Anda di halaman 1dari 73

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2012

TENTANG

PENYELENGGARAAN ASSESSMENT CENTER

DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


2  
 

DAFTAR LAMPIRAN

I. KAMUS KOMPETENSI

II. PROFIL KOMPETENSI


3  
 

KAMUS KOMPETENSI

1. Berpikir Analitis (Analytical Thinking)

a. definisi

Kemampuan berpikir secara sistematis yang dimulai dari mengenali,


memilah unsur pembentuk kondisi dan melihat keterkaitan masing-masing
unsur pembentuk kondisi tersebut, serta kemampuan melihat hubungan
sebab-akibat dalam rangka mengenali unsur utama pembentuk kondisi.

b. perilaku kunci:
• mengenali unsur-unsur pembentuk kondisi
• menentukan hubungan sebab akibat antar unsur
• menentukan unsur utama pembentuk kondisi

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengenali adanya abnormalitas dari sebuah kondisi


• Mengenali adanya sebuah kondisi (event) yang berbeda dari
biasanya dengan cara membandingkan antara kondisi yang
seharusnya dengan kenyataan yang terjadi
2. Mengenali unsur-unsur sebuah kondisi
• Mencari informasi dalam rangka mengenali abnormalitas lebih
mendalam.
• Melihat kondisi secara lebih detail sehingga mampu mengenali unsur
pembentuk kondisi tersebut
3. Mengenali keterkaitan antar unsur pembentuk sebuah kondisi
• Melihat keterkaitan dari masing-masing unsur pembentuk sebuah
kondisi dan relevansinya dengan kondisi tersebut
4. Mengenali unsur pembentuk utama sebuah kondisi
• Mengidentifikasi berbagai penyebab secara luas dan rinci untuk
menemukenali unsur utama pembentuk kondisi tersebut
5. Menemukan penyebab munculnya unsur utama sebuah kondisi
• Mengidentifikasi beragam hal yang menjadi penyebab munculnya
unsur utama pembentuk kondisi melalui beragam pola analisa

2. Berpikir ...
4  
 

2. Berpikir Konseptual (Conceptual Thinking)

a. definisi

Kemampuan untuk mengenali pola hubungan dari berbagai kondisi dengan


cara melihat keterkaitan unsur pembentuk masing-masing kondisi tersebut
menjadi sesuatu pola pandang baru yang lebih mudah dipahami.

b. perilaku kunci:
• mengenali pola hubungan yang jelas
• mengenali pola hubungan yang ambigius
• menciptakan pola pandang baru

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengenali hubungan antarkondisi


• Mengenali hubungan sejumlah kondisi dengan cara melihat
perbedaan atau kesamaan kondisi terbatas pada hal-hal yang
pernah dialami.
2. Mengenali pola hubungan antarkondisi berdasarkan sintesa dari
informasi yang ada
• Kemampuan untuk mengenali hubungan sejumlah kondisi melalui
penyimpulan standar dari dari data-data yang berkaitan dengan
kondisi tersebut.
3. Melakukan sintesa terhadap beragam kondisi yang tidak jelas
hubungannya
• Kemampuan untuk melakukan sintesa dalam rangka menemukan
pola hubungan beragam kondisi yang dihadapi.
4. Menyederhanakan struktur dari beragam kondisi
• Menemukenali kesetaraan dari beragam kondisi untuk memperoleh
kesimpulan yang mudah dipahami.
5. Menciptakan pola pandang baru dalam melihat struktur dari beragam
kondisi
• Mengenali keterkaitan dari beragam struktur kondisi yang ada
termasuk yang bagi orang lain tidak jelas untuk menemukan pola
pandang baru yang belum pernah ada sebelumnya.

3. Berpikir Strategik (Strategik Thinking)


a. definisi

Kemampuan melihat secara komprehensif peluang dan kendala di masa


yang akan datang serta mampu merumuskan pemikiran tersebut ke dalam
tujuan-tujuan yang merefleksikan kebutuhan organisasi di masa datang
secara jelas, terukur dan dapat diwujudkan (realistis).

b. perilaku …
5  
 

b. perilaku kunci:
• berpikir komprehensif identifikasi peluang dan hambatan
• menemukan ide-ide strategis
• mengembangkan tujuan/visi jangka panjang

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Berpikir jangka pendek


• Mengetahui adanya strategi organisasi tetapi masih berorientasi
pada kondisi sekarang
2. Memahami strategi/visi organisasi
• Memahami tujuan dan strategi organisasi dan mampu
memanfaatkannya saat memecahkan masalah
3. Mempertimbangkan aspek internal dan eksternal organisasi
• Menunjukkan kemampuan dalam mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan intern dan ekstern organisasi yang mempengaruhi
kesuksesan usaha
4. Menemukan ide-ide strategis
• Menunjukkan kemampuan menggabungkan berbagai permasalahan
inti dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi
sehingga dapat menghasilkan formula-formula baru serta
memberikan gambaran mengenai kemungkinan lain yang dapat
meningkatkan kinerja organisasi.
5. Menjaga pemikiran tetap dalam kerangka bisnis jangka panjang
• Memiliki kerangka yang jelas akan visi dari area bisnisnya dan
secara terus menerus mendiskusikan dan memonitor implikasi
keputusan, permasalahan dan rencana jangka panjang sehingga
mampu mengenali situasi dan kondisi di mana harus mengubah
strategi.
• Mampu mengembangkan visi organisasi melalui terobosan
(breakthrough) atau quantum leap

4. Integritas dan Komitmen (Integrity and Commitment)

a. definisi

Kemampuan untuk bertindak dan bersikap secara terbuka dan transparan


dengan tetap memegang rahasia sesuai dengan nilai-nilai dan etika kerja
yang berlaku di dalam organisasi, tegas dalam menerapkan prinsip dan nilai
yang berlaku sebagai bentuk sikap dan perilaku yang konsisten terhadap
apa yang diyakini sesuai dengan nilai-nilai organisasi (walk the talk).

b. perilaku …
6  
 

b. perilaku kunci:
• Bersikap terbuka terhadap apa yang diyakini benar sesuai dengan nilai-
nilai positif di organisasi.
• Berani menyatakan secara terbuka dan tegas terhadap ketidak etisan
terhadap pihak lain.
• Mendorong pihak lain untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan etika
organisasi.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum Tampak
• Tidak ada dorongan untuk menerapkan nilai-nilai etika organisasi
1. Mematuhi kode etik
• Mematuhi kode etik yang berlaku di organisasi
• Tetap konsisten dan berpegang pada tata nilai organisasi yang
berlaku tanpa terpengaruh oleh opini pihak lain yang tidak sesuai
dengan prinsip dan nilai yang berlaku.
2. Jujur dan tegas tanpa membedakan
• Bersikap terbuka dan transparan dalam berhubungan dengan rekan
kerja/ atasan/bawahan/pihak eksternal lainnya, dan memberlakukan
hal tersebut tanpa pandang bulu (tidak membedakan).
• Secara terbuka menyatakan pandangan tentang ketidaketisan
meskipun hal itu akan menyakiti kolega/ teman dekat, bahkan akan
merusak hubungannya dengan orang tersebut.
3. Mendorong orang lain untuk bertindak
• Menyatakan dukungan secara terbuka kepada orang untuk bertindak
sesuai dengan kode etik dan tata nilai organisasi yang berlaku
• Mengajak orang lain untuk membangun kepercayaan dan bekerja
dengan integritas sesuai dengan etika Organisasi yang berlaku.
4. Membangun suasana integritas
• Membangun pola cara kerja atau iklim kerja yang kondusif dengan
memberikan suasana yang dapat menumbuhkembangkan saling
percaya antar satu karyawan dengan yang lain baik vertikal maupun
horizontal.
5. Menjadi contoh bagi orang lain
• Menjadi contoh bagi orang lain dalam hal bersikap jujur dalam
bertindak/bekerja dan secara terbuka/di depan umum mengakui, bila
telah melakukan kesalahan.

5. Dorongan …
7  
 

5. Dorongan Berprestasi (Achievement Drive)

a. definisi

Dorongan untuk menghasilkan prestasi kerja yang terbaik, mencakup


penetapan standar prestasi yang menantang, pengembangan cara kerja
untuk melaksanakan sesuatu agar lebih baik, didukung oleh antusiasme
yang kuat.

b. perilaku kunci:
• dorongan untuk menghasilkan prestasi terbaik
• memperbaiki kinerja untuk mencapai prestasi terbaik
• menetapkan target prestasi kerja yang menantang

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum Tampak
• Tidak memiliki dorongan untuk berprestasi
1. Menyadari perlunya berprestasi
• Menyadari perlu adanya peningkatan prestasi kerja tetapi belum
diikuti dengan tindakan nyata.
2. Berusaha untuk menunjukkan prestasi kerja
• Melakukan sejumlah tindakan untuk meningkatkan prestasi kerja
namun lebih didorong oleh pencapaian target yang telah ditentukan.
3. Memperbaiki prestasi kerja
• Melakukan sejumlah inisiatif untuk memperbaiki cara kerja agar
menjadi lebih efektif dalam mencapai target prestasi yang telah
ditetapkan.
4. Meningkatkan prestasi kerja.
• Secara kontinyu melakukan perbaikan pada sistem, metode,
kuantitas atau kualitas kerja yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan prestasi kerja.
5. Konsisten memberikan prestasi kerja yang terbaik.
• Secara konsisten menunjukkan upaya terbaik untuk memberikan
prestasi kerja.

6. Pengembangan Diri (Self Development)

a. definisi

Dorongan untuk mengembangkan diri yang diawali introspeksi internal untuk


membandingkan kelebihan dan kekurangan dengan tuntutan perkembangan
organisasi serta diikuti dengan usaha-usaha mencari cara belajar yang
efektif dan sistematis.

b. perilaku …
8  
 

b. perilaku kunci:
• introspeksi internal
• mencari cara belajar
• menyusun rencana pengembangan diri

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum Tampak
• Tidak ada dorongan untuk mengembangkan diri
1. Memiliki kesadaran belajar
• Menyadari adanya kebutuhan untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, keterampilan di mana kesadaran ini muncul karena
faktor eksternal (contoh: tuntutan untuk dapat menyelesaikan tugas).
2. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri
• Melakukan introspeksi diri dalam upaya mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangan dirinya sehingga memperoleh aspek-aspek dari
dirinya yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
3. Memahami proses belajar.
• Melakukan usaha-usaha untuk menemukan cara-cara yang efektif
bagi dirinya untuk mengembangkan diri secara optimal.
4. Mencari kesempatan belajar.
• Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan
kesempatan untuk meningkatkan wawasan, ilmu maupun
keterampilannya, berusaha menangkap peluang yang ada untuk
dapat mengembangkan diri.
5. Merencanakan target pengembangan diri secara sistematis.
• Menyusun rencana pengembangan diri yang tepat guna, melakukan
pemantauan yang intensif terhadap kegiatan belajar yang dilakukan
untuk terus meningkatkan efektivitas belajarnya.

7. Mengelola Perubahan (Managing Change)

a. definisi

Memahami perlunya proses perubahan dan dampaknya, mengelola


perubahan yang ada mulai dari mengidentifikasi perlunya perubahan,
menyusun rencana perubahan, mengajak, memotivasi dan mendapatkan
komitmen dari bawahan atau pihak lain.

b. perilaku kunci:
• memahami perlunya perubahan

• mengajak …
9  
 

• mengajak dan memotivasi pihak lain untuk berubah


• memunculkan inisiatif perubahan

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum Tampak
• Kurang menyadari arti pentingnya perubahan
1. Menyadari perlunya perubahan
• Menyadari bahwa perubahan adalah suatu yang wajar dan perlu
2. Menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan
• Memahami dampak perubahan terhadap peran dan tanggung jawab
pekerjaannya dan mampu melakukan penyesuaian diri, cara kerja
dan pola pikir sesuai dengan tuntutan perubahan
3. Memahami dampak perubahan terhadap orang lain
• Mampu memperhatikan dampak perubahan terhadap peran dan
tanggung jawab koleganya dalam satu unit organisasi.
4. Membantu orang lain agar mau dan mampu mengikuti perubahan
• Mampu memfasilitasi dan membantu bawahan atau orang lain untuk
beradaptasi terhadap perubahan misalnya dengan memberikan
penjelasan, pengertian, bahkan bimbingan baik teknis maupun non-
teknis dalam satu unit kerja.
5. Melakukan inisiatif perubahan
• Melakukan inisiatif dan menjadi motor penggerak perubahan melalui
contoh perilaku serta kepercayaan diri akan keberhasilan dari
perubahan tersebut.

8. Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organizing)

a. definisi

Kemampuan menyusun rencana kerja jangka pendek maupun jangka


panjang dengan target yang spesifik, realistis, dan terukur, yang diselaraskan
dengan visi/misi Organisasi. Rencana tersebut mencakup prioritas tindakan,
pengorganisasian sumber daya alam, material, finansial, manusia dan
sebagainya secara integratif dan mengantisipasi kendala yang diperkirakan
akan muncul.

b. perilaku kunci:
• menyusun rencana kerja dengan target spesifik
• menyelaraskan rencana kerja dengan visi/misi
• mengorganisasikan sumber daya
• mengantisipasi kendala

c. Level …
10  
 

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum Tampak
• Bekerja secara reaktif, daftar pekerjaanpun tidak ada atau tidak
terdokumentasi.
1. Memiliki daftar tugas yang harus dilakukan.
• Berusaha mempersiapkan apa yang akan dilakukan berdasarkan
aktivitas harian yang harus dilakukan sesuai metode kerja/SOP yang
harus diikuti.
2. Merencanakan aktifitas kerja.
• Menjabarkan serangkaian aktifitas yang harus dilakukan
berdasarkan pemahaman akan objektif yang akan dicapai.
3. Menentukan objektif kerja yang harus dipenuhi.
• Mampu menjabarkan tujuan organisasi ke dalam target kerja yang
spesifik, terukur, menantang dan realistis, serta target waktu yang
jelas sesuai dengan prioritas organisasi, termasuk di dalamnya
mengintegrasikan sumberdaya dari seluruh unit kerja yang berada di
ruang lingkup tanggung jawab-nya.
4. Menyusun beragam kebijakan untuk mencapai rencana bisnis.
• Memastikan pencapaian rencana bisnis organisasi dengan
mempersiapkan alternatif cara pencapaian berdasarkan identifikasi
terhadap hal yang mungkin dapat menjadi hambatan pencapaian
rencana bisnis.
5. Menyusun rencana strategi bisnis jangka panjang.
• Memahami bisnis yang dijalankan, menyelaraskan strategi
organisasi dengan kapabilitas organisasi dalam upaya mencapai dan
mempertahankan keunggulan kompetitif bisnis.

9. Pengawasan/Monitoring (Control)

a. definisi

Kemampuan untuk memastikan efektivitas pencapaian sasaran/target kerja


baik untuk tujuan preventive maupun corrective dengan cara melakukan
pengawasan, mengevaluasi pencapaian target, dan mengambil tindakan
perbaikan secara tepat guna.

b. perilaku kunci:

• melakukan pengawasan

• mengevaluasi pencapaian target

• mengambil tindakan perbaikan

c. level profisiensi kompetensi


Level …
11  
 

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum Tampak
• Belum menjalankan fungsi pengawaasan
1. Menyadari pentingnya fungsi kontrol

• Sadar akan faktor yang mempengaruhi efektivitas pencapaian target


dan perlunya melakukan pengawasan
2. Menegakkan aturan dan standar kerja

• Memberikan instruksi serta petunjuk secara jelas berdasarkan SOP,


membuat aturan dengan tujuan membatasi pilihan agar
bawahan/pihak lain mampu menjalankan tugas sesuai dengan
aturan yang sudah ditetapkan.
3. Melakukan pemeriksaan pekerjaan

• Melakukan pengawasan terhadap proses pemenuhan target melalui


pendekatan PDCA namun belum secara komplit dan kontinyu,
membandingkan antara hasil dan target kerja berdasarkan jadwal
yang telah ditetapkan.
4. Terlibat dalam proses kerja untuk menjaga kelancaran tugas.

• Memastikan proses kerja berjalan dengan baik dengan cara


memonitor proses kerja secara intensif menggunakan pendekatan
PDCA dan mengambil langkah agar tidak memunculkan masalah
yang sama di lapangan.
5. Melakukan langkah antisipasi

• Melakukan pengawasan terhadap proses pemenuhan target yang


menjadi tanggungjawabnya dengan menggunakan pendekatan
PDCA secara utuh dan kontinyu dan mempersiapkan langkah-
langkah yang diperlukan (anticipative action/early warning system).

10. Pengambilan Keputusan (Decision Making)

a. definisi

Kemampuan mengidentifikasi kriteria yang dipergunakan dalam proses


pemilihan alternatif secara tegas, berani, tepat waktu dan akurat sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi berdasarkan pertimbangan logis dan
informasi faktual yang relevan, sekalipun dalam kondisi yang mengandung
resiko.
b. perilaku kunci:
• menemukan kriteria pertimbangan
• mengintegrasikan kriteria dan menentukan alternatif
• membuat keputusan
• memperhitungkan dampak dari keputusan
c. level …
12  
 

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum tampak
• Tidak berani mengambil keputusan meski dalam situasi yang
mendesak
1. Menyelesaikan masalah berdasarkan pengalaman
• Hanya menggunakan pengetahuan dan pengalaman praktis di
lapangan dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan
alternatif lain.
2. Memahami alasan pengambilan keputusan sederhana
• Mampu mempertimbangkan alasan keputusan yang dibuat tetapi
belum didasarkan pada informasi yang terkait dengan alternatif yang
ada.
3. Mempertimbangkan alternatif solusi
• Mampu mempertimbangkan alternatif solusi penyelesaian masalah
tersebut dengan menggunakan analisa yang berimbang terhadap
untung rugi dari setiap alternatif yang ada.
4. Menentukan keputusan yang tepat sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
• Menunjukkan kemampuan untuk mengambil keputusan secara
akurat pada waktu yang tepat dengan mempertimbangkan alternatif
yang ada.
5. Mengantisipasi dampak dari tindakan yang diambil.
• Mampu mempertimbangkan dan mengintegrasikan semua aspek
yang terkait dengan permasalahan secara luas sehingga dapat
mengetahui dampak suatu keputusan dan mempersiapkan langkah
antisipasinya.

11. Membangun Hubungan (Relationship Building)

a. definisi

Upaya untuk membina, menjaga dan mendayagunakan hubungan atau


jaringan kontak yang luas (misalkan dalam membangun networking dengan
pihak eksternal organisasi) demi tercapainya tujuan organisasi saat ini dan
masa mendatang dengan menciptakan peluang bisnis dan meminimalisir
kendala.

b. perilaku kunci:
• menjalin hubungan dalam rangka tugas
• memperluas hubungan
• memperkuat hubungan
• menciptakan sinergi

c. level …
13  
 

c. level profisiensi kompetensi

Level Kompetensi

0. Belum tampak.
• Tahu adanya kebutuhan pelanggan tetapi belum ditindaklanjuti.
1. Menjalin hubungan karena dorongan tugas
• Untuk tujuan pekerjaan, mampu menjalin hubungan dengan pihak
lain meski ada perbedaan nilai dan cara kerja.
2. Memperluas Hubungan
• Membuat komunikasi informal dengan pihak lain lebih dari sekedar
hubungan dalam konteks pekerjaan (seperti bercerita tentang
keluarga, berbincang tentang isu terkini di luar pekerjaan, dsb).
3. Memperkuat hubungan melalui kegiatan sosial.
• Menjaga hubungan dengan rekan kerja/pihak eksternal lain melalui
kegiatan/acara non formal.
• Mampu menciptakan jejaring hubungan baik melalui pertemuan
formal maupun informal, secara intern maupun extern organisasi
tanpa membedakan golongan dan latar belakang.
4. Membentuk dan menjaga hubungan pertemanan.
• Meningkatkan intensitas hubungan kerja menjadi hubungan
pertemanan yang lebih bersifat personal untuk memastikan
kesuksesan tujuan jangka panjang sehingga bisa memanfaatkan
jejaring hubungan secara tepat guna untuk kepentingan Organisasi.
5. Menciptakan Sinergi.
• Membuat semua pihak dapat memanfaatkan hubungan kerjasama
secara tepat guna yang sudah terjalin untuk kepentingan organisasi

12. Kerjasama Tim (Teamwork)

a. definisi

Kemampuan menciptakan sinergi dari beberapa orang dalam satu tim untuk
bekerja, menyelesaikan masalah dan mengambil tindakan. Kemampuan ini
didasari oleh intensi yang tulus untuk bekerjasama dengan orang lain yang
menjadi bagian dari kelompok. Konteks kerjasama ini terdapat pada suatu
situasi dimana seseorang berada atau menjadi bagian dari suatu kelompok.

b. perilaku Kunci:
• intensitas keterlibatan dalam kelompok
• mengajak orang lain untuk terlibat
• memberikan dan menerima umpan balik
• memupuk kerjasama

c. level profisiensi kompetensi

c. level …
14  
 

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum tampak
• Tidak berusaha melibatkan diri dalam kelompok
1. Melibatkan diri dalam kelompok
• Memahami dampak kontribusi pekerjaannya terhadap kinerja
kelompok secara keseluruhan sehingga mau memberikan kontribusi
dalam kerja kelompok sesuai dengan perannya
2. Menerima dan berkontribusi untuk kinerja kelompok
• Mampu menerima dan menjalankan usulan pihak lain dalam rangka
optimalisasi kontribusi kinerjanya bagi kelompok

3. Mendorong partisipasi anggota kelompok


• Memahami kontribusi sebagian anggota tim lain dan mampu
mengajak anggota kelompok untuk memunculkan gagasan baru
sehubungan dengan optimalisasi tugas sebagian anggota tim
tersebut
4. Mengoptimalkan kontribusi anggota kelompok
• Memahami kontribusi seluruh anggota tim lain dan mampu
memunculkan ide/gagasan baru sehubungan dengan optimalisasi
tugas seluruh anggota tim tersebut
5. Memupuk kerjasama kelompok
• Mampu berperan untuk menjaga kesinambungan kerjasama
kelompok

13. Kepemimpinan (Leadership)

a. definisi

Kemampuan untuk mengembangkan dan menggunakan berbagai macam


peran dan gaya kepemimpinan secara fleksibel sesuai dengan situasi dan
kondisi baik pekerjaan maupun kematangan (maturity level) bawahan
sehingga dapat mencapai sasaran organisasi.

b. perilaku kunci:

• keberanian untuk tampil

• memimpin bawahan

• situasional leadership

c. level profisiensi kompetensi

Level …
15  
 

Level Profisiensi Kompetensi

0. Belum tampak
• Tidak berusaha untuk tampil sebagai pemimpin
1. Tampil sebagai pimpinan karena tugas
• Berani mengambil peran sebagai pemimpin karena ditunjuk atau
dipaksa oleh situasi
• Memberikan arahan secara jelas dan menentukan prioritas bagi
kelompok sesuai dengan tuntutan tugas
2. Mengambil alih masalah
• Menjalankan konsep Leadership situational dalam bentuk
mengambil alih masalah sambil menutup kekurangan bawahan
3. Memotivasi bawahan
• Menjalankan Leadership situasional, berusaha untuk membuat
bawahan tersebut menjadi mampu tetapi pola ini belum dilakukan
secara efisien
4. Memainkan berbagai peran kepemimpinan.
• Memahami situasi lingkungan kerja sehingga dapat menjalankan
leadership situasional secara tepat-guna yang berdampak pada
meningkatnya kinerja namun masih dalam lingkup unit kerjanya
5. Mampu berperan sebagai role model.
• Mampu secara aktif dan adaptif menjalankan leadership situasional
secara tepat-guna sesuai dengan budaya dan lingkungan kerja serta
dapat menciptakan sinergi dan menjadi panutan bagi orang lain di
lingkungan organisasi

14. Orientasi terhadap Pelayanan (Customer Orientation)

a. definisi

Dorongan untuk membantu dan melayani orang lain dalam rangka


memenuhi kebutuhan mereka. Fokusnya adalah pada pemahaman akan
kebutuhan dan berupaya untuk bertindak lebih dalam melayani pelanggan
dengan orientasi jangka panjang. Pelanggan meliputi konsumen eksternal,
maupun internal dalam arti next-process atau bagian lain.

b. perilaku kunci:

• merespon kebutuhan pelanggan

• berbuat lebih bagi pelanggan

• menjaga hubungan dengan pelanggan

c. level profisiensi kompetensi

c. Level …
16  
 

Level Kompetensi

0. Belum tampak.
• Tahu adanya kebutuhan pelanggan tetapi belum ditindaklanjuti.
1. Merespon permintaan pelanggan.
• Memberikan respon yang sesuai dengan permintaan pelanggan;
memenuhi janji atau menyelesaikan aktivitas yang telah disetujui
bersama pelanggan.
2. Menjaga komunikasi dengan pelanggan.
• Memantau kepuasan pelanggan setelah respon tersebut diberikan
dan memberikan tanggapan yang ramah, akrab dan hangat terhadap
respon tersebut.
3. Bertanggung jawab secara personal.
• Meyakinkan pelanggan atas jaminan pelayanan yang diberikan, siap
menghadapi komplain pelanggan secara jujur dan tidak berusaha
mengelak, serta memberikan penjelasan yang logis dan mudah
diterima pelanggan;
4. Bertindak agar segala sesuatu lebih baik bagi pelanggan
• Mengidentifikasi hal-hal yang memiliki nilai lebih bagi pelanggan,
mencari kebutuhan-kebutuhan utama dan nyata bagi pelanggan, dan
berusaha memberikan respon yang lebih baik sesuai dengan
kebutuhan tersebut.
5. Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
• Menganalisa aspek-aspek yang dapat memberikan keuntungan
jangka panjang bagi pelanggan. Menjadi penasehat terpercaya bagi
pelanggan dalam mengatasi kesulitannya.

15. Bertindak secara strategis (Act Strategically)

a. definisi

Kemampuan mengambil tindakan tepat yang mendukung sasaran atau visi


jangka panjang organisasi.

b. perilaku kunci:
• mampu mengkomunikasikan pentingnya bertindak sesuai sasaran, visi,
dan nilai strategis jangka panjang organisasi
• mampu memberikan penghargaan kepada karyawan yang tindakan dan
perilakunya mendukung sasaran dan visi strategis
• mampu mengambil tindakan dan keputusan sesuai dengan sasaran dan
visi jangka panjang
• mampu menerjemahkan sasaran, visi dan nilai strategis jangka panjang
ke dalam kegiatan dan standar perilaku sehari-hari untuk bawahan

c. level profisiensi kompetensi

Level …
17  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

16. Membangun Kepercayaan (Trust Building)

a. definisi

Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang bisa
menumbuhkan kepercayaan diri mereka dengan menunjukkan dan
mendorong kepercayaan, transparansi dan tanggung jawab.

b. perilaku kunci:

• mampu menunjukkan ketulusan hati, kejujuran, dan konsistensi ketika


berinteraksi dengan orang lain

• mampu membaca posisi, tujuan, pikiran dan perasaan seseorang

• mampu membimbing orang lain mendiskusikan masalah-masalah


sensitif untuk memperbaiki suasana

c. level profisiensi kompetensi

Level …
18  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

17. Mengembangkan Orang Lain (Developing Others)

a. Definisi

Kemampuan untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan dan


pengetahuan staf agar mereka memiliki kinerja lebih efektif.

b. perilaku kunci:

• mampu mengidentifikasi keterampilan staf dan sasaran-sasaran


pengembangan

• mampu memberikan masukan dan bimbingan konstruktif untuk


meningkatkan performa orang lain

• memberikan kesempatan untuk berkembang dan mendorong staf agar


terus berkembang

• mampu menyingkirkan halangan untuk belajar dan menerapkan


keterampilan dan pengetahuan

c. level profisiensi kompetensi

Level …
19  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

18. Tinjauan ke Depan (Foresight)

a. definisi

Memiliki ketajaman pikiran untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri


menghadapi kejadian-kejadian di masa depan.

b. perilaku kunci:

• mampu mengantisipasi masalah dan isu-isu sebelum terjadi

• mampu mengamati lingkungan untuk mengumpulkan data dan


menyaring masalah

• mampu mengambil tindakan proaktif

c. level profisiensi kompetensi

Level …
20  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

19. Mempengaruhi Orang Lain (Influencing Others)

a. Definisi

Kemampuan menggunakan keterampilan interpersonal efektif untuk


mempengaruhi pikiran, perilaku, dan tindakan orang lain.

b. Perilaku Kunci:

• mampu menghilangkan dan menjelaskan keragu-raguan yang tinggi

• bersedia mengajak berbicara dan melibatkan orang lain untuk


mendapatkan dukungan dan kerjasama mereka

• mampu merespon kekhawatiran dan pertanyaan

• mau mencari dan fasilitasi persetujuan dari orang lain

c. level profisiensi kompetensi

Level …
21  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

20. Inovasi (Inovation)

a. definisi

Kemampuan untuk membangkitkan ide-ide, solusi dan metode baru untuk


menghadapi tantangan.

b. perilaku kunci:

• mampu menantang paradigma dan adat

• mampu mengembangkan cara baru dalam melakukan sesuatu

• mampu mencari ide-ide baru dari berbagai sumber

• mampu berpikir di luar kotak

c. level profisiensi kompetensi

Level …
22  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

21. Integritas (Integrity)

a. definisi

Kemampuan untuk menunjukkan perilaku beretika ketika berhadapan


dengan orang lain dan memiliki perilaku yang baik, adil, dan bermoral.

b. perilaku kunci:

• mampu bersikap dan bertindak secara jujur dalam setiap situasi

• mampu menangani masalah dengan cara lebih dari sekadar mencela

• mampu menjalankan tugas dengan transparan dan jujur sesuai dengan


prinsip-prinsip hukum, etika, dan disiplin

c. level profisiensi kompetensi

Level …
23  
 

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

22. Memimpin dengan contoh (Lead By Example)

a. definisi

Kemampuan untuk memimpin dengan memperlihatkan perilaku sesuai


dengan apa yang dikatakan dan menjadi model peran untuk orang lain.

b. perilaku kunci:
• mampu membangun kepercayaan diri dan hal-hal positif pada orang
lain
• mampu mempraktikkan apa yang dikatakan
• berusaha menjadi teladan bagi orang lain
c. level profisiensi kompetensi

Level Kompetensi
1. Awal
• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.
Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.

2. Berkembang …
24  
 

2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

23. Membangun Hubungan Relasi Secara Positif (Maintaining Others Human


Relationship)

a. definisi

Kemampuan membangun hubungan interpersonal positif dengan orang lain.

b. perilaku kunci:
• bersedia mengadopsi pendekatan menang-menang (win-win) ketika
berhubungan dengan orang lain
• mampu berempati pada orang lain
• bersedia membangun dan menumbuhkan penghargaan terhadap orang
lain
• bersedia mendukung orang lain

c. level profisiensi kompetensi

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil …
25  
 

3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

24. Memotivasi Orang Lain (Motivating Others)

a. definisi

Kemampuan untuk menyemangati orang lain agar dapat mencapai standar,


cita-cita dan performa.

b. perilaku kunci:
• mampu membangun pemikiran untuk memunculkan perubahan opini,
perilaku dan tindakan orang lain
• bersedia memberikan pujian atas upaya yang dilakukan orang lain yang
mampu memenuhi standar performa
• bersedia memberikan penghargaan dan mengenali prestasi bawahan
• bersedia merangsang antusiasme dan membangun keyakinan diri
dalam menggapai sasaran

c. level profisiensi kompetensi

Level Kompetensi

1. Awal
• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.
Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang
• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun
membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil
• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu
mengaplikasikannya tanpa pengawasan.

4. Menguasai …
26  
 

4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.

25. Semangat dan Komitmen (Passion and Commitment)

a. definisi

Kemampuan menunjukkan antusiasme dan komitmen kerja.

b. perilaku kunci:
• mampu menunjukkan komitmen pada profesi dan perusahaan
• mampu menunjukkan energi dan antusiasme
• mampu menjaga motivasi-diri dalam kerja

c. level profisiensi kompetensi

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.
26. Komunikasi …
27  
 

26. Komunikasi (Communication)

a. definisi

Kemampuan mendapatkan informasi dari berbagai sarana, menjadikannya


jelas dan mudah dimengerti.

b. perilaku kunci:

• mampu menguji pemahaman orang lain


• mampu meringkas dan memparafrase ulang agar lebih mudah
dimengerti
• mampu memaksimalkan perhatian staf dengan menggunakan teknik-
teknik yang melibatkan partisipasi seperti bahasa tubuh, ilustrasi,
analogi dan perubahan nada suara
• bersedia mendengarkan masukan balik dan merespon dengan tepat
atau membangun dialog
• mampu berbicara dengan jelas dengan kecepatan dan volume yang
efektif

c. level profisiensi kompetensi

Level Kompetensi

1. Awal

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbatas.


Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan manajerial yang
terbatas.
2. Berkembang

• Sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap namun


membutuhkan pengawasan saat akan mengaplikasikannya.
3. Terampil

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap serta mampu


mengaplikasikannya tanpa pengawasan.
4. Menguasai

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang luas dan


mampu mengaplikasikannya dalam situasi kompleks.
5. Ahli

• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat luas


dimana kontribusinya dapat mempengaruhi pengetahuan padea
area keahlian.
27. Penetapan …
28  
 

27. Penetapan Visi (Visioning)

a. definisi

Mengidentifikasi sasaran jangka panjang dan memprakarsai implementasi


dari berbagai gagasan atau alternatif yang terbaik.

b. perilaku kunci:

• menghasilkan solusi yang kreatif dan strategis yang dapat berhasil


diimplementasikan.

• berpikir dengan cara-cara yang inovatif dan mendukung pemikiran yang


serupa dalam diri orang lain.

• menantang dan mendorong organisasi untuk terus meningkatkan diri


dan bertumbuh.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Berpikir terbuka

• Terbuka terhadap ide-ide baru.


• Berpikir dengan cara-cara yang inovatif, kreatif serta berpikir
jangka panjang.
• Cermat dan terampil untuk melihat peluang di masa yang akan
datang.
2. Berpikir strategis sesuai visi

• Memanfaatkan visi sebagai acuan dalam menetapkan langkah-


langkah strategis.
• Menekankan solusi yang mendukung tujuan strategis.
3. Merumuskan visi

•Mendukung dan memprakarsai inisiatif strategis orang lain.


•Merumuskan rencana strategi jangka panjang untuk organisasi
dan/atau departemen.
4. Menciptakan dan mengimplementasikan gagasan sesuai visinya

• Menciptakan dan memprakarsai gagasan-gagasan baru sampai


berhasil diimplementasikan.
• ”Menantang” dan mendorong organisasi untuk meningkatkan diri
dan bertumbuh secara konstan.

28. Inovasi …
29  
 

28. Inovasi (Innovation)

a. definisi

Mencetuskan solusi-solusi yang baru dan kreatif, yang akan menghasilkan


peningkatan kinerja, hasil-hasil yang lebih baik, produktivitas yang lebih
tinggi, dan sebagainya.

b. perilaku kunci
• mencetuskan gagasan dan solusi yang kreatif dan baru.
• mempertanyakan cara kerja yang berlaku di masa lalu dan mencoba
mengembangkan cara-cara baru untuk menangani persoalan dan
masalah organisasi.
• berpikiran ke depan.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mencetuskan gagasan

• Menterjemahkan informasi, instruksi, atau arahan tugas ke dalam


gagasan yang dapat mendukung pencapaian hasil.
• Berpikir dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif.
• Mempertanyakan bagaimana hal-hal dikerjakan di masa lalu dan
mengidentifikasi cara-cara baru untuk menangani persoalan.
2. Mengembangkan gagasan baru

• Mengembangkan gagasan/karya yang sudah ada ke dalam bentuk


gagasan/karya yang baru yang lebih memaksimalkan pencapaian
hasil.
• Memandang masalah-masalah taktis atau inisiatif dari perspektif
yang luas dan menekankan solusi yang mendukung tujuan
organisasi.
3. Mengimplementasikan gagasan/hal baru

• Menciptakan dan mengimplementasikan gagasan baru atau karya


kreatif yang menghasilkan peningkatan kinerja organisasi.
• Mengelola implementasi gagasan baru secara berkesinambungan.
4. Melakukan terobosan

• Melakukan terobosan sehingga menghasilkan kinerja organisasi


yang unggul.

29. Pemecahan …
30  
 

29. Pemecahan dan Analisa Masalah (In-Depth Problem Solving And Analysis)

a. definisi

Memecahkan masalah yang sulit melalui evaluasi yang seksama dan


sistematis terhadap informasi, alternatif yang mungkin dan konsekuensinya.

b. perilaku kunci:
• Mampu menghasilkan solusi yang baik untuk masalah-masalah yang
sulit.
• Mempertimbangkan banyak sumber informasi, secara sistematis
mengolah dan mengevaluasi informasi dengan membandingkan
berbagai arah tindakan, dan secara hati-hati mendiskusikannya
sebelum membuat keputusan akhir.
c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Menganalisis masalah secara terbatas

• Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang


dibutuhkan dalam mencari solusi.
• Mengenali situasi/pilihan yang tepat untuk bertindak sesuai
kewenangan.
• Mengembangkan alternatif solusi yang tepat dalam pekerjaan rutin
berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan.
2. Menganalisis masalah secara mendalam

• Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang


tersedia dalam upaya mencari solusi.
• Membuat kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai
dengan pedoman yang ada.
• Menerapkan analisis yang seksama terhadap masalah-masalah
yang harus dievaluasi secara mendalam.
• Mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil
kesimpulan.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung resiko tinggi

• Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya,


serta memilih alternatif yang terbaik berdasarkan analisis data
yang sistematis.
• Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait
dengan bidang kerjanya dan berdampak pada pihak lain.
• Menyeimbangkan antara kemungkinan resiko dan keberhasilan
dalam implementasinya.

4. Menghasilkan …
31  
 

4. Menghasilkan solusi berdampak jangka panjang

• Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka


panjang.
• Menghasilkan solusi strategis yang berdampak terhadap
masyarakat luas.

30. Penilaian yang Tegas (Decisive Judgement )

a. definisi

Membuat keputusan-keputusan yang baik, benar dan tepat waktu.

b. perilaku kunci:
• membuat keputusan yang baik, benar dan tepat waktu.
• mempertimbangkan alternative keputusan dan konsekuensinya.
• bertanggung jawab atas keputusannya.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Membuat keputusan untuk masalah sederhana

• Mengatasi masalah sederhana secara efektif dengan


menggunakan panduan yang ada.
• Membuat keputusan berdasarkan analisa logis dan pengalaman
pribadi.
• Membuat keputusan setelah mencari informasi dari berbagai
macam sumber.
• Mempertimbangkan dampak langsung yang akan terjadi, serta
segera mengambil keputusan yang tepat.
2. Membuat keputusan untuk masalah yang lebih rumit

• Mempertimbangkan alternative keputusan dan konsekuensi yang


mungkin terjadi.
• Membuat keputusan berdasarkan analisis mendalam dengan
menggunakan metode tertentu.
• Membuat analisa dampak yang akan dihadapi dan mengambil
keputusan yang jelas.
3. Membuat keputusan yang mempengaruhi banyak pihak

• Menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah


yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi dalam organisasi.
4. Membuat keputusan strategis

• Membuat keputusan atau kebijakan yang berdampak nasional.

31. Memimpin …
32  
 

31. Memimpin Perubahan (Championing Change)

a. definisi

Mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan inisiatif perubahan


secara efektif.

b. perilaku kunci:
• aktif memimpin upaya perubahan lewat kata-kata dan tindakan mereka.
• mendapatkan dukungan dari orang-orang yang terpengaruh oleh
perubahan tersebut dan mengambil tanggung jawab pribadi untuk
memastikan bahwa perubahan tersebut berhasil diimplementasikan.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Melakukan perubahan bagi diri pribadi

• Menerima perubahan secara terbuka dan sukarela.


• Beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi
baru/perubahan.
• Mengubah cara kerja dengan menerapkan metode/proses baru.
2. Memprakarsai perubahan pada orang lain

• Aktif mempromosikan perubahan pada rekan kerja/orang lain.


• Membantu orang lain dalam melakukan perubahan.
• Memberikan solusi efektif terhadap masalah yang ditimbulkan oleh
adanya perubahan.
3. Memimpin perubahan pada unit kerjanya

• Secara aktif mempromosikan perubahan pada kelompok/unit


kerjanya.
• Memastikan bahwa perubahan sudah diterapkan secara efektif di
unit kerjanya.
• Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh unit kerjanya
secara cepat.
• Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi
perubahan.
4. Memimpin perubahan untuk organisasi

• Memimpin dan memastikan penerapan program-program


perubahan di berbagai unit kerja dalam organisasi.
• Mempromosikan inisiatif perubahan dalam organisasi secara aktif.
• Mempelopori dan mendorong program-program perubahan
organisasi untuk keperluan jangka panjang.
Adaptasi …
33  
 

32. Adaptasi Terhadap Perubahan (Adapting To Change )

a. definisi

Beradaptasi terhadap perubahan situasi, menyusun kembali tugas-tugas dan


prioritas selama perubahan terjadi dalam lingkup kerja dan organisasi.

b. perilaku kunci:
• orang-orang yang fleksibel dalam perubahan situasi.
• terbuka terhadap perubahan dan cara-cara yang berbeda dalam
melakukan suatu hal, tidak bergantung secara berlebihan pada
metode/proses yang lama.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengikuti perubahan dengan arahan

• Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai dengan


petunjuk/pedoman yang ada.
• Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode baru
atau proses baru dengan bimbingan orang lain.
2. Mengikuti perubahan secara mandiri

• Mengikuti perubahan secara terbuka dan melakukan perubahan


dengan sukarela.
• Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode baru
atau proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa
arahan orang lain.
3. Cepat dan siap mengikuti perubahan

• Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan.


• Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.
4. Menempatkan perubahan sebagai hal yang penting

• Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-ulang jika


diperlukan.
• Menjadi contoh bagi orang lain dalam menerima perubahan.

33. Keberanian Berdasarkan Keyakinan (Courage Of Convictions)

a. definisi

Memiliki keberanian pribadi untuk menangani persoalan-persoalan yang sulit


ketika menghadapi kemungkinan akan adanya pertentangan.

b. perilaku …
34  
 

b. perilaku kunci:
• Meletakkan tingkat kepentingan yang tinggi terhadap usaha untuk
menyelesaikan persoalan yang sulit.
• Bersedia mengatakan dan melakukan apa yang mereka pandang benar,
sekalipun orang lain disekitar mereka memiliki pandangan yang
berbeda.
c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Menunjukkan sikap percaya diri

• Menunjukkan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas rutin


secara mandiri.
• Membuat keputusan secara mandiri.
• Memiliki keberanian dalam menyatakan pendapat yang
dianggap benar.
2. Melihat masalah sebagai tantangan

• Memiliki keyakinan dalam mengerjakan tugas-tugas baru.


• Memandang masalah lebih sebagai tantangan daripada
hambatan.
• Memiliki keyakinan terhadap pandangannya dan tidak
terpengaruh oleh pandangan pihak lain.
3. Mempertahankan pendapat yang diyakini benar

• Mencari informasi atau referensi yang berkaitan dengan


permasalahan yang dihadapi sesuai dengan pendapat yang
diyakininya.
• Menunjukkan keyakinan dirinya dalam menyampaikan pikiran
dan pandangan saat menangani persoalan-persoalan sulit.
• Mempertahankan sikap atau pendapat walaupun berpotensi
konflik dengan berbagai pihak termasuk dengan yang lebih
senior.
4. Berani menerima resiko dalam mempertahankan pendapat

• Mempertahankan pendapatnya yang dianggap benar dan tidak


terpengaruh oleh intimidasi dari berbagai pihak.
• Memiliki keyakinan untuk mengerjakan tugas-tugas yang
menantang dan sulit walaupun sebagian besar orang
menghindarinya.

34. Keahlian …
35  
 

34. Keahlian Bisnis (Business Acumen)


a. definisi
Memahami konsep-konsep bisnis dan keuangan secara umum, memahami
bisnis organisasi, dan menggunakan pengetahuan baik secara umum
maupun spesifik untuk bekerja secara efektif.

b. perilaku kunci:
• memiliki pemahaman yang baik tentang bisnis dan konsep keuangan
secara umum.
• efektif dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk
memahami persoalan-persoalan bisnis yang penting dan berkaitan
dengan pekerjaan mereka.
c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memahami dasar-dasar operasional bisnis

• Memiliki pemahaman operasional bisnis dan aspek finansial dari


organisasi, mulai dari tujuan bisnis, jenis layanan bisnis, serta
berbagai bentuk parameter menyangkut perencanaan bisnis yang
diperlukan.
• Memiliki pemahaman konsep-konsep bisnis dan keuangan secara
umum, memahami bisnis organisasi, dan menggunakan
pengetahuan baik secara umum maupun spesifik untuk bekerja
secara efektif.
2. Memahami bidang dan faktor yang terkait dengan bisnis

• Bertindak untuk terus memperbaharui informasi bisnis dan prioritas


organisasi untuk menyelaraskan harapan organisasi, tercakup di
dalamnya adalah informasi mengenai kompetitor, perubahan
pasar, teknologi baru, dan praktek-praktek unggulan.
• Mengungkapkan masalah kompleks yang mempengaruhi penetrasi
pasar atau penghasilan bagi organisasi; memahami faktor-faktor
yang menentukan kelayakan dari peluang-peluang baru secara
komersial.
3. Membuat keputusan/rekomendasi yang didasarkan pengetahuan bisnis

• Membuat berbagai konsep atau rekomendasi yang didasarkan


pada pengetahuan atau pengalaman bisnis maupun pasar,
termasuk berbagai kemungkinan dalam proses pengambilan
keputusan bagi pemangku kepentingan (stakeholders).
• Terlibat dalam aktivitas eksternal (misalnya yang berhubungan
dengan pemetaan dan investigasi pasar) yang menghasilkan
peluang bisnis (secara global/lokal/wilayah); mengindentifikasi
hubungan kerjasama strategis yang penting.
4. Melakukan …
36  
 

4. Melakukan penyelarasan dalam kemitraan bisnis

• Mengambil berbagai tindakan yang bertujuan untuk memperbesar


peluang bisnis, sehingga mampu menterjemahkan ancaman
menjadi peluang bisnis, memahami bagaimana menilai resiko
yang terkait dengan perjanjian, sekaligus mengamankan resiko
tersebut.
• Mengindentifikasi atau menciptakan strategi yang menguntungkan
didalam maupun di luar norma-norma organisasi saat ini;
memanfaatkan kekuatan pasar saat ini; mengenali cara-cara
untuk membuat pemangku kepentingan (stakeholders) mencoba
produk baru; memperhitungkan resiko (ekspansi global,
penurunan biaya yang terstruktur, dan lain-lain).

35. Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organizing)

a. definisi

Secara efektif merencanakan dan mengorganisir pekerjaan sesuai


kebutuhan organisasi, dengan menetapkan tujuan dan mengantisipasi
kebutuhan dan prioritas.

b. perilaku kunci:

• secara efisien mengelola waktu mereka dan waktu orang lain

• secara efektif menangani berbagai tuntutan dalam batas waktu yang


ketat.

• dapat mengidentifikasi sasaran, mengembangkan rencana,


mengestimasi waktu dan memantau kemajuan.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengelola diri sendiri dan membuat rencana jangka pendek

• Mengelola waktunya sendiri.


• Membuat sasaran yang realistis dan menyusun rencana jangka
pendek untuk pencapaian sasaran.
• Menyimpan data dan catatan dengan teratur sehingga mudah dan
cepat ditelusuri saat diperlukan.

2. Menentukan …
37  
 

2. Menentukan prioritas pekerjaan

• Mengidentifikasi dan menggunakan proses serta prosedur yang


baik dan benar untuk mengelola pekerjaan.
• Membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang lebih spesifik,
menetapkan prioritas, dan jangka waktu.

3. Merencanakan dan mengorganisasi tugas secara simultan dan efisien

•Mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya yang


tersedia untuk mencapai hasil yang ditetapkan.
• Membuat perencanaan dan mengorganisir beberapa proyek atau
tugas secara simultan dan efisien.
• Secara konsisten mencapai sasaran yang didasarkan oleh
kemampuan perencanaan dan pengorganisasiannya.
4. Menyusun rencana kontingensi

• Mengidentifikasi hambatan yang mungkin timbul dan membuat


rencana kontingensi sebagai antisipasinya.
• Mengidentifikasi sasaran, membuat perencanaan, mengestimasi
waktu dan memantau kemajuan tugas jangka panjang.

36. Mendorong Hasil (Driving For Results)

a. definisi

Menantang, mendorong organisasi dan diri mereka sendiri untuk menjadi


unggul dan berprestasi tinggi.

b. perilaku kunci:
• dapat menetapkan atau membantu menetapkan tujuan dan
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan itu.
• menunjukkan tanggung jawab pribadi untuk keberhasilan organisasi
• tetap tekun untuk mencapai hasil sekalipun dihadapkan dengan
tantangan.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mendorong tim kerja untuk menyelesaikan pekerjaan.

• Tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan demi


terselesainya tugas sesuai dengan yang diharapkan.
• Menunjukkan usaha untuk memenuhi standar kerja.
2. Mendorong …
38  
 

2. Mendorong tim kerja untuk menggunakan kemampuannya secara


optimal.

•Membuat standar kerja pribadi dan unit kerjanya yang lebih tinggi
dari standar prestasi yang ditetapkan organisasi.
• Melakukan usaha atau perubahan metode kerja untuk
meningkatkan hasil kerja pribadi dan unit kerjanya.
3. Membuat target kerja yang menantang bagi tim

• Menantang diri sendiri dan unit kerjanya untuk menetapkan target


kerja yang tinggi.
• Membuat target kerja yang menantang tapi realistis bagi diri sendiri
dan unit kerjanya.
• Mendorong diri sendiri dan unit kerjanya untuk mencapai target
yang menantang.
4. Menjadikan tim kerjanya mampu bersaing

• Meningkatkan kemampuan tim kerjanya untuk menghadapi


tantangan yang lebih besar.
• Mendorong tim kerja untuk menetapkan target melebihi yang
pernah dicapai pihak lain.

37. Memberikan Hasil (Delivering Results)

a. definisi

Mempertahankan tingkat komitmen yang tinggi untuk mencapai hasil secara


pribadi.

b. perilaku kunci:
• Menunjukkan tanggung jawab pribadi untuk mencapai hasil dan bekerja
secara efektif dengan sedikit petunjuk.
• Dapat diandalkan dan bertanggung jawab.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Bertanggung jawab untuk memenuhi standar kerja

• Membuat keputusan berdasarkan analisis mendalam dengan


menggunakan metode tertentu.
• Bertanggung jawab untuk memberikan hasil sesuai standar yang
ditetapkan.
• Menyelesaikan tugas dengan tuntas.
• Dapat diandalkan dan bertanggung jawab.

2. Meningkatkan …
39  
 

2. Meningkatkan kinerja

•Menetapkan hasil kerja sendiri yang lebih tinggi dari standar hasil
kerja yang ditetapkan organisasi.
• Melakukan usaha atau perubahan pada metode kerja untuk
meningkatkan hasil kerja.
• Menunjukkan usaha/kerja keras untuk mencapai hasil yang lebih
baik.
• Tangguh dalam menghadapi hambatan untuk mencapai hasil
yang lebih baik melebihi standar.
3. Menyelesaikan pekerjaan yang menantang bagi dirinya

• Memberikan hasil kerja yang sifatnya menantang namun realistis


bagi diri sendiri dan unit kerjanya.
• Memberikan usaha ekstra dan waktu pribadi untuk memberikan
hasil kerja yang menantang bagi diri sendiri dan unit kerjanya.
4. Menjadi pribadi yang unggul

• Menetapkan dan berhasil mencapai hasil kerja yang belum


pernah dicapai orang lain.

38. Fokus Kepada Kualitas (Quality Focus)


a. definisi
Mendorong dan mempertahankan standar kualitas yang tinggi dalam
pekerjaan.
b. perilaku kunci:
• secara konsisten menunjukkan kualitas kerja yang tinggi.
• menerapkan disiplin dan ketelitian terhadap kegiatan kerja mereka dan
secara konsisten mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas kerja.
• mendorong orang lain untuk memiliki standar kualitas yang tinggi dalam
pekerjaan mereka.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memastikan proses kerja yang dilakukan selalu sesuai dengan standar


kualitas

• Menunjukkan perhatian terhadap kejelasan dan keteraturan dalam


menjalankan pekerjaan.
• Bekerja dengan teliti dan hati-hati, serta meminimalkan
kemungkinan melakukan kesalahan.
• Mengecek dan mengacu pada standar kualitas yang ada (sesuai
prosedur, akurasi, ketepatan waktu, dan biaya).
2. Menunjukan ...
40  
 

2. Menunjukan usaha meningkatkan kualitas kerjanya

• Mencari dan menggunakan cara yang dapat meningkatkan


kualitas kerjanya.
• Melakukan perbaikan cara kerja untuk mendapatkan hasil kerja
yang efektif dan berkualitas.
• Konsisten menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi.
3. Mendorong dan mengarahkan orang agar menggunakan standar
kualitas yang tinggi

• Menjaga kualitas kerja yang dihasilkan organisasi agar tetap


dapat diterima dengan baik oleh orang lain.
• Aktif mendorong dan mengarahkan orang lain untuk patuh pada
standar kualitas yang berlaku.
• Memegang komitmen terhadap kualitas keseluruhan dari hasil
kerja yang diberikan oleh organisasi, serta berusaha untuk
membantu mempertahankan standar yang tinggi.
4. Mengarahkan pembakuan, pelembagaan dan integrasi berbagai
standar kualitas dalam organisasi

• Menerapkan penggunaan standar kualitas kerja tinggi dan sistem


pengendalian serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran.
• Meneliti penyimpangan dan pelanggaran terhadap aturan yang
berlaku, dan berusaha memperbaikinya.
• Berinisiatif untuk melakukan evaluasi sistem dan aturan kerja
yang ada.
• Mengembangkan sistem/prosedur, aturan kerja dan
pembakuannya dalam organisasi secara keseluruhan.
39. Perbaikan Terus-Menerus (Continuous Improvement)
a. definisi
Mencari peluang untuk meningkatkan proses, sistem dan metode yang ada
untuk mendorong keandalan, kualitas dan efisiensi pekerjaan.

b. perilaku kunci:
• berdedikasi terhadap peningkatan proses kerja organisasi.
• menerapkan disiplin dan ketelitian dalam kegiatan kerja mereka dan
terus mencari cara-cara untuk membantu meningkatkan kualitas,
efisiensi atau efektivitas dari proses kerja.
• mendorong orang lain untuk menerapkan disiplin yang sama untuk
mencapai peningkatan yang berkelanjutan.
• mencari dan menerapkan cara-cara (ide, solusi, metode) baru untuk
meningkatkan hasil dan proses kerja.
• dilakukan melalui perbaikan yang terus menerus dan efektif serta
melibatkan perubahan paradigma berpikir. Termasuk mencoba cara
yang berbeda, baru dan tidak biasa (kreatif).
c. level …
41  
 

c. level profisiensi kompetensi


Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan dan perbaikan dalam proses


kerja

• Memahami inti permasalahan; menggunakan berbagai


sumber/alternatif dalam pemecahan masalah.
• Selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki proses dan
meningkatkan kualitas kerjanya.
• Mencari peluang untuk perbaikan proses kerja, metode dan sistem
secara umum.
• Melibatkan diri dalam program pengembangan prosedur baru
sesuai kebutuhan.
2. Melakukan dan menerapkan cara baru untuk meningkatkan hasil dan
perbaikan proses kerja

• Mengubah proses dan metode kerja ke arah yang lebih baik.


• Menerapkan cara-cara (pendekatan/metode/solusi) baru dalam
melaksanakan pekerjaan untuk menghadapi situasi atau masalah
yang lebih kompleks.
• Melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi/proses kerja.
• Mengkombinasikan dan menerapkan pendekatan-pendekatan
standar dengan cara baru yang lebih sesuai dengan
kebutuhan/situasi
3. Membantu orang lain agar memiliki keinginan untuk menemukan cara
melakukan perbaikan proses kerja

• Mendorong orang lain untuk menerapkan disiplin dalam mencapai


peningkatan yang berkelanjutan.
• Membantu orang lain agar selalu menetapkan target perbaikan
kondisi dan proses kerja yang dilakukannya.
• Membimbing tim untuk menemukan alternatif solusi dan
menentukan target perbaikan kondisi dan proses kerja yang
dilakukan.
4. Menciptakan lingkungan yang terus menerus melakukan perbaikan
proses kerja

• Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan


efektivitas secara keseluruhan dari pekerjaannya sendiri, dan
pekerjaan kelompok atau departemennya.
• Mempelopori dan mendorong pengembangan pemikiran inovatif di
seluruh organisasi.
• Mendorong budaya yang berorientasi pada perbaikan terus
menerus untuk seluruh organisasi.

40. Kebijakan …
42  
 

40. Kebijakan, Proses dan Prosedur (Policies, Processes and Procedures)

a. definisi

Mengikuti prosedur dan pedoman organisasi untuk mencapai tujuan.

b. perilaku kunci:

• mengikuti dan mendorong orang lain untuk mengikuti pedoman, proses


dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi.

• memberikan contoh yang baik dengan secara konsisten bekerja dalam


batas-batas pedoman untuk mencapai tujuan pekerjaan mereka.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Berusaha mengikuti kebijakan, proses dan prosedur.

• Memahami kebijakan, proses dan prosedur.


• Dalam situasi kerja berupaya untuk mengikuti kebijakan, proses
dan prosedur.
2. Bekerja sesuai kebijakan, proses dan prosedur

• Melaksanakan pekerjaan dengan berpatokan pada kebijakan,


proses dan prosedur yang ditetapkan.
• Mengikuti pedoman, prosedur dan peraturan yang ditetapkan oleh
organisasi.
3. Menjadi contoh dan/ nara sumber

• Memiliki pemahaman yang mendasar mengenai berbagai


kebijakan, proses dan prosedur, sehingga menjadi nara sumber
bagi orang di lingkungan kerjanya.
• Mendukung dan memprakarsai penggunaan kebijakan, proses dan
prosedur yang sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan yang penting.
• Memberikan contoh yang baik, dengan secara konsisten bekerja
dalam batas-batas pedoman, untuk mencapai tujuan pekerjaan.
4. Mendorong orang lain untuk mengikuti kebijakan, proses dan prosedur.

• Secara efektif mendorong orang lain untuk mengikuti pedoman,


prosedur dan peraturan organisasi.
• Memastikan bahwa kebijakan, proses dan prosedur sudah
dijalankan dengan tepat.
• Menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam pelaksanaan
kebijakan, proses dan prosedur.

41. Keselamatan ...


43  
 

41. Keselamatan Kerja (Safety)

a. definisi

Memahami pentingnya praktek/teknik keselamatan kerja, mengikuti dan


menerapkannya secara efektif serta mendorong orang lain untuk melakukan
hal yang sama.

b. perilaku kunci:
• memiliki ketelitian terhadap keselamatan kerja.
• memiliki pemahaman umum tentang operasi bisnis dan/atau peralatan
serta jenis kecelakaan kerja yang dapat berdampak terhadap
keamanan dalam pekerjaan.
• mampu menganalisa kemungkinan bahaya secara efektif, menilai
tingkat resiko, mempertimbangkan konsekuensi dan ruang lingkup.
• mengambil tindakan untuk menjaga diri mereka sendiri dan orang lain
terhadap kemungkinan biaya yang timbul.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Berusaha peduli terhadap prinsip keselamatan kerja

• Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang aman.


• Mengenali dan mengidentifikasi masalah-masalah keselamatan
kerja.
• Secara efektif dapat menilai bahaya yang potensial dan dapat
menentukan konsekuensi yang mungkin terjadi.
2. Melakukan segala sesuatu sesuai dengan prinsip keselamatan kerja

• Secara reguler melakukan pengecekan terhadap peralatan, area


dan kondisi kerja yang dapat mempengaruhi keselamatan kerja.
• Konsisten menerapkan praktek-praktek keselamatan kerja yang
standar.
• Memberikan rekomendasi yang sesuai untuk perbaikan
keselamatan kerja secara terus-menerus.
• Memperbaiki dengan segera kondisi kerja yang tidak memenuhi
syarat keselamatan kerja.

3. Menjadi …
44  
 

3. Menjadi contoh dan mengingatkan orang lain terhadap prinsip


keselamatan kerja

• Secara aktif menghindari situasi yang mungkin mengarah pada


bahaya untuk mengurangi resiko cedera, baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain.
• Membuat dan menekankan pentingnya peraturan dan prosedur
tentang keselamatan kerja.
4. Mensosialisasikan dan memperbaiki kondisi kerja yang kurang
menunjang keselamatan kerja

• Mengawasi masalah keselamatan dan keamanan kerja setelah


dilakukan tindakan perbaikan.
• Memastikan semua kondisi kerja tetap sesuai dengan persyaratan
keselamatan secara berkelanjutan.
• Secara efektif mampu melakukan keseimbangan antara
pertimbangan keselamatan kerja dengan produktivitas kerja

42. Fokus Kepada Pemangku Kepentingan (Stakeholder Focus)

a. definisi

Mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dengan


merancang, mendorong dan mendukung penyampaian hasil (produk dan
jasa) yang melebihi harapan.

b. perilaku kunci:
• memiliki keinginan untuk memperhatikan kebutuhan pemangku
kepentingan (stakeholders) dan berusaha mengantisipasi kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholders).
• mendorong organisasi untuk melakukan lebih banyak dari yang
diperlukan untuk memastikan pemangku kepentingan (stakeholders)
merasa puas.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mempelajari kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders)

• Mendengarkan dan menghargai kebutuhan, saran dan umpan


balik dari pemangku kepentingan (stakeholders).
• Secara aktif mencari informasi untuk mengerti tentang kondisi
pemangku kepentingan (stakeholders) dan berusaha memahami
perspektif mereka.

2. Menjalin …
45  
 

2. Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan pemangku


kepentingan (stakeholders)

• Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan pemangku


kepentingan (stakeholders), menyelesaikan masalah dengan tepat
tanpa bersikap membela diri.
• Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif
dan konstruktif dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
3. Monitor dan evaluasi kebutuhan pemangku kepentingan
(stakeholders).

• Mengimplementasikan cara yang efektif untuk memantau dan


mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan
(stakeholders) dan mengantisipasi kebutuhan mereka.
• Dalam bidang yang ada dibawah kendalinya, mengembangkan
atau menyesuaikan hasil kerja untuk memenuhi kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholders).
4. Mengembangkan cara baru untuk kepuasan pemangku kepentingan
(stakeholders)

• Menunjukkan usaha yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan


pemangku kepentingan (stakeholders) secara tepat waktu.
• Mampu mengutarakan opini pribadi tentang kebutuhan, masalah
pemangku kepentingan (stakeholders), serta bertindak sebagai
‘penasehat’ mereka.
• Memiliki strategi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholders).

43. Pelayanan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Service)

a. definisi

Mengenali dan memahami kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders)


dan menyampaikan hasil yang melebihi harapan pemangku kepentingan
(stakeholders).

b. perilaku kunci:

• memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan


(stakeholders) sebaik-baiknya dengan cara mengenali kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholders).

• secara konsisten melakukan lebih dari yang diharuskan untuk


memastikan pemangku kepentingan (stakeholders) merasa puas.
c. level profisiensi kompetensi

Level …
46  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memberi perhatian kepada pemangku kepentingan (stakeholders)

• Mengumpulkan info secara aktif tentang bisnis pemangku


kepentingan (stakeholders) dan berusaha memahami perspektif
bisnis mereka.
• Cepat tanggap dalam merespons kebutuhan pemangku
kepentingan (stakeholders).
• Mendengarkan dan menghargai kebutuhan, saran dan umpan
balik dari pemangku kepentingan (stakeholders).
2. Mengembangkan hubungan yang lebih produktif

• Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dan


konstruktif dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
• Memelihara komunikasi dengan pemangku kepentingan
(stakeholders) tentang hal-hal yang diharapkan.
• Mengembangkan kesempatan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik sesuai dengan ketentuan.
3. Bertindak untuk memperbaiki keadaan

• Menyediakan diri untuk memenuhi kebutuhan pemangku


kepentingan (stakeholders) terutama dalam keadaan kritis.
• Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah pemangku
kepentingan (stakeholders).

44. Integritas (Integrity)

a. definisi

mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan


dan tindakan sehari-hari.

b. perilaku kunci:

• secara teliti dan handal berperilaku dengan cara yang etis dan dapat
dipercaya dalam hubungan mereka dengan manajemen, rekan kerja,
bawahan langsung, dan pihak luar.

• memperlakukan orang lain secara adil (fair).

c. level profisiensi kompetensi

Level …
47  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Dapat dipercaya

• Bertingkah laku sesuai dengan perkataan.


• Berkata sesuai dengan fakta.
• Dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya.
• Melaksanakan peraturan dan kode etik organisasi.
2. Sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya

• Memberikan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya


dengan cara yang pantas.
• Tidak menjanjikan sesuatu yang tidak dapat atau tidak boleh
diberikannya.
3. Konsisten menerapkan norma-norma yang ada

• Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi.


• Bertindak sesuai etika dalam pekerjaan dan hubungan dengan
orang lain.
4. Bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral yang tinggi

• Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang


tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya.
• Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik.
• Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas
penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain,
meskipun ada resiko.

45. ketabahan (Resilience)

a. definisi

Menangani masalah, tekanan, dan stres yang berkaitan dengan pekerjaan


secara efektif, profesional, dan positif.

b. perilaku kunci:

• menunjukkan ketabahan mempertahankan sikap positif sekalipun


dihadapkan dengan rasa frustrasi, tekanan, atau perubahan.

• pulih dengan cepat ketika dihadapkan dengan rintangan atau kesulitan.

c. level profisiensi kompetensi

Level …
48  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mampu mengatasi tekanan

• Berusaha mengendalikan diri dalam situasi yang menekan,


sehingga tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja.
• Bereaksi secara positif dalam mengatasi tekanan.
• Memulihkan diri dengan cepat dalam menghadapi tekanan.
2. Berusaha mempertahankan kinerja

• Tetap fokus pada tugas meskipun menghadapi kesulitan dan


tantangan.
• Melakukan pekerjaan sebaik-baiknya saat menghadapi tekanan.
• Ulet/tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan demi
terselesaikannya tugas.
• Mencari solusi dari sumber yang kompeten untuk
mempertahankan kinerja.
3. Mempertahankan sikap positif

• Mempertahankan sikap positif walaupun sedang menghadapi


tekanan.
• Mempertahankan kinerja walaupun sedang menghadapi
tekanan.
4. Mengelola tekanan menjadi energi positif

• Menjadikan tekanan sebagai tantangan.


• Mampu meningkatkan kinerjanya walaupun sedang menghadapi
tekanan.

46. Pembelajaran Berkesinambungan (Continuous Learning)

a. definisi

Berusaha memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan melalui


pembelajaran formal maupun non formal. Memberikan inspirasi kepada
orang lain untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan mereka.

b. perilaku kunci

• selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan


dan keterampilan mereka di sepanjang masa kerja mereka.

• memberikan contoh atau dengan memberikan dorongan langsung.

• mendorong orang lain untuk belajar secara terus menerus.


c. level profisiensi kompetensi
Level …
49  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan

•Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi


sumber serta metodologi pembelajaran secara tepat.
• Menerima tantangan sebagai media belajar.
• Secara rutin menunjukkan usaha untuk mempelajari keterampilan
atau kemampuan baru dengan menghadiri program pelatihan dan
pendidikan.
• Mencari dan belajar dari mentor dan orang orang lain yang
berwawasan luas di dalam organisasi.
2. Mengaplikasikan kemampuan

•Secara berkesinambungan mempraktekkan hal-hal baru yang


dipelajarinya untuk meningkatkan keterampilan.
• Bersedia mengambil pekerjaan dan tugas-tugas yang akan
mempersiapkannya untuk kemajuan karir di masa mendatang.
3. Membantu orang lain untuk belajar

•Mengajarkan keterampilan baru untuk pengembangan diri orang


lain.
• Memonitor rencana pengembangan orang lain dan memberikan
dukungan untuk mempelajari hal-hal baru.
• Memberi inspirasi dan mendorong orang lain untuk belajar dan
berkembang.
4. Menciptakan lingkungan belajar yang terus menerus

• Menciptakan lingkungan yang mendorong orang-orang untuk lebih


tertantang mempelajari hal-hal baru.

47. Kerja Sama Tim dan Kolaborasi (Team Work And Collaboration)

a. definisi

Secara efektif bekerja dan berkolaborasi dengan orang lain ke arah sasaran
bersama, dikaitkan dengan tingkat partisipasi dan kontribusi terhadap kinerja
tim.

b. perilaku kunci:
• dapat membina dan mempertahankan hubungan kerja yang kooperatif
dengan orang lain.
• dapat menyelesaikan tugasnya dalam sebuah tim secara tepat waktu
dan bertanggung jawab.
• berkontribusi terhadap pencapaian sasaran tim.
c. Level Profisiensi Kompetensi
Level …
50  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Berpartisipasi dalam tim

• Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan


tugas/bagiannya, mendukung keputusan tim.
• Memberikan usulan-usulan bagi kepentingan tim.
• Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain.
• Bekerja sama secara efektif dalam interaksi formal dan informal.
2. Menumbuhkan suasana partisipatif bagi orang lain.

• Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka


untuk mendukung sasaran tim.
• Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim.
• Mendorong dan memberdayakan orang lain, yang membuat
mereka merasa dibutuhkan.
3. Berperan dalam peningkatan efektivitas tim

• Memberikan prioritas yang lebih tinggi kepada tujuan tim dibanding


tujuan pribadi.
• Melihat kelemahan tim dan mengantisipasi kemungkinan
hambatan, serta mencari solusi yang tepat.
4. Membangun komitmen tim

• Melakukan kolaborasi dengan tim lain sehingga tercipta sinergi.


• Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari anggota tim sehingga
tercipta sinergi.

48. Mempengaruhi dan Mempersuasi (Influencing and Persuading)

a. definisi

Meyakinkan orang lain untuk mengambil satu tindakan tertentu.

b. perilaku kunci:

• mempengaruhi orang lain tanpa sikap agresif secara berlebihan atau


memaksakan kehendak.

• memahami orang yang mereka hadapi dan mampu menyesuaikan cara


persuasinya.

• percaya diri dan tidak mudah putus asa.

c. level profisiensi kompetensi

Level …
51  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memahami orang lain

•Memahami orang yang dihadapinya untuk memudahkan dalam


menyampaikan informasi.
2. Menggunakan persuasi langsung

• Menggunakan cara-cara persuasi yang disesuaikan dengan orang


yang dihadapi.
• Menggunakan persuasi langsung dalam diskusi atau presentasi.
• Menyiapkan informasi pendukung yang diperlukan untuk
mempengaruhi orang lain.
3. Tindakan yang beragam

•Menggunakan cara yang berbeda-beda untuk mempengaruhi


orang yang dihadapi.
• Menggunakan lebih dari satu tindakan, dilakukan secara spesifik
untuk orang yang dihadapi.
4. Menggunakan strategi persuasi

• Menyusun strategi untuk mempengaruhi pihak lain, seperti


melakukan lobi, membangun dukungan di balik layar, dan
memberi/menahan informasi tertentu.
• Menggunakan pihak ketiga untuk mempengaruhi orang lain.

49. Mengelola Orang Lain (Managing Others)

a. definisi

Mengarahkan dan memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan


tujuan organisasi.

b. perilaku kunci:

• Secara efektif mengelola dan mengarahkan kegiatan orang lain.

• Bekerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan dan mendorong


kinerja melalui motivasi dan umpan balik.

• Mampu memberdayakan akuntabilitas orang lain.

c. level profisiensi kompetensi

Level …
52  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mengarahkan orang lain/bawahan

•Memiliki keinginan untuk memimpin atau mengarahkan orang


lain/bawahan.
• Memberikan instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas
dalam membantu penyelesaian pekerjaan orang lain/bawahan.
2. Memberi dorongan dengan pendekatan personal

•Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari orang lain/bawahan


yang berhubungan dalam pekerjaan.
• Memberi umpan balik atas kekurangan orang lain/bawahan untuk
mendukung perbaikan kinerja.
3. Mengoptimalkan potensi orang lain/ bawahan

• Mendelegasikan dan memberi tugas kepada orang lain/bawahan


sesuai kemampuannya.
• Memberikan kesempatan orang lain/bawahan untuk mengambil
keputusan atau melakukan tugas-tugas yang menantang.
• Mendidik, melatih dan mempersiapkan orang lain/bawahan untuk
menjadi efektif dalam pekerjaan mereka.
4. Menciptakan lingkungan kerja untuk pengembangan orang
lain/bawahan.

• Menciptakan lingkungan kerja kondusif untuk pengembangan


orang lain/bawahan.
• Mendorong dan mempromosikan lingkungan kolaborasi.
• Menyelaraskan kebutuhan orang lain/bawahan dengan visi/misi
organisasi.
• Menyelaraskan seluruh sistem di organisasi untuk pengembangan
orang lain/bawahan.

50. Kepemimpinan Tim (Team Leadership)

a. definisi

Memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan tim.

b. perilaku kunci:
• secara efektif mempengaruhi kegiatan-kegiatan para anggota tim untuk
mencapai hasil.
• memperkuat kerja sama dan mendorong proses yang baik dengan
memanfaatkan talenta tim untuk mencapai tujuan.
c. level profisiensi kompetensi

Level …
53  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memberikan tugas sesuai kemampuan anggota tim.

• Memberikan tugas-tugas kepada anggota tim sesuai


kemampuannya.
• Memberikan pengarahan dan mengambil keputusan untuk anggota
tim.
• Mengontrol penggunaan waktu.
2. Memberdayakan anggota tim.

• Memberikan contoh yang baik dalam hal kerja keras.


• Menggunakan wewenang secara adil dan obyektif.
• Memastikan seluruh anggota tim memiliki informasi yang
tepat/diperlukan.
3. Meningkatkan efektivitas tim.

• Mengarahkan anggota tim sesuai dengan tujuan tim.


• Mendorong anggota tim untuk berprestasi dan bekerja lebih dari
standar yang ditetapkan.
4. Konsisten dalam mengarahkan anggota tim.

• Menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dan mampu


bersikap tegas jika diperlukan.
• Memiliki pandangan optimis yang berdampak terhadap semangat
tim.
• Menunjukkan usaha-usaha pribadi yang diperlukan dalam
mengarahkan anggota secara efektif dan konsisten.

51. Membimbing dan Mengembangkan Orang Lain (Coaching and Developing Others)

a. definisi

Memberikan saran, bantuan, bimbingan dan umpan balik kepada orang lain
untuk mendorong dan memberikan inspirasi untuk perkembangan
kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertumbuhan karir dalam
jangka panjang.

b. perilaku kunci:
• secara tulus tertarik pada pengembangan dan keberhasilan orang lain.
• memberikan umpan balik yang sesuai dengan fakta dan bimbingan
secara suportif, membantu orang lain untuk mencapai sasaran
individual dan menjawab tantangan yang mereka hadapi.
• orang yang positif, objektif dan adil.
c. level profisiensi kompetensi
Level …
54  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memberikan contoh dan penjelasan cara melaksanakan suatu


pekerjaan

• Memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis


yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
• Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau
sistem baru.
• Memberikan tugas-tugas pada bawahan untuk mengembangkan
kemampuannya.
2. Memberikan umpan balik

• Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan


memberikan umpan balik yang objektif dan jujur.
• Melakukan diskusi dengan bawahan untuk memberikan bimbingan
dan umpan balik yang berguna bagi bawahan.
• Mendorong kepercayaan diri bawahan.
3. Mengembangkan bawahan

• Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-


sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan,
bimbingan, penugasan, dan pengalaman lainnya.
• Memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan
peluang untuk berkembang.
• Memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk
mengerjakan tugas dengan caranya sendiri.
4. Membimbing dan mengembangkan orang lain

• Memberikan pengetahuan dan pengalaman yang bernilai kepada


orang lain dalam perannya sebagai pembimbing.
• Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten.

52. Memotivasi Orang Lain (Motivating Others)

a. Definisi

Mendorong dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk berprestasi


tinggi.

b. perilaku kunci:
• secara aktif menunjukkan antusiasme.
• menunjukkan semangat untuk bekerja dengan baik.
• memberikan inspirasi pada orang lain.
c. level profisiensi kompetensi
Level …
55  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Mendengarkan secara aktif

• Memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan orang lain.


• Bersikap terbuka kepada orang lain.
2. Menunjukkan perhatian dan dukungan

•Menggunakan kata dan tindakan yang tepat dalam membantu


orang lain meningkatkan kinerjanya.
• Memberi apresiasi yang sesuai kepada orang yang berprestasi.
3. Mengarahkan orang lain untuk berprestasi

•Memberikan saran dan mendorong orang lain untuk


menyelesaikan masalahnya.
• Menggunakan dan menyesuaikan beberapa pendekatan dalam
usaha untuk meningkatkan motivasi kerja orang lain.
4. Memberikan inspirasi kepada orang lain

• Menunjukkan semangat pribadi dan motivasi diri untuk berprestasi


di tingkat yang tinggi.
• Memberikan contoh atau menjadi panutan bagi orang lain.
• Menciptakan suasana yang kondusif untuk terciptanya motivasi
kerja di lingkungan kerja.

53. Keahlian Berorganisasi (Organizational Savvy)

a. definisi

Mengendalikan dan memahami politik organisasi dan bekerja di dalam


lingkup dinamika organisasi untuk mencapai tujuan.

b. perilaku kunci:

• memahami dinamika sosial dan politik dalam sebuah organisasi dan


mengembangkan serta mempertahankan hubungan dan aliansi.

• memahami peran orang lain dalam organisasi dan dapat secara efektif
bekerja lewat orang lain untuk mendapatkan sumber daya yang
diperlukan dan mencapai tujuan.

c. level profisiensi kompetensi

Level …
56  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memahami struktur organisasi formal dan informal

•Mengenali dan dapat mendeskripsikan (memanfaatkan) struktur


formal dan hirarki dari suatu organisasi.
• Memahami dan dapat memanfaatkan jalur dan struktur informal
(mampu mengindentifikasi pelaku utama, orang yang bisa
mempengaruhi keputusan dan sebagainya).
• Memahami dinamika sosial dan politik dalam organisasi.
2. Memahami iklim dan budaya

• Mengenali batasan organisasional yang tidak dinyatakan secara


eksplisit apa yang dimungkinkan dan apa yang tidak pada waktu
tertentu atau posisi tertentu.
• Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, situasi
tertentu dan sebagainya sehingga apa yang disampaikan menjadi
’didengar’.
• Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi
untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan dan tujuan
kelompoknya.
3. Memahami politik organisasi dan juga isu-isu yang berada dibalik
organisasi

•Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan


kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau
persaingan).
• Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi
untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan dan tujuan kelompok
yang lebih besar.
• Menggunakan pengetahuan mengenai keterkaitan antara berbagai
unit yang terdapat di dalam organisasi untuk kepentingan yang
lebih luas.
4. Memahami isu-isu jangka panjang

• Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu yang berjangka


panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi
organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
• Mengindentifikasi sumber daya yang diperlukan berdasarkan
rencana strategis organisasi.

54. Mengelola Hubungan (Relationship Management)

a. definisi

Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dengan para


individu di dalam dan di luar unit kerja mereka.

b. perilaku …
57  
 

b. perilaku kunci:

• secara aktif mencari peluang untuk membina hubungan yang penting


dalam pekerjaan mereka.

• sering melakukan kontak dengan pihak internal dan eksternal bagian


untuk memastikan kepuasan mereka.

• mempertimbangkan bagaimana tindakan atau keputusan mereka dapat


berdampak terhadap unit kerja atau departemen lain dan bekerja
secara kolaboratif untuk mencapai sasaran kerja.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Memelihara hubungan kerja

• Memelihara hubungan kerja yang formal.


• Menghargai hubungan kerja didalam dan lintas organisasi.
2. Melakukan hubungan informal sesuai kode etik organisasi

• Berinisiatif untuk melakukan hubungan informal sesuai kode etik


organisasi dengan orang-orang di lingkungan kerja internal dan
eksternal.
• Menjaga hubungan informal sesuai kode etik organisasi untuk
mendukung kelancaran operasi kerja.
3. Mempertahankan hubungan.

• Secara aktif membina dan mempertahankan hubungan yang


mendukung tujuan organisasi.
• Menyelenggarakan kontak informal dilingkungan kerja, baik
dengan rekan maupun relasi.
• Kadang kala mengadakan kegiatan untuk membina persahabatan
dengan rekan atau relasi di luar lingkungan kerja.
• Mengalokasikan waktu dan usaha untuk memahami dan
memenuhi kebutuhan pihak internal dan eksternal.
4. Membina hubungan baik untuk kepentingan pekerjaan.

• Menjalin hubungan yang akrab dengan relasi, dan menggunakan


hubungan personal ini untuk memperluas jaringan/kepentingan
kerja.
• Menunjukkan keterampilan sosial yang baik.

55. Negosiasi (Negotiation)


a. definisi
Mengidentifikasi kebutuhan dan motivasi kedua pihak serta berusaha untuk
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

b. perilaku …
58  
 

b. perilaku kunci:

• berusaha untuk mencapai solusi yang bermanfaat dan menguntungkan.

• mempengaruhi dan meyakinkan orang lain tentang pandangan mereka


serta mendengarkan secara efektif.

• dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa


membuat terlalu banyak konsesi.

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Bernegosiasi dengan petunjuk atasan

• Menggali/mengajukan pertanyaan kepada pihak lain untuk


mengetahui semua kebutuhan, minat, perhatian dan permasalahan
yang dihadapi.
• Melakukan dialog dengan pihak lain untuk menyelaraskan
kepentingan yang bertentangan sesuai petunjuk dari atasan.
• Melakukan kesepakatan dalam lingkup pekerjaan operasional.
2. Memanfaatkan informasi untuk mencapai kesepakatan

• Menetapkan kerangka kerja untuk berdiskusi dalam mencapai


kesepakatan.
• Mengawali dan mengarahkan dialog untuk menyelaraskan
berbagai kepentingan yang bertentangan.
• Menggunakan informasi yang ada untuk meminimalkan hambatan
dalam mencapai kesepakatan.
3. Mempertahankan hubungan baik dengan pihak lain

• Mempengaruhi dan meyakinkan orang lain tentang pandangan


yang dimilikinya.
• Mempertimbangkan pemikiran/pandangan orang lain dalam
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
• Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan tidak
merusak hubungan.
4. Menyelaraskan berbagai kepentingan dalam melakukan negosiasi

• Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa


membuat banyak konsesi.
• Melihat dari berbagai sudut pandang dalam melakukan negosiasi.
• Menyelaraskan berbagai kepentingan yang bertentangan
mengenai masalah yang strategis.

56. Pengelolaan ...


59  
 

56. Pengelolaan Konflik (Conflict Management)

a. definisi

Menangani konflik diantara orang-orang dan menyelesaikan persoalan-


persoalan yang sensitif secara efektif.

b. perilaku kunci:

• bersikap obyektif, adil dan diplomatis.

• mengangkat persoalan, berusaha memahami perspektif kedua pihak,


mencari persamaan dan berusaha menemukan solusi yang
memuaskan semua pihak.

c. Level Profisiensi Kompetensi


Level Profisiensi Kompetensi

1. Memahami persoalan

• Memahami persoalan dari semua perspektif.


• Mengklarifikasi situasi konflik dengan cara mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber.
2. Bertindak sebagai mediator

•Mempertimbangkan pendapat pihak-pihak yang mengalami konflik.


•Mengupayakan pencapaian kesepakatan dan menghindari
permasalahan personal.
• Menggunakan gaya komunikasi yang sesuai untuk menyelesaikan
konflik.
3. Memberikan solusi

•Menyelesaikan konflik secara aktif dan cepat sebelum berdampak


negatif.
• Memberikan beberapa alternatif solusi dengan berbagai
konsekuensinya.
• Mencapai persetujuan bersama dan tindakan yang akan dilakukan.
• Solusi yang dicapai berdasarkan fakta dan kondisi.
4. Menyelesaikan akar permasalahan

• Menemukan “hidden conflict”.


• Memfasilitasi solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak.
• Mengantisipasi konflik yang mungkin timbul.

57. Komunikasi …
60  
 

57. Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)


a. definisi
Berkomunikasi secara jelas dan efektif dengan orang-orang di dalam dan
diluar organisasi.
b. perilaku kunci:
• mendengarkan secara efektif dan mengembangkan hubungan dengan
orang lain.
• mampu mengartikulasikan pandangan dan gagasan mereka secara
jelas.
• menyampaikan informasi secara langsung dan logis dan memastikan
pemahaman.
• Berbagi informasi dengan orang lain yang akan meningkatkan
kemajuan kerja secara keseluruhan.
c. level profisiensi kompetensi
Level Profisiensi Kompetensi

1. Menyampaikan informasi dengan baik

• Menyampaikan informasi, pikiran atau pendapat dengan jelas,


singkat, dan tepat dengan menggunakan cara/media yang sesuai
dan mengikuti alur yang logis.
• Menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat.
• Menyampaikan informasi dengan gaya bicara yang sesuai
perspektif/latar belakang pendengar.
2. Bersikap terbuka dan mendengarkan orang lain

•Mendengarkan pihak lain secara aktif


•Menangkap dan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang lain,
serta memberikan respon yang sesuai.
• Memeriksa dan memastikan pemahaman dari pendengar.
3. Mengembangkan hubungan melalui komunikasi

•Menggunakan gaya komunikasi yang informal untuk meningkatkan


hubungan pribadi.
• Menyampaikan suatu informasi yang sensitif dan atau rumit
dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat
dipahami pihak lain.
• Mengintegrasikan informasi-informasi penting dari diskusi dengan
pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama.
4. Menyampaikan informasi secara kreatif

• Berbagi informasi dengan orang lain yang dapat meningkatkan


kinerja secara keseluruhan.
• Menyampaikan informasi kepada pihak lain dengan cara-cara yang
menarik, mudah dimengerti, dan berbeda dari cara-cara
konvensional.
58. Komunikasi …
61  
 

58. Komunikasi Tertulis (Written Communication)


a. Definisi
Memiliki keterampilan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam format
tertulis.
b. Perilaku Kunci
• Mampu mengorganisir dan mengartikulasikan pandangan mereka dalam
tulisan formal dan informal.
• Menyesuaikan pesan, kosa kata dan bentuk tulisan mereka untuk
berkomunikasi secara efektif dengan penerimanya.
c. Level Profisiensi Kompetensi
Level Profisiensi Kompetensi

1. Menyampaikan pesan tertulis dengan kalimat sederhana/point

• Membuat memo singkat yang berisi pesan sederhana.

2. Membuat surat/laporan sederhana

• Membuat surat/laporan dengan bahasa yang sederhana dan


mudah dimengerti.
3. Membuat surat/laporan yang kompleks

• Membuat laporan tahunan/periodik yang mudah dimengerti.


• Membuat surat resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan
pemahaman yang berbeda.
4. Membuat tulisan dari konsep yang rumit

• Menuangkan pemikiran/konsep yang multi dimensi dalam bentuk


tulisan formal.
• Membuat proposal yang rinci dan lengkap.
• Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif.

59. Kemampuan Presentasi (Presentation Skill)


a. definisi
Memiliki keterampilan untuk berkomunikasi secara efektif kepada
sekelompok orang dalam situasi formal.
b. perilaku kunci:
• mampu mengorganisir dan mengartikulasikan pandangan dan gagasan
mereka secara jelas.
• menggunakan alat bantu presentasi visual untuk menyampaikan
informasi secara lugas dan logis.
• mempersiapkan diri dengan baik, menyesuaikan apa yang mereka
sampaikan dan menyampaikan presentasi secara lancar.
c. level …
62  
 

c. level profisiensi kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Presentasinya sederhana

•Menggunakan alat bantu presentasi untuk memudahkan


pemahaman topik.
• Melakukan presentasi dengan cara membaca materi yang
disiapkan.
2. Menyampaikan presentasi dengan efektif

•Menggunakan intonasi dan artikulasi suara yang baik.


•Menggunakan teknik-teknik presentasi, seperti kontak mata,
memanfaatkan alat bantu, dan lain-lain.
• Menyampaikan presentasi dengan lancar.
• Menyesuaikan materi presentasi dengan kebutuhan.
3. Membuat suasana lebih hidup

•Menyampaikan pandangan atau gagasannya secara sistematis


dan terorganisir.
• Memudahkan pemahaman dengan memberikan contoh-contoh
yang menarik, dan relevan.
• Menghidupkan suasana dengan melibatkan audiens.
• Membuat suasana presentasi lebih nyaman (humor, teka-teki,
cerita dan lain-lain).
4. Memuaskan audiens

• Menjawab pertanyaan sulit dengan baik (memuaskan penanya).


• Memiliki “kharisma”.
• Mengubah cara/gaya presentasi agar audiens tetap fokus.

60. Kepemimpinan Rapat (Meeting Leadership)


a. definisi
Memiliki keterampilan untuk secara efisien dan efektif memimpin dan
menangani rapat untuk mencapai hasil yang produktif.
b. perilaku kunci:
• dapat memimpin rapat sehingga mencapai tujuannya, efektif dan efisien
dalam hal waktu sambil mendorong peran serta dan keterlibatan semua
anggota.
• telah mempersiapkan diri sebelumnya, menggunakan waktu orang lain
secara bijak, mendorong masukan dan diskusi sambil menjaga agar
kelompok tetap terfokus dan menghasilkan tindak lanjut keputusan
rapat.

level …
63  
 

c. Level Profisiensi Kompetensi

Level Profisiensi Kompetensi

1. Bertindak sebagai moderator

•Menyampaikan tujuan rapat dengan jelas.


•Menjalankan rapat sesuai agenda yang ditetapkan.
•Berperan sebagai yang membuka, menutup dan menyimpulkan
hasil rapat.
2. Memimpin rapat secara efektif

• Mengarahkan pembicaraan peserta yang keluar dari agenda rapat.


• Mengakomodir persoalan yang muncul dan menangani diskusi.
3. Memimpin rapat dengan peserta yang heterogen

•Mengembangkan pemikiran dan atau pandangan peserta.


•Memfasilitasi kesepakatan pemikiran dan atau pandangan peserta
yang beragam.
• Mendorong partisipasi dan keterlibatan dari semua peserta.
• Mengatasi konflik yang timbul dalam rapat.
4. Membuahkan hasil rapat yang dapat ditindaklanjuti

• Menghasilkan keputusan rapat yang merupakan kesepakatan dari


seluruh peserta.
• Menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan dan
menetapkan penanggung jawab berdasarkan hasil rapat.

61. Kontribusi Dalam Rapat (Meeting Contribution)


a. definisi
Memiliki keterampilan untuk ikut serta secara efektif dalam rapat.
b. perilaku kunci:
• berkontribusi aktif
• mempersiapkan diri sebelumnya
• menawarkan gagasan serta opini
• mendengarkan secara terbuka gagasan orang lain
• memberikan umpan balik serta rekomendasi dengan cara yang
konstruktif
• secara suka rela menawarkan diri dan menerima hal-hal yang harus
dilakukan yang dihasilkan pada saat rapat dan menyelesaikannya
secara penuh tanggung jawab
c. level profisiensi kompetensi

Level …
64  
 

Level Profisiensi Kompetensi

1. Menjadi peserta rapat

• Mengetahui urgensi diadakannya rapat.


• Menjadi pendengar dalam rapat.
2. Peserta rapat yang aktif

• Terlibat dalam pembahasan masalah di dalam rapat dengan


memberikan usulan dan gagasan.
• Menawarkan gagasan dan pendapat sesuai dengan topik.
3. Kontributor rapat yang baik

• Mempersiapkan data yang diperlukan untuk pembahasan masalah


yang tercantum dalam agenda rapat.
• Memberikan umpan balik dan rekomendasi secara konstruktif.
• Mengingatkan agenda dan batasan waktu rapat.
4. Kontributor rapat yang efektif dan efisien

• Menerima dan melaksanakan hasil keputusan rapat secara


konsekuen, konsisten, dan bertanggung jawab.
• Menerima butir-butir tindakan yang dihasilkan dalam rapat dan
menyelesaikannya secara bertanggung jawab.

Paraf: Ditetapkan di Jakarta


pada tanggal 2012
1. Kadivkum Polri : ......
2. As SDM Kapolri : ...... KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
3. Kasetum Polri : ......
4. Wakapolri : ......
Drs. TIMUR PRADOPO
JENDERAL POLISI

Paraf:
1. Konseptor/Karo Jianstra : …….
2. As SDM Kapolri : …….
3. Kadivkum Polri : …….
4. Kasetum Polri : …….
5. Wakapolri : …….
65  
 

PROFIL KOMPETENSI

1. Profil Kompetensi Jabatan Eselon I dan II

a. Perwira Tinggi Polri

NO. KOMPETENSI

1. Bertindak Secara Strategis

2. Membangun Kepercayaan

3. Mengembangkan Orang Lain

4. Tinjauan ke Depan

5. Mempengaruhi Orang Lain

6. Inovasi

7. Integritas

8. Memimpin Dengan Contoh

9. Membangun Hubungan Relasi Secara Positif

10. Memotivasi Orang Lain

11. Semangat dan Komitmen

12. Komunikasi

b. profil …
66  
 

b. profil kompetensi Kabag/Kabid (termasuk jabatan selevel lainnya) di


lingkungan Mabes Polri

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Orientasi Konsumen

14. Kerjasama Tim

15. Pengendalian Diri

16. Mengembangkan Orang lain

c. profil …
67  
 

c. profil kompetensi Kapusdik/Kasebasa/Kasepolwan/Ka SPN/Widya Iswara


Muda/Gadik Utama/Dosen Utama di lingkungan Mabes Polri

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Orientasi Konsumen

14. Kerjasama Tim

15. Pengendalian Diri

16. Mengembangkan Orang lain

17. Perbaikan Terus Menerus

d. profil ...
68  
 

d. profil kompetensi Irwasda di lingkungan Polda

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Orientasi Konsumen

14. Kerjasama Tim

15. Pengendalian Diri

16. Mengembangkan Orang lain

17. Kebijakan, Proses dan Prosedur

2. Profil …
69  
 

2. Profil Kompetensi Karo di lingkungan Polda

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Orientasi Konsumen

14. Kerjasama Tim

15. Pengendalian Diri

16. Mengembangkan Orang lain

3. Profil …
70  
 

3. Profil Kompetensi Dir di lingkungan Polda

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Orientasi Konsumen

14. Kerjasama Tim

15. Pengendalian Diri

16. Mengembangkan Orang lain

4. Profil
71  
 

4. Profil Kompetensi Kabid di lingkungan Polda

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Orientasi Konsumen

14. Kerjasama Tim

15. Pengendalian Diri

16. Mengembangkan Orang lain

17. Kebijakan, Proses dan Prosedur

5. Profil …
72  
 

5. Profil Kompetensi Kasatbrimob Polda

NO
KOMPETENSI
.

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Berpikir Strategik

4. Integritas

5. Hasrat Berprestasi

6. Pengembangan Diri

7. Perencanaan dan Pengorganisasian

8. Kontrol

9. Pengambilan Keputusan

10. Membangun Hubungan

11. Komunikasi

12. Kepemimpinan

13. Kerjasama Tim

14. Pengendalian Diri

15. Mengembangkan Orang lain

16. Adaptasi terhadap Perubahan

17. Semangat dan Komitmen

6. Profil …
73  
 

6. Profil Kompetensi Kapolres

NO. KOMPETENSI

1. Berpikir Analitis

2. Berpikir Konseptual

3. Komitmen terhadap Organisasi

4. Semangat untuk Berprestasi

5. Pengendalian Diri

6. Perencanaan dan Pengorganisasian

7. Pengambilan Keputusan

8. Komunikasi

9. Empati

10. Membangun Hubungan Kerja

11. Kepemimpinan

12. Mengembangkan Orang Lain

13. Berorientasi pada Pelayanan

14. Manajemen Konflik

Paraf: Ditetapkan di Jakarta


pada tanggal 2012
5. Kadivkum Polri : ......
6. As SDM Kapolri : ...... KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
7. Paraf:
Kasetum Polri : ......
8. 1.Wakapolri : ......
Konseptor/Karo Jianstra : …….
Drs. TIMUR PRADOPO
2. As SDM Kapolri : ……. JENDERAL POLISI
3. Kadivkum Polri : …….
4. Kasetum Polri : …….
5. Wakapolri : …….

Anda mungkin juga menyukai