Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen : SOP/UKP/SPKD


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 01/02/2017
Halaman :3

Puskesmas Sp.Kudus
Ns.Rika Armadiani.S.Kep
NIP. 19820218 2010011 020

1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan penyimpanan terhadap obat-obatan


yang diterima agar aman , terhindar dari kerusakan baik fisik maupun kimia
sehingga mutunya terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk :
1. Agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan kualitasnya dapat
dijaga.
2. Menjaga obat agar aman ( tidak hilang,tidak rusak tidak kadaluarsa)
3. Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 800/ /KPTS/SK/PUSK.SPKD/2017 tentang
Peresepan Pemesanan dan Pengelolaan Obat
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
5. Prosedur /Langkah- 1. Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
langkah - Cukup luas minimal 3 X 4 m2
- Ruangan kering dan tidak lembab
- Ada ventilasi agar ada aliran udara
- Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan
adanya cahaya langsung dan berteralis
- Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain
- Dinding dibuat licin
- Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
- Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat
- Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
2. Petugas menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
- - Obat disusun secara alfabetis
- Obat dirotasi dengan sistem FIFO ( jika obat tidak ada
tanggal ED nya maka obat yang diterima lebih dulu
digunakan lebih dulu) dan FEFO (jika obat ada tanggal ED
nya maka tanggal ED yang lebih pendek digunakan lebih
dulu)
- - Obat disimpan pada rak dan almari
- - Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
- Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
- Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan ( supositoria,syrup,tablet,alkes,dll)
3. Petugas mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stok
4. Petugas meletakkan kartu stok di dekat obatnya
5. Petugas menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor-
faktor sebagai berikut :
- Kelembapan : ventilasi harus baik, jendela dibuka waktu bekerja di
gudang, kalau ada atap yang bocor harus segera diperbaiki, simpan
obat di tempat yang kering, wadah harus selalu tertutup rapat jangan
dibiarkan terbuka, biarkan pengering tetap dalam wadah
tablet/kapsul
- Sinar matahari : kebanyakan cairan,larutan dan injeksi cepat rusak
karena pengaruh sinar matahari, jadi obat yang penting disimpan
dalam almari dan jendela-jendela diberi gorden
- Temperatur / panas : obat seperti salep dan krim sangat sensitif
terhadap pengaruh panas, jadi hindarkan obat dari udara panas,
pasang ventilasi udara, atap gedung jangan dibuat dari bahan metal,
buka jendela sesekali sehingga terjadi sirkulasi udara.
- Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena
obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat pecah /
rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan obat, hindari kontak
dengan benda-benda yang tajam
- - Kontaminasi bakteri : wadah obat harus selalu tertutup rapat
sehingga tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur
- Pengotoran : ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan
serangga lain yang kemudian merusak obat, etiket yang kotor akan
sulit terbaca, jadi bersihkan ruangan paling sedikit seminggu sekali,
lantai disapu dan dipel, dinding dan rak dibersihkan.

6. Hal-hal yang perlu Keamanan obat-obatan yang diterima dan terhindar dari kerusakan baik fisik
diperhatikan maupun kimia sehingga mutunya terjamin
7. Unit Terkait 1. Kamar Obat
2. Poli Gigi
3. Imunisasi
4. Poli KIA
5. IGD/Poned
8. Dokumen Terkait Kartu Stok Obat
9. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai