Anda di halaman 1dari 4

Nama : Juwita Ayu Lestari

NIM : po.71.24.1.18.061

Kls : Tk.1 reguler B

Gambaran Pemanfaatan Buku KIA Dan Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai


Tanda Bahaya Kehamilan
Kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil yang masih rendah menjadi factor penentu AKI dan
AKb.meskipun masih banyak factor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah tersebut,namun
salah satu factor penyebab adalah ketidaktahuan ibu hamil maupun keluarga dalam mengenali tanda
bahaya kehamilan,untuk menyelesaikannya pemerintah berusaha meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan ibu hamil serta keluarga dengan buku kesehatan ibu dan anak (KIA).

“Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang,penelitin ini dilakukan
pada tgl 10 juni 2017 di puskesmas jatinangor dengan 183 responden.

Pemanfaatan buku KiA lebih banyak dimanfaatkan oleh responden berusia <20 tahun dibandingkan
dengan ibu berusia 20-35 tahun. Dalam penelitian ini usia 20 tahun cenderung lebih memanfaatkan buku
KIA karena pada umur tersebut ibu hamil masih merasa bahwa pemeriksaan kehamilan adalah hal yang
penting terutama pada kehamilan pertama. Sedangkan ibu yg berusia >35 tahun cenderung acuh dalam
pemanfaatan buku KIA karena merasa telah cukup berpengalaman dengan kehamilannya.

Responden berpendidiksn rendah lebih sering memanfaatkan buku KIA yaitu sebanyak 57 orang
(65,5%).dalam hal ini ibu dengan pendidikan yang rendah memulai ingin tau lebih banyak hal sehingga lebi
sering membaca ataupun memanfaatkan buku KIA.hasil penelitian ini menunjukan ibu primigravida lebih
banyak memanfaatkan buku KIA yaitu sebanyak 46 orang (65%). Hal tersebut dapat terjadi karena ibu
dengan kehamilan pertama akan mengalami pengalaman - pengalaman baru, itu sebabnya ibu yang
pertama kali hamil akan merasa lebih ingin tahu dibandingkan dengan wanita hamil yang sudah pernah
melahirkan sehingga akan lebih sering memanfaatkan buku KIA.

Berdasarkan pekerjaan responden, ibu yang bekerja lebih banyak memanfaatkan buku KIA sebanyak 29
orang (70%) dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Hal tersebut dapat terjadi karena dengan
bekerjar maka seseorang akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang akan mendorong bahkan mempengaruhi perilaku seseorang (Mubarak, 2007).

responden berpengetahuan baik lebih banyak pada responden usia 2035 tahun yaitu sebanyak 82 orang
(54,3%). Usia 20-35 tahun merupakan usia yang ideal untuk kehamilan dan persalinan. Pada usia ini organ
reproduksi telah berkembang dengan baik dan siap untuk menerima terjadinya kehamilan dan persalinan.
Selain itu, kematangan emosi dan psikis juga penting untuk menghadapi kehamilan.

Berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang berpendidikan tinggi memiliki pengetahuan baik yang
lebih banyak yaitu sebanyak 8 orang (72,7%). Tingkat pendidikan akan menentukan apakah seseorang
dapat dengan mudah menerima sebuah pengetahuan. Berdasarkan hal tersebut maka ibu yang
berpendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan tentang buku KIA akan lebih luas dibanding dengan ibu
yang berpendidikan lebih rendah

Tingkat pengetahuan yang baik juga ditunjukkan pada ibu dengan primigravida yaitu sebanyak 36 orang
(59,1%).Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa seseorang yang baru pertama kali hamil akan
cenderung mencari tahu lebih banyak informasi dan pengetahuan tentang kehamilan. Ibu hamil dengan
usia muda atau primigravida biasanya lebih ingin tahu tentang kehamilannya sehingga mereka akan lebih
sering membaca atau memahami informasi yang ada di dalam Buku KIA.

Kepatuhan ibu untuk membawa buku KIA juga dipengaruhi oleh Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIA)
yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Karakteristik terakhir adalah berdasarkan pekerjaan, ibu yang
bekerja memiliki pengetahuan yang lebih baik yaitu sebanyak 26 orang (61,9%), dibandingkan dengan ibu
hamil yang tidak bekerja yaitu sebesar 49,6%. Hal tersebut dapat dipengaruhi lingkungan pekerjan serta
pendidikan yang didapatkan yang selanjutnya mempengaruhi pola pikir, cara berpikir, dan sumber
informasi. Pengetahuan dan pengetahuan dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui lingkungan pekerjaan.

Jadi,.Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan buku KIA berdasarkan karakteristik umur lebih banyak
digunakan dengan usia <20 tahun sebesar 7 orang (70%),ibu berpendidikan rendah sebanyak 57 orang
(65,5%),primigravida sebanyak 46 orang (75,4%) dan ibu yang bekerja sebanyak 29 orang
(70%).sedangkan hasil pengetahuan baik berdasarkan karakterisik usia berada pada usia 20-35 sebanyak
85 orang (54,3%),ibu berpendidikan tinggi 8 orang (72,7%),primigravida sebanyak 36 orang (59,1%),dan
ibu yang bekerja sebanyak 26 orang (61,98%)”.
Pentingnya pemasangan stiker p4k

1. Pengertian
Pemasangan stiker p4k bertujuan untuk percepatan AKI dan AKB.melalui stiker p4k yang yang
ditempel di umah ibu hamil,maka setiap ibu akan tercatat,terdata,terpantau secara tepat.p4k berisi
data tentang : nama ibu hamil,taksiran persalinan,penolong persalinan,tempat
persalinan,pendamping persalinan,transport yang digunakan dan calon donor darah.

2. Tujuan p4k
 Dipahaminya setiap persalinan yang beresiko oleh suami,keluarga,dan masyarakat luas
 Meningkatnya keterampilan SPK 8 saat ANC oleh bidan
 Penempelan stiker p4k di rumah ibu hamil bertujuan agar ibu terdata,tercatat dan terlaporkan
keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat
 Adanya perencanaan persalinan termasuk pemakaan KB pasca melahirkan yang sesuai dan
disepakati ibu hamil,suami,keluarga atau bidan.
 Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjai komplikasi selama
kehamilan,persalinan,dan nifas.
 Suami,keluarga,dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan
 Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu hamil mengetahui ada ibu hamil,apabila sewaktu-waktu
membutuhkan pertolongan masyarakat siap sedia untuk membantu.
 Memantapkan kerjasama antar bidan dukun bayi dan kader
3. Manfaat p4k
 Mempercepat berfungsinya desa siaga
 Meningkatkan cakupan pelayanan ANC
 Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
 Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi
 Peetaan ibu hamil,bersalin dan nifas
 Keluarga mengetahui transportasi dan calon pendonor darah

Pedoman p4k dengan stiker merupakan panduan teknis bagi tenaga kesehatan yang bertugas di
desa/puskesmas dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang terkait dengan angka kematian ibu
dan bayi.secara mendasar kematian ibu dan bayi dipengaruhi oleh berbagai factor diamtaramya sosio
ekonom,demorafi dan geografi serta jangkauan pelayanan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai