Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

IDENTIFIKASI GARAM BERYODIUM

Oleh:
Nama : Sukma Ulvana
NIM/ SHIFT : J410191134

Pengampu :
Windi Wulandari, S.KM, M.PH

Asisten:
Annisa Fauziah Dwi Andari, SKM

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
A. JUDUL PRAKTIKUM
Identifikasi Garam Beryodium

B. TUJUAN
1. Mengetahui kandungan yodium pada berbagai jenis garam
2. Mengetahui kandungan yodium pada berbagai merk garam yang beredar di
pasaran

C. PENDAHULUAN
Yodium (iodine) merupakan komponen penting dalam sintesis hormon tiroid
yang berperan untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan serta
regulasi metabolisme dalam tubuh. Apabila yodium dalam tubuh manusia tidak
tercukupi, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya masalah gizi yang disebut
dengan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
GAKY termasuk salah satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Hasil survei
pada tahun 2003, menunjukkan bahwa prevalensi GAKY pada anak sekolah di
Indonesia sebesar 11,1%. Dilihat dari angka prevalensi tersebut, maka secara umum
GAKY masih dianggap menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia karena
prevalensinya masih berada di atas 5% dan prevalensi tersebut bervariasi antar
wilayah dan masih dijumpai wilayah dengan prevalensi GAKY di atas 30% (daerah
endemik berat). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan
persentase rumah tangga di Indonesia yang mengonsumsi garam dengan kandungan
cukup yodium sebesar 77,1% dan kurang yodium sebesar 14,1%. Angka ini masih
belum mencapai target Garam Beryodium untuk semua (Universal Salt Iodization/
USI), yaitu minimal 90% rumah tangga mengonsumsi garam dengan kandungan
cukup yodium.
Salah satu program pemerintah saat ini dalam penanggulangan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yaitu dengan konsumsi garam beryodium.
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KlO3 (Kalium Iodat)
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Oleh karena itu,
garam yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari manusia harus memenuhi
standar higinitas dan sanitasi. Garam beryodium yang digunakan sebagai garam
konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (01-2899-2000) idealnya
berkisar antara 30-80 ppm agar terhindari dari Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), seperti IQ rendah, gondok, cebol atau kerdil. Selain itu, janin yang
mengalami kekurangan yodium dapat berdampak pada suatu keadaan yang berkaitan
dengan meningkatnya insidensi lahir mati, keguguran, kelainan kongenital. Keadaan
ini berkaitan dengan kondisi ibu yang mengalami kekurangan yodium sebelumnya
atau selama mengandung.
Garam yodium ini dibuat dari sumber yodium alam yaitu air laut melalui
proses. Sehingga di dalamnya terdapat kandungan yodium yang baik untuk tubuh.
Fungsi yodium yaitu sebagai bahan dasar untuk sintesis hormon tiroid. Hormon tiroid
sangat berpengaruh kepada banyak fungsi tubuh dan sebagai hormon pertumbuhan
(growth hormone) yaitu sebagai pengatur metabolisme umum, sistem kardiovaskuler,
sistem pencernaan, sistem otot, dan susunan saraf.
Garam beryodium mengandung unsur natrium yang bila dikonsumsi
berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Sehingga jumlah yang dikonsumsi
per hari harus dibatasi untuk menghindari efek samping dari konsumsi garam
beryodium yang berlebihan. Sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi garam
beryodium per harinya tidak lebih dari 6 gram per orang (2 ½ gram tiap 1000 kilo
kalori) atau satu sendok setiap hari.

D. HASIL PRAKTIKUM
 Alat dan Bahan
1. Iodine test
2. Garam bata, garam halus dan garam krasak
 Hasil :
NO. MERK GARAM GAMBAR KETERANGAN
1. Garam Halus Garam mengandung
Merk : Indomaret cukup yodium ( >30
per permilium)
2. Garam Halus Garam mengandung
Merk : Pasar Rame cukup yodium ( >30
per permilium)

3. Garam Bata Garam mengandung


Merk : Kidang BMJ cukup yodium ( >30
per permilium)

4. Garam Bata Garam mengandung


Merk : Mas Ndut cukup yodium ( >30
per permilium)
5. Garam Bata Garam mengandung
Merk : Tugma cukup yodium ( >30
per permilium)

6. Garam Krasak Garam mengandung


Merk : Garuda cukup yodium ( >30
per permilium)

E. PEMBAHASAN
Pengujian atau identifikasi garam beryodium ini bertujuan untuk menguji
kandungan yodium secara kualitatif pada berbagai jenis dan berbagai merk garam
yang beredar di pasaran. Pada praktikum identifikasi garam beryodium ini dilakukan
pengujian terhadap 3 jenis garam yaitu garam halus, garam bata dan garam krasak.
Garam halus yang diuji menggunakan 2 sampel dengan merk yang berbeda
yaitu merk Indomaret dan merk Pasar Rame. Pengujian garam beryodium ini
menggunakan iodine test dengan cara meneteskan sebanyak 2 kali tetes untuk reagen
A dan reagen B pada setiap sampel garam. Hasil menunjukkan terjadi perubahan
warna menjadi ungu tua segera setelah ditetesi cairan iodine test pada garam halus
merk indomaret maupun merk pasar rame, artinya garam mengandung cukup yodium
(>30 per permilium).
Pada pengujian garam bata, sampel yang digunakan adalah 3 jenis merk yang
berbeda yaitu garam bata merk Kidang BMJ, Mas Ndut dan Tugma. Pengujian garam
beryodium ini menggunakan iodine test dengan cara meneteskan sebanyak 2 kali tetes
untuk reagen A dan reagen B pada setiap sampel garam. Hasil menunjukkan terjadi
perubahan warna pada garam merk Kidang BMJ, Mas Ndut dan Tugma. Perubahan
warnanya yaitu menjadi ungu tua segera setelah ditetesi cairan iodine test pada garam
tersebut, artinya garam mengandung cukup yodium (>30 per permilium).
Pengujian garam beryodium yang terakhir yaitu garam krasak merk Garuda.
Pengujian garam beryodium ini menggunakan iodine test dengan cara meneteskan
sebanyak 2 kali tetes untuk reagen A dan reagen B pada permukaan garam. Hasil
menunjukkan terjadi perubahan warna menjadi ungu tua segera setelah ditetesi cairan
iodine test pada garam krasak merk Garuda, artinya garam mengandung cukup
yodium (>30 per permilium).
Hasil pengujian tes cepat kandungan yodium dalam garam dengan jenis dan
merk berbeda beda yaitu garam halus merk Indomaret dan Pasar Rame, garam bata
merk Mas Ndut, Kidang BMJ dan Tugma, serta garam krasak merk Garuda terbukti
bahwa sudah mengandung cukup yodium yaitu >30 per permillium, ditunjukkan
dengan perubahan warna menjadi ungu tua segera setelah ditetesi cairan uji garam
beryodium.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji garam beryodium pada garam halus, garam bata dan
garam krasak dengan merk yang berbeda-beda dapat disimpulkan :
1. Garam halus merk Indomaret dan Pasar Rame mengandung cukup yodium yaitu
>30 per permillium, dibuktikan dengan perubahan warna menjadi ungu tua segera
setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
2. Garam bata merk Mas Ndut, Kidang BMJ dan Tugma mengandung cukup yodium
yaitu >30 per permillium, dibuktikan dengan perubahan warna menjadi ungu tua
segera setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
3. Garam merk Garuda mengandung cukup yodium yaitu >30 per permillium,
dibuktikan dengan perubahan warna menjadi ungu tua segera setelah ditetesi
cairan uji garam beryodium.
G. DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana, dan Bambang Wijatmadi. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat.


Jakarta : Kencana.

Bibi Ahmad Chahyanto, dkk. 2017. Penggunaan Garam Beriodium Tingkat Rumah
Tangga di Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga. Media Litbangkes. 27
(2): 125–132.

Sudargo, Toto, Nur Aini, dan Nurul Laily. 2018. Defisiensi Yodium, Zat Besi, dan
Kecerdasan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai