Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ikamaya Sridarma Dewi

Kelas : D - 2016
NIM : 16010644030

TEKS DRAMA ANAK “PERSAHABATAN”


Suasana di dalam kelas V ribut. Ada yang berlari-lari saling berkejaran dan ada pula yang
memukul-mukul meja. Ibu Guru pun masuk ke kelas. Ketua kelas memandu untuk
mengucapkan salam.
Ketua Kelas : Semuanaya ...duduk siap! Memberi salam!
Semua : Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
Ibu Guru : Walaikumsalam warohmatullahiwabarokatuh. Apakah Hari ini
semuanya hadir?
Semua murid : Alhamdulillah hadir semua Bu!
Ibu Guru : Baiklah kalau begitu coba kalian kumpulkan tugas prakarya kolase kalian!
Semua siswa mengumpulkan kolase, tetapi Adi kebingungan mencari tugasnya yang
disimpan di dalam tas. Ia pun mengeluarkan semua isi yang ada di dalam tasnya dan
mencarinya berulang-ulang. Ibu guru mendekati Adi.
Ibu Guru : Adi, ada apa? Dimana tugasmu nak?
Adi : A…a…a…anu Bu… uuum…. (Wajah Adi terlihat gugup)
Ibu Guru : Ada apa Adi?
Adi : I…i…ini Bu tugaas saya hilang, sudah saya cari di tas tapi tidak ada
(Krisna menundukkan wajah)
Ibu Guru : Hilang???? Bagaimana bisa hilang? Hilang atau kamu tidak
mengerjakannya Adi??
Adi : Saya mengerjakan kok Bu, tadi malam sudah saya masukkan ke dalam tas.
Roy : Huuuh... Adi pasti berbohong Bu!!! Dia kan pemalas, paling juga dia tidak
mengerjakan tugas Bu!
Dinar : Husssttt…!!! Roy jangan menuduh Adi seperti itu.
Adi : (Diam menunduk) awas yah nanti saya balas! (gerutu Adi)
Ibu Guru : Ya sudah Adi besok kumpulkan tugas kamu.
Adi : Iya Bu!!
Tak terasa waktu berputar, dan Teng… teng… teng… bel tanda istirahat berbunyi. Semua
anak berlari berhamburan keluar kelas.
Roy, Dinar, dan Rozi sedang berjalan sambil mengobrol asyik. Dari arah berlawanan, Adi
datang menghampiri mereka bertiga. Adi sengaja menanbrak Rozi hingga jatuh tersungkur.
Rozi : Aduh!! (Rozy terjatuh sambil melihat ke arah Adi)
Adi : Apa kamu lihat – lihat zi (sambil tersenyum sinis)
Roy : Hey!! Adi kamu sengaja kan menabrak Rozi???
Adi : Tidak kok! Ngapain juga saya menabrak pencuri seperti dia.
(tangan Adi menunjuk ke arah Rozi)
Dinar : Apa maksud kamu Adi?? Kamu menuduh Rozi mencuri tugas kamu?
Adi : Iya, menurut kalian? Kalian pikir dia anak baik??
Roy : Jaga ucapanmu Adi !!(Tangan kiri Roy memegang kerah baju Adi dan
tangan kanan Roy mengepal siap untuk memukul Adi dengan mata melotot
(marah)).
Adi : Pencuri jangan dibela!!!
Roy : Diam kamu (memukul wajah Adi hingga terjatuh)

Roy dan Adi berkelahi saling pukul memukul. Rozi dan Dinar berusaha melerai mereka.
Ketika itu juga Ibu Guru datang menghampiri mereka.
Ibu Guru : Hentikan...!!! Ada apa ini??? Kenapa kalian berkelahi seperti ini??
Roy : Maaf Bu! Saya hanya merasa tidak terima kalau Adi menuduh Rozi
mencuri tugasnya.
Rozi : Ituuuu.....(Diam menunduk dengan wajah panik)
Adi : Saya tidak menuduh Bu, tetapi saya menemukan tugas prakarya kolase yang
saya buat Bu. Dan kolase itu seperti yang dikumpulkan oleh Rozi.
Ibu Guru : Rozi??? Apa benar itu benar nak??
Rozy : (Gugup sambil menunduk) Be…be…benar Bu! Maaf Bu saya tidak
mengerjakan tugas karena sudah tiga hari Ibu saya sakit, jadi saya tidak
sempat mengerjakan tugas , karena saya takut dimarahi tidak mengerjakan
tugas jadi saya mengambil tugas Adi saat kelas kosong Bu!
Dinar , Roy : Astagaaaa...(Terkejut)
Ibu Guru : Ya sudah sekarang Rozy meminta maaf kepada Krisna dan Rozi harus
berjanji
tidak akan pernah mencuri lagi karena mencuri adalah perbuatan dosa.
Rozi : Iya Bu!!
Ibu Guru : Dan… untuk Adi dan Roy, ayo sekarang berjabat tangan saling memaafkan
dan ingat jangan pernah berkelahi lagi . Kalian mengerti???
Roy dan Adi : Iya Bu, kami berjanji tidak akan mengulanginya.
Roy : Adi maafkan aku yah?
Rozi : Maafkan aku juga ya Adi sudah mencuri tugas kamu.
Adi : Iyah sama-sama (Adi memeluk Roy dan Rozi)
Dinar : Nah begitu kan enak dilihat ! Kita harus saling memaafkan karena kita
adalah
sahabat untuk sekarang dan selamanya.
Dinar, Rozi, Roy, Adi :
Selamanya kita sahabat!!! (Mereka berempat saling bergandengan tangan
dan menyanyikan lagu )
“Dulu kita sahabat. Dengan begitu hangat mengalahkan sinar mentari. Dulu kita sahabat.
Berteman bagai ulat. Berharap jadi kupu-kupu. Kini kita berjalan berjauh-jauhan. Kau jauhi
diriku karena sesuatu. Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan. Namun itu karena ku sayang
Persahabatan bagai kepompong. Mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Persahabatan bagai
kepompong. Hal yang tak mudah berubah jadi indah. Persahabatan bagai kepompong.
Maklumi teman hadapi perbedaan. Persahabatan bagai kepompong.

Anda mungkin juga menyukai