Oleh:
PEKALONGAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa yang
unik dan berlaku. Hanya sekali dan tidak terulang untuk yang kedua kalinya. Oleh
karena itu, ada pandangan bahwa masa silam tidak perlu
dihiraukan lagi, anggap saja masa silam itu ”kuburan”. Pandangan ini tentu
saja sangat subyektif dan cenderung apriori sekaligus tidak memiliki argumentasi
yang kuat. Tapi bagaimanapun sebuah perirtiwa pada masa silam bisa dijadikan
pandangan untuk kehidupan yang akan datang agar lebih baik.
Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk sebuah peradaban baru di daerah
tersebut dimana pada saat itu mengalami kemunduran dan keterbelakangan. Kerajaan
Mughal yang bercorak Islam mampu membangkitkan semangat ummat Islam di India.
Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam
pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan
kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan ini
dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah
sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah asal usul bangsa mughol di India
2. Siapakah raja yang memimpin kerajaan Mughol di India
3. Bagaimana perkembangan masa Mughol India
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui asal usul bangsa mughol di India
2. Untuk mengetahui pemimpin-pemimpin pada masa mughol
3. Untuk mengetahui perkembngan meliputi kemajuan dan kemunduran masa
mughol di India
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ali K , Sejarah Islam dari awal hingga runtuhnya dinasti Usmani Tarikh pramoderen (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada 1996), hlm. 351.
Ibrahim Lodi (cucu sultan lodi), sultan Delhi terakhir, memenjarakan sejumlah
bangsawan yang menentangnya. Ketika itu kewibawaan kesultanan sedang merosot,
karena ketidak mampuannya memimpin, atas dasar itulah Alam Khan keluarga Lodi
yang lain mencoba menggulingkannya dengan meminta bantuan Zahiruddin Babur
(1482-1530 M). Permintaan itu langsung diterima oleh Babur dan bersama
pasukannya menyerang Delhi. Pada tanggal 21 April 1526 M terjadilah pertempuran
yang sangat dasyat di Panipat. Ibrahim Lodi beserta ribuan pasukannya terbunuh, dan
Babur langsung mengikrarkan kemenangannya dan mendirikannya pemerintahannya.
Setelah mendirikan kerajaan Mughal, Babur berusaha memperkuat
kedudukannya. Di pihak lain raja-raja Hindu di seluruh India menyusun angkatan
perang yang besar untuk menyerang Babur dan di Afganistan, golongan yang setia
pada keluarga Ibrahim Lodi mengangkat saudara kandung Ibrahim, Mahmud Lodi
menjadi Sultan. Sultan Mahmud Lodi bergabung dengan raja-raja Hindu tersebut.
Kali ini berarti harus berhadapan dengan pasukan koalisi, namun Babur tetap dapat
mengalahkan pasukan koalisi itu dalam pertempuran dekat Gogra tahun 1529 M.
Akan tetapi ia tidak lama menikmati hasil perjuangannya. Ia meninggal dunia pada
tanggal 26 Desember 1530 M pada usia 48 tahun setelah memerintah selama 30
tahun. Setelah Babur meninggal, Zahirudin Babur digantikan oleh anaknya,
Nashiruddin Humayun (1530-1539M
Humayun dalam menjalankan roda pemerintahanya banyak menghadapi
tantangan. Sepanjang masa pemerintahanya negara tidak pernah aman. Ia senantiasa
berperang melawan musuh. Diantara tantangan yang muncul adalah Bahadur Syah,
penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi. Pemberontakan ini dapat
dipadamkan, Bahadur Syah melarikan diri dan Gujarat dapat dikuasai. Pada tahun
1540 M terjadi pertempuran dengan Syer Khan di Kanauj, dalam peperangan ini
Humayun mengalami kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke Kandahar dan
selanjutnya ke Persia ia mengenal tradisi Syi’ah, bahkan sering dibujuk untuk
memasukinya, begitu pula dengan anaknya Jalaluddin Muhammad Akbar.
Di sini pula ia membangun kekuatan militer yang telah hancur, dan berkat
bantuan Syah Tahmasph yang memberikan pasukan militer sebanyak 14.000 tentara,
maka pada tahun 1555, Humayun mencoba merebut kembali kekuasaannya dengan
menyerbu Delhi yang pada saat itu diperintah Sikandar Sur. Akhirnya, ia bisa
menaklukan kota ini dan ia memerintah kembali pada tahun 1556 M.
Kemudian Humayyun digantikan oleh anaknya, Abu al-Fath Jalal al-Din
Muhammad Akbar. Lebih dikenal dengan sebutan Akbar, dilahirkan di Amarkot, 15
Oktober 1542 M. dan memerintah (1556-1605 M) dari usia 14 tahun. Akbar sebagai
wali sultan yang masih muda maka diangkatlah Bairam Khan. Bairam seorang yang
cakap, namun bukan orang yang bijaksana. Akbar adalah seorang laki-laki yang
memiliki naluri kerajaan yang kuat ”seorang raja katanya, harus selalu sungguh-
sunguh terhadap penaklukan; jika tidak, maka negeri tetangganyalah yang akan
mengangkat senjata terhadapnya. Prinsip tersebut membuat Akbar bertekad menjadi
penguasa tertinggi di India yang tak dapat digugat. Pada tahun 1605 M. Akbar
meninggal dunia.
2
Hasan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam (Yogyakarta: Kota Kembang 1989), hlm. 142-143)
B. PEMIMPIN-PEMIMPIN MUGHOL DI INDIA
1. Zahiruddin Babur
3
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta : Rajawali Pers bekerja sama dengan Lembaga Studi Islam dan
Kemasyarakatan, 1997), hlm. 147
2. Humayun ( 1530 – 1556 M )
4
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam (Jakarta : Rajawali Pers 2004), hlm. 204
3. Akbar ( 1556-1605 M)
Nama lengkapnya Muhammad Jalaludin Akbar . ia adalah sultan yang
sangat terkenal dari dinasti Mughal, dan ialah sebenarnya yang menciptakan
sistem kerajaan ini. Pada masa inilah kerajaan Mughal mencapai masa
keemasannya. Akbar menerima tampuk kepemimpinan Mughal saat berusia
14 tahun. Karena masih muda, urusan kerajaan diserahkan kepada Bhairam
Khan, seorang Syi’i.
5
Badri Yatim, op cit. hlm.,149
4. Jahangir (1605-1628 M)
6
Ibid, hlm. 154-155
7
Ibid, hlm. 158
6. Aurangzeb (1658-1707 M)
Setelah saudara-saudaranya yang menentang haknya untuk
mewarisi tahta kerajaan tewas, Aurangzeb dinobatkan sebagai raja
Kerajaan Mughal keenam dengan gelar Aurangzeb Alamghir, yang berarti
‘yang menaklukan dunia’.
8
Ajid Thohir, Op cit. Hlm. 210
9
Ibid, hlm. 211
C. MASA KEMUNDURAN BANGSA MONGOL DI INDIA
Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana
berikut:
1. Internal
Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan
dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat.
Perebutan kekuasaan antara keluarga. Hampir semua keturunan Babur
umumnya memiliki watak yang keras dan ambisius sebagai keturunan
timur lenk yang wataknya demikian.
2. Eksternal
Pemberontakan oleh umat hindu. Umat hindu yang mayoritas dan umat
Islam yang minoritas tapi memegang otoritas kekuasaan. Hal ini
menimbulkan ketidaksenangan sebagian garis keras orang-orang hindu
kepada pemerintahan Islam. Pemberontakan-pemberontakan dari pihak
hindu beberapa kali terjadi seperti yang dipimpin oleh Hemu di Delhi dan
Agra masa Akbar pemberontakan yang dipimpin oleh guru Tegh Bahadur
di masa Aurangzeb.
Serangan dari krajaan lain. Serangan pihak luar semula di lakukan oleh
raja safawi Persia, kemudian dari Afghanistan.
Kelemahan ekonomi . Kemunduran Mughal sangat menguntungkan
bangsa-bangsa barat untuk menguasai jalur perdagangan. Akhirnya
terjadilah persaingan dagang di pantai selatan India.
10
Badrim Yatim, Op cit. Hlm., 175
D. MASA KEMAJUAN MUGHOL DI INDIA
Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan bisa dinikmati
sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal adalah pemakaian
ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi warna warni. Bangunan yang
menimbulkan ciri ini antara lain Benteng Merah (Lah Qellah), istana-istana,
makam kerajaan dan yang paling mengagumkan adalah Taj Mahal di Aghra.
Istana ini merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia yang dibangun oleh Shah
Jahan khusus untuk istrinya Momtaz Maha yang cantik jelita. Bangunan lain yang
bermotif sama adalah Masjid Raya Delhi yang berlapis marmer dan sebuah istana
di Lahore.11
4. Bidang Ilmu Pengetahuan
11
Ibid, hlm. 178-180
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN