Faarihah 170803102068 Emeraldo Naufal Maris 170803102071
Perbedaan akun pada Laporan Posisi Keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri
Laporan Posisi Keuangan Syariah Konvensional
Tagihan atas efek - efek X √
Tigihan derioatif X √
Tagihan Spot Award √ X
Aset Pajak Tangguhan X √
Obligasi Pemerintah X √
Tagihan Akseptasi √ √
Penyertaan Saham X √
Penyertaan Modal Sementara √ X
Liabilitas dana Syariah temporer √ √
Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan &
ekuitas
Simpanan Wadiah ( Giro & Tab) √ √
Liabilitas derivative X √
Liabilitas Akseptasi √ √
Utang Pajak √ X
Dana Syarakah temporer ( investasi) √ √
Investasi tidak terikat √ X
Surat berharga subordinasi yang ditertibkan √ X
1. Tabungan derivatif : Sebuah kontrak bilateral/perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan/ berasal dari produk yang menjadi acuan pokok atau disebut produk turunan. 2. Tagihan Spot Forward : Kurs forward dan kurs spot adalah harga/ kuotasi yang berbeda untuk kontral yang berbeda. Kurs spot adalah harga yang dikontrak untuk transaksi yang terjafi segera ( harga saat ditempat ). Forward rate adalah harga penyelesaian suatu transaksi yang tidak akan terjadi sampai tanggal yang telah ditentukan di waktu yang akan datang( harga yang berpandangan ke depan ). 3. Aset Pajak Tangguhan : Junlah pajak penghasilan terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. 4. Tagihan atas efek efek : Efek yang masuk kriteria syariah ada 6 jenis. Antara lain : Saham syariah, obligasi syariah, reksa dana syariah, konyrak investasi kolektif efek beragun aset ( KIKEBA) syariah, dan saham lainnya yang terkait. 5. Obligasi pemerintah( Government bond): Suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintahan suatu negara dalam denominasi mata uang negara tersebut. 6. Tagihan Akseptasi : Tagihan kepada bank lain yang timbul sebagai akibat akseptasi wesel atas dasar surat kredit berdokumen L/C berjangka (letter of Credit ). 7. Penyertaan saham : penyertaan modal secara langsung kepada perusahaan pasangan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas ( P.T ) untuk jangka waktu tertentu. 8. Penyertaan Modal Sementara : Penyertaan modal oleh bank, unit usaha syariah atau kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri, dalam bentuk saham pada perusahaan debitur untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. 9. Dana Syariah Temporer : Dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana Bank mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan. 10. Surat utang Subordinasi : Subordirate debentures yaitu surat utang yang lain sehongga baru akan dibayar kembali setelah surat utang dengan prioritas lebih tinggi telah dilunasi atau dilakukan pelunasan terlebih dahulu. Ekuitas : Besarnya hak residual atau kepentingan pemilik entitas tersebut setelah dikurangi semua kewajiban neraca. Arti ekuitas didefinisikan sebagai modal /kekayaan suatu entitas, yaitu selisih jumlah aktiva( aset) dikurangi dengan pasiva ( kewajiban ). 11. Wadiah ( giro dan tabungan ) : sesuatu yang orang tinggalkan pada orang lain agar dijaga. Karena dia meninggalkan pada orang yang sanggup menjaga. Secara harfiah, Al wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya. 12. Liabilitas Akseptasi adalah tagihan yang timbul sebagai akibat akseptasi (pernyataan sanggup untuk membayar) yang dilakukan terhadap wesel berjangka. 13. Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. 14. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana Bank mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan. 15. Investasi tidak terikat, adalah Bank syariah menerima simpanan deposito berjangka dan memasukkan ke dalam rekening investasi khusus (general investmen account) dengan prinsip mudharabah muthlaqoh. Investasi umum ini sering disebut juga sebagai investasi tidak terikat. Rekening investasi lebih bertujuan untuk mencari keuntungan dari pada untuk mengamankan uangnya. Dalam mudharabah muthlaqoh, bank sebagai mudharib mempunyai kebebasan mutlak dalam pengelolaan investasinya 16. SURAT UTANG SUBORDINASI. Surat Utang Subordinasi adalah subordinated debentures yaitu surat utang yang tingkat kedudukannya berada di bawah surat utang lain sehingga baru akan dibayar kembali setelah surat utang dengan prioritas lebih tinggi telah dilunasi atau dilakukan pelunasan terlebih dahulu.