Anda di halaman 1dari 100

UJIAN TENGAH SEMESTER

STRATEGI PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh:

Tiffanny Aditya Wijono Putri 9103017026

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SURABAYA

2019
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN MASALAH: HARGA DIRI RENDAH

SP 1: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,


membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu
pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih
kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih dalam rencana harian

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

a. Mengkritik diri sendiri

b. Perasaan tidak mampu

c. Pandangan hidup yang pesimis

d. Penurunan produktivitas

e. Penolakan terhadap kemmapuan diri

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

3. Tujuan khusus

a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

c. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

d. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan


e. Klien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal

4. Tindakan keperawatan

1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.

2. Bantu pasien menilai kemampuan dengan memberi penguatan pada pasien.

3. Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih.

4. Latih kemampuan yang dipilih pasien.

5. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

B. STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN (SP)

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi ibu” ….. “Selamat pagi bu.” “Perkenalkan nama saya Tiffanny
Aditya, saya lebih senang dipanggil Tiffanny” “Nama ibu siapa?” “Ibu….
nama ibu siapa?”

b. Validasi

‘ibu kok sendirian disini?’ ‘ibu kenapa?’

c. Kontrak

‘ibu, bisa kita mengobrol sebentar?’ ‘ibu mau bicara sama saya?’

2. Kerja

‘ibu kenapa sendirian disini?’ ‘ibu mau cerita dengan saya?’ ‘tidak apa-apa ibu,
cerita saja, saya bisa kok jaga rahasia ibu’ ‘ibu masih tidak mau cerita dengan
saya?’

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Ibu masih tidak mau cerita dengan saya ya?

b. Evaluasi objektif
Ya sudah kalau ibu tidak mau cerita dengan saya, besok lagi ya ibu

c. Rencana tindakan

Bagaimana kalau kita besok cerita dengan saya?

4. Kontrak

a. Topik

Ibu besok mau cerita sama saya?

b. Tempat

Saya akan menemui ibu disini lagi ya

c. Waktu

Besok saya temui ibu setelah mandi ya ibu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
HARGA DIRI RENDAH

SP 1: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,


membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu
pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih
kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih dalam rencana harian

Pertemuan 2

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang


dimiliki

b. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

c. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

d. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

e. Klien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal

2. Tindakan keperawatan

a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.

b. Bantu pasien menilai kemampuan dengan memberi penguatan pada


pasien.

c. Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan


dilatih.

d. Latih kemampuan yang dipilih pasien.

e. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih


B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

‘Selamat pagi ibu’

b. Validasi

‘bagaimana perasaan ibu hari ini?’

c. Kontrak

‘ibu apa mau berbicara dengan saya?’ ‘kalau ibu mau, ibu mau berbicara
dimana ya ibu?’ ‘disini saja? Baiklah’ ‘ibu mau berapa lama berbicra dengan
saya?’ ‘5 menit ya ibu’

2. Kerja

‘ibu tinggal dimana?’ ‘oohh dekat sini ya ibu tinggalnya’ ‘ibu tinggal
dengan siapa di rumah?’ ‘ibu kalau boleh tau, ibu kenapa kok merenung dan
lesu terus ibu?’ ‘siapa yang bilang ibu jelek atau tidak bisa berbuat apa-apa?’
‘ibu mau tidak kalau ibu melakukan kegiatan rumah tangga?’ ‘Mau ya ibu?’
‘oke kalau ibu mau, kita coba buat jadwal ya ibu’ ‘coba kita mulai membuat
jadwal kegiatan dari bangun pagi di rumah sakit ya ibu’ ‘biasanya setelah
bangun pagi, kan ada senam, kemudian ibu mau melakukan hal apa?’
‘merapikan tempat tidur?menyapu?mencuci piring?’

‘wah bagus sekali ibu sudah bisa membut 5 jadwal kegiatan. Nah dari
kelima jadwal kegiatan itu coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa
dilakukan di rumah sakit ini.’ ‘baik, yang nomor satu ya bu? Merapikan
tenpat tidur’ ‘bagimana kalau kita sekarang latihan merapikan tempat tidur’
‘ibu mau kan?’ ‘yuk kita ke kamar ibu’ ‘nah sekarang kita coba
merapikannya ya ibu’

‘kalau merapikan tempat tidur, kita mulai dulu dari bantalnya ya ibu.
Coba ibu letakkan bantalnya di sisi atas tempat tidur’ ‘bagus sekali ibu,
sekarang coba melipat selimut nya ya’ ‘wah bagus sekali ibu sudah bisa
merapikan tempat tidur’

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

‘bagaimana perasaan ibu setelah kita berbicara dan melakukan latihan


merapikan tempat ibu?

b. Evaluasi objektif

‘ya, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di


rumah sakit. Contohnya seperti merapikan tempat tidur yang sudah ibu
praktikkan dengan sangat baik.’

c. Rencana tindakan

‘bagaimana kalau besok kita latihan kemampuan yang kedua ibu?’

4. Kontrak

a. Topik

‘ibu besok mau melakukan latihan apa ibu?’ ‘menyapu? Baikah besok kita
menyapu ya ibu’

b. Tempat

‘ibu besok mau dimana?’ ‘ooh ditaman, baiklah besok ditaman ya ibu’

c. Waktu

‘lalu ibu besok mau berapa lama?’ ‘10 menit?’ ‘sampai ketemu besok ya ibu’
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
HARGA DIRI RENDAH

SP 2: Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan


pasien. Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain samai semua
kemampuan dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki akan meningkatkan
harga diri pasien

Pertemuan 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang


dimiliki

b. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

c. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

d. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

e. Klien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal

2. Tindakan keperawatan

a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.

b. Bantu pasien menilai kemampuan dengan memberi penguatan pada


pasien.

c. Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan


dilatih.

d. Latih kemampuan yang dipilih pasien.

e. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

B. STRATEGI PELAKSANAAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Orientasi

a) Salam terapeutik
‘selamat pagi ibu’

b) Validasi

‘bagaimana perasaan ibu/ wak ibu tampak cerah ya?’ ‘ibu sudah merapikan
tempat tidur ibu kan?’

c) Kontrak

‘Nah ibu, sesuai perjanjian kita kemarin, kita hari ini mau melatih kemampuan
ibu yang kedua yang sudah ibu tulis di jadwal ibu. Ibu mau dimana? Ditaman
ya ibu. Lalu ibu mau berapa lama? Baik 10 menit ya ibu’

2. Kerja

‘Nah ibu, sebelum kita menyapu kita persiapkan dulu ya alatnya, yaitu
sapu dan cikrak. Kemudian kita mulai menyapu bagian yang kotor dan
dikumpulkan di satu tempat. Kemudian di masukkan ke cikrak dan dibuang ke
tempat sampah’ ‘sekarang saya contohkan dulu ya bu.’ ‘Ya seperti ini bu, coba
sekarang ibu melakukan apa yang saya contohkan’

‘wah bagus sekali, ibu sudah mempraktikan menyapu dengan baik.


Sekarang dibuang di tempat sampah ya ibu’

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif

‘bagaimana perasaan ibu setelah latihan menyapu tadi?’

b) Evaluasi objektif

‘bagaimana kalau menyapu kita masukkan ke kegoatan ibu sehari-hari?’

c) Rencana tindakan

Dilanjutkan ya ibu untuk kegiatan-kegiatan yang sudah dibuat jadwalnya

4. Kontrak
a) Topik

Ibu kan 2 hari lagi sudah boleh pulang. Apa ibu mau berbincang-bincang
dengan saya mengenai kepulangan ibu?

b) Tempat

Ibu mau mengobrol dimana? Didepan kamar ya bu?

c) Waktu

Ibu besok mau berapa lama berbicara dengan saya? 10 menit ya ibu?
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
HARGA DIRI RENDAH

SP 2: Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan


pasien. Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain samai semua
kemampuan dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki akan meningkatkan
harga diri pasien.

Pertemuan 4

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang


dimiliki

b. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

c. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

d. Klien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

e. Klien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal

2. Tindakan keperawatan

a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.

b. Bantu pasien menilai kemampuan dengan memberi penguatan pada


pasien.

c. Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan


dilatih.

d. Latih kemampuan yang dipilih pasien.

e. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Orientasi

a) Salam terapeutik
‘selamat pagi ibu’

b) Validasi

‘bagaimana perasaan ibu hari ini? Ibu tampak seger ya bu’ ‘apa ibu sudah
melakukan kegiatan ibu?’ ‘boleh saya lihat jadwalnya ibu?’

c) Kontrak

‘ibu sesuai perjanjian kita kemarin, hari ini kita mau membahas tentang
kepulangan ibu besok’ ‘ibu mau membahas dimana? Di sini saja ya bu? Ibu
mau berapa lama berbicara dengan saya? 10 menit ya bu?’

2. Kerja

‘nah ibu kan sudah diperbolehkan pulang, hari ini saya mau membahas
tentang kepulangan ibu. Ibu jangan lupa terus tetap melakukan kegiatan yang
biasanya ibu lakukan di rumah. Dan ibu juga bisa melakukan kegiatan lain
yang ibu mau lakukan, misalnya mencuci piring atau mencuci baju. Nanti ibu
bisa meminta bantuan dengan keluarga ibu.’

‘Kemudian ibu jangan lupa kontrol kesini lagi ya ibu, dan obatnya jangan
lupa di minum. Obat nya ibu minum 2 kali dalam satu hari, di pagi hari dan
malam hati sesudah makan ya ibu’

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif

‘Bagaimana ibu, apakah sudah jelas dengan yang saya jelaskan tadi?’

b) Evaluasi objektif

‘coba ibu jelaskan ulang dengan apa yang saya jelaskan tadi’ ‘bagus sekali ibu
sudah paham dengan apa yang saya jelaskan’

c) Rencana tindakan

‘besok ibu sudah boleh pulang, ibu akan dijemput oleh keluarga ibu besok’

4. Kontrak

a) Topik
‘jadi ibu besok sudah diperbolehkan pulang ibu’

b) Tempat

‘besok ibu akan di jemput oleh keluarga ibu di ruang perawat’

c) Waktu

‘besok akan dijemput oleh keluarga ibu jam 10 pagi besok ibu’
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

UNTUK KELUARGA MASALAH: HARGA DIRI RENDAH

Pertemuan I

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan Khusus

a. Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang


dimiliki.

b. Keluarga memfasilitasi aktivitas pasien yang sesuai kemampuan.

c. Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan latihan


yang dilakukan.

d. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien.

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien.

b. Anjurkan memotivasi pasien agar menunjukkan kemampuan yang dimiliki.

c. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien dalam melakukan kegiatan yang


sudah dilatihkan pasien dengan perawat.

d. Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku pasien.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 Keluarga : memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai


masalah harga diri rendah, penyebab harga diri rendah, dan cara merawat pasien
harga diri rendah.

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“selamat pagi bu! Perkenalkan saya perawat Tiffanny, saya yang merawat anak
ibu bersama dengan perawat lainnya”. “nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”

b) Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan bapak hari ini?”

c) Kontrak

1) Topik

“bagaimana kalau kita berbincang bincang tentang masalah anak bapak dan
cara perawatannya?”

2) Tempat

“kita diskusi di sini saja ya?”

3) Waktu

Berapa lama bapak punya waktu? Bagaimana kalua setelah jam?”

2. Kerja

“apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat bu Susan? apa yang sudah
dilakukan ?”. “masalah yang dialami oleh ibu Susan disebut harga diri rendah. Ini
adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien pasien gangguan
jiwa yang lain. Tanda tandannya, antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,
mengurung diri, dan kalaupun hanya berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk. Biasannya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang
mengecewakan ketika berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak
dihargai atau berpisah dengan orang orang yang dicintai. Jika masalah harga diri
rendah ini tidak diatasi, seseorang dapat mengalami halusinasi, yakni
mendengarkan suara atau melihat bayangan yang sebetulnnya tidak ada. Untuk
menghadapi keadaan yang demikian ibu dan anggota keluarga lainnya harus sabar
menghadapi ibu Susan. Untuk merawat ibu Susan, keluarga perlu melakukan
beberapa hal. Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan
ibu Susan, carannya adalah dengan bersikap perduli terhadap ibu Susan dan jangan
ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada
ibu Susan untuk dapat melakukan kegiatan bersama sama dengan orang lain.
Berilah pujian yang wajar dan jangan mencelah kondisi ibu Susan. selanjutnnya
jangan biarkan ibu Susan sendiri. Buatlah rencana atau jadwal bercakap cakap
dengan ibu Susan, misalnnya ibadah bersama, atau melakukan kegiatan rumah
tangga bersama .”

“nah, bagaimana kalua sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu?
Begini contoh komunikasinnya bu, “Susan, ibu lihat kamu sekarang sudah bisa
bercakap cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan lama. Ibu
senang sekali melihat perkembangan kamu, nak. Coba kamu berbincang bincang
dengan yang lain. Bagaimana Susan, kamu mau coba kan, Nak?”

“nah, coba sekarang bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan!
Bagus, ibu telah memperagakan dengan baik sekali!”

“sampai disini ada yang ingin ditannyakan bu?”

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif

“baiklah waktunnya sudah habis. Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan
tadi ?”

b) Evaluasi objektif

“coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan harga diri rendah dan tanda
tanda yang mengalami harga diri rendah. Selanjutnya dapatkah ibu sebutkan
kembali cara acara merawat anak ibu yang mengalami masalah harga diri
rendah?”

c) Rencana tindakan

“ bagus sekali, bapak dapat menyebutkan kembali car acara perawatan tersebut!
Nantik kalua ketemu S coba bapak lakukan. Dan tolong ceritakan kepada semua
keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama,”

4. Kontrak

a) Topik

“bagaimana kalua kita besok bertemu lagi untuk latihan langsung dengan bu
Susan?”

b) Tempat
“kita bertemu disini ya pak?”

c) Waktu

“apa bapak bisa untuk datang kesini dengan jam yang sama?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA PASIEN DENGAN MASALAH HARGA DIRI


RENDAH

Pertemuan II

A.PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan Khusus

a.Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang


dimiliki.

b.Keluarga memfasilitasi aktivitas pasien yang sesuai kemampuan.


c.Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan latihan
yang dilakukan.

d.Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien.

2.Tindakan keperawatan

a.Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien.

b.Anjurkan memotivasi pasien agar menunjukkan kemampuan yang dimiliki.

c.Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien dalam melakukan kegiatan yang


sudah dilatihkan pasien dengan perawat.

d.Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku pasien.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 Keluarga: melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien harga diri


langsung dihadapan pasien

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“selamat pagi ibu!”

b) Evaluasi/validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini?

c) Kontrak

1) Topik

“ bapak masih ingat latihan merawat anak ibu seperti yang kita pelajari
beberapa hari yang lalu?”

2) Tempat

“mari praktikan langsung pada bu Susan”

3) Waktu

bapak punya waktu berapa lama? Baik kita akan coba 30 menit.
2. Kerja

“selamat pagi bu Susan, bagaimana perasaan ibu hari ini?”

“Ibu dari bu Susan datang untuk membesuk, beri salam! Bagus. Tolong sekarang
bu Susan tunjukan jadwal kegiatannya!” (kemudian anda berbicara kepada
keluarga sebagai berikut)

“nah ibu, sekarang ibu dapat mempraktikan apa yang sudah kita latihan beberapa
hari lalu. ( perawat mengobservasi keluarga mempraktikkan cara merawat pasien
seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya.)”

“bagaimana perasaan bu Susan setelah berbincang bincang dengan ibunya?”

“baiklah, sekarang saya dan orang tua keruangan perawat dulu.”(perawat dan
keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga)

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif

“bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan tadi?”

b) Evaluasi obyektif

Ibu sudah bagus melakukannya.

c) Rencana Tindakan

“besok kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman ibu melakukan


cara merawat yang sudah kita pelajari.

4. Kontrak

a) Topik

besok kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman ibu melakukan cara
merawat yang sudah kita pelajari.

b) Tempat

Tempatnya sama seperti saat ini ya bu.

c) Waktu
Waktunya juga sama seperti saat ini.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA PASIEN DENGAN MASALAH HARGA DIRI


RENDAH

Pertemuan III

A) PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan Khusus

e. Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang


dimiliki.

f. Keluarga memfasilitasi aktivitas pasien yang sesuai kemampuan.

g. Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan


latihan yang dilakukan.

h. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien.

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien.

b. Anjurkan memotivasi pasien agar menunjukkan kemampuan yang dimiliki.

c. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien dalam melakukan kegiatan yang


sudah dilatihkan pasien dengan perawat.
d. Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku pasien.

B) STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 3 keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

a. Orientasi

1) Salam terapuetik

Selamat Pagi bu!

2) Evaluasi/validasi

Apa kabar ibu hari ini? Sudah siap ya bu, anaknya besok sudah boleh
pulang.

3) Kontrak

a) Topik

Karena besok anaknya sudah boleh pulang, apa ibu mau


berbincang-bincang tentang perawatan Bu Susan di rumah?

b) Tempat

Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal bu Susan di sini saja, bu?

c) Waktu

Berapa lama kita dapat bicara? Bagaimana kalau 30 menit?

b. Kerja

“Ibu, ini jadwal bu Susan selama di rumah sakit. Coba dilihat mungkinkah
dilanjutkan di rumah? Di rumah ibu yang menggantikan perawat. Lanjurkan
jadwal ini di rumah ya bu, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya.
Kemudian berikan pujian jika benar dilakukan.”

“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak ibu atau bu Susan. Misalnya kalau bu Susan terus-menerus tidak mau
bergaul dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain, langsung saja hubungi rumah sakit kami ya pak.
Selanjutnya perawat yang ada di sini yang akan memantau perkembangan bu
Susan selama berada di rumah”

c. Terminasi

1) Evaluasi subjektif

Bagaimana ibu? Apakah sudah paham dengan degan yang saya jelaskan?
Atau mungkin ada yang belum jelas?

2) Evaluasi objektif

Coba ibu sekarang coba mengulangi apa yang saya jelaskan tadi.

3) Rencana Tindak Lanjut

Ini jadwal kegiatan yang harus dibawa pulang. Jangan lupa kontrol lagi ya bu
jika ada gejala yang tampak.

d. Kontrak

1) Topik

Ibu jangan lupa besok menjemput anaknya di sini ya.

2) Tempat

Ibu bisa jemput anaknya di depan ruangannya.

3) Waktu

Jangan lupa besok pagi jam 10 ya bu anaknya di jemput


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
ISOLASI SOSIAL

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

a) Klien merasa kesepian atau ditolak oleh orang lain

b) Klien tampak menghindari orang lain, tampak menyendiri, dan memisahkan


diri dari orang lain.

c) Komunikasi kurang/tidak ada, pasien tidak tampak bercakap-cakap dengan


orang lain.

d) Tidak ada kontak mata dan sering menunduk.

e) Berdiam diri di kamar.

f) Menolak berhubungan dengan orang lain, memutuskan pembicaraan, atau


pergi saat diajak bercakap-cakap

2. Diagnosa keperawatan

Isolasi sosial: menarik diri

3. Tujuan khusus

a) Klien dapat membina hubungan saling percaya

b) Klien dapat menyadari penyebab isolasi sosial

c) Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

4. Tindakan keperawatan

a) Membina hubungan saling percaya dengan orang lain

b) Membantu klien mengenal penyebab insolasi sosial

c) Bantu klien untuk mengenal manfaat berhubungan dengan orang lain dengan
cara mendiskusikan manfaat
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 1: Membina hubungan saling percaya, membantu klien mengenal penyebab


isolasi sosial, membantu pasien mengenal manfaat berhubungan dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan klien berkenalan.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

‘selamat pagi ibu. Saya perawat Tiffanny Aditya. Saya lebih senang kalau
dipanggil suster Tiffanny. Nama ibu siapa? Ibu lebih senang dipanggil apa?

b. Validasi

‘Ibu ada keluhan apa? Ibu kenapa kok sendirian disini?’

c. Kontrak

‘ibu mau tidak mengorol sebentar dengan saya? Ibu mau kita ngobrol di mana?
Bagaimana kalau di sini saja? Ibu mau berapa lama berbicara dengan saya?’

2. Kerja

‘apa yang ibu rasakan selama ibu dirawat disini? Apa ibu merasa sendirian?
Siapa saja yang ibu kenal di ruangan ini?’ ‘apa saja kegiatan yang ibu lakukan
dengan teman yang satu ruangan dengan ibu?’

‘apa yang menghambat ibu dalam berbicara atau berteman dengan pasien
lain?’

Ibu tau tidak manfaat kalau kita mempunyai banyak teman? Benar bu, kalau
kita punya banyak teman kita bisa bercakap-cakap dengan teman kita. Nah ibu
tahu tidak kerugiannya kalau kita tidak punya banyak teman? Jadi, ibu mau tidak
kalau bergaul dengan orang lain sehingga punya banyak teman?’

‘bagus! Bagaimana kalau kita belajar berkenalan dengan orang lain? Begini
ibu caranya, untuk berkenalan dengan orang lain kita mengulurlam tangan seperti
ini. Kemudian menyebutkan nama kita dan nama panggilan yang kita suka, dan
bisa kita menyebutkan asal kita. Seperti ini: Nama saya Tiffanny Aditya, saya
lebih suka dipanggil Tiffanny. Asal saya dari kota Surabaya.’
‘ibu sudah mengerti kan? Sekarang ibu coba ya. Coba berkenalan dengan
saya ibu.’ ‘Wah bagus sekali, ibu sudah bisa berkenalan dengan saya. Coba
sekali lagi ibu.’ ‘Wah bagus sekali!’

‘Setelah ibu berkenalan, ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal


yang menyenangkan. Misalnya menanyakan kabar, berbicara tentang hobi,
keluarga dan sebagainya.’

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

‘ibu bagaimana perasaannya setelah berbicara dengan saya dan juga latihan
berkenalan dengan saya?’

b. Evaluasi objektif

‘ibu kan tadi sudah bisa cara berkenalan, ibu jangan lupa ya bu cara berkenalan
supaya ibu siap untuk berkenalan dengan orang lain’

c. Rencana tindakan

‘ibu bagaimana kalau kita coba berkenalan dengan teman saya? Apa ibu mau?’

4. Kontrak

a. Topik

‘kalau ibu mau besok kita berkenalan dengan teman saya ya bu?

b. Tempat

‘ibu mau berkenalan dimana? Disini?’

c. Waktu

‘ibu mau berapa lama bu? Bagaimana kalau 10 menit?’

STRATEGI PELAKSANAAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Pertemuan II
SP 2: Mengajarkan klien berinteraksi secara berttahap

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

‘selamat pagi ibu’

b. Validasi

Bagaimana ibu perasaannya hari ini? Apa masih di ingat cara berkenalan kemarin
yang saya ajarkan? Bagus kalau masih ingat!

c. Kontrak

Ibu sesuai dengan perjanjian kemarin, kita coba berkenalan dengan teman saya ya
ibu. Yuk kita pergi ke teman saya.

2. Kerja

Selamat pagi perawat Stefi, ini ada pasien yang ingin berkenalan dengan perawat
Stefi’ ‘baiklah ibu, sekarang ibu coba berkenalan dengan teman saya seperti yang
kita praktikan kemarin’ (klien berknalan dengan perawat Stefi) ‘ada lagi yang ibu
tanyakan ke perawat Stefi? Mungkin tentang hobi nya?’

‘jika tidak ada yang dibicarakan dengan perawat Stefi ibu bisa mengakhiri
perbincangan ibu.’ ‘sekarang kita kembali ke ruangan ya ibu.’

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

‘bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan teman saya?’

b. Evaluasi objektif

‘bagus kalau ibu merasa senang, besok kita berkenalan dengan teman lain lagi ya
bu?’

c. Rencana tindakan

‘besok kita coba untuk berkenalan dengan teman lain ya bu’

4. Kontrak
a. Topik

Ibu besok jangan lupa ya berkenalan dengan teman lain

b. Tempat

Ibu mau berkenalan di mana? Di tempat perawat ya bu? Kan ibu mau berkenalan
dengan teman saya yang lain

c. Waktu

Ibu mau jam berapa berkenalannya? Sama seperti tadi? Baiklah sampai bertemu
besok ibu

Pertemuan III

SP 3: Metalih pasien betinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang


kedua)

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

‘selamat pagi ibu’

b. Validasi

‘bagaimana perasaan ibu hari ini?’ ‘setelah berkenalan kemarin, apa ibu sudah
mempraktikan dengan teman sekamar ibu?’ wah bagus sekali ibu sudah bisa
berkenalan dengan teman sekamar ibu

c. Kontrak

‘seperti janji kita kemarin, sekarang kita akan berkenalan dengan teman saya yang
lainnya’

2. Kerja

‘selamat pagi perawat Esa, ini ada pasien saya yang mau berkenalan dengan perawat
esa.’
Silahkan ibu dicoba berkenalan dengan perawat Esa, masih ingat caranya kan?
(berkenalan dengan perawat Esa) ‘Ada lagi yang ingin ibu tanyakan ke perawat Esa?’
baiklah karena ibu sudah tidak ada yang perlu ditanyakan, kita kembali ke ruangan ya
ibu.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana bu setelah 2 hari berkenalan dengan teman-teman yang lain?

b. Evaluasi objektif

Ibu tadi sudah bagus bisa berkenalan dengan yang teman-temannya

c. Rencana tindakan

Ditingkatkan lagi ya ibu berkenalan dengan teman-temannya, di ajak berkenalan


juga teman-teman yang ada di kamarnya.

4. Kontrak

a. Topik

Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalannya ditambahkan lagi dijadwal


harian?

b. Tempat

Besok bertemu di sini lagi ya bu

c. Waktu

Besok juga waktunya sama seperti sekarang ya ibu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

Setelah tindakan keperawatan, keluarga dapat merawat pasien isolasi sosial.

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

b. Jelaskan tentang masalah, penyebab dan cara merawat pasien dengan isolasi
sosial

c. Peragakan cara merawat pasien isolasi sosial

d. Bantu keluarga mempraktikan cara merawat yang telah dipelajari,


mendiskusikan masalah yang dihadapi

e. Susun perencanaan pulang bersama keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAB (SP)

SP 1 keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai masalah


isolasi sosial, penyebab isoasi sosial, dan cara merawat pasien isolasi sosial.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

‘selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Tiffanny. Saya yang merawat anak
bapak saat ini.’ ‘Nama bapak siapa? Biasanya di panggil apa?’

b. Validasi

Bagaimana perasaan bapak saat ini?

c. Kontrak
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak bapak dan cara
perawtaannya?

2. Kerja

Apa masalah yang bapak alami dalam merawat anak bapak? Apa yang sudah
dilakukan?

Masalah yang bapak alami oleh anak bapak disebut isolasi sosial. Ini adalah
salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien dengan gangguan
jiwa yang lain. Tanda-tandanya, antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,
mengurung diri, dan kalaupun berbicara hanya sebentar dengan menunduk. Biasanya
masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan ketika
berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai. Jik masalah
isolasi sosial ini tidak diatasi, seseorang dapat mengalami halusinasi, yakni
mendengar suara atau dapat melihat nayangan yang sebetulnya tidak ada. Untuk
menghadapi keadaan yang demikian bapak dan anggota keluarga lainnya harus sabar
menghadapi anak bapak. Untuk merawatnya keluarga perlu melakukan beberapa hal.
Pertama, keluarga perlu membina hubungan saling percaya, caranya dengan bersikap
peduli dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan
dorongan untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengaan orang lain. Berilah
pujian yang wajar dan jangan mencel kondisi anaknya. Selanjutnya jangan biarkan
anak bapak sendiri. Buatlah rendana untuk bercakap-cakap, seperti makan bersama,
pergi bersama.

Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu?
Begini pak contoh komunikasinya. “nak, bapak lihat sekarang kamu sudah bisa
bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan lama. Bapak
senang sekali melihat perkembanganmu, nak. Coba kamu berbincang-bincang
dengan yang lain. Bagaimana, kamu mau coba kan?’

‘Nah coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya
contohkan” ”Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali”

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif
Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi?

b. Evaluasi objektif

Coba bapak ulangi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orng
yang mengalami isolasi sosial. Selanjutnya dapatkah bapak sebutkan kembali
cara-cara merawat anak bapak yang mengalami isolasi sosial?

c. Rencana tindakan

Bagaimana kalau selanjutnya kita langsung latihan ke anak bapak?

4. Kontrak

a. Topik

Bagaimana kalau kita bertemu 3 hari lagi untuk latihan langsung dengan anak
bapak?

b. Tempat

Kita bertemu disini ya pak 3 hari lagi.

c. Waktu

Untuk jamnya sama seperti hari ini.


Pertemuan II

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

Setelah tindakan keperawatan, keluarga dapat merawat pasien isolasi sosial.


2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

b. Jelaskan tentang masalah, penyebab dan cara merawat pasien dengan isolasi
sosial

c. Peragakan cara merawat pasien isolasi sosial

d. Bantu keluarga mempraktikan cara merawat yang telah dipelajari,


mendiskusikan masalah yang dihadapi

e. Susun perencanaan pulang bersama keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATABN (SP)

SP2 keluarga: Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien isolasi


sosial langsung di hadapan klien.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“selamat pagi bapak”

b. Validasi

“Bagaimana bapak hari ini?” “Bapak masih ingat latihan merawa anak bapak
seperti yang dipelajari beberapa hari yang lalu?”

c. Kontrak

“Mari praktikkan ke langsung pada anak bapak. Bapak punya waktu berapa lama?
Baik kita akan coba 30 menit.” “sekarang mari kita temui anak bapak.”

2. Kerja

“selamat pagi ibu, bagaimana perasaan ibu hari ini?”

“Bapak dari ibu datang untuk membesuk, beri salam! Bagus. Tolong sekarang ibu
tunjukan jadwal kegiatannya!” (kemudian anda berbicara kepada keluarga sebagai
berikut)
“nah bapak, sekarang bapak dapat mempraktikan apa yang sudah kita latihan
beberapa hari lalu. ( perawat mengobservasi keluarga mempraktikkan cara merawat
pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya.)”

“bagaimana perasaan ibu setelah berbincang bincang dengan bapaknya?”

“baiklah, sekarang saya dan orang tua keruangan perawat dulu.”(perawat dan
keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga)

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi?”

b. Evaluasi obyektif

Bapak sudah bagus melakukannya.

c. Rencana Tindakan

“besok kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman bapak melakukan


cara merawat yang sudah kita pelajari”

4. Kontrak

a. Topik

bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari

b. Tempat

Tempatnya sama seperti saat ini ya bapak

c. Waktu

‘waktunya sama seperti saat ini juga ya pak.’


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Pertemuan III

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

Setelah tindakan keperawatan, keluarga dapat merawat pasien isolasi sosial.

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

b. Jelaskan tentang masalah, penyebab dan cara merawat pasien dengan isolasi
sosial

c. Peragakan cara merawat pasien isolasi sosial

d. Bantu keluarga mempraktikan cara merawat yang telah dipelajari,


mendiskusikan masalah yang dihadapi

e. Susun perencanaan pulang bersama keluarga


B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 3 keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

1. Orientasi

a. Salam terapuetik

“Selamat Pagi bapak!”

b. Evaluasi/validasi

bagaimana perasaan bapak hari ini?

c. Kontrak

1) Topik

Karena besok anaknya sudah boleh pulang, apa bapak mau berbincang-bincang
tentang perawatan anak bapak ketika di rumah?

2) Tempat

Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal anak bapak di sini saja, bu?

3) Waktu

Berapa lama kita dapat bicara? Bagaimana kalau 30 menit?

2. Kerja

“bapak, ini jadwal anak bapak selama di rumah sakit. Coba dilihat mungkinkah
dilanjutkan di rumah? Di rumah bapak yang menggantikan perawat. Lanjutkan
jadwal ini di rumah ya pak, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya.
Kemudian berikan pujian jika benar dilakukan.”

“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak bapak. Misalnya kalau terus-menerus tidak mau bergaul dengan orang
lain, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,
langsung saja hubungi rumah sakit kami ya pak.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif
Bagaimana ibu? Apakah sudah paham dengan degan yang saya jelaskan? Atau
mungkin ada yang belum jelas?

b. Evaluasi objektif

Coba ibu sekarang coba mengulangi apa yang saya jelaskan tadi.

c. Rencana Tindak Lanjut

Ini jadwal kegiatan yang harus dibawa pulang. Jangan lupa kontrol lagi ya bu jika
ada gejala yang tampak.

4. Kontrak

a. Topik

Ibu jangan lupa besok menjemput anaknya di sini ya.

b. Tempat

Ibu bisa jemput anaknya di depan ruangannya.

c. Waktu

Jangan lupa besok pagi jam 10 ya bu anaknya di jemput


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HALUSINASI

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

a. Klien mengatakan sering melihat dan mendengar suara bisikan ditelinga dan
menyuruh klien untuk melakukan hal-hal yang berbahaya

b. Klien terlihat sering menutup telinga menggunakan kedua tangan agar tidak
mendengar suara tersebut

c. Klien terlihat seperti ketakutan dengan apa yang dia lihat

d. Klien mengatakan merasa terganggu dengan suara yang sering didengar dan
apa yang dia lihat

e. Klien juga sering terlihat berbicara sendiri dan tertawa sendiri dan juga
marah-marah tanpa sebab.

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

3. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya

b. Klien dapat mengontrol halusinasinya

c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal

4. Tindakan keperawatan

a. Bantu klien mengenali halusinasi

b. Melatih klien mengontrol halusinasi

1) Menghardik halusinasi

2) Bercakap-cakap dengan orang lain

3) Melakukan aktivitas terjadwal


4) Minum obat secara teratur

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 1 pasien: Membantu klien mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol


halusinasi, mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan menghardik
halusinasi.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi bapak!” “Apa boleh saya duduk disamping bapak?” “Saya mau
berkenalan dengan bapak, apakah bapak berkenan?” “Perkenalkan saya Tiffanny
Aditya, saya suka dipanggil Tiffanny, saya perawat mahasiswi dari Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala” “Saya perawat yang akan
merawat bapak disini” “Boleh saya tau, nama bapak?” “Bapak senangnya
dipanggil apa?”

b. Validasi

Bapak kenapa kok terus menutup mata sama menutup telinga pak? Apa saya
mengganggu bapak? Atau ada yang mengganggu bapak?

c. Kontrak

1) Topik

“Bapak bisa menceritakan yang bapak rasakan sekarang dengan saya? Kenapa
bapak menutup telinga dan menutup bapak terus?” “Apa boleh saya sekarang
membantu bapak untuk mengenal suara apa yang sebenarnya bapak dengar
selama ini? Biar bapak lebih tenang?” “Baik pak”

2) Tempat

Bapak mau berbicara dimana pak? Disini atau di tempat lain? Oh bapak mau di
taman, baik pak mari kita ke taman.

3) Waktu

Bapak mau berapa lama berbicara dengan saya? Bagaimana kalau 10 menit pak?
Baik 10 menit ya pak.
2. Kerja

‘apa bapak sering melihat dan mendengar yang mengganggu bapak itu ya?
Apa yang di katakan dengan orang itu pak?’

‘apa bapak sering mendengar suara dan melihat orang itu atau cuma
sewaktu-waktu pak? Kapan bapak paling sering diganggu? Berapa kali sehari
bapak alami? “Apa ibu bisa melihat wujud dari apa yang bapak dengar dan lihat
itu pak?”

‘bapak rasa apakah semua itu nyata? Coba bapak bandingkan dengan saya
kalau itu nyata, apa itu bisa disentuh seperti saya? Coba bapak pegang tangan saya.
Bapak bisa tidak pegang tangan saya? Bisa kan pak? Kalau bapak bisa pegang
saya artinya saya itu nyata. Coba sekarang kita ke wujud yang mengganggu bapak
itu. Bapak coba sentuh wujud itu. Sekarang apa bapak bisa menyentuhnya? Tidak
bisa kan pak? Kalau tidak bisa apa itu artinya nyata atau tidak pak? Benar bapak,
kalau tidak bisa dipegang itu artinya tidak nyata.

‘sekarang apa bapak mau saya ajarkan cara-cara untu mencegah wujud dan
suara itu muncul? Mau ya pak? Iya jadi ada 4 cara pak untuk mencegah wujud dan
suara itu muncul. Pertama dengan menghardiknya. Kedua dengan cara
bercakap-cakap, bisa dengan teman sekamar atau bisa dengan saya. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan keempat minum obat dengan
teratur.’

‘Bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama dulu, yaitu menghardik?
Mau ya pak? Caranya itu ketika suara dan wujudnya muncul, bapak langsung
tutup mata dan tutup telinga bapak, dan langsung bilang seperti ini pak “Saya
tidak mau dengar dan lihat kamu! Saya tidak mau dengar dan lihat kamu lagi!
Kamu itu palsu! Kamu itu tidak nyata” begitu terus sampai suara dan wujudnya
hilang ya pak. Coba bapak peragakan sekarang. Nah bagus! Coba lagi pak
peragakan. Wah bagus sekali bapak sudah bisa menghardik sekarang.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah belajar 1 cara untuk mencegah
suara itu muncul pak?”

b. Evaluasi objektif

“Coba bapak ulangi lagi cara pertama yang sudah kita peragakan tadi” “Nah
bapak bisa mengulang-ngulang cara yang sama ya setiap kali bapak mendengar
suara dan melihat wujud itu”

c. Rencana tindakan

“Nah pak kan tadi masih banyak cara yang belum kita peragakan, besok apa bisa
kita bertemu lagi untuk belajar cara-cara yang lain?”

4. Kontrak

a. Topik

“Besok kita akan bertemu lagi untuk memperagakan cara lainnya untuk
mencegah suara itu muncul ya pak biar semakin tenang”

b. Tempat

“Dimana bapak mau untuk kita bertemu besok? Disini saja?”

c. Waktu

“Jam berapa bapak mau untuk bertemu besok? Dijam yang sama? Berapa lama
waktu yang bapak mau untuk kita bertemu besok? 15 menit?” “Oke pak sampai
jumpa besok!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HALUSINASI
Pertemuan 2

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya

b. Klien dapat mengontrol halusinasinya

c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal

2. Tindakan keperawatan

a. Bantu klien mengenali halusinasi

b. Melatih klien mengontrol halusinasi

1) Menghardik halusinasi

2) Bercakap-cakap dengan orang lain

3) Melakukan aktivitas terjadwal

4) Minum obat secara teratur

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 2 pasien: Melatih klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap bersama


orang lain

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi pak” “bapak apa masih ingat dengan saya?” “Bagus sekali bapak
masih ingat dengan saya”

b. Validasi

“Bagaimana perasaan ibu?” “Bagaimana tidur ibu semalam?” “Apa ibu masih
mendengar suara-suara itu?”

c. Kontrak
“Nah sesuai dengan janji kita kemarin bu, kita hari ini akan memperagakan
cara-cara lain untuk mencegah suara itu muncul bu” “Hari ini kita akan belajar
untuk berkenalan dan mengobrol dengan orang lain bu untuk mengalihkan focus
ibu dari suara-suara tersebut” “Bagaimana apa ibu sudah siap?” “Dimana tempat
yang ibu mau hari ini untuk kita belajar lebih lanjut untuk cara selanjutnya? Disini
saja?” “Berapa lama waktu yang ibu inginkan? 15 menit?” “Baik bu”

2. Kerja

‘cara kedua untuk mencegah atau mengontrolnya dengan cara bercakap-cakap


dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara itu, bapak bisa
mengajak teman bapak untuk mengobrol dengan bapak. Contohnya seperti ini,
“Tolong ajak saya mengobrol, saya ingin menghilangkan suara-suara aneh yang
saya dengar” Atau kalau ada orang di rumah, misalnya anak bapak, bisa katakan
“Nak, ayo ngobrol dengan bapak. Bapak sedang dengar dan lihat wujud yang
tidak nyata” Begitu pak. Coba sekarang bapak lakukan seperti tadi yang saya
lakukan. Ya begitu. Bagus! Coba sekali lagi pak. Wah bagus sekali! Latihan terus
ya pak. Nah kalau disini, bapak bisa mengajak perawat seperti saya atau
temant-teman bapak untuk bercakap-cakap.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah memperagakan cara kedua tadi?” “Apa


bapak merasan lebih tenang?”

b. Evaluasi objektif

“Jadi sudah berapa cara yang bapak tau untuk mencegah suara-suara itu?” “Bagus
pak, saya harap kedua cara ini dapat terus ibu lakukan jika mendengar suara-suara
itu ya pak”

c. Rencana tindakan

“Nah pak, berhubung masih ada beberapa cara yang masih tersisa, apakah bapak
masih mau bertemu dengan saya lagi dihari berikutnya untuk belajar cara-cara
yang lain?”

4. Kontrak
a. Topik

“Untuk pertemuan kita yang selanjutnya, kita akan belajar cara yang selanjutnya
ya pak, kita akan mencoba untuk menyusun jadwal kegiatan harian bapak agar
lebih banyak aktivitas yang dapat bapak lakukan agar bapak tidak terfokus dengan
suara dan wujud itu”

b. Tempat

“Dimana tempat yang bapak suka besok untuk kita bertemu?” “Ditempat yang
sama?”

c. Waktu

“Berapa lama waktu yang bapak mau untuk pertemuan kita besok?” “sama seperti
hari ini ya pak an 15 menit” “Baiklah bu sampai bertemu besok”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HALUSINASI

Pertemuan 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya

b. Klien dapat mengontrol halusinasinya

c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal

2. Tindakan keperawatan
a. Bantu klien mengenali halusinasi

b. Melatih klien mengontrol halusinasi

1) Menghardik halusinasi

2) Bercakap-cakap dengan orang lain

3) Melakukan aktivitas terjadwal

4) Minum obat secara teratur

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 3 pasien: melatih pasien dengan mengontrol halusinasi dengan melakukan


aktivitas terjadwal.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi bapak!” “Bertemu dengan saya lagi hari ini!” “bapak masih
ingatkan sama saya?”

b. Validasi

“bapak bagaimana kabarnya hari ini? Bagaimana apa kemarin sudah mengulang
cara-cara yang kita pelajari?”

c. Kontrak

“Nah pak sesuai janji kita kemarin, hari ini pertemuan kita akan mencoba untuk
menyusun jadwal harian bapak untuk mengisi kegiatan yang ibu senangi setiap
harinya. Kita menyusun jadwalnya disini saja ya pak? Atau apa bapak mau
berpindah tempat? Baiklah disini saja. Berapa lama waktu yang bapak mau untuk
pertemuan kita hari ini? 15 meni lagi?”

2. Kerja

“apa saja yang biasanya bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya apa?”
“Wah banyak sekali kegiatnnya! Bagaimana kalau hari in kita latih dua
kegiatan pak? Mari pak kita lakukan! Wah bagus sekali bapak bisa
melakukannya!”

“kegiatanini dapat bapak lakukan untuk mencegah suara dan wujud itu
muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan”

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaannya setelah membuat jadwal harian pak?” “Apa bapak siap
untuk menjalankan semua kegiatan sesuai jadwal yang kita buat?”

b. Evaluasi objektif

“Coba bapak sebutkan 3 cara yang sudah kita pelajari beberapa hari ini!” “Wah
bagus sekali bapak masih mengingat dengan baik”

c. Rendana tindakan

“Nah karena masih tersisa 1 cara terakhir untuk memaksimalkan bapak untuk
terhindar dari suara-suara tersebut, apa bapak masih bersedia untuk bertemu lagi
dengan saya besok untuk belajar cara yang terakhir?”

4. Kontrak

a. Topik

“Besok kita bertemu lagi ya bapak untuk belajar cara minum obat dengan baik”

b. Tempat

“Dimana kita akan bertemu bu?” “Disini saja?”

c. Waktu

“Berapa lama waktu yang ingin ibu luangkan untuk besok?” “15 menit? Oke bu
sampai jumpa besok”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HALUSINASI

Pertemuan 4

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya

b. Klien dapat mengontrol halusinasinya

c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal

2. Tindakan keperawatan

a. Bantu klien mengenali halusinasi

b. Melatih klien mengontrol halusinasi

1) Menghardik halusinasi

2) Bercakap-cakap dengan orang lain

3) Melakukan aktivitas terjadwal

4) Minum obat secara teratur

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 4 pasien: melatih klien minum obat secara teratur

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi pak, bertemu dengan saya lagi ya pagi ini!”

b. Validasi
“Bagaimana yang bapak rasakan hari ini?” “Apakah bapak merasakan perubahan?
Bagaimana dengan suara-suara yang sering bapak dengar dulu apakah masih
sering muncul pak?”

c. Kontrak

“Nah sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan belajar tentang cara minum obat

yang patuh ya pak. Dimana tempat yang bapak suka untuk belajar hari ini? Disini
ya? Berapa lama bapak mau?15 menit lagi?

2. Kerja

“Bapak, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara
dan wujudnya sudah berkurang atau hilang? Minum obat secara teratur sangat
penting agar suara yang bapak dengar dan wujud yang bapak lihat dan
mengganggu selama ni tidak muncul lagi.”

“nah ini ada 3 macam obat yang bapak harus rutin minum. Obat yang warna
oranye ini namanya CPZ, fungsinya untuk menghilangkan suara atau wujud yang
mengganggu bapak. Nah, obat yang berwarna putih ini namanya THP, fungsinya
agar bapak merasa rileks dan tidak kaku. Sedangkan obat yang berwarna merah
muda ini adalah obat HLP, fungsinya untuk menenangkan pikiran dan
menghilangkan halusinasi bapak. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, setiap
pukul 7 pagi, 1 siang dan 7 malam. Kalau suara dan wujudnya sudah hilang, obat
ini tetap di minum ya bapak. Nanti dikonsulkan ke dokter, karena kalau putus obat
bapak nanti bisa kambuh lagi.”

“kalau obatnya sudah habis nanti bapak bisa minta ke dokter obatnya lagi.
Bapak perhatikan obat yang bapak minum, jangan sampai bapak meminum obat
orang lain ya pak. Semua obat ini diminum setelah makan”

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana apa bapak sudah mengerti tentang cara-cara yang sudah saya
jelaskan?”

b. Evaluasi objektif
“Coba bapak ulangi cara yang sudah saya ajarkan”

c. Rencana tindakan

“Saya harap semua kegiatan yang sudah kita jadwalkan serta jadwal minum obat

dapat selalu bapak laksanakan secara teratur ya pak”

4. Kontrak

a. Topik

“Berhubung keluarga bapak akan berkunjung besok, besok kita akan bertemu
dengan keluarga bapak untuk membicarakan lebih lanjut tentang hal yang bapak
alami”

b. Tempat

Bapak mau bertemu dimana?

c. Waktu

Bapak mau berapa menit pak?


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN DENGAN HALUSINASI

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan klien, baik dirumah sakit maupun di
rumah

b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk klien

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi dengan keluarga dalam merawat klien

b. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi


yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi,
dan cara merawat klien halusinasi

c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat


klien dengan halusinasi langsung dihadapan klien

d. Buat perencanaan pulang dengan keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1: memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian. Jenis halusinasi yang


dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi ibu! Perkenalkan saya perawat Tiffanny yang merawat anak ibu
selama ini disini. Ibu namanya siapa? Senang dipanggil siapa?”

b. Validasi

“Apa kabar ibu?”

c. Kontrak
“Ibu hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang dialami suami ibu disini
dan bantuan apa yang dapat ibu lakukan nanti saat merawat suami ibu. Apakah
tempat ini nyaman untuk ibu untuk kita berbincang lebih lanjut? Berapa lama
waktu yang bisa ibu luangkan untuk berbincang dengan saya? Apa ibu ada waktu
sekitar 20 menit bu?

2. Kerja

“Masalah apa yang ibu alami saat merawat suami ibu selama ini?” “Hal apa saja
yang sudah pernah ibu lakukan untuk merawat anak ibu?” “Ya gejala yang
dialami oleh suami ibu itu disebut halusinasi pendengaran, yaitu mendengar
sesuatu yang tidak ada bendanya. Tandanya yaitu sering berbicara dan tertawa
sendiri, atau marah tanpa sebab. Jadi, jika anak ibu mengatakan bahwa
mendengar suara, sebenarnya suara itu tidak ada. Oleh karena itu, diharapkan kita
dapat membantunya dengan beberapa cara.”

“Ada beberapa cara untuk membantu suami ibu untuk mengendalikan halusinasi
tersebut yaitu pertama adalah jangan membantah ataupun mendukung halusinasi
yang dialami suami ibu itu. Katakan saja bahwa ibu percaya suara yang didengar
suami ibu, tetapi ibu sendiri tidak dapat mendengarnya. Kedua, jangan biarkan
suami ibu melamun sendiri kalau suami ibu sering melamun, suara tersebut dapat
saja muncul lagi. Upayakan ada orang yang mengajak suami ibu mengobrol atau
melakukan kegiatan lain. Terkait dengan kegiatan, saya telah melatih suami ibu
untuk membuat jadwal kegiatan harian. Tolong ibu untuk memantau jadwal
harian suami ibu tersebut. Dan berikan pujian jika suami ibu berhasil
melakukannya dengan baik. Ketiga yaitu bantu suami ibu untuk minum obat
secara teratur. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih suami ibu untum minum
obat secara teratur sesuai jadwal yang sudah kita buat. Jadi ibu dapat
mengingatkan kembali.”

“Obatnya ada yang berwarna orange yaitu CPZ untuk menghilangkan


suara-suara, setelah itu ada yang berwarna putih THP berguna untuk membuat
suami ibu lebih tenang dan yang biru adalah HLP gunanya untuk menenangkan
pikiran. Semua obat ini diminum 3 kali sehari untuk pagi di jam 7, siang di jam 12,
dan malam di jam 8. Obat harus selalu diminum untuk mencegah kambuhnya
anak ibu. Terakhir, jika ada tanda-tanda halusinasi, putuskan halusinasi dengan
menepuk punggung anak ibu kemudian suruh anak ibu untuk menghardik suara
tersebut. Saya sudah ajarkan cara menghardik suara tersebut.”

“sekarang, mari kita latihan memutis halusinasi suami ibu. Sambil menepuk
punggung suami ibu, katakan “Pak, apa yang kamu lakukan? Kamu ingatkan apa
yang diajarkan perawat jika suara dan wujud itu datang? Ya, usir suara dan
wujud itu. Tutup telinga dan mata dan katakan saya tidak mau dengar dan lihat!
Ucapkan berulang-ulang ya pak”. Sekarang coba ibu praktikkan cara yang saya
ajarkan. Bagus bu!

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“apa ibu sudah paham dengan apa yang saya jelaskan tadi?”

b. Evaluasi objektif

“coba ibu jelaskan ulang apa yang saya katakan tadi”

c. Rencana tindakan

“Baik bu, besok bila ibu berkenan kita akan bertemu lagi untuk mempraktekan

apa yang sudah kita perbincangkan hari ini dengan suami ibu”

4. Kontrak

a. Topik

“Besok kita akan bertemu lagi untuk mempraktekan bersama anak ibu ya”

b. Tempat

“Dimanakah tempat yang nyaman bu?” “Disini saja ya?”

c. Waktu

“ibu besok bisa jam berapa ya bu? Sama seperti sekarang? Baiklah sampai ketemu
besok ibu”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN HALUSINASI

Pertemuan 2

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan klien, baik dirumah sakit maupun
di rumah

b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk klien

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi dengan keluarga dalam merawat klien


b. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya
halusinasi, dan cara merawat klien halusinasi

c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat


klien dengan halusinasi langsung dihadapan klien

d. Buat perencanaan pulang dengan keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 keluarga: melatih keluarga praktik merawat pasien secara langsung di hadapan


pasien. Memberi ksempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi ibu, terimakasih sudah meluangkan waktunya kembali untuk


bertemu dengan saya hari ini”

b. Validasi

“Bagaimana kabarnya bu hari ini?”

c. Kontrak

“Hari ini kita akan mempraktikan cara memutuskan halusinasi langsung


dihadapan suami ibu ya. Kita langsung ke kamar suami ibu ya. Ibu bisa berapa
lama hari ini? 30 menit bu? Baik mari bu kita langsung saja.

2. Kerja

“Selamat pagi bapak, nah ini keluarga bapak mau membantu bapak untuk
mengendalikan suara dan wujud yang sering mengganggu bapak, untuk itu
keluarga bapak datang sekarang untuk mempraktikan secara langsung dengan
bapak. Nanti kalau ibu mendengar suara-suara itu lagi, keluarga ibu akan
membantu mengingatkan ya? Nah sekarang coba ibu mempraktikan cara
memutuskan halusinasi ke suami ibu sendiri. Nah bagus sekali bu sudah benar”
“bagus sekali! Bagaimana pak? Senang dibantu oleh istrinya? Nah sekarang ibu
ingin melihat jadwal harian bapak. Coba di tunjukkan jadwalnya. Baiklah
sekarang saya dan istri bapak kembali ke ruang perawat dulu.”

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah mempraktikkan cara memutus halusinasi


langsung kepada suami ibu?”

b. Evaluasi objektif

“diingat-ingat pelajaran kita hari ini ya bu”

c. Rencana tindakan

Ibu apa bisa membahas tentang kepulangan suami ibu?

4. Kontrak

a. Topik

Baik ibu, bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk membahar kepulangan suami
ibu?

b. Tempat

Tempatnya di sini saja ibu.

c. Waktu

2 hari lagi kita membahas kepulangan suami ibu ya bu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN HALUSINASI

Pertemuan 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan klien, baik dirumah sakit maupun
di rumah

b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk klien

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi dengan keluarga dalam merawat klien

b. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis


halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya
halusinasi, dan cara merawat klien halusinasi

c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat


klien dengan halusinasi langsung dihadapan klien

d. Buat perencanaan pulang dengan keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 keluarga: membuat perencanaan pulang bersama keluarga.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi ibu!”

b. Validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini ibu?”

c. Kontrak

“Sesuai yang sudah kita janjikan kemarin, hari ini kita akan membahas
perencanaan pulang suami ibu. Kita akan berbincang disini aja ya bu. Berapa
lama bu? 15 menit?”

2. Kerja

“Ini jadwal kegiatan suami ibu selama dirumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan
di rumah ya bu. Coba ibu lihat mungkinkah dilakukan dirumah?” “Siapa kira-kira
yang akan memotivasi dan mengingatkan suami ibu?” “Ibu, jadwal yang sudah
dibuat selama dirumah sakit, tolong dilanjutkan bah jadwal aktivitas maupun
jadwal obatnya” “Hal- hal yang harus perhatikan lebih lanjut yaitu perilaku yang
ditampilkan suami ibu selama di rumah, misalnya kalau suami ibu terus menerus
mendengar suara-suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,
ibu dapat segera menghubung pihak rumah sakit”

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana bu apa sudah jelas?”

b. Evaluasi objektif

“coba ibu jelaskan ulang apa yang perlu diperhatikan?”

c. Rencana tindakan

Besok jangan lupa dijemput ya bu suaminya

4. Kontrak

a. Topik

Ibu besok dijemput suaminya ya bu.

b. Tempat

Jemputnya di depan ruang perawat


c. Waktu

Penjemputannya jam 10.00 pagi ya ibu


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN WAHAM

Pertemuan 1:

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

a. Klien percaya bahwa dirinya adalah direktur

b. Klien mengatakan sesuatu yang di yakininya berulang kali secara berlebihan,

c. Klien merasa sebagai orang hebat dan mempunyai kedudukan besar.

d. Banyak berkata-kata, inkoheren.

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan proses pikir: Waham

3. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap

b. Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar

c. Klien dapat mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

d. Klien menggunakan obat dengan prinsip 5 dasar

4. Tindakan keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Membantu orientasi realitas

c. Mendiskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi


sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah

d. Meningkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan


emosional klien

e. Mendiskusikan tentang kemampuan positif yang dimiliki

f. Mendiskusikan tentang obat yang diminum


g. Melatih minum obat yang benar

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 1 pasien: membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi kebutuhan yang


tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktikkan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi mas. Perkenalkan nama saya Tiffanny Aditya, saya lebih senang
dipanggil Tiffanny. Saya mahasiswa perawat dari Widya Mandala, saya disini
yang akan merawat mas. Kalau boleh tahu nama mas siapa ya?

b. Validasi

“Bagaimana perasaan mas hari ini? Bagaimana tidurnya semalam? Apakah


nyenyak atau sering bangun di malam hari?

c. Kontrak

Mas, apa bisa kita berbincang-bincang sejenak? Mas mau mengobrol dimana?
Disini ya? Kalau begitu mas mau berapa lama ngobrol sama saya? 10 menit saja?
Baiklah 10 menit saja

2. Kerja

Mas tadi kalau saya tidak salah dengar mas bilang kalau mas itu direktur ya? Mas
direktur apa? Ooh mas direktur perusahaan besar. Kalau boleh tahu perusahaan apa
ya mas? Oh perusahaan bank mandiri itu. Berapa lama mas, menjabat sebagai
direktur? Sudah 5 tahun, menurut bapak sekarang ini bapak ada dimana? Sama tidak
mas seperti di ruang kerja mas? Coba lihat di sekitar masnya, kira-kira benar tidak
semua itu pegawai mas? Kalau begitu, menurut mas apakah mas ini masih seorang
direktur? Jadi sebenarnya, apa yang mas butuhkan dikehidupan sehari-hari? Oh mas
mau punya kegiatan? Bagaimana kalau sekarang kita buat jadwal kegiatan mas
untuk sehari-hari? Coba mas tulis di sini jadwalnya. Wah bagus sekali mas sudah
bisa membuat jadwal kegiatan. Sekarang mas boleh pilih 3 kegiatan yang paling
menarik yang ingin ibu lakukan. Oh iya mas ingin senam, mengobrol dan
bersih-bersih kamar. Kalau begitu kita masukkan kedalam jadwal harian mas ya.
Kalau mas mau dan sudah melakukan senam tiap seminggu dua kali beri tanda
centang ya mas, begitupun dengan kegiatan ibu yang lainnya.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“bagaimana perasaan mas sesudah mengobrol dengan saya?”

b. Evaluasi objektif

“apa saja mas yang telah kita bicarakan tadi? Bagus sekali!”

c. Rencana tindakan

Mas mau tidak kalau besok membahas tentang kemampuan yang mas miliki?

4. Kontrak

a. Topik

Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang tentang hobi
mas?

b. Tempat

Mas maunya dimana besok?

c. Waktu

Mas mau berapa lama mengobrol dengan saya? 15 menit atau 10 menit? 10 menit
ya mas. Sampai ketemu besok!
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN WAHAM

Pertemuan 2

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap


b. Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar

c. Klien dapat mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

d. Klien menggunakan obat dengan prinsip 5 dasar

2. Tindakan keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Membantu orientasi realitas

c. Mendiskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi


sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah

d. Meningkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan


emosional klien

e. Mendiskusikan tentang kemampuan positif yang dimiliki

f. Mendiskusikan tentang obat yang diminum

g. Melatih minum obat yang benar

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 2 pasien: Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu


mempraktikkannya

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi mas? Apa mas masih ingat saya? Wah bagus mas masih ingat
saya!”

b. Validasi

Apa kabar? Bagaimana keadaan mas hari ini? Semalam tidurnya nyenyak mas?

c. Kontrak

Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai kesepakatan kita, kita akan
membahas tentang hobi mas. Mas mau mengobrol dimana? Disini? Lalu mas
mau berapa lama? 10 menit ya mas? Baiklah.
2. Kerja

Mas, hobi mas apa saja ya? Coba mas catat hobinya. Wah mas ternyata bisa melukis
ya, tidak semua orang bisa pandai melukis. Bisa tidak mas pertama kali belajar
melukis? Bisa tidak mas melukis? Coba diperagakan ya mas. Wah bagus sekali
lukisan mas. Coba kita buat jadwal ya mas untuk kemampuan mas melukis ini. Mas
mau berapa kali seminggu melukis? Apa yang mas harapkan dari kemampuan
melukis ini? Ada tidak hobi mas selain melukis?

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan mas setelak mengobrol dengan saya?

b. Evaluasi objektif

“Nah coba ibu ulangi apa saja hal-hal yang sudah kita pelajari hari ini?”

c. Rencana tindakan

Setelah ini lakukan melukis sesuai dengan jadwal yang sudah kita buat ya mas.

4. Kontrak

a. Topik

“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi mas?
Saya mau berbincang tentang obat-obat yang mas minum dan juga jadwal
minum obat”

b. Tempat

Mas maunya berbincang dimana lagi ? Di taman? Oke mas

c. Waktu

Bagaimana kalau kita berbincang- bincang kembali besok? Berapa lama mas? 10
menit? Oke mas
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN WAHAM

Pertemuan 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap

b. Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar

c. Klien dapat mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

d. Klien menggunakan obat dengan prinsip 5 dasar

2. Tindakan keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Membantu orientasi realitas

c. Mendiskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi


sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah

d. Meningkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan


emosional klien

e. Mendiskusikan tentang kemampuan positif yang dimiliki


f. Mendiskusikan tentang obat yang diminum

g. Melatih minum obat yang benar

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 3 pasien: mengajarkan dan melatih cara meminum obar yang benar

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

‘’Selamat pagi mas, berjumpa dengan saya lagi!”

b. Validasi

Bagaimana kabar mas hari ini?

c. Kontrak

Sesuai dengan janji kita kemarin, karena besok mas sudah bisa untuk
pulang maka perlu kita bicarakan tentang aktivitas dan obat-obatan yang akan
dilakukan dan minum di rumah. Apakah mas mau kita bicarakan jadwal tersebut
disini atau dimana? bagaimana kalau 10 menit? Oke, 10 menit berarti kita
mulai dari sekarang ya.

2. Kerja

Baik mas disini saya akan menejelaskan obat-obatan yang perlu di minium
untuk menenangkan pikiran mas agar dirumah bisa bisa beraktivitas dengan baik
dan tidur dengan tenang. Disini obatnya ada 3 macam, yang warna oranye namanya
CPZ gunanya untuk menenangkan pikiran, yang warna putih namanya THP
gunannya agar bapak merasa rileks dan santai, dan yang warna merah jambu ini
namanya HLP guananya agar pikiran tenang dan bisa beraktivitas dengan
tenang .Semuanya ini diminum 3 kali sehari setaiap jam 7 pagi ,jam 1 siang, dan
jam 7 malam .Jika ibu selasai minum obat mulut terasa kering, untuk memebantu
mengatasinya mas bisa banyak minum air dan mengisap es batu . Sebelum minum
obat ini ibu mengecek dulu label dikotak obat apa benar nama obat yang mas tulis
dijadwal atau tidak, berapa dosisnya atau berapa butir yang harus diminum baca
juga apakah nama obatnya sudah benar ini untuk mencegah terjadi kesalahan dalam
mengkonsumsi obat
Mas obat-obat yang tadi saya berikan, harus minum secara teratur dan
kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh
lagi sebaiknya mas tidak boleh menghentikan obat ini sendiri obat yang harus
diminum sebelumnya dibicarakan dengan dokter.
3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Apa mas sudah paham dengan apa yang saya jelaskan?

b. Evaluasi objektif

Apa bisa mas ulangi apa yang saya jelaskan tadi

c. Rencana tindakan

Nah sekarang mas bisa istirahat di kamar lagi ya mas

4. Kontrak

a. Topik

Jadi mas, besok mas sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

b. Tempat

Ibu besok akan dijemput oleh keluarga ibu di depan ruang perawat.

c. Waktu

Besok akan dijemput oleh keluarga ibu jam 10 ya bu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN WAHAM

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien


b. Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya
c. Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien secara
optimal
2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat klien dirumah


b. Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien
c. Diskusikan dengan keluarga tentang:
1) Cara merawat klien dirumah
2) Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
3) Lingkungkan yang tepat untuk klien
4) Obat klien(nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)
5) Kondisi klien yang memerlukan konsultasi segera
6) Berikan latihan kepada keluarga tentang cara merawat klien waham
7) Menyusun rencana pulang klien bersama keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERWATAN

SP 1 keluarga: membina hubungan saling percaya dengan keluarga,


mengidentifikasi masalah menjelaskan proses terjadinya masalah, dan membantu
pasien untuk patuh minum obat.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Tiffanny, saya mahasiswi dari
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, saya
perawat yang merawat anak ibu selama disini” “Nama ibu siapa? Senang
dipanggil apa?”

b. Validasi

“Bagaimana keadaan ibu hari ini?”

c. Kontrak

“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah anak ibu dan
cara merawat anak ibu di rumah? Dimanakah ibu mau kita berbincang? Berapa
lama waktu yang ibu mau untuk berbincang dengan saya? 30 menit?

2. Kerja

Bu, apa masalah ibu dalam merawat anak ibu ini? Hal apa saja yang sudah
dilakukan di rumah? Dalam menghadapi sikap anak ibu ini yang selalu
mengaku-ngaku sebagai seorang direktur bank mandiri, tetapi nyatanya bukan,
merupakan salah satu gangguan proses pikir. Untuk itu, akan saya jelaskan
sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali anak ibu berkata bahwa ia seorang
direktur bank mandiri, Ibu harus mengatakan bahwa, “Ibu mengerti bahwa
anak ibu seorang direktur bank, tetapi sulit bagi ibu untuk mempercayainya
karena setahu ibu semua direktur itu bekerja di perusahan dan mengenakan
serafam perkantoran”. Kedua, ibu harus lebih sering memuji anak ibu jika ia
melakukan hal-hal yang baik, dan ketiga hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh
seluruh keluarga yang berinteraksi dengan anak ibu. Ibu dapat bercakap-cakap
dengan anak Ibu tentang kebutuhan yang diinginkannya, misalnya dengan
mengatakan, “Ibu percaya anak ibu punya kemampuan dan keinginan. Coba
ceritakan pada Ibu tentang hal itu” “Keempat, katakan, bagaimana kalau
dicoba lagi sekarang?” “Jika anak ibu mau mencoba, berikan pujian” “Bu,
anak ibu perlu meminum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang, obatnya ada tiga macam, yang berwarna orange namanya CPZ
gunanya agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya supaya rileks, dan
yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran tenang semuanta
ini harus diminum secara teratur 3 kali sehari jam 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam,
jangan dihentikan sebelum berkonsultasi lagi dengan dokter karena dapat
menyebabkan anak ibu kambuh kembali” “Anak ibu sudah mempunyai jadwal
minum obat. Jika anak ibu minta obat sesuai jamnya, segara beri pujian.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap mengiani cara merawat anak ibu
dirumah?

b. Evaluasi objektif

Coba ibu ulangi lagi hal-hal apa saja yang sudah kita perbincangkan tadi.
Setelah ini coba ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap kali
berkunjung ke rumah sakit

c. Rencana tindakan

Baiklah bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, dan kita akan mencoba
langsung cara merawat anak ibu dengan pembicaraan kita tadi?

4. Kontrak

a. Topik

Besok kita akan bertemu lagi dan akan mempraktekan secara langsung cara
merawat anak ibu.

b. Tempat

Kita bertemu disini ya bu

c. Waktu

Jam berapa ibu bisa? Oh jam 10 ya bu, baik bu sampai bertemu besok.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN WAHAM

Pertemuan 2

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien


b. Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya
c. Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien secara
optimal
2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat klien dirumah


b. Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien
c. Diskusikan dengan keluarga tentang:
1) Cara merawat klien dirumah
2) Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
3) Lingkungkan yang tepat untuk klien
4) Obat klien(nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian
obat)
5) Kondisi klien yang memerlukan konsultasi segera
6) Berikan latihan kepada keluarga tentang cara merawat klien waham
7) Menyusun rencana pulang klien bersama keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERWATAN

SP 2 keluarga: melatih keluarga cara merawat pasien

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bu, bertemu dengan saya lagi hari ini!

b. Validasi

Bagaimana keadaan ibu hari ini?

c. Kontrak

Apa ibu masih ingat cara merawat anak ibu yang sudah kita pelajari di hari yang
lalu? Baiklah kita akan mempraktekan langsung dengan anak ibu dikamarnya ya
bu. Ibu punya waktu berapa lama untuk hari ini? 30 menit?

2. Kerja

Sekarang anggap saya ank ibu yang mengaku-ngaku sebagai direktur, coba
ibu praktikkan cara yang saya ajarkan jika anak ibu dalam keadaan seperti ini.

Bagus, betul caranya bu!

Sekarang coba kita praktikkan cara memberi pujian pada kemampuan yang
anak ibu miliki. Bagus!

Sekarang coba memotivasi anak ibu minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadwal ya bu?
Bagus sekali, ternyata ibu sudah mengerti cara ,erawat anak ibu. Bagaimana
kalau kita langsung ke anak ibu?

Selamat pagi mas! Ini ada ibunya mas datang menjenguk mas sekarang. Mas
mau ya berbincang sebentar dengan ibunya? Silahkan bu dipraktikkan cara yang
sudah saya ajarkan. Wah bagus sekali ibu. Mas, sekarang saya dan ibu anda mau
ke ruangan perawat lagi.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang dan mempraktikan dengan anak ibu
tadi?

b. Evaluasi objektif

Ibu sudah bagus melakukannya tadi, dan saya harap itu akan terus ibu ingat

c. Rendana tindakan

Apakah besok kita bisa bertemu lagi bu? Kita akan bertemu lagi untuk
merencanakan kegiatan apa saja yang dapat ibu lakukan bersama anak ibu nanti
dirumah setelah pulang

4. Kontrak

a. Topik

Kita akan bertemu lagi untuk merencanakan kegiatan apa saja yang dapat ibu
lakukan bersama anak ibu nanti dirumah setelah pulang

b. Tempat

Kita akan bertemu ditempat yang sama dengan hari ini ya bu

c. Waktu

Ibu besok bisa jam berapa? Oh jam 10 ya bu?


Pertemuan 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien


b. Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya
c. Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien secara
optimal
2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat klien dirumah


b. Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien
c. Diskusikan dengan keluarga tentang:
1) Cara merawat klien dirumah
2) Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
3) Lingkungkan yang tepat untuk klien
4) Obat klien(nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)
5) Kondisi klien yang memerlukan konsultasi segera
6) Berikan latihan kepada keluarga tentang cara merawat klien waham
7) Menyusun rencana pulang klien bersama keluarga

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERWATAN

SP 3 keluarga: membuat perencanaan pulang bersama keluarga


1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bu, bertemu dengan saya lagi hari ini, terimakasih sudah
meluangkan waktunya

b. Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini?

c. Kontrak

Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan mengulang cara ibu merawat
anak ibu dan juga merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan anak ibu
dirumah setelah pulang. Bagaimana kalau kita melakukannya disini saja bu.
Berapa lama waktu yang ibu bisa luangkan hari ini? 30 menit?

2. Kerja

“Bu, ini jadwal anak ibu selama di rumah sakit. Coba diperhatikan bu, apakah
kira-kira dapat dilaksanakan semua dirumah? Jangan lupa untuk memperhatikan
anak ibu, agar ia tetap menjalankan semua kegiatan ini dirumah, dan jangan lupa
memberi tanda centang jika berhasil dilaksanakan dirumah ya bu”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang


ditampilkan oleh anak ibu selama di rumah, jika misalnya anak ibu kembali
mengaku-ngaku menjadi direktur bank lagi dan secara terus-menerus dan tidak
memperlihatkan perbaikan, menonak minum obat, atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain, jika hal ini terjadi, ibu bisa segera menghubungi rumah
sakit ini kembali ya bu. Selanjutnya pihak rumah sakit akan membantu ibu untuk
tindakan selanjutnya.”

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Apa ada yang masih ingin ibu tanyakan perihal yang sudah saya jelaskan tadi?

b. Evaluasi objektif

Coba ibu jelaskan ulang apa yang saya jelaskan tadi.


c. Rencana tindakan

Saya harap ibu dapat menjalankan semua hal yang sudah kita perbincangkan
selama beberapa hari disini dan jangan lupa untuk memperhatikan jadwal
kegiatan harian anak ibu dan juga perkembangan anak ibu

4. Kontrak

a) Topik
“Ibu dapat menjemput anak ibu pulang dihari besok ya”
b) Tempat
“Ibu nanti dapat bertemu dengan saya dulu di ruangan depan untuk menjemput
anak ibu”
c) Waktu
“Ibu dapat menjemput anak ibu jam 10 pagi besok”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

a. Klien mengatakan malas untuk mandi dan tidak tahu cara untuk mandi.

b. Ketidakmampuan untuk mandi dan berhias secara mendiri ditandai dengan


kondisi pasien yang terlihat kumal, rambut kotor dan acak-acakan, kulit
berdaki dan bau, kuku yang panjang dan kotor dan menggaruk-garuk
badannya, serta mengatakan bahwa belum mandi selama 1 minggu lamanya.

c. Klien juga tampak belum bisa makan secara tertib dan tidak makan di
tempat yang sudah disediakan

d. Klien juga terlihat belum bisa melakukan BAB/BAK dengan benar

2. Diagnosa keperawatan

Defisit perawatan diri: mandi, brhias, makan dan eliminasi

3. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat melakukan bersihan diri secara mandiri

b. Klien dapat melakukan berhias secara baik

c. Klien dapat melakukan makan secara baik

d. Klien dapat melakukan eliminasi secara mandiri

4. Tindakan keperawatan

a. Melatih klien cara perawatan bersihan diri

b. Membantu klien latihan berhias

c. Melatih klien makan secara mandiri

d. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri


B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 1 pasien: mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri


dan melatih pasien tentang cara-cara oerawatan kebersihan diri.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi ibu, saya perawat Tiffanny Aditya, saya lebih senang dipanggil
perawat Tiffanny, saya mahasiswa perawat dari Widya Mandala yang akan
merawat ibu selama saya di sini. Nama ibu siapa? Ibu senang dipanggil apa?

b. Validasi

Ibu kenapa ya, kalau saya lihat dari tadi ibu garuk garuk badan. Gatal ya?
Kenapa gatal bu? Ibu sudah mandi?

c. Kontrak

Ibu mau tidak berbicara dengan saya tentang kebersihan diri? Ibu mau berbicara
dimana? Disini ya? Ibu mau berapa lama berbicara dengan saya? Bagaimana
kalau 20 menit, kan kita akan membahar tentang kebersihan diri ibu?

2. Kerja

Ibu kalau saya boleh tahu, ibu kenapa bisa gatal-gatal seperti ini bu? Ibu sudah
mandi atau belum? Ibu berapa kali sehari mandinya? Ohh ibu belum mandi?
Berapa lama ibu belum mandi? 1 minggu? Ibu kenapa kok tidak mandi 1 minggu?
Dingin airnya? Tidak minta ke perawat air hangat kah ibu? Ibu tahu tidak
kegunaan mandi itu apa? Jadi ibu kegunaan mandi supaya badan ibu bersih dan
wangi. Ibu tahu tidak kegunaan merawat diri apa? Jadi ibu pentingnya untuk
merawat kebersihan diri adalah salah satu kunci kesehatan ibu. Misalnya kalau ibu
tidak mau merawat kebersihan diri nanti pasti banyak virus dan bakteri yang ada
dalam tubuh ibu dan nanti ibu jadi mudah sakit. Ibu tidak mau kan kalau sakit?

Ibu tahu tidak tanda-tanda orang tidak merawat diri dengan baik seperti apa?
Bagus, gata-gatal, mulut bau, apa lagi bu? Betul sekali bu, ibu sudah tahu kerugian
kalau tidak merawat diri dengan baik.
Kemudian ibu dimana kalau buang air kecil/buang air besar? Ibu tidak tahu
dimana kalau BAK/BAB? Ibu, kalau ibu mau BAK dan BAB itu di kamar
mandi/WC, itu ruangannya disebelah sana. Iya kalau kita BAK dan BAB itu harus
di sana.

Ibu tahu tidak kalau mandi harus dimana? Bagus! Ibu tahu kalau mandi harus
di kamar mandi. Menurut ibu kalau mandi itu kita harus bagaimana? Sebelum
mandi apa yang perlu dipersiapkan? Ibu tidak tahu? Jadi ibu, yang perlu
dipersiapkan adalah sampo, sabun, sikat gigi, odol, pakaian ganti, dan juga handuk.
Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi untuk mempraktikkan cara mandi,
BAK dan juga BAB?

Nah ibu sekarang kan kita sudah di kamar mandi, sekarang ibu buka
pakaiannya ya. Sekarang siram seluruh badan ibu menggunakan air. Ini airnya air
hangat kok ibu. Nah sekarang ibu ambil samponya, gosokkan ke kepala ibu
sampai berbusa ya bu. Nah karena ini sudah berbusa, sekarang ibu bilar dengan air
sampai bersih. Wah bagus sekali! Selanjutnya ambil sabun dan digosokkan ke
seluruh tubuh ibu dari atas sampai bawah kemudian siram dengan air sampai
bersih. Sekarang ibu sikat gigi ya bu! Siapkan sikat giginya kemudian odolnya di
tuangkan ke atas sikat gigi bu. Bagus sekali! Sekarang digosokkan ke gigi ibu dari
atas kebawah. Gosokkan seluruh gigi ibu mulai dari depan sampai belakang ya bu.
Bagus, lalu kumur-kumur dengan air sampai bersih ya bu. Sekarang teraakhir
siram seluruh tubuh ibu sampai bersih lagi. Terakhir sekarang keringkan tubuh ibu
menggunakan handuk. Sekarang ibu pakai baju ya. Nah sekarang yuk disisir
rambutnya yang rapi. Wah bagus sekali ibu sudah bisa melakukan cara mandi!

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Nah ibu, bagaimana setelah mandi? Badannya terasa segar ya?

b. Evaluasi objektif

Ibu sudah bagus melakukannya! Diingat terus ya bu cara-caranya

c. Rencana tindakan

Bagaimana kalau besok kita belajar cara berhias yang baik bu?
4. Kontrak

a. Topik

Ibu besok kita belajar cara berhias yang benar ya bu?

b. Tempat

Ibu mau dimana? Bagaimana kalau di kamar?

c. Waktu

Ibu mau berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit lagi bu?


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 2

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat melakukan bersihan diri secara mandiri

b. Klien dapat melakukan berhias secara baik

c. Klien dapat melakukan makan secara baik

d. Klien dapat melakukan eliminasi secara mandiri

2. Tindakan keperawatan

a. Melatih klien cara perawatan bersihan diri

b. Membantu klien latihan berhias

c. Melatih klien makan secara mandiri

d. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 2 pasien: melatih pasien berhias

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Halo ibu, selamat pagi, bertemu dengan saya lagi. Apa ibu masih ingat siapa
saya? Wah hebat ibu masih mengenal saya ya

b. Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa ibu sudah mandi? Ibu terlihat segar hari
ini!

c. Kontrak
Ibu seperti janji kita kemarin, sekarang kita akan belajar cara berhias yang benar.
Ibu mau dimana? Bagaimana kalau di kamar ibu? Ibu mau berapa lama? 20
menit ya bu?

2. Kerja

Apa saja yang ibu lakukan setelah mandi? Apa ibu sudah ganti baju? Untuk
berpakaian, ibu harus pilih pakaian yang bersih dan kering. Kemudian berganti
pakaian 2 kali sehari ya ibu.

Nah sekarang kita belajar cara berhias ya ibu. Kita siapkan peralatannya dulu.
Ini ada bedak dan juga lipstik. Sudah mengerti ya bu ini apa? Wah bagus sekali
ibu sudah mengerti ini semua apa. Sekarang kita belajar cara menggunakannya ya
bu.

Ini bedaknya dibuka dulu, kemudian pupuknya di tepeuk-tepuk di bedaknya,


setelah itu di tepuk pelan-pelan di seluruh wajah. Nah bagus sekali ibu, ibu sudah
bisa! Sekarang kita pakai lipstick ya bu. Nah ini caranya dibuka dulu tutupnya,
kemudian di putar ke kanan sampai lipsticknya keluar. Lalu digunakan di bibir ibu.
Coba ibu gunakan dengan melihat di depan kaca. Wah bagus sekali! Sekarang ibu
terlihat semakin cantik!

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah latihan berhias?

b. Evaluasi objektif

Coba bu, sebutkan cara berhias yang sudah saya ajarkan tadi!

c. Rencana tindakan lanjut

Ibu mau tidak kalai besok kita latihan makan yang baik?

4. Kontrak yang akan datang

a. Topik

Besok kita belacar caa makan yang baik ya bu

b. Tempat
Kita latihannya diruang makan ya bu besok

c. Waktu

Waktunya pada saat makan pagi ya ibu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 3

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat melakukan bersihan diri secara mandiri

b. Klien dapat melakukan berhias secara baik

c. Klien dapat melakukan makan secara baik

d. Klien dapat melakukan eliminasi secara mandiri

2. Tindakan keperawatan

a. Melatih klien cara perawatan bersihan diri

b. Membantu klien latihan berhias

c. Melatih klien makan secara mandiri

d. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 3 pasien: melatih pasien makan secara mandiri

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Halo selamat pagi ibu” “Ibu sudah mandi ya?”

b. Validasi

Ibu sudah mandi dan berhias ya? Ibu terlihat cantik ya bu!

c. Kontrak

Ibu sesuai dengan janji kita kemarin, sekarang kita belajar cara makan yang
benar ya bu. Kita latihan di ruang makan ya ibu, ibu mau berapa lama? 10 menit?
Kan kita mau latihan ibu. Bagaimana kalau 30 menit?
2. Kerja

Ibu tahu tidak apa saja yang perlu disiapkan sebelum makan? Ibu tidak tahu?
Ya sudah kita belajar ya bu. Jadi bu sebelum makan, ibu harus cuci tangan dulu.
Ibu tahu cara cuci tangan? Kita coba cuci tangan di wastafel ya bu. Jadi bu ini
namanya wastafel, kita bisa cuci tangan di sini. Pertama buka keran airnya dulu,
setelah itu, basahi tangan kita dengan air. Setelah itu kita tuangkan sedikit sabun
cuci tangan ke telapak tangan kita. Kemudian digosok-gosok telapaknya,
punggung tangan dan sela-sela jari bu seperti ini. Di lakukan sampai keluar
busanya ya ibu. Sekarang kita bilas dengan air sampai bersih. Sesudah bersih kita
keringkan dengan tissue. Ini ibu ambil tissuenya. Wah bagus sekali bu, ibu sudah
bisa mempraktikkannya.

Sekarang kita ambil peralatan makannya, mulai dari piring, sendok, garpu dan
gelas. Sekarang kita ambil makanan dan minumannya ya bu. Makanannya di
letakkan di atas piring dan minumannya diletakkan di dalam gelas bu. Sekarang
kita duduk di meja makan ya bu. Sebelum makan kita berdoa dulu ya bu. Mari kita
makan! Saat makan ibu harus menyuapka makanan satu-persatu dengan
pelan-pelan. Ya, ayo.. sayurnya dimakan. Nah setelah selesai makan kita bereskan
piring dan gelas kotornya. Piring dan gelas kotornya diletakkan di tempat cuci
piring ya bu. Ya betul! Setelah makan kita cuci tangan lagi ya bu.

Wah bagus sekali! Ibu sudah bisa makan dengan baik dan benar

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana ibu setelah tadi mempraktikkan cara makan yang benar?

b. Evaluasi objektif

Ibu sudah bagus bisa melakukkannya, diingat-ingat ya bu caranya.

c. Rencana tindakan

Bagaimana kalau besok kita belajar cara BAK dan BAB?

4. Kontrak

a. Topik
Besok kita belajar cara BAK/BAB ya ibu

b. Tempat

Kita belajar langsung di WC

c. Waktu

Ibu mau berapa lama? 10 menit? Baiklah.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 4

A. PROSES KEPERWATAN

1. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat melakukan bersihan diri secara mandiri

b. Klien dapat melakukan berhias secara baik

c. Klien dapat melakukan makan secara baik

d. Klien dapat melakukan eliminasi secara mandiri

2. Tindakan keperawatan

a. Melatih klien cara perawatan bersihan diri

b. Membantu klien latihan berhias

c. Melatih klien makan secara mandiri

d. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri

B. STRATEGI PELAKSANAAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 4 pasien: Mengajarkan klien melakukan BAK/BAb secara mandiri.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi ibu! Bertemu lagi dengan saya ya ibu

b. Validasi

Bagaimana ibu sudah mandi, berhias dan makan dengan baik kan ibu?

c. Kontrak

Seperti janji kita kemarin kita akan latihan cara BAK/BAB dengan baiik ya ibu.
Kita latihannya langsung di WC ya bu. Ibu mau berapa lama? 10 menit? Ya
sudah kita langsung saja ya bu.
2. Kerja

bu jadi ini tempat untuk BAK dan BAB. Sekarang ibu tahu caranya membilas
yang bersih setelah BAK/BAB? Jadi caranya adalah membilas dengan air bersih
dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya bu, karena mencegah untuk
masukknya kotoran ke kemaluan ibu. Setelah selesai, jangan lupa tinja/air kencing
yang ada di WC dibersihkan. Caranya, siram dengan air secukupnya sampai tidak
ada tinja/air kencing di WC. Jika ibu membersihkan seperti ini, akan mencegah
menyebarnya kuman pada kotoran/air kencing ibu,]

Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar WC ya ibu. Lalu


cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu stelah kita membicarakan cara BAK/BAB?

b. Evaluasi objektif

Coba jelaskan lagi ibu caranya.

c. Rencana tindakan

Nah besok kita bertemu lagi ya ibu, untuk memantau perkembangan ibu

4. Kontrak yang akan datang

a. Topik

Ibu besok saya temui lagi ya untuk melihat apa ibu sudah melakukan perawatan
diri secara baik dan benar

b. Tempat

Besok saya temui di kamar ibu

c. Waktu

Saya temui setelah senam pagi ya ibu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit


perawatan diri

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga


dalam merawat klien
b. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
c. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh klien untuk menjaga perawatan diri klien
d. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri(sesuai jadwal yang
telah disepakati)
e. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien
dalam merawat diri
f. Bantu keluarga melatih cara merawat pasien deficit perawatan diri.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 1 keluarga: memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah


perawatan defisit perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang
mengalami defisit perawatan diri.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

selamat pagi bu! Perkenalkan saya perawat Tiffanny, saya yang merawat anak
ibu bersama dengan perawat lainnya. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?

b. Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana keadaan Ibu sekarang?


c. Kontrak

Bagaimana kalau kita berbincang bincang tentang masalah anak ibu dan cara
perawatannya? Kita diskusi di sini saja ya? Ibu bisa berapa lama? 20 menit?

2. Kerja

Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu? apa yang sudah
dilakukan ? masalah yang dialami oleh anak ibu disebut deficit perawatan diri.
Perawatan diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan
BAB/BAK.

Perilaku yang ditunjukan oleh anak ibu itu dikarenakan gangguan jiwanya
yang membuat anak ibu tidak memiliki minat untuk mengurus diri sendiri. Baik
akan saya jelaskan: Untuk kebersihan diri kami telah melatih anak ibu untuk
mandi, keramas, gosok gigi, ganti baju, dan potong kuku, kami harapkan ibu dapat
menyediakan dapat perlatannya. Anak ibu juga telah memiliki jadwal
pelaksanaannya untuk berhias, kami harapkan anak ibu dimotivasi sehabis mandi
untuk sisiran yang rapih.Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga di
rumah, anak ibu telah mengetahui langkah-langkahnya, yaitu cuci tangan, ambil
makanan, berdoa, makan yang rapih dan tertib, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan. Sebaiknya makan saat jam minum obat agar sehabis makan langsung
minum obat. Anak ibu juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau anak ibu
kurang motivasi dalam merawat diri apa yang ibu lakukan?

Ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat
diketahui apakah anak ibu sudah mandiri atau mengalami hambatan dalam
melakukannya. Jangan lupa memberi pujian pada anak ibu

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana ibu ada yang ibu tanyakan? Ibu sudah paham?

b. Evaluasi objektif

Coba ibu jelaskan apa yang saya jelaskan tadi

c. Rencana tindakan
Bagaimana kalau besok ibu coba mendampingi anak ibu untuk melakukan
perawatan diri?

4. Kontrak yang akan datang

a. Topik

bagaimana kalua kita besok bertemu lagi untuk latihan langsung dengan anak
ibu?

b. Tempat

Tempatnya langsung dikamar ibu ya

c. Waktu

Apa ibu bisa besok jam 10?


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit


perawatan diri

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga


dalam merawat klien
b. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
c. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh klien untuk menjaga perawatan diri klien
d. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri(sesuai jadwal yang
telah disepakati)
e. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien
dalam merawat diri
f. Bantu keluarga melatih cara merawat pasien deficit perawatan diri.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 2 keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien.

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat pagi bu. Masih ingat saya ya?

b. Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini?

c. Kontrak
Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat anak ibu ya bu. Kita coba disini
dulu setelah itu langsung ke anak ibu. Ibu punya waktu berapa lama? Apa 30
menit bisa?

2. Kerja

Sekarang anggap saya anak ibu, coba ibu praktikkan cara memotivasi anak ibu
untuk mandi, berhias, BAK dan makan

Bagus, betul begitu bu caranya! Sekarang kita coba ke anak ibu ya.

Selamat pagi bu , bagaimana perasaan ibu hari ini? Ini ada keluarga ibu untuk
datang membesuk ibu. Tolong sekarang ibu tunjukan jadwal kegiatannya!

Nah ibu, sekarang ibu dapat mempraktikan apa yang sudah kita latihan
beberapa hari lalu.

Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang bincang dengan ibunya? Ya sudah


karena waktunya sudah habis, saya dan keluarga ibu kembali ke ruang perawat ya
bu.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah merawat anaknya bu?

b. Evaluasi objektif

Tadi ibu sudah bagus bisa mempraktikkan cara yang sudah saya ajarkan

c. Rencana tindakan

Tolong kedepannya untuk di ingat caranya ya bu

4. Kontrak yang akan datang

a. Topik

Bagaimana kalau 2 hari lagi kita membahas kepulangan anak ibu?

b. Tempat

Tempatnya di sini ya bu.


c. Waktu

Waktunya pukul 10 pagi ya bu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan keperawatan

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit


perawatan diri

2. Tindakan keperawatan

a. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga


dalam merawat klien
b. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
c. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh klien untuk menjaga perawatan diri klien
d. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri(sesuai jadwal yang
telah disepakati)
e. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien
dalam merawat diri
f. Bantu keluarga melatih cara merawat pasien deficit perawatan diri.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
SP 3 keluarga : membuat perencanaan pulang bersama keluarga
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bu!
b. Validasi
Bagaimana perasaan ibu?
c. Kontrak
Ibu hari ini kita akan bahas tentang perencanaa pulang anak ibu. Kita bahas
disini ya bu. Ibu bisa berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit
2. Kerja
Ibu, ini jadwal anak ibu selama di rumah sakit. Coba dilihat mungkinkah
dilanjutkan di rumah? Di rumah ibu yang menggantikan perawat. Lanjutkan
jadwal ini di rumah ya bu, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya.
Kemudian berikan pujian jika benar dilakukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak ibu. Misalnya kalau anak ibu terus-menerus tidak mau mandi serta
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,
langsung saja hubungi rumah sakit kami ya pak. Selanjutnya perawat yang ada di
sini yang akan memantau perkembangan anak ibu selama berada di rumah.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Ada yang ibu mau tanyakan? Ibu sudah paham dengan apa yang saya jelaskan?
b. Evaluasi objektif
Coba ibu jelaskan ulang apa yang saya jelaskan
4. Kontrak yang akan datang
a. Topik
Ibu bisa jemput anak ibu besok jam 10 ya bu
b. Tempat
Penjemputannya di depan ruang perawat
c. Waktu
Jamnya jam 10 ya bu.

Anda mungkin juga menyukai