Bab I Skripsi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stroke adalah cedera vaskuler akut pada otak. Dengan kata lain stroke adalah suatu
cedera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak. Cedera dapat
disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan
penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah. Semua ini menyebabkan kurangnya
pasokan darah yang memadai.(Soertidewi L, Misbach, 2011)
Definisi stroke menurut WHO dalam Alrasyid (2011), adalah tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala
yang berlangsung selama 24 am atau lebih yang bisa menyebabkan kematian, tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Di Amerika Serikat kejadian baru stroke diperkirakan seitar 400.000 orang pertahun.
Data statistik menunjukkan hampir empat juta orang di Amerika Serikat menderita
stroke. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab kecacatan utama pada
orang dewasa di Amarika Serikat ( National Stroke Associatition, 2000 dalam Alrasyid,
2011)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam Armandhu (2012) mengatakan
prevalensi (angka kejadian) stroke di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2010 adalah delapan per seribu penduduk atau 0,8 %. Sebagai
perbandingan, prevalensi stroke di Amarika Serikat adalah 3,4% per 100 ribu penduduk,
di Singapura 55 % per 100 ribu penduduk dan Thailand 11% per 100 ribu penduduk.
Dari jumlah total penderita stroke di Indonesia sekitar 2,5% atau 250 ribu orang
meninggal dunia dan sisanya cacat ringan maupun berat. Pada 2020 mendatang
diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke.
Teguh (2008) mengatakan bahwa, stroke merupakan penyebab nomor satu kecacatan
pada pasien. Keluarga merupakan sistem pendukung (suport system) yang sangat
diperlukan oleh penderita stroke selama dalam masa pengobatan, dukungan keluarga
dapat membantu dan mengatasi hambatan dalam keterampilan atau perilaku yang baru
serta mencegah kekambuhan. Tanpa pendidikan pada keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan dalam merawat pasien stroke dan mengorientasikan mereka pada perawatan
untuk penderita stroke maka keluarga tidak akan mengerti dalam memberikan perawatan
yang memadai dan dibutuhkan oleh penderita stroke. Keluarga perlu mengetahui akibat
yang ditimbulkan oleh penyakit stroke serta kemungkinan komplikasi yang akan terjadi
paska stroke, kesembuhan pasien juga akan sulit tercapai optimal jika keluarga tidak
mengerti apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi penyakit pasien setelah
terjadi stroke dan perawatan apa yang sebaiknya diberikan untuk keluarganya yang
mengalami stroke (Yastroki, 2011)
Pada umumnya pasien stroke hidup bersama keluarganya, sehubungan dengan
meningkatnya penyakit stroke saat ini dan pentingnya pengetahuan keluarga dalam
pelayanan penyakit stroke, peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian untuk
mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dan pelayanan
dirumah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Penyakit Stroke
dan Pelayanan di Rumah?”
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Penyakir Stroke dan
Pelayanan diRumah.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Penyakit Stroke di
Rumah
2. Mengidentifikasi Pelayanan Penyakit Stroke di Rumah
3. Menganalisis Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Penyakit Stroke dan
Pelayanan di Rumah
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat membantu proses pembelajaran dan dapat mengaplikasikan
ilmu pengetahuan khususnya terhadap ilmu keperawatan Komunitas terkait Pengetahuan
Keluarga tentang Penyakit Stroke dan Pelayanan di Rumah.

Anda mungkin juga menyukai