Pendengaran
TELINGA (EAR)
Figure 16.17a
Major parts of the ear
Ceruminous glands menghasilkan cerumen – ear wax
TELINGA TENGAH
(middle ear)
1. cavum tympani
berisi : auditory bone (malleus, incus,stapes)
berada di pars petrosa os temporalis
2. membran timpani
batas antara telinga luar dan tengah)
membran semitransparan
Figure 16.17b
The Middle Ear
Figure 16.19
Middle Ear
Otot-otot yg menghambat
vibrasi ketika suara terlalu
keras:
M. Tensor tympani (pd malleus)
M. Stapedius (pd stapes)
Disebut jg labyrinth
Berada di dalam pars petrosa os temporalis
Bony labyrinth – suatu cavitas yg tdd dr 3 bagian:
Semicircular canals
Vestibule
Cochlea
The Inner (Internal) Ear
Membranous labyrinth
Tdd 3 bgn utama:
Semicircular ducts
Utricle and saccule
Cochlear duct
Perilymph separates the osseous labyrinth of the inner ear from the membranous
labyrinth, which contains endolymph.
The
Cochlea
Figure 16.23a–c
The Inner (Internal) Ear
Figure 16.17b
Cochlea. A.) Cross section of the cochlea. B.) Organ of Corti and the tectorial
membrane.
Proses Pendengaran
Proses Pendengaran
Gelombang suara bersumber dari luar masuk ketelinga menggetarkan
membran tympani diteruskan oleh tulang tulang pendengaran yang terkait pd
membran itu.
Karena ada getaran yang timbul tulang memperbesar getarandisalurkan
kevenestra ovalis diteruskan ke koklea didalamnya ada cairan yg ikut
bergetar/bergelombang) menggetarkan sel rambut dari saraf pendengaran
dalam organ corti, saat ini suara baru disadari ( belum dimengerti), di organ korti
suara diubah jadi energi mekanik ke energi listrik, gelombang dikirim keotak pada
korteks melalui saraf pendengaran, baru suara dapat dimengeti dan dapat
dibedakan
INDERA PENDENGARAN
1. RANGSANG : GELOMBANG SUARA
2. ORGAN SENSORIS: TELINGA
3. RESEPTOR : ORGAN CORTI
4. LINTASAN : N. CRANIALIS VIII
5. PUSAT : LOBUS TEMPORALIS
PERSEPSI BUNYI
1. GEL. SUARA COCHLEARIS
IMPULS SARAF N. CRANIALIS VIII
CORTEX PENDENGARAN :
INTEGRASI DAN INTERPRETASI
2. KERAS SUARA : FREQUENSI DAN
PITCH
3. TELINGA SENSITIF PADA FREQUENSI :
16-20 000 HZ
IMPULS PENDENGARAN DR N. VIII
CORTEX PENDENGARAN DAN ASS.
PENDENGARAN, SEBAGIAN KE SISTEM
RETICULASI KE PUSAT KESADARAN:
KEWASPADAAN
GANGGUAN TIDUR
GANGGUAN KONSENTRASI
SECARA BIOLOGI PENTING UNTUK
PERINGATAN
INTERPRETASI
PERLINDUNGAN/MENGHINDAR
PENGHANTARAN OSIKULER
1. RESONANSI ALAMIAH 700-1400 H/M
PUNYA INERTIA, KOMPONEN ELASTIS
2. LIGAMENTUM SIFATNYA LIAT YANG
DAPAT MENCEGAH FIBRASI
PENGHANTARAN TULANG COCHLEA TERGANTUNG PD TULANG
TENGKORAK GETARAN SESUAI PD TULANG TENGKORAK
AKAN MENGGETARKAN MEMBRANA BASALIS
Otitis Media Akut (OMA)
Pengertian
Otitis media
OMA
serosa akut
Otitis media
adhesiva
Otitis
media
OMSK
serosa
kronis
Stadium OMA
Stadium oklusi
Stadium
tuba
supurasi
Eustachius
Stadium
Hiperemis Stadium
(stadium pre- perforasi
supurasi)
Stadium
resolusi
Tindakan dan teraphy OMA
Pengobatan dari pada OMA tergantung dari stadium pasien.
Pada stadium oklusi :
Diberikan obat tetes hidung
HCL efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak<12 tahun) atau HCL
efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk yang berumur di atas 12
tahun dan pada orang dewasa.
Pada stadium supurasi :
selain diberikan antibiotika, idealnya harus disertai dengan
miringotomi, bila membrane timpani masih utuh
Pada stadium pre supurasi :
ialah antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika. Antibiotika
yang dianjurkan ialah dari golongan penisilin dan ampisilin.
Pada stadium perforasi :
Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2
3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.
Pada stadium resolusi :
antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. Bila 3 minggu
setelah pengobatan secret masih tetap banyak, kemungkinan
telah terjadi mastoiditis.
Diagnosa keperawatan
Noc : Thermoregulation
Nic : Fever Treatment
Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila.
Tingkatkan sirkulasi udara.
Kolaborasi pemberian cairan intra vena.
Berikan antipiretik
Definisi Vertigo
perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar,
atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau
berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan
kehilangan keseimbangan.
Fisiologik
Patologik
Psikogenik
Neurologik
Sistemik
GEJALA
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (tekanan saraf, vasospressor,
peningkatan intrakranial) ditandai dengan klien menyatakan nyeri.
Risiko jatuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan berupa ataksia dan
pusing.
Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan ditandai dengan
wajah klien tampak gelisah
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah ditandai dengan
kulit kering.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake nutrisi oral ditandai dengan klien tidak nafsu makan karena rasa
mual.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular, penurunan
kekuatan otot