Anda di halaman 1dari 2

3-09-2019 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.kemkes.go.id

OBESITAS DAN KURANG AKTIVITAS FISIK MENYUMBANG 30% KANKER


Tanggal Publikasi : WED, 18 FEB 2009 17:00:00, Dibaca : 18.493 Kali

Kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, seperti merokok, diet yang tidak sehat,
faktor lingkungan, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan stress.

Berdasarkan estimasi WHO, faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30% risiko terjadinya kanker. Berdasarkan penelitian, terdapat hubungan
antara kanker dengan berat badan berlebih, diet tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Jenis penyakit kanker yang timbul akibat faktor risiko ini adalah kanker
kerongkongan (oesophagus), ginjal, rahim (endometrium), pankreas, payudara, dan usus besar.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) saat membuka seminar sehari dan talk show bagi anak-anak SD dan SMP di
kantor Depkes, Jakarta (18/2). Acara ini merupakan rangkaian Peringatan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari.

Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami berat badan berlebih (overweight), dan sekurang-kurangnya 400 juta diantaranya mengalami
obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta di antaranya obesitas. Di Indonesia, menurut data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia >= 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%,
perempuan 23,8%). Sedangkan prevalensi berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun pada laki-laki 9,5% dan pada perempuan 6,4%. Angka ini hampir
sama dengan estimasi WHO sebesar 10% pada anak usia 5-17 tahun, ujar Menkes.

Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003, setiap
tahun timbul lebih dari 10 juta kasus penderita baru kanker dengan prediksi peningkatan setiap tahun kurang lebih 20%. Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah
penderita baru penyakit kanker meningkat hampir 20 juta penderita, 84 juta orang diantaranya akan meninggal pada sepuluh tahun ke depan bila tidak dilakukan
intervensi yang memadai, kata Menkes.

Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 5 di Indonesia setelah penyakit
kardiovaskuler, infeksi, pernafasan dan pencernaan. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevelensi tumor di masyarakat sebesar 4,3
per 1000 penduduk. Sedangkan Data statistik rumah sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2006, menunjukkan bahwa kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap (19,64%), disusul kanker leher rahim (11,07%), kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (8,12%), Limfoma
non Hodgkin (6,77%), dan Leukemia (5,93%). Leukemia merupakan kanker yang sering terjadi pada anak, jelas dr. Siti Fadilah.

Tema peringatan Hari Kanker Sedunia tahun 2009 yang dicanangkan oleh Union International Against Cancer UICC adalah I Love My Healthy Active Childhood,
dan Departemen Kesehatan mengadaptasi menjadi "Ayo aktif bergerak, bermain, dan makan makanan bergizi untuk cegah kanker".

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 3-09-2019

Menurut Menkes, perlu upaya bersama untuk mencegah faktor risiko kanker dengan mengkampanyekan aktivitas fisik dan diet seimbang dan sehat bagi
masyarakat luas, terutama bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

'Kita perlu terus mengkampanyekan untuk menjaga keseimbangan antara energi (kalori) yang didapat dengan energi yang dikeluarkan. Melakukan perubahan
kebiasaan sedentary (hanya duduk-duduk tanpa aktivitas fisik) yang akhir-akhir ini semakin luas seiring perkembangan ilmu dan teknologi, seperti televisi,
komputer, internet, dan (play station) yang menyebabkan meningkatnya angka obesitas, dengan mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang cukup', tegas
Menkes.

Upaya pengendalian penyakit kanker di Indonesia telah banyak dilaksanakan oleh Depkes dan pihak-pihak lain di luar pemerintah, seperti Yayasan Kanker
Indonesia (YKI), Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP), (Proyek Female Cancer Control) (FcP), Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Yayasan
Kasih Kanker Anak Indonesia (YKAKI), dan lain-lain.

Dalam memperingati Hari Kanker Sedunia (HKS) tahun ini, Departemen Kesehatan bersama lintas program dan lintas sektor terkait melaksanakan serangkaian
kegiatan sebagai bagian upaya global dalam kampanye pencegahan penyakit kanker. Kegiatan yang dilaksanakan adalah seminar dan fun bike untuk anak-anak
SD dan SMP. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat sejak anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tentang pentingnya diet
seimbang dan sehat yang diimbangi dengan aktivitas fisik.

Pesan utama HKS tahun 2009 adalah agar kita mengkonsumsi gizi seimbang, melakukan aktivitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit sehari, dan menjaga berat
badan ideal selama hidup. Dengan melaksanakan ketiga pesan utama tersebut diharapkan setiap orang memiliki berat badan ideal sehingga risiko untuk terkena
kanker juga dapat diturunkan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor
telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 3-09-2019 11:09

Anda mungkin juga menyukai