Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham “hak”
memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi
manusia dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah melihat
bahwa hal itu belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen
ilmiah sering diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk
penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai
subyek hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk
moral begitu saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab
itu penyusun membuat makalah ini untuk agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimasud dengan hak?
2. Apa peranan hak?
3. Sebutkan Jenis-jenis hak?
4. Apa hak pasien dan perawat?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien?
6. Hak dan kewajiban pasien, perawat, rumah sakit berdasarkan hukum?
7. Apa tanggung jawab hukum / uraian tugas perawat dalam praktek?
8. Apa tanggung jawab dan tanggung gugat perawat?

C. TUJUAN
1. Untuk memahami apa itu hak
2. Untuk memahami peranan hak
3. Untuk memahami jenis-jenis hak
4. Untuk memahami hak pasien dan perawat
5. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien

1
6. Untuk memahami hak dan kewajiban pasien,perawat,rumah sakit,berdasarkan hukum
7. Untuk memahami tanggung jawab hkum atau uraian tugas perawat dalam praktek
8. Untk memahami tanggung jawab dan tanggung gugat perawat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak

Hak menurut C. Fagin ( 1975) mengemukakan bahwa hak adalah tuntutan terhadap
sesuatu,dimana seseorang berhak seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan
yang berdasarkan keadilan ,moralitas atau legalitas.

Hak dapat dipandang dari sudut hukum dan pribadi. Dari sudut hukum hak mempunyai
atau memberi kekuasaan tertentu untuk mengendalikan sesuatu. Ex. Seseorang mepunyai hak
untuk masuk restoran dan membeli makanan yang diinginkannya . Dalam hal ini jika ditinjau
dari sudut hukum orang yang bersangkutan mempunyai kewajiban tertentu yang menyertainya
yaitu orang tersebut diharuskan untuk berprilaku sopan dan membayar makanan tersebut. Dari
sudut pribadi mempunyai hal yang harus diperhatikan yaitu pertimbangan etis, cara seseorang
mengatur kehidupannya, keputusan yang dibuat berdasarkan konsep benar salah, baik buruk
yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan tinggal dalam kurun waktu tertentu.

B. Peranan hak-hak.

1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang
dengan kelompok

Contoh: :

Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak untuk menginstruksikan
pengobatan yang ia inginkan untuk pasiennya. Disini terlihat bahwa dokter tersebut
mengekspresikan kekuasaannnya untuk menginstruksikan pengobatan terhadap pasien, hal ini
mmerupakan haknya selaku penanggung jawab medis.

2. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.


Contoh: :

Seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya mendapat kritikan karena


terlalu lama menghabiskan waktunya bersama pasien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa
ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk pasien sesuai

3
dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini, perawat tersebut mempunayi hak
melakukan asuhan keperawatan sesuai denga kondisi dan kebutuhan pasien.

3. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang seringkali dapat


menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang
lain.
Contoh: :

Seorang perawat menyarankan pada pasien agar tidak keluar ruangan selama dihospitalisasi.
Pada situasi tersebut pasien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan pasien tersebut
mengatakan pada perawat bahwa ia juga mempunyai hak untuk keluar dari ruanagan bilamana ia
mau. Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan
kesehatan pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berarti ia
mengingkari kebebasan pasien.

C. Jenis-jenis hak :

1. Hak untuk memilih/kebebasan

Yaitu hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang
telah ditentukan.
Contoh :

Seorang perawat wanita yang bekerja dirumah sakit dapat mempergunakan seragam yang
diiginkan (haknya) asalkan berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Batas-
batas ini merupakan kebijakan RS dan suatu norma yang ditetapkan perawat.

2. Hak kesejahteraan

Yaitu hak-hak yang diberikan secara hukum untuk untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.

Contoh :

4
Hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk memperoleh air bersih,
dan lain-lain.

3. Hak legislatif
Yaitu hak yang diterapkan oleh hukum berdasarkan konsep keadilan.

Contoh: :

Seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh
suaminya.
Bandman dan Bandman (1986) menyatakan bahwa hak legislatif mempunyai 4 peranan
dimasyarakat yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap
peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.

Hak-hak pasien sekarang sudah sering dibicarakan, tumbuh dari mata rantai pasal 25 The
United Nations Universal Declaration Of Human rights 1948; pasal 1 The United Nations
International Convention Civil and Political Rights 1966 yaitu :

1. Hak memperoleh pemeliharaan kesehatan (the right to health care)


2. Hak menentukan nasib sendiri (the right to self determination)
Kemudian dari Deklarasi Hesinki, oleh The 18th World Medical Assembly, Finland 1964
muncul hak untuk memperoleh informasi (the right to informasi)

Ada 4 hak dasar yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962) yaitu :

1. Hak mendapatkan perlindungan keamanan


2. Hak mendapat informasi
3. Hak memilih
4. Hak mendengar

Beberapa hak pasien yang dibahas disini adalah :

1. Hak memberikan consent (persetujuan)

5
Consent mengandung arti suatru tindakan atau aksi beralasan yang diberikan tanpa paksaan
oleh seseorang yang memiliki pemgetahuan yang cukup tentang keputusan yang ia berikan,
dimana secara hukum orang tersebut secara hukum mampu memberikan consent. Consent
diterapkan pada prinsip bahwa setiap manusia dewasa mempunyai hak untuk menentukan apa
yang harus dilakukan terhadapnya. Kriteria consent yang sah :
a. Tertulis
b.Ditandatangani oleh pasien atau orang yang bertanggung jawab terhadapnya
c.Hanya ada salah satu prosedur yang tepat dilakukan
d.Memenuhi beberapa elemen penting : penjelasan kondisi, prosedur dan konsekuensinya,
penanganan atau prosedur alternative, manfaat yang diharapkan, Tawaran diberikan oleh pasien
dewasa yang secara fisik dan mental mampu membuat keputusan

2. Hak untuk memilih mati

Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan standar medis oleh dokter, salah satu kriteria
kematian adalah mati otak atau brain death. Hak untuk memilih mati sering bertolak belakang
dengan hak untuk tetap mempertahankan hidup. Permasalahan muncul pada saat pasien dalam
keadaan kritis dan tidak mamapu membuat keputusan sendiri tentang hidup dan matinya misal
dalam keadaan koma. Dalam situasi inipasien hanya mampu mempertahankan hidup jika dibantu
dengan pemasangan peralatan mekanik.

3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya

Yang dimaksudkan dengan golongan orang yang tidakberdaya disini adalah orang dengan
gangguan mental dan anak-anak dibawah umur serta remaja dimana secara hukum mereka tidak
dapat membuat keputusan tentang nasibnya sendiri, serta golongan usia lanjut yang sudah
mengalami gangguan pola berpikir maupun kelemahan fisik.

4. Hak pasien dalam penelitian

Penelitian sering dilakukan dengan melibatkan pasien. Setiap penelitian misalnya


penggunaan obat atau cara penanganan baru yang melibakan pasien harus memperhatikan aspek
hak pasien. Sebelum pasien terlibat, kepada mereka harus diberikan informasi secara jelas

6
tentang percobaan yang dilakukan, bahaya yang timbul dan kebebasan pasien untuk menolak
atau menerima untuk berpartisipasi. Apabila perawat berpartisipasi dalam penelitian yang
melibatkan pasien, maka perawat harus yakin bahwa hak pasien tidak dilanggar baik secara etik
maupun hukum. Untuk itu perawat harus memahami hak-hak pasien : membuat keputusan
sendiri untuk berpartisipasi, mendapat informasi yang lengkap, menghentikan partisipasi tanpa
sangsi, mendapat privasi, bebas dari bahaya atau resiko cidera, percakapan tentang sumber-
sumber pribadi dan hak terhindar dari pelayanan orang yang tidak kompeten.

Hak-hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan keperawatan (Annas dan Healey, 1974), terdiri
dari 4 katagori yanitu :

1. Hak kebenaran secara menyeluruh


2. Hak privasi dan martabat pribadi (kerahasiaan dan keamanannya)
3. Hak untuk memelihara pengambilan keputusan untuk diri sendiri sehubungan dengan
kesehatan
4. Hak untuk memperoleh catatan medis baik selama dan sesudah dirawat di rumah sakit

D. Hak Pasien Dan Perawat

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya
sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.Setiap manusia mempunyai hak asasi untuk
berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain dan menrima sesuatu dari
orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki oleh setiap orang. Dalam menuntut
suatu hak,tanggung jawab moral sangat diperlukan agar dapat terjalin suatu ikatan yang
merupakan kontrak social,baik tesurat maupun yang tersirat,sehingga segala sesuatunya dapat
memberikandampakpositif.
Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat , semakin perlu pula pemahaman
tentang hak-hak tersebut agar terbentuk sikap saling menghargai hak-hak orang lain dan tercipta
kehidupan yang damai dan tentram.

Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak - hak manusia
atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan merupakan

7
kewajiban setiap Negara / pemerintah untuk menentukan batas - batas kemerdekaan yang dapat
dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan kepentingan umum.

Menurut sifatnya hak asasi manusia dibagi dalam beberapa jenis:

1. Personal Rights (hak-hak asasi pribadi)


Meliputi kemerdekaan menyatakan pendapat dan memeluk agama, kebebasan bergerak,
dsb.
2. Property Rights (Hak untuk memiliki sesuatu)
Meliputi hak untuk membeli, menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan
oleh pemerintah termasuk hak untuk mengadakan suatu perjanjian dengan bebas.
3. Rights of legal aquality
Yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum dan
pemerintahan.
4. Political Rights (hak asasi politik)
Yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan dengan ikut memilih atau dipilih,
mendirikan partai politik, mengadakan petisi, dll.
5. Social and Cultural Rights (hak asasi sosial dan kebudayaan), diantaranya hak untuk
memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang disukai.
6. Procedural Rights, yaitu hak untuk memperoleh tata cara peradilan dan jaminan
perlindungan misalnya dalam hal penggeledahan dan peradilan.
Dalam UUD 1945 baik pada pembukaan maupun batang tubuh telah diuraikan dengan
jelas beberapa hak asasi manusia. Pada pembukaan disebutkan hak kemerdekaan, hak
asasi ekonomi berupa kemakmuran dan hak asasi sosial serta kebudayaan.

Kemudian dalam batang tubuh terdapat dalam pasal-pasal :

a. Pasal 27 (persamaan dalam hukum dan penghidupan yang layak)


b. Pasal 28 (beserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan
c.Pasal 29 ( kebebasan beragama)
d.Pasal 31 ( mendapatkan pengajaran)
e. Pasal 32 (perlindungan bersifat kultural)

8
f. Pasal 33 (ekonomi)
g.Pasal 34 ( kesejahteraan sosial)

E. Pernyataan Hak-Hak Pasien

Pernyataan hak-hak pasien (Patient;s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American
Hospital Association (AHA) pada tahun 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di RS.

1. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan


keperawatan/keperawatan yang akan diterimanya.
2. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan
dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti
masalah yang dihadapinya.
3. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan
tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko penting yang kemungkinan
akan dialaminya, kecuali dalam situasi darurat.
4. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
5. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut
program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan
dirahasiakan
6. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan
kesehatan yang diberikan kepadanya.
7. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang lebih lengkap
dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan RS yang
ditunjuk dapat menerimanya.
8. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan RS dengan instansi lain,
seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang
diterimanya.
9. Pasein berhak untuk memberi pendapat atau menolak bila diikutsertakan sebagai suatu
eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau pengobatannya.
9
10. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya ke
dokter lainnya, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
11. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang
diperlukan untuk asuhan keehatannya.
12. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan RS yang harus dipatuhinya
sebagai pasien dirawat

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien :

1. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih besarnya
partisipasi mereka dalam perencanaan asuhan
2. Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi dimasyarakat
3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien
4. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang kesehatan
dan penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan pendidikan dan bila pasien tidak
berpartisipai apakah akan mempengaruhi mutu asuhan kesehatan atau tidak.

Kewajiban Pasien :
Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu
yang memang harus dilakukan, agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai sesuai dengan
haknya.

1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada
diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
2. Pasien wajib mematuhi segala kebijakan yanga da, baik dari dokter ataupun perawat
yang memberikan asuhan.
3. Pasien atau keluarga wajib untuk memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.
4. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya berkewajiban untuk
menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selama
perawatan.

10
5. Pasien atau keluarga wajib untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan sesuai
dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujuinya.

G. Hak – Hak Perawat


Sebagai tenaga profesional perawat mempunyai berbagai macam hak, seperti yang telah
disebutkan dalam UU Kes. No. 23 tahun 1992 pasal 50 tentang pelaksanaan tugas tenaga
kesehatan dan pasal 53 (ayat 1) tentang perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan, maka
pengaturan hak dan kewajiban perawat dapat dijabarkan dari pasal-pasal ini.
Berikut ini akan dibahas beberapa hak-hak umum yang dimiliki perawat :

1. Hak perlindungan wanit


Jumlah perawat wanita sampai saat ini masih lebih banyak dari pada pria. Secara nasional
hak dan peran wanita telah mendapat perhatian dari pemerintah seperti tercantum dalam
GBHN (1980 telah disebutkan kedudukan wanita sebagai subjek pembangunan “ wanita
merupakan mitra sejajar yang mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama
dengan kaum pria serta mempunyai peran sangat penting “ Kemudian dalam Pelita V
dikatakan: wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria
disegala bidang kehidupan
Jadi keikutsertaan perawat dan sekaligus sebagian sebagai wanita dalam pembangunan
kesehatan diakui cukup banyak tidak diragukan.
2. Hak berserikat dan berkumpul
Ini merupakan hak setiap warga negara seperti yang tertuang dalam UUD 1945. Hak
perawat ini telah diwujudkan dengan terbentuknya organisasi profesi dengan menjadi
anggota dan juga mengambil peran dalam aksi politik untuk mewakili keperawatan atau
masyarakt sebagai penerima layanan kesehatan.
3. Hak mengendalikan praktik keperawatan sesuai yang diatur oleh hukum.
Hak ini berkaitan dengan tugas atau tanggung jawab yang diberikan kepada perawat
untuk menjalankan praktik keperawatan. Dalam setiap pembuatan keputusan yang
menyangkut nasib perawat, maka para perawat harus dilibatkan secara aktif sehingga
pelanggaran hak tidak terjadi.
4. Hak mendapat upah yang layak
Perawat mempunyai hak untuk mendapat penghargaan secara ekonomi atau upah kerja.

11
Penghargaan ini dapat berupa gaji bulanan, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga,
asuransi kesehatan, termasuk biaya bila sakit, melahirkan atau kecelakaan, upah hari
libur, kenaikan gaji berkala dan jaminan pensiun.
Untuk menjalankan tugas keperawatan yang penuh resiko, perawat harus tetap mejaga
kesehatannya sendiri, meningkatkan ilmu dan ketrampilan, mempunyai tempat tinggal
yang layak yang semuanya membutuhkan biaya. Untuk itu upah yang diberikan dapat
memenuhi kebutuhan dan seimbang dengan tanggung jawabnya
5. Hak bekerja dilingkungan yang baik
Maksudnya lingkungan tersebut cukup aman, tidak mengancam keselamatan dan
kesehatan fisik maupun mental. Lingkungan juga hatus mempunyai sarana dan peralatan
yang memadai untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Perawat berhak
untukbekerja sesuai jam kerja yang tepat dan tidak bekerja secara terus menerus tanpa
memperhatikan istirahat atau melebihi jam kerja.
6. Hak terhadap pengembangan profesional
Dengan mengikuti pendidikan formal maupun kegiatan ilmiah seperti temu kerja,
konferensi, seminar atau berbagai kursus singkat. Pendidikan berkelanjutan penting
diikuti perawat agar mereka dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas
7. Hak menyusun standar praktik dan pendidikan keperawatan
Standar yang baik akan membantu dalam mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Perawat juga mempunyai hak untuk menyusun rancangan hukum yang
diajukan untuk melindungi perawat dan penerima jasa keperawatan.

H. Hak Dan Kewajiban Pasien, Perawat, Rumah Sakit Berdasarkan Hukum

1. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan
Praktik Perawat
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997
tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang berlakunya Hak
dan Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.

12
Pengertian-Pengertian

Hak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.

Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau
suatu badan hokum

Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat
maupun sakit

Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan


kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian

Hak pasien : hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien


SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM. 02. 04. 3. 5. 2504 Tahun 1997 tentang pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit

Hak-Hak Perawat :

1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.


2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
pendidikannya.
3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta
standar profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang
keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya.

13
8. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumah
sakit
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai
peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.

Kewajiban Perawat :

1. Mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan


2. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas-
batas kegunaannya
3. Merujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya
4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berhubungan dengan keluarganya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan standar profesi yang ada
5. Memberikan kesempatan pada apsien untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan
agamanya sepanjang tidak menganggu pasien lain
6. Berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien
7. Memberikan informasi yang akurat tentang tindakana keperawatan yang diberikan pada
pasien dan keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya
8. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan
demi kepuasan pasien
9. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan
10. Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara terus menerus
11. Melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas-batas
kewenangannya

14
12. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, kecuali jika dimintai
keterangan oleh pihak yang berwenang
13. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat sebelumnya
terhadap institusi tempat bekerja

I. Tanggung Jawab Hukum/Uraian Tugas Perawat Dalam Praktik


Dalam tatanan klinis pada dasarnya ada 2 jenis tindakan yang dilakukan oleh perawat
yaitu tindakan yang dilakukan berdasarkan pesanan dokter dan tindakan yang dilakukan
secara mandiri. Tindakan yang berdasarkan pesanan dokter tidak dapat sepenuhnya secara
hukum dibebankan kepada perawat sedangkan tindakan mandiri sepenuhnya dapat
dibebankan pada perawat.

1. Menjalankan pesanan dokter dalam hal medis


Becker (1983) mengemukakan 4 hal yang harus ditanyakan perawat untuk melindungi
mereka secara hukum :
a. Tanyakan setiap pesanan yang diberikan dokter , Jika pasien yang telah menerima
injeksi im memberitahu perawat bahwa dokter telah mengganti pesanan dari obat
injeksi ke obat oral, maka perawat harus memeriksa kembali pesanan sebelum
meberikan obat.
b. Tanyakan setiap pesanan bila kondisi pasien telah berubah. Perawat bertanggung
jawab untuk memberitahu dokter tentang setiap perubahan kondisi pasien.
Misalnya bila seorang pasien yang menerima infus intravena tiba-tiba mengalami
peningkatan kecepatan denyut nadi, nyeri dada dan batuk, perawat harus segera
memberitahu dokter dan menanyakan kelanjutan pengaturan kecepatan tetesan
infus.
c. Tanyakan dan catat pesanan verbal untuk mencegah kesalahan komunikasi. Catat
waktu/jam, tanggal, nama dokter, pesanan, keadaan yang harus diberitahukan
dokter, baca kembali pesanan kepada dokter dan cata bahwa dokter telah
menyepakati pesanannya seaktu diberikan.
d. Tanyakan pesanan, terutama bila perawat tidak pengalaman. Hal ini memberikan
tambahan tanggung jawab perawat dalam melatih diri membuat keputusan
sewaktu melaksanakannya. Bagi perawat yang merasa tidak berpengalaman harus

15
minta petunjuk baik dari perawat senior maupun dokter.

2. Melaksanakan intervensi keperawatan mandiri

a) Ketahui pembagian tugas mereka. Ini memudahkan perawat untuk berfungsi


sesuai dengan tugas dan tahu apa yang diharapkan dan tidak diharapkan.
b) Ikuti kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan ditempat kerja
c) Selalu identifikasi pasien, terutama sebelum melaksanakan intervensi utama.
d) Pastikan bahwa obat yang benar diberikan dengan dosis, waktu dan pasien yang
benar.
e) Lakukan setiap prosedur secara tepat.
f) Catat semua pengkajian dan perawatan yang diberikan dengan cepat dan akurat.
g) Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien. Catatan segera memudahkan
untuk tetap melindungi kesejahteraan pasien, menganalisa mengapa kecelakaan
terjadi dan mencegah pengulangan kembali.
h) Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik dengan pasien.
i) Pertahankan kompetisi praktek keperawatan. Dengan tetap belajar, termasuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan klinis perkembangan jaman.
j) Mengetahui kekuatan dan kelemahan perawat.
k) Sewaktu mendelegasikan tanggung jawa keperawatan, pastikan orang yang diberi
delegasi tugas mengetahui apa yang harus dikerjakan dan memiliki pengetahuan
dan ketrampilan yang dibutuhkan.
l) Selalu wapada saat melakukan intervensi keperawatan dan perhatikan secara
penuh setiap tugas yang dilaksanakan.

16
J. Tanggung Jawab Dan Tanggung Gugat Perawat

Tanggung jawab (responsibilitas) adalah eksekusi terhadap tugas-tugas yangberhubungan


dengan peran tertentu dari perawat. Pada saat memberikan obat perawat bertanggung jawab
untuk mengkaji kebutuhan pasien akan obat tersebut, memberikannya dengan aman dan benar
dan mengevaluai respons pasien terhadap obat tersebut. Perawat yang selalu bertanggung jawab
dalam bertindak akan mendapatkan kepercayaan dari pasien karena melaksanakan tugas
berdasarkan kode etiknya.

Tanggung jawab perawat secara umum :

1. Menghargai martabat setiap pasien dan keluarganya.


2. Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-obatan tertentu
dan melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang yang tepat ditempat
tersebut.
3. Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi
4. Apabila didelegasikan oleh dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dan memberi
informasi yang biasanya diberikan oleh dokter.
5. Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada orang
yang tepat.

Tanggung gugat (akuntabilitas) ialah mempertanggungjawabkan prilaku dan hasil-hasilnya


yang termasuk dalam lingkup peran profesional seseorang sebagaimana tercermin dalam laporan
periodik secara tertulis tentang prilku tersebut dan hasil-hasilnya. Perawat bertanggunggugat
terhadap dirinya sendiri, pasien, profesi, sesama karyawan dan mayarakat. Jika seorang perawat
memberikan dosis obat yang salah kepada pasien, maka ia dapat digugat oleh pasien yang
menerima obat tersebut, dokter yang memberikan instruksi, pembuat standar kerja dan
masyarakat. Agar dapat bertanggung gugat perawat harus bertindak berdasarkan kode etik
profesinya.

17
Akuntabilitas dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas perawat dalam melakukan
praktek. Akuntabilitas bertujuan untuk :

1. Mengevaluasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi-prakstisi


yang sudah ada.
2. Mempertahankan standar perawatan kesehatan
3. Memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi
sebagai bagian dari profeional perawatan kesehatan
4. Memberi dasar untukmebuat keputusan etis

18
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak


terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum
dan pribadi (C. Fagin, 1975).Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak
kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran hak dan kewajiban, yaitu hak dapat digunakan
sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik antara seseorang, hak dapat digunakan
untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan, dan hak dapat digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaitu perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan kewajiban
pasien atau klien yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan
kesehatan

2. Saran

Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya


saling memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan Kesehatan secara
professional.

19
Daftar Pustaka

Potter & Perry.2009.Fundamental Of Nursing.Bukuc1 Edisi 7. Jakarta.Salemba Medika.

20

Anda mungkin juga menyukai