Lely Cintari1 AA Nanak Antarini2 IA Eka Padmiari3 IB K Widnyana Yoga4 JSH V10N2 PDF
Lely Cintari1 AA Nanak Antarini2 IA Eka Padmiari3 IB K Widnyana Yoga4 JSH V10N2 PDF
Ekstrak daun Gonda sebagai salah satu enak, apabila diolah dengan bumbu yang
ekstrak tanaman alam kini diperhatikan khas, seperti diplecing. Pedagang nasi pun
sebagai antioksidan alami yang substansinya masih banyak yang bertahan menawarkan
memberikan efek biologis sebagai plecing gonda. Aneka sayur mayur banyak
antimutagen dan antikanker. Ekstrak buah ditawarkan pebisnis, sayur gonda tidak bisa
dan sayur dilaporkan sebagai antioksidan disingkirkan, bahkan sayuran ini bisa tetap
yang efektif1. Salah satu ekstrak tanaman eksis. Gonda yang dihasilkan petani di
pangan lokal Bali yang berpotensi untuk Tabanan, memiliki karakteristik berbeda,
dikembangkan sebagai sumber antioksidan yaitu secara sensori lebih kenyal, kesat dan
alami adalah sayur Gonda. Gonda segar sehingga terasa lebih nikmat.. Di
merupakan sayuran yang digemari di daerah samping enak, gonda juga mengandung
Bali sehingga memiliki nilai ekonomis asupan gizi yang cukup bagus untuk menjaga
tinggi2.Sayur Gonda merupakan sayuran kesehatan tubuh. Hasil analisis kimia pada
khas daerah Tabanan, yang selama ini sayur Gonda berdasarkan berat kering 3 dan
pemanfaatannya masih terbatas hanya untuk juga mengandung 70,30% karbohidrat,
dikonsumsi sebagai hidangan sayuran. 18,27 % protein kasar, 4,47% lemak dan
Gonda bisa diolah menjadi sayuran yang 6,69% abu.
126
L Cintari, AA N Antarini, IA E Padmiari, IB W Yoga (Identifikasi senyawa aktif...)
Potensi senyawa fitokimia yang dapat sebagai sumber pangan yang mengandung
dimanfaatkan dari sayur Gonda seperti komponen bioaktif seperti klorofil dan
klorofil yang berperan sebagai turunan-turunannya sumber antioksidan
hipolipidemik, kandungan lainnya seperti alami. Ekstraksi menggunakan pelarut semi
natrium, klorofilin, vitamin A, B komplek, polar, sebagai tahap awal untuk
C, E, kalsium, magnesium, pospor, asam mengisolasi senyawa-senyawa kimia yang
amino, á dan â karoten. Kandungan mempunyai aktivitas biologis dan memiliki
klorofilin dalam daun gonda yang kemampuan dalam mereduksi radikal bebas
merupakan turunan dari klorofil sehingga dapat diaplikasikan untuk produk
menunjukkan kemampuan antioksidatif industri obat-obatan (farmaceutikal atau
secara In vitro dan ex vivo, serta daya nutraceutical). Penelitian ini bertujuan untuk
hipokolesterolemik secara in vivo. Kedua, mengidentifikasi senyawa aktif ekstrak
berdasarkan hasil penelitian bahwa aktivitas etanol sayur Gonda dan menganalisis
biologis ini dapat menekan kejadian potensinya sebagai antioksidan dalam
aterosklerosis. Ketersediaan klorofil an mereduksi radikal bebas 2,2-diphenil
mikronutrien yang dikandung daun gonda picrylhydrasil (DPPH).
sangat besar, sehingga perlu dilakukan kajian
manfaat klorofil untuk kesehatan, Metode
khususnya dalam menekan kejadian Jenis penelitian ini adalah eksperimental
penyakit degeneratif 2. Klorofil bermanfat dengan desain penelitian rancangan acak
bagi kesehatan karena identik dengan lengkap. Penelitian ini dilaksanaan pada
hemoglobin, kemiripan struktur ini bulan September 2012, bertempat di Unit
menyebabkan klorofil menjadi molekul yang Layanan Laboratorium Fakultas Teknologi
secara alamiah dapat diterima oleh tubuh dan Pertanian Universitas Udayana dan
menjadi nutrisi vital bagi tubuh manusia. Laboratorium Penelitian dan Pengujian
Klorofil merupakan pigmen alami tanaman Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada
tingkat tinggi, ditemukan kompleks JogJakarta. Bahan baku yang digunakan
multiseluler, dan pada jaringan eukariot. adalah daun dan batang muda Gonda segar,
Klorofil yang diekstrak dari daun alfalfa yang diperoleh di pasar tradisional (Pasar
berfungsi sebagai anti peradangan, Sanglah Denpasar), sebanyak 100 gram
antibakteri, antiparasit, dan antioksidan4. daun basah. Alat yang digunakan seperti
Menurut pakar klorofil Dr Leenawaty timbangan analitik, lemari pendingin, mikro
Limantara, klorofil memiliki keistimewaan pipet, chamber, oven, sentrifus, thin layer
yang tidak dimiliki bahanalami lainnya. chromatography (TLC) plat selulosa,
Klorofil mudah diserap secara sempurna Sprektofotometer dan vortek.
oleh tubuh. Berkaitan dengan fungsi tersebut, spektrofotometer UV-Vis, vakum
hasil penelitian menunjukkan klorofil evaporator. Bahan-bahan yang diperlukan
bermanfaat untuk mengatasi beberapa jenis untuk analisis meliputi aseton (Merck) 95%,
penyakit, seperti kanker, jantung, asma, petroleum eter (JT Baker), n-propanol
jantung dan diabetes. Klorofil juga efektif (Merck), etanol 99% (Merck), heksan
mengobati dan meredakan kondisi-kondisi (Merck), metanol (Merck) (Sigma), radikal
peradangan seperti arthritis, jerawat, radang bebas 2,2-diphenil picrylhydrasil (DPPH)
tenggorokan, radang pankreas, radang gusi, (Sigma).
dan iritasi lambung/usus, antioksidan,
Prosedur
antiperadangan dan zat yang bersifat
menyembuhkan luka. Gonda, salah satu Tahap awal dilaksanakan pengukuran kadar
sayuran tradisional, dapat dimanfaatkan air dan total klorofil pada Gonda segar,
127
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 126 - 135
selanjutnya daun dan batang muda Gonda mereduksi radikal bebas DPPH 0, 1 mM
segar dikeringkan dengan oven suhu 50oC pada ë 517 nm. Kemampuan mereduksi
selama 24 jam, setelah kering sampel radikal bebas (%) dihitung dengan rumus =
dihancurkan dan diayak 30 mesh sehingga [1-(absorbansi sampel/ absorbansi
diperoleh bubuk Gonda kering. Sampel kontrol)]x 100% (Shimada et al. 1992).
dalam bentuk bubuk diekstrak dengan Metode pengujian Magnesium (Mg) dan
etanol (1:10), dimaserasi 24 jam, disaring Seng (Zn) dengan menggunakan metode
sampai diperoleh filtrat. Filtrat diuapkan AAS-nyala, sedangkan Saponin dengan
dengan evaporator sampai diperoleh menggunakan metode kromatografi lapis
ekstrak pekat sayur gonda. Kadar klorofil tipis, Flavonoid ekivalen kuersetin dan Fenol
dianalisis mengikuti prosedur Nollet (2004). ekivalen asam galat menggunakan metode
Sebanyak 0,1 g sampel Gonda segar spektrofotometri .
diekstrak dengan aseton 80%, campuran
disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm Hasil dan Pembahasan
selama 15 menit. Kadar total klorofil, Semua data hasil pengukuran diulang 2 kali,
dilakukan pengukuran langsung terhadap dianalisis secara deskriptif dengan
absorbansi supernatan pada 645 dan 663 menampilkan nilai rata-rata ± standar
nm. Perhitungan kadar klorofil dilakukan deviasi.
dengan rumus :
Total klorofil (mg/L)=20,2 A645 nm + 8,02 A 663 nm
Klorofil a (mg/L)=12,7 A663 nm - 2,69 A 645 nm
Klorofil b (mg/L)=22,9 A645 nm - 4,68 A 663 nm
Separasi dan identifikasi ekstrak pada
sampel menggunakan plat TLC selulose.
Larutan pengembang yang digunakan adalah
petroleum eter-Instrumen yang digunakan
adalah aseton-n-propanol dengan
perbandingan volume 90 : 10 : 0,45. Plat
TLC terlebih dahulu diaktifkan pada oven
suhu 105oC selama 45 menit. Ekstrak pekat
hasil evaporasi, diaplikasikan pada plat TLC
sebanyak 3 µl kemudian dimigrasi di ruang
tertutup. Spot-spot yang terpisah pada plat
TLC, diidentifikasi dengan cara mengamati
warna spot yang terbentuk dan menghitung
nilai Rf masing-masing spot, kemudian
dibandingkan dengan tabel standar yang
tercantum pada Tabel 1. Spot-spot yang
diperoleh, dikerok dan dilarutkan dengan
pelarut organik aseton (spot yang diduga
klorofil a, klorofil b dan feofitin), etanol 99% a. Bacon et al. (1967)
pada spot yang diduga lutein dan heksan b. Sytahl (1969)5.
pada spot yang diduga karoten. Spot yang
Pengukuran zat aktif yang terkandung dalam
sudah dikerok ditambahkan 2,5 ml pelarut,
ekstrak daun gonda dilakukan di
divortex kemudian larutan bagian atas dibaca
Laboratorium Penelitian dan Pengujian
spektrumnya pada ë 350- 750 nm dengan
Terpadu (LPPT) UGM. Dari hasil uji
spektrofotometer UV-Vis, dan diuji daya
128
L Cintari, AA N Antarini, IA E Padmiari, IB W Yoga (Identifikasi senyawa aktif...)
129
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 126 - 135
130
L Cintari, AA N Antarini, IA E Padmiari, IB W Yoga (Identifikasi senyawa aktif...)
Senyawa tersebut mampu bereaksi dengan dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-
DPPH, sehingga uji antioksidan dengan 200 mg 18. Meskipun rasa yang pahit
radikal DPPH sangat luas digunakan, merupakan sifat sensorik yang paling sering
termasuk mampu mengukur antioksidan dihubungkan dengan saponin, terdapat juga
pada sistem biologis . saponin yang memberi rasa manis seperti
Hasil pengukuran daya reduksi fraksi hasil dalam licorice (semacam gula-gula yang
TLC terhadap radikal bebas stabil DPPH berwarna hitam) disebabkan oleh saponin
0,1 mM dilakukan dengan mereaksikan ke- utamanya yaitu asam glychrrizic yang
9 fraksi yang sebelumnya dilarutkan dengan memberi rasa manis 50 kali lebih manis
aseton untuk fraksi yang diduga kelompok daripada gula biasa 19. Saponin dapat
klorofil dan turunannya, etanol pada fraksi berpengaruh terhadap sistem imun dengan
yang teridentifikasi sebagai lutein (F7) dan mempertinggi respon imun terhadap antigen
petroleum ether pada fraksi yang diduga â- melalui aktivitas adjuvant-nya yaitu
karoten (F9). Hasil pengukuran daya kemampuannya dalam meningkatkan
reduksi seperti pada Tabel 4. Kesembilan efektivitas vaksin yang diberikan secara per
fraksi memiliki kemampuan mereduksi oral dengan cara memfasilitasi absorpsi
radikal bebas stabil DPPH 0,1 mM dengan molekul-molekul besar karena efek
persentase yang beragam, daya reduksi imunostimulasinya. Manfaat lain saponin
tertinggai adalah pada F9 (â-karoten) dan adalah sebagai senyawa hipoglikemik,
terendah F7 (lutein), sehingga memang benar karena kandungan aglycone yang secara
â-karoten sebagai salah satu pro vitamin A alamiah terdapat dalam tumbuhan melalui
sumber antioksidan yang selalu dianjurkan proses hidrolisis saponin triptopene dalam
untuk dikonsumsi selain vitamin C dan bentuk asam oleanolat yang bersifat
vitamin E. hipoglikemik.
Saponin pada daun gonda adalah senyawa Beberapa kegunaan saponin yaitu dalam
surfaktan. Berbagai hasil penelitian pengobatan terutama karena sifatnya yang
menunjukkan, saponin bersifat mempengaruhi absorpsi zat aktif secara
hipokolesterolemik, imunostimulator, dan farmakologi sehingga secara simultan akan
antikarsinogenik.Mekanisme meningkatkan efek obat sampai 50 kali bila
antikarsinogenik saponin meliputi efek 5. diberikan secara oral terhadap katak.
antioksi dan dan sitotoksik langsung pada Saponin dapat meningkatkan absorpsi
sel kanker 14. Saponin adalah glikosida senyawa-senyawa diuretikum dan juga
dalam tanaman yang bersifat seperti sabun merangsang ginjal untuk lebih aktif. Selain
15
. Saponin larut dalam air dan etanol, tetapi hal tersebut saponin juga dapat menaikkan
tidak larut dalam eter. Saponin merupakan permeabilitas kapiler, bersifat sebagai
bahan baku untuk sintesis hormon steroid surfaktan (menurunkan tegangan
16
. Saponin dapat berikatan dengan asam permukaan) sehingga dapat mem-
empedu membentuk agregat seperti misel pertahankan suspensi glikosida yang tidak
serta mampu menghambat proses absorbsi larut dalam air 20.
kolesterol secara langsung 17. Flavonoid pada gonda merupakan derivat
Saponin memberikan rasa pahit pada bahan difenilpropana atau glikosida dimana satu
pangan nabati. Sumber utama saponin atau lebih ikatan gugus gula terikat pada
adalah biji-bijian khususnya kedele. Saponin gugus fenol melalui ikatan glikosidik.
dapat menghambat pertumbuhan kanker Flavonoid mempunyai efek biologis dan
kolon dan membantu kadar kolesterol farmakologis misalnya ; dapat melepaskan
menjadi normal. Tergantung pada jenis inti oksigen dari radikal-radikal bebas ;
bahan makanan yang dikonsumsi, seharinya perbaikan terhadap hipertensi ; aktivitas
131
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 126 - 135
sebagai anti kanker ; antiviral ; dan anti Flavonoid adalah kelompok pigmen atau zat
alergen 21. Flavonoid juga efektif untuk warna yang larut air di bagian tertentu
peradangan kronis, penyakit arteri koroner, tumbuhan seperti daun, buah, kulit kayu, dan
antioksidan, antitrombosis, antivirus, batang. Flavonoid berfungsi sebagai
protektif bagi hepar dan antikarsinogenik. antioksidan yang paling utama. Efektifitas
Flavonoid adalah kompleks fenol yang antioksidan dari flavonoid dilaporkan
umum sehingga berperan sebagai khelator beberapa kali lebih kuat dibandingkan
logam dan penangkap radikal bebas yang vitamin C dan E. Dalam fungsinya
potensial khususnya melindungi sel dari stres menetralkan radikal bebas, flavonoid
oksidatif. Flavonoid adalah antioksidan bekerja secara sinergis (saling memperkuat)
pemutus rantai yang potensial 22. Cincin dengan vitamin C. Selain mempunyai
katekol B, C2-C3 ikatan ganda dan gugus aktivitas antioksidan, bioflavonoid dapat
3-OH pada cincin C mempunyai arti penting menghambat aldose reduktase yang
bagi flavonoid sebagai antioksidan dalam mengkonversi glukosa dan galaktosa
aktivitasnya menangkap radikal bebas. menjadi bentuk-bentuk poliolnya. Poliol-
Kemungkinan bahwa zat flavonoid poliol ini berimplikasi dalam diabetes
dibutuhkan dalam melindungi permeabilitas neuropati dan dalam pembentukan katarak
kapiler dan mencegah kerusakan kapiler yang menyertai diabetes serta galaktosemia.
akibat adanya iritasi lokal23. Flavonoid Flavonoid juga menghambat
ditemukan oleh Szent-Gyorgyi pada tahun fosfodiesterase yang memecah siklik-
1936 yang disebut sebagai vitamin P. Tahun nukleotida 24. Efek farmakodinamika
1950 nama ini diganti dengan bioflavonoid flavonoid adalah menghambat protein kinase
yang mempunyai aktifitas biologis dan C (PKC), fosfolipase A 2, Na + dan
sebagai antioksidan 24. Pengaruh flavonoid K + ATPase, lipooksigenase dan
melindungi kapiler dari kerusakan yang siklooksigenase, fosfodiesterase
disebabkan karena iritasi lokal25. nukleotid siklik, transkriptase terbalik,
Berdasarkan beberapa hasil HIV-1, ornitin dekarboksilase,
penelitian dengan menggunakan hewan coba topoisomerase, xantin oksidase,
babi diketahui bahwa pengaruh pemberian aromatase, aldose reduktase, monoamin
makanan mengandung flavonoid, ternyata oksidase, karbonil reduktase,
dapat mengurangi kerusakan kapiler. hyaluronidase, histidin dekarboksilase
Penelitian lainnya yaitu dengan subyek dan DOPA dekarboksilase, aldehid dan
penelitian kelinci yang mengalami iritasi lokal alkohol dehidrogenase, RNA dan DNA
di bagian kulit karena diinjeksi chloroform polimerase, DNA ligase I manusia dan
atau histamin di bagian kulit. Selanjutnya sialidase 22. Berdasarkan hasil penelitian
kelinci tersebut diberi perlakuan injeksi lainnya menunjukkan bahwa secara
secara sistemik senyawa rutin dosis 1 mg/ signifikan flavonoid dapat mengurangi
kg BB berupa 20 % larutan propylene apoptosis pascaiskemik, mengurangi stress
glycol. Hasil penelitian membuktikan oksidatif intestinal dengan berkurangnya
senyawa rutin dapat mengurangi meluasnya konsentrasi malondialdehid, menurunkan
iritasi lokal. Hal tersebut juga didukung kreatinin serum dan konsentrasi ureum
penelitian lainnya dengan menggunakan dimana keduanya mengindikasikan fungsi
hewan coba kelinci yang diinjeksi ginjal pascaoperasi yang lebih baik26.
leukotoksin dan bakteri polysakarida. Fungsi Magnesium sebagai zat gizi untuk
Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian mencegah Oxidative Stress. Manusia harus
flavonoid citrus ternyata memberikan menghirup oksigen agar bisa tetap hidup,
pengaruh mengurangi kerusakan kapiler 25. tapi oksigen itu sebenarnya adalah suatu zat
132
L Cintari, AA N Antarini, IA E Padmiari, IB W Yoga (Identifikasi senyawa aktif...)
yang beresiko di dalam tubuh karena bisa protease yang dibutuhkan untuk pencernaan.
menyebabkan molekul-molekul jadi terlalu Seng ada hubungannya dengan aktivitas
aktif. Saat molekul-molekul yang insulin, walaupun tidak memegang peranan
mengandung oksigen menjadi terlalu aktif, secara langsung 24.
mereka bisa mulai merusak struktur sel-sel Secara teori, ada beberapa mekanisme
di oksigen ini disebut oxidative stress. dimana seng mungkin mampu menghambat
Magnesium membantu mencegah oxidative aterogenesis. Seng adalah komponen
stress dengan cara bekerja sama dengan penting dari biomembran dan kofaktor
sekelompok gizi yang mencegah molekul- menstabilkan membran dan memelihara
molekul oksigen agar tidak menjadi terlalu fungsi endotelial karena kemampuannya
aktif. Kelompok gizi ini antara lain vitamin dalam menghambat jalur proses yang
E, vitamin C, glutathione, dan vitamin mengarah pada apoptosis, mungkin dengan
B3.Dalam banyak contoh penyakit jantung, banyak meregulasi gen-gen caspase yaitu
misalnya, dimana oxidative stress telah gen-gen yang bertugas mengkode protein
dikenal sebagai sumber kerusakan saluran caspase (protease cysteine) yang berperan
darah, dan asupan yang rendah dari dalam mengatur kematian fisiologis sel 29.
magnesium telah di identifikasi sebagai suatu
faktor yang berkontribusi pada penyakit Kesimpulan dan Saran
ini.Begitu juga dalam rheumatoid arthritis, Identifikasi terbaik berdasarkan nilai Rf,
dimana oxidative stress merusak area di warna dan spektrum adalah pada F9 dengan
dalam dan di sekitar persendian, senyawa â-karoten, yang menghasilkan
kekurangan asupan selenium telah tampak reduksi senyawa radikal bebas DPPH 0,1
sebagai suatu penyebab yang mM paling tinggi (7,36%) daripada 8 fraksi
berkontribusi27. lainnya. ekstrak daun gonda mengandung :
Seng (Zn) sebagai salah satu komponen Magnesium (Mg) 4847,45 ppm (metode
dalam jaringan tubuh, seng termasuk zat gizi AAS-nyala); Seng (Zn) 60,51 ppm (metode
mikro yang mutlak dibutuhkan untuk AAS-nyala) ; Saponin positif (metode
memelihara kehidupan yang optimal, meski kromatografi lapis tipis); Flavonoid ekivalen
dalam jumlah yang sangat kecil. Ditinjau dari kuersetin 1,94 % (metode spektrofotometri)
segi fisiologis, seng berperan untuk ; Fenol ekivalen asam galat 10,19 %
pertumbuhan dan pembelahan sel, (metode spektrofotometri) serta sari larut air
antioksidan, perkembangan seksual, 30,15 %. Hasil penelitian ini menunjukkan
kekebalan seluler, adaptasi gelap, bahwa sayur Gonda memiliki potensi yang
pengecapan, serta nafsu makan. Ditinjau baik untuk dikembangkan sebagai sumber
dari segi biokimia, seng sebagai komponen pangan fungsional.
dari 200 macam enzim berperan dalam
pembentukan polisome, sebagai stabilisasi
membran sel, sebagai ion-bebas intra-seluler,
dan berperan dalam jalur metabolisme tubuh
28
. Seng (Zn) diperlukan untuk aktivitas
enzim yang ada hubungannya dengan
metabolisme karbohidrat dan energi,
degradasi/sintesis protein, sintesis asam
nukleat, biosintesis heme, transport CO2
(anhidrase karbonik) dan reaksi-reaksi
lain. Berkaitan dengan organ pankreas, seng
ada hubungannya dengan banyaknya sekresi
133
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 126 - 135
134
L Cintari, AA N Antarini, IA E Padmiari, IB W Yoga (Identifikasi senyawa aktif...)
15. Winarno, F.G. (1995). Kimia 23. Evans, J.L., Goldfine, LD., Maddux,
Pangan dan Gizi. Edisi 7. (p 845). B.A., Grodsky, G.M., (2000).
PT.Gramedia Pustaka Utama : Oxidative Stress and Stress-
Jakarta. Activated Signaling Pathway : A
16. Robinson, T. (1995). Kandungan Unifying Hypothesis of type 2
Organik Tumbuhan Tinggi. Diabetes. Endocrine Reviews . 23 (5)
Terjemahan Kokasih Padmawinata. : 599-622
(p 156,191). Penerbit ITB : 24. Linder, M.C. (2006). Biokimia
Bandung. Nutrisi dan Metabolisme.
17. Anonim. (1996). Flavonoid Intake Universitas Indonesia Press. Jakarta.
and Coronary Mortality. British of 25. Sollmann, Torald. (1997).
Medical Journal . pp. 312 :1479. Nutritional Vitamins. A Manual of
18. Arnelia. (2002). Fito-kimia Pharmacology and Its Application
Komponen Ajaib Cegah PJK, DM to Therapeutics and Toxicology.
dan Kanker. Tersedia dalam (8thed.). W.B. Saunders Company.
Kompas : <http:// Philadelphia.26. Van Hoorn De,
www.kompas.com>rubrik 8 Nijveldt RJ, Boelens PG, Hofman
Agustus 2002 . Jakarta. Z van Leuwen PA dan Van Norren
19. Mazza, G, Guclu-Ustundag, K. (2006). Effects of Preoperative
Ozlem.(2007). Saponins: Flavonoid Supplementation on
Properties, Applications and Different Organ Function in Rats.
Processing. Critical Review in Food Journal of Parenteral and Enteral
Science and Nutrition. 47 : 231- Nutrition. Vol.30.iss : 4. pp: 302-
258.Canada. Diakses : August 8, 308.
2007. 27. Winarsi, H. (2005). Isoflavon:
20. Gunawan, Didik dan Mulyani, Sri. Berbagai Sumber, Sifat dan
(2004). Glikosida. Ilmu Obat Alam Manfaatnya pada Penyakit
(Farmakognosi). Penebar Swadaya. Degeneratif. Yogyakarta. Gadjah
Jakarta. Mada University Press.
21. Takashi, K, Lepp, Zsolt, Kawai, 28. Reviana, Ch. (2004). Peranan Mineral
Yoshichika, Terao, Junji dan Chuman, Seng (Zn) Bagi Kesehatan Tubuh.
Hiroshi. (2006). An Integrated Cermin Dunia Kedokteran No. 143.
Database of Flavonoids. BioFactors. (p 53-54). Tersedia dalam: <http://
26. pp. 179–188. IOS Press. www.kalbefarma.com/files/cdk/files/
Available from:<http://www.ios 14_PerananMineralSeng.pdf>
press metapress.com/index/ [Diakses 12 Agustus 2007].
32JQOAC6GDNPV3J.pdf> 29. Soinio, M , Marniemi, Jukka,
[Accessed August 8, 2007]. Laakso, Markku, Kalevi, Pyorala,
22. Ebadi, M. (2002). Pharmaco Lehto, Seppo, Ronnemaa,
dynamic Basic of Herbal Medicine. Tapani.(2007). Serum Zinc Level
CRC Press UC.USA. and Coronary Heart Disease Events
in Patients with Type 2 Diabetes.
Diabetes Care. Vol. 30 No. 3. pp.
523-528. Available from: <http://
www.carediabetesjournals.org/cgi/
reprint/30/3/523.pdf> [Accessed
August 8, 2007].
135