Bab Ii Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
Bab Ii Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum. Air minum adalah
air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber
yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut
antara lain:
Kesehatan RI.
bahan kimia yang berbahaya dan sampah atau limbah industri (Chandra, 2007).
Air yang berada dipermukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.
8
Universitas Sumatera Utara
9
a. Air permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Air
rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan yang
b. Air laut
Air laut mempunyai sifat asin karena kandungan garam NaCl. Kadar
garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi
syarat untuk air minum. Namun demikian, air laut ini juga dapat dipergunakan
sebagai sumber air minum di beberapa negara yang sudah tidak memiliki sumber
air yang lebih baik setelah melalui proses desalinasi yang masih sangat mahal
Air angkasa terjadi dari proses evaporasi dari air permukaan dan
proses kondensasi kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan, salju ataupun
embun. Air angkasa mempunyai sifat tanah (soft water) karena kurang
mengandung garam-garam dan zat-zat mineral sehingga terasa kurang segar juga
boros terhadap pemakaian sabun. Air angkasa juga bersifat agresif terutama
terjadinya korosi. Air angksa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi.
Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut
dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen dan amoniak (Chandra, 2007).
d. Air tanah
Air tanah (ground water) adalah cadangan air yang bersumber dari air
presipitasi dan merembes menjadi air infiltasi berada di bawah permukaan litosfer
air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses
purifikasi. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim
kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau
kelemahan dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral
dalam konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral
semacam magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan
kesadahan air. Selain itu, untuk menghisap dan mengalirkan air ke atas
Air tanah dangkal yaitu air yang terjadi karena proses peresapan air dari
permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian juga bakteri sehingga air tanah
akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia karena melalui lapisan
tanah. Pengotoran juga masih terus berlangsung terutama pada muka air ynag
dekat dengan muka tanah. Air tanah ini digunakan sebagai sumber air minum
melalui sumur-sumur dangkal. Sebagai sumber air minum, ditinjau dari segi
kualitas agak baik. Tetapi dari segi kuantitas kurang cukup dan tergantung pada
musim.
Air tanah dalam yaitu air tanah yang terdapat setelah lapisan rapat air
yang pertama. Pengambilan air tanah dalam ini tidak semudah pengambilan air
tanah dangkal. Biasanya air tanah dalam ini berada pada kedalaman antara 100 –
300 meter.
Pada umumnya kualitas air tanah dalam lebih baik dari air tanah dangkal
karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-
unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah
kapur maka air menjadi sadah karena mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2.
3. Mata air
Mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam hampir tidak terpengaruhi oleh
musim dan kualitasnya sama dengan air tanah dalam (Sutrisno, 2010).
2.3.1 Sumur
a. Sumur Gali
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah- rumah
perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan
tanah.
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif
dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi
manusia kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena
lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi
dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi,
misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba.
tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur. Pada
segi kesehatan sebenarnya penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara
sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa pakar di
bidang ini, diantaranya lokasi sumur tidak kurang dari 10 meter dari sumber
dinding sumur dan kedap air, saluran pembuangan air limbah (SPAL) minimal 10
meter dan permanen, tinggi bibir sumur 0,8 meter, memililki cincin (dinding)
sumur minimal 3 meter dan memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. Sumur gali
1. Jarak
jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepage
keadaan serta kemiringan tanah, lokasi sumur pada daerah yang bebas banjir dan
jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti
adalah:
a. Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur gali harus
terbuat dari tembok yang kedap air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar
habitat hidup pada jarak tersebut. Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter
dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu bata tanpa semen, sebagai
b. Pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur harus dibuat
dari tembok yang tidak tembus air, agar perembesan air permukaan yang
telah tercemar tidak terjadi. Kedalaman 3 meter diambil karena bakteri pada
umumnya tidak dapat hidup lagi pada kedalaman tersebut. Kira-kira 1,5
meter berikutnya ke bawah, dinding ini tidak dibuat tembok yang tidak
c. Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang disemen. Akan
tetapi yang paling bagus adalah pipa beton. Pipa beton untuk sumur gali
sumur dari perembesan permukaan tanah. Untuk sumur sehat, idealnya pipa
keadaan seperti ini diharapkan permukaan air sudah mencapai di atas dasar
2000).
Untuk keperluan bibir sumur ini terdapat beberapa pendapat antara lain :
a. Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air setinggi minimal 70 cm untuk
(Entjang, 2000).
b. Dinding sumur di atas permukaan tanah kira-kira 70 cm, atau lebih tinggi dari
(Machfoedz, 2004).
c. Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus
dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu
a. Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air ± 1,5 m lebarnya dari
b. Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring
berikut:
a. Kemampuan hidup bakteri patogen selama 3 hari dan perjalanan air dalam
tanah 3 meter/hari.
meter.
meter.
saluran pembuangan air limbah dari sekitar sumur dibuat dari tembok yang
sumur gali tanpa pompa, tapi air sumur diambil dengan mempergunakan
b. Sumur Bor
Dengan cara pengeboran, lapisan air tanah yang lebih dalam ataupun
lapisan tanah yang jauh dari tanah permukaan dapat dicapai sehingga sedikit
dan secara langsung dapat dipergunakan sebagai air minum. Air tanah ini dapat
Sumber air yang sering digunakan oleh masyarakat selain air sumur gali
adalah air pipa atau air kran. Air bersih yang bersumber dari air kran di salurkan
melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, setiap PDAM di setiap
daerah belum tentu memiliki kualitas dan kuantitasnya sama dengan daerah
lainnya.
melalui jaringan perpipaan/distribusi. Air yang dimanfaatkan adalah air tanah atau
air permukaan dengan atau tanpa diolah. Ada beberapa cara pendistribusian air
perpipaan meliputi:
sehingga masyarakat tidak perlu lagi pergi dari rumah untuk mengambil air.
2. Kran umum, air hanya disalurkan sampai target tertentu dan masyarakat dapat
3. Hidran umum adalah kran umum yang dilengkapi dengan tangki air karena
penyaluran air kurang dari 24 jam dalam sehari atau karena tekanannya rendah.
4. Terminal air, pada dasarnya sama dengan hidran umum, tetapi ditujukan untuk
daerah yang belum terjangkau jaringan distribusi air minum (jaraknya relatif
jauh), sehingga air bersih secara berkala dikirim dengan tangki dan ditampung
dasar bagi kehidupan. Tidak satupun kehidupan yang ada di dunia ini dapat
berlangsung terus tanpa tersedianya air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan
akan air ini amat mutlak, karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia
sebagian besar terdiri dari air, yang jumlahnya sekitar 73 % dari bagian tubuh
Tubuh manusia sebagian terdiri dari air, berkisar 50-70% dari seluruh berat
badan. Jika tubuh tidak cukup mendapat air atau kehilangan air hanya sekitar 5%
dari berat badan (pada anak besar dan dewasa) maka keadaan ini dapat
minuman 1,5-2 liter air sehari atau 2200 gram setiap harinya (Soemirat, 2000).
Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan,
suhu tubuh dan menjaga tubuh jangan sampai kekeringan (Harini, 2007). Air yang
dibutuhkan oleh manusia untuk hidup sehat harus memenuhi syarat kualitas.
Air sangat dibutuhkan oleh manusia tetapi air juga dapat menimbulkan
atau zat-zat yang tidak sesuai untuk dikonsumsi sehingga air dapat menjadi media
penular penyakit. Didalam menularkan penyakit air berperan dalam empat cara:
a. Water Borne
Kuman petogen dapat berada dalam air minum untuk manusia dan hewan.
Bila air yang mengandung kuman patogen ini terminum maka dapat menjadi
penyakit pada yang bersangkutan. Penyakit menular yang disebarkan oleh air
secara langsung ini sering kali dinyatakan sebagai penyakit bawaan air atau
Penyakit– penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat
masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
b. Water Washed
Cara penularan penyakit ini berkaitan erat dengan air bagi kebersihan
Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit-
banyak terdapat di daerah tropis. Peranan terbesar air bersih dalam penularan cara
c. Water Bashed
Pejamu/perantara ini hidup didalam air, contoh penyakit ini adalah penyakit
schistosomiasis hidup dalam keong-keong air. Setelah waktunya, larva ini akan
berubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada
dalam air tersebut. Badan-badan air yang potensial untuk menjangkitkan jenis
penyakit ini adalah badan-badan air yang terdapat di alam yang sering
dengan air).
merupakan vektor beberapa macam penyakit. Air yang merupakan salah satu
unsur alam yang harus ada di lingkungan manusia merupakan media yang baik
bagi insekta untuk berkembang biak. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan
oleh insekta ini adalah malaria, yellow fever, dengue, onchocersiasis (river
blindness). Nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit dengue dapat
sementara untuk air bersih seperti gentong air, pot, dan sebagainya.
Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air, syarat-syarat air bersih antara lain:
a. Syarat Fisik
adalah air yang mempunyai kualitas yang baik sebagai sumber air minum maupun
air baku (air bersih), antara lain harus memenuhi persyaratan secara fisik, tidak
berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta tidak berwarna. Pada umunya syarat fisik
ini diperhatikan untuk estetika air. Adapun sifat-sifat air secara fisik dapat
1. Suhu
30C suhu udara disekitarnya yang dapat memberikan rasa segar, tetapi iklim
setempat atau jenis dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur air.
Bau dan rasa biasanya terjadi secara bersamaan dan biasanya disebabkan
bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas
bau dan rasa dapat meningkat bila terdapat klorinasi. Karena pengukuran bau dan
rasa ini tergantung pada reaksi individu maka hasil yang dilaporkan tidak mutlak.
tidak berasa .
3. Kekeruhan
dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat,
tersuspensi. Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan
dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa kekeruhan tersebut akan
b. Syarat Kimia
Air bersih yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh
zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain Air raksa (Hg),
Aluminium (Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi (Fe), Flourida (F), Calsium (Ca),
lainnya. Penggunaan air yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia
yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan berakibat tidak baik bagi
sebaiknya netral yaitu tidak asam dan tidak basa untuk mencegah terjadinya
pelarutan logam berat dan korosi jaringan. pH air yang dianjurkan untuk air
c. Syarat Bakteriologis
angkasa, air permukaan, maupun air tanah. Jumlah dan jenis bakteri berbeda
protozoa, dan metazoa. Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari harus bebas dari bakteri patogen. Bakteri golongan Coli (Coliform
bakteri) tidak merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator
penghasil pangan, bahan baku industri, jasa dan/atau hasil ikutannya yang terkait
dengan pertanian. Kandang ternak adalah struktur atau bangunan dimana hewan
ternak dipelihara selain itu kandang ternak merupakan tempat beristirahat dan
pencemaran air permukaan maupun air dalam tanah, udara, maupun melalui suara
ternak yang dapat menimbulkan kebisingan. Kotoran hewan telah terbukti sebagai
dalam penelitian Siti Berlian Zebua (2013) antara lain menyangkut letak
untuk ternak maupun peternak, antara lain untuk menjamin kesehatan ternak
mengenai jarak kandang dengan rumah sebaiknya terpisah dari rumah tinggal
3. Dibangun dekat sumber air, yang berfungsi untuk air minum dan
selatan.
6. Penggunaan sumber air untuk ternak tidak mengganggu ketersediaan air bagi
masyarakat. Persyaratan untuk topografi ini antara lain tempat kandang harus
lebih tinggi dari sekitar, tanah mudah menyerap air sehingga mengurangi
7. Tempat tidak terlalu tertutup pepohonan rindang yang dapat mengurangi sinar
9. Ketersediaan air bersih untuk minuman ternak dan jarak dengan pakan ternak
seperti rumput, sebaiknya di dekat kandang ada cukup sumber air bersih,
seperti sumur, air PDAM, atau mata air. Agar proses perawatan ternak lebih
efisien.
Limbah adalah suatu hasil sampingan dari proses industri yang tidak
digunakan, dapat berbentuk padat, cair, debu, suara, getaran, perusakan dan lain-
diakibatkan oleh kotoran ternak. Hal tersebut dapat terjadi karena rembesan
kotoran yang dipicu oleh air hujan. Maka dari rembesan yang masuk kedalam air
E.coli merupakan flora normal di dalam intestin. Bakteri enterik yang lain
flora normal dalam usus tetapi jarang dibandingkan dengan E.coli. E.coli lebih
E.coli adalah bakteri gram negatif yang dapat bertahan hidup dalam
penghuni normal dari usus kecil dan usus besar. E.coli bersifat patogen pada
manusia, sebagian besar strain E.coli adalah flora usus normal nonpatogenik,
strain-strain lain bersifat patogenik dengan faktor virulensi dan efek yang
(lipopolisakarida) yang berbeda, lebih dati 100 antigen K (kapsular) yang tidak
tahan panas, dan lebih dari 50 antigen H (flageller). Antigen K merupakan bagian
luar dari antigen O tetapi tidak pada semua enterobacteriaceae. Beberapa antigen
antigen K dari E.coli menyebabkan pelekatan bakteri pada sel epitelial yang
(Jawetz, 2007).
pada bayi yang baru lahir sampai berumur 2 tahun, khususnya terjadi di
negara berkembang. EPEC melekat dan kualitas menginfeksi sel mukosa usus
kecil. Kolonisasi bakteri ini pada usus kecil dapat menyebabkan diare
(Pelczar, 2005).
Serotipe E. coli jenis ini ditemukan sebagai penyebab diare pada anak
anak yang lebih besar dan juga penyebab diare pada orang dewasa. Mereka
ini menyerang sel-sel epitel usus besar dan menyebabkan sindrom klinis yang
aktivitasnya pada sel vero in vitro. Diare berdarah yang disebabkannya dapat
dan perlekatan pada sel manusia. EAEC Bisa menyebabkan diare akut dan
1. Diare
bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC melekat erat pada sel mukosa usus
yang cair, yang biasanya susah diatasi namun kronis. Durasi dari diare oleh EPEC
Escherichia coli adalah penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering
pada sekitar 90% infeksi saluran kemih pertama pada wanita muda. Gejala dan
tanda- tandanya antara lain sering berkemih, disuria, hematuria, dan piuria. Nyeri
pinggang ditimbulkan oleh infeksi saluran kemih bagian atas (Jawetz, 2007).
3. Sepsis
memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir dapat
sangat rentan terhadap sepsis Escherichia coli karena tidak memiliki antibodi
IgM. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih (Jawetz, 2007).
terjadi setelah prosedur bedah syaraf, terutama jika dilakukan pemasangan alat
prostetik (Gillespie,2008).
yang berperan pada invasi, endotoksin, sitotoksin, dan enterotoksin. Bakteri ini
tahan hidup di berbagai kondisi lingkungan seperti keadaan dingin ataupun suhu
1. Bentuk batang
2. Negatif-Gram
3. Tidak berspora
5. Tidak berkapsul
Pada manusia dan hewan baik domestik maupun hewan liar. Pada manusia,
2. Demam tifoid atau demam enterik yang disebabkan oleh Salmonella ser.
bakteri enterik yang lain. Salmonella tahan terhadap bahan kimia tertentu
Pada saat ini dikenal ada dua spesies dalam genus Salmonella, yaitu :
adalah :
sedangkan subspesies II, IIIa, IIIb, IV dan VI serta S. bongori biasanya terdapat
pada hewan-hewan berdarah dingin serta di lingkungan alam bebas (jarang pada
penyakit yang bersifat asimptomatik hingga infeksi yang parah yang berakhir
usus, menyebabkan demam enterik, dimana bentuk yang terberat adalah demam
Bakteri dari genus Salmonella merupakan bakteri penyebab infeksi. Jika tertelan
merupakan infeksi pada kolon dan biasanya 18-24 jam setelah masuknya
lainnya. Misalnya Septisemia dengan lesi fokal dan demam enterik seperti demam
Salmonella masuk ke dalam tubuh manusia melalui cara oral. Tonsil dan
jaringan limfatikn pharynx tidak berfungsi sebagai pintu masuk kuman, tetapi
<2.0), keasaman lambung ini akan mencegah kuman berkembang biak dan
pemakaian obat-obatan seperti antasid secera reguler, bakteri dapat tetap hidup
7 5
menjadi sakit bila menelan sebanyak 10 bakteri. Dosis dibawah 10 tidak
darah. Mereka difagositosis namun tidak terbunuh oleh sel fagositosit (Lesmana,
2006).
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri salmonella sp. pada manusia yaitu :
1. Gastroenteritis (Enterokolitis)
biasanya terjadi 18-24 jam setelah masuknya organisme. Pennyakit ini ditandai
dengan diare, demam, dan nyeri abdomen. Umumnya, penyakit tersebut sembuh
spontan (self limited), berakhir setelah 2-5 hari. Pada kebanyakan kasus, penderita
tidak memerlukan perhatian medis, dan gejala-gejala ini sering disebut sebagai
stomach flu. Pada kasus-kasus berat yang biasanya terjadi pada bayi dan orang
2. Septisemia
anoreksia, dan anemia. Lesi fokal bisa terjadi pada setiap jaringan, misalnya
Demam tifoid (enterik) disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang
kebiasaan buang air besar (diare/konstipasi), dan ruang yang klasik tetapi jarang
malaise, sakit kepala, batuk tidak produktif, konstipasi, nyeri perut, dan konfusi
mental. Sering sekali terjadi delirium, dan neuropsikiatrik. Pada minggu kedua,
Menurut Lesmana (2006) tanda fisik seperti bradikardi, rose spots pada
antibodi humoral, dan dapat melawan beberapa anti biotik. Komplikasi pada tifoid
dapat terjadi selama 2 sampai 5 minggu setalah onset penyakit, meliputi perforasi
2.10 Diare
Menurut WHO (2013) diare adalah keluarnya tinja yang lunak atau cair
dengan frekuensi 3x atau lebih perhari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam
tinja, atau bila ibu merasakan adanya perubahan konsistensi dan frekuensi buang
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
Menurut Hipocrates dalam Suharyono (2012) diare adalah buang air besar
dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih
a. Diare Akut
Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya
b. Disentri
Disentri yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri
c. Diare persisten
Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus
gangguan metabolisme.
Menurut Widoyono (2008), tanda dan gejala diare pada anak antara lain:
a. Gejala umum
1. Berak cair atau lembek dan sering adalah gejala khas diare.
b. Gejala spesifik
1. Vibrio cholera: diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berbau
amis.
1. Faktor Mikrobiologis
sebagainya.
2. Faktor Gizi
Pada anak dengan malnutrisi serangan diare terjadi lebih sering dan lebih
lama. Semakin buruk keadaan gizi anak, semakin sering dan semakin berat diare
3. Faktor Makanan
beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang. Makanan
yang terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada anak-anak balita
(Suharyono, 2012).
4. Faktor Lingkungan
yang bersih, kurangnya pembuangan kotoran yang sehat, keadaan rumah yang
pada umumnya tidak sehat, higiene dan sanitasi makanan yang belum baik, belum
ditanganinya higiene dan sanitasi industri secara intensif, dan pembuangan limbah
5. Faktor perilaku
sebagai berikut :
kehidupan.
e. Tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau sesudah makan dan
menyuapi anak.
6. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada anak dapat menyebabkan
diare kronis. Tetapi jarang terjadi pada anak balita, umumnya terjadi pada anak
berikut:
cairan atau benda yang tercemar dengan tinja misalnya air minum, jari-jari tangan,
makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air tercemar.
2. Mencuci Tangan
dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan
sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum
3. Menggunakan Jamban
jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan risiko terhadap penyakit
diare. Keluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban dan
Konstruksi Sumur
Gali