
5. Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
6. Jelaskan mengenai pentingnya dukungan dari manajemen puncak(top
management) dalam suatu pengembangan system?

Jawaban :

Banyak penelitian telah menekankan pentingnya dukungan manajemen puncak sebagai


faktor yang diperlukan dalam keberhasilan implementasi ERP. Sistem ERPmerupakan
sistem yang sangat terintegrasi dan membutuhkan kerjasama dari semua fungsi bisnis.
Dukungan manajemen puncakdapat memainkan peran yang berguna dalam
menyelesaikan perselisihan dan memberikan sinyal yang jelas untuk setiap keraguan
(Zhang et al., 2002). Dukungan manajemen puncak dalam implementasi ERPmemiliki
dua aspek utama: (1) kepemimpinan, dan (2) menyediakan sumber daya yang diperlukan
(Zhang et al., 2002; Bhatti, 2005). Kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen adalah
suatu kondisi yang diperlukan untuk sukses dalam implementasi ERP. Manajemen
puncak harus memberikan arahan yang jelas kepada tim proyek dan memantau kemajuan
proyek (Bhatti, 2005). Kemauan untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan
merupakan bentuk dukungan manajemen puncak. Implementasi akan mengalami
hambatan jika beberapa sumber daya utama, seperti orang, dana dan peralatan tidak
tersedia(Zhang et al., 2002).Dukungan manajemen puncak diperlukan sepanjang
implementasi. Peran sistem baru harus dikomunikasikan kepada karyawan. Kebijakan
harus ditetapkan oleh manajemen puncak untuk membangun sistem baru di perusahaan.
Manajemen puncak harus mempublikasikan dan mengidentifikasikan secara eksplisit
proyek ini sebagai prioritas utama (Nah et al., 2001)

7. Sebutkan dan jelaskan suatu alasan pemeliharaan system harus dilakukan?

Jawaban :

Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk


memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada.
Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem
yang yang ada agar dalam penggunaannya dapat bekerja secara optimal.
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-
kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai
sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan
bisnis).
4. Sistem terinfeksi malware aktif
5. Sistem berkas corrupt
6. Perangkat keras melemah

8. Apa perbedaan utama pendekatan pengembangan system klasik dengan pendekatan


pengembangan system terstruktur, jelaskan?

Jawaban :

Pendekatan klasik (classical approach) yang disebut juga pendekatan tradisional atau
(classical approach) pendekatan konvensional adalah pendekatan mengembangkan sistem
yang mengikuti tahapan di system life cycle tanpa di bekali alat dan teknik yang memadai.
Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan
di systems life cycle.Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan
berhasil bila mengikuti tahapan di systems life cycle.Akan tetapi sayangnya, didalam
praktek, hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih
lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan terinci karena
pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai.Karena
sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak
cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan
menimbulkan beberapa permasalahan. permasalahan yang dapat timbul di pendekatan
klasik antara lain adalah sebagai berikut :

1.Pengembangan Perangkat Lunak Akan Menjadi Sulit.

Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam


mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak
menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram.
Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus
data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table),
diagram HIPO dan bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang
memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan
teknik-teknik tersebut.

2.Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal.


Biaya pengembangan sistem yang termahal adalah terletak di tahap perawatannya.
Mahalnya biaya perawatan di pendekatan klasik ini disebabkan karena dokumentasi sistem
yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.Karena pendekatan klasik
kurang didukung dengan alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak
lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu
pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.

3.Kemungkinan Kesalahan Sistem Besar


Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan
pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih
besar. Berbeda dengan pendekatan terstruktur yang pengembangan sistemnya dilakukan
dalam bentuk modul-modul yang terstruktur. Modul-modul ini akan lebih mudah dites
secara terpisah dan kemudian pengetesan dapat dilakukan pada integrasi semua modul
untuk meyakinkan bahwa interaksi antar modul telah berfungsi semestinya dan sesuai
dengan yang diharapkan.

4.Keberhasilan sistem kurang terjamin.


Pendekatan klasik kurang melibatkan pemakai sistem dalam pengembangan sistem, maka
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem menjadi kurang sesuai dengan yang diinginkan dan
sebagai akibatnya sistem yang diterapkan menjadi kurang berhasil.

5. Masalah dalam penerapan sistem


Karena kurangnya keterlibatan pemakai sistem dalam tahapan pengembangan sistem, maka
pemakai sistem hanya akan mengenal system yang baru pada tahap diterapkan saja.Sebagai
akibatnya pemakai system akan menjadi kaget dan tidak terbiasa dengan sistem baru yang
tiba-tiba dikenalkan. Sebagai akibat lebih lanjut, pemakai sistem akan menjadi frustasi
karena tidak dapat mengoperasikan sistem dengan baik.

Sedangkan, Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) Karena banyak terjadi


permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan
system yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan.Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan
pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi beberapa alat dan teknik supaya berhasil.
Pendekatan yang dimulai dari awal tahun 1970 ini disebut pendekatan terstruktur.

Pendekatan terstruktur (structured approach) dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-


teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang
dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang
diperkenalkan baik dalam buku-buku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan
pengembang sistem. Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-
teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.
Pendekatan terstruktur pendekatan yang dimulai dari awal tahun ini disebut pendekatan
terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat dan
teknik yang dibutuhkan dalan pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang
di kembangkan menghasilkan sistem yang terstruktur didefenisikan dengan baik.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.teknik
perakitan dipabrik dan perancangan sirkuit untuk alat elektronik adalah dua contoh konsep
ini yang banyak di gunakan didalam industri.melalui pendekatan struktur,permasalahan-
permasalahan yang kompleks didalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil sistem akan
mudah di pelihara,fleksibel,lebih memuaskan pemakainya,mempunyai dokumentasi yang
baik,tepat pada waktunya,sesuai dengan agaran biaya pengembangannya dapat
meningkatkan produktifitas,dan kulitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Keuntungan dari pendekatan terstruktur:
Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
Standarisasi (standardization).
Orientasi ke masa datang (future orientation).
Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).

Anda mungkin juga menyukai