Makalah SPM
Makalah SPM
Penulis : Kelompok 3
1. Ajeng Nandya Puspita (1713021022)
2. Asih Nuraini (1713021032)
3. Alya Husna Choirunnisa (1753021006)
4. Fifi Mesa Anggraini(1713021046)
5. Rizki Mei (1713021007)
P.S. : Pendidikan Matematika
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, mari kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Kajian Pendekatan Open-ended dan
Realistik pada Pebelajaran Matematika ”
Laporan ini telah kamisusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu kamimenyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusidalam pembuatan ataupun penyusunan laporan dalam pemenuhan
tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika .
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.Semoga laporan ini
dapat dijadikan referensi belajar bagi pembacanya.
Bandar Lampung, 27 Maret 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan open-ended dan
realistik.
2. Untuk dapat mengkonstruksi dan mengembangkan masalah
open-ended.
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pendekatan open-ended.
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan open-ended.
5. Untuk mengetahui konsepsi tentang siswa dalam pendekatan
realistic.
6
BAB II
PEMBAHASAN
𝐿 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × 202
= 3,14 × 400
= 1256 𝑐𝑚2
Luas seng yang tidak digunakan = 2000𝑐𝑚2 − 1256 𝑐𝑚2 = 744 𝑐𝑚2
Jadi, luas seng yang tidak digunakan adalah 744 cm2.
Jawaban II :
Luas seng yang berbentuk persegi panjang= 50 cm × 40 cm = 2000 cm2
Kita misalkan tutup kaleng tersebut berjari-jari 25 cm maka
𝐿 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × 252
= 3,14 × 625
= 1962,5𝑐𝑚2
Luas seng yang tidak digunakan = 2000𝑐𝑚2 − 1962,5 𝑐𝑚2 = 37,5 𝑐𝑚2
Jadi, luas seng yang tidak digunakan adalah 37,5 cm2
Dari contoh diatas, guru memberikan maslah terkait materi
lingkaran dengan tujuan pembelajarannya adalah membeantu siswa
mengintegrasikan apa yang telah ia pelajari mengenai meteri
lingkaran. Soal terbuka seperti ini disajikan dengan maksud guru
dapat mengemukakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat direspon siswa.
Contoh lain yaitu siswa diberikan soal mengenai permasalahan
mencari sebuah luas dari sebuah bangun. Siswa dituntut untuk melihat
dari berbagai sudut pandang yang berbeda serta menggunakan banyak
satrategi atau pendekatan yang berbeda. Adapun soal tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut:
Pak Agus mempunyai tanah berbentuk seperti gambar dibawah
ini. Tanah tersebut direncanakan akan ditanam berbagai tanaman.
14
Namun sebelumnya pak Agus ingin mengetahui luas tanah yang dia
dimilikinya. Carilah luas bangun tersebut!
Cara I:
Langkah pertama yang dilakukan siswa yaitu mencari luas
keseluruhan gambar. Siswa melihat dari sudut pandang bahwa bangun
tersebut merupakan bangun trapesium. Langkah selanjutnya yaitu
menghitung luas trapesium tersebut dengan ukuran yang telah
diketahui di soal. Hasil yang didapat yaitu 2400 m2 kemudian
menghitung luas persegi panjang. Subjek menghitung luas persegi
panjang karena melihat dari sudut panjang bahwa persegi panjang
tersebut bukan merupakan luas yang ingin dicari karena pada bagian
tersebut tidak diarsir sehingga subjek menghitung dengan cara luas
trapesium dikurangi luas persegi panjang. Luas persegi panjang
tersebut adalah 500 m2. Subjek menuliskanjawaban akhir yang didapat
adalah 1900 cm2. yang didapatkan dari 2.400 – 500 = 1900𝑚2.
Cara II:
Langkah pertama yang dilakukan siswa yaitu membagi bangun
menjadi tiga bangun yaitu dua persegi panjang, dan trapesium.
Kemudian siswa mencari luas dari bangun yang telah dibaginya
menggunakan rumus luas masing-masing bangun, seperti pada
gambar.
15
20m. Persegi panjang ketiga dengan ukuran panjang 40m dan lebar
10m. bangun keempat yaitu segitiga dengan alas 30m dan ukuran
tinggi 40m. Langkah selanjutnya yang dilakukan subjek yaitu
menjumlah luas keempat bangun tersebut hasilnya yaitu 1900𝑚2.
mata pelajaran lain pun dapat dianggap sebagai dunia nyata. Untuk
menekankan bahwa proses lebih penting daripada hasil, dalam
pendekatan matematika realistik digunakan istilah matematisasi, yaitu
proses mematematikakan dunia nyata. Proses ini digambarkan oleh de
Lange (dalam Hadi, 2005) sebagai lingkaran yang tak berujung.
Selanjutnya, oleh Treffers (dalam van den Heuvel-Panhuisen, 1996)
matematisasi dibedakan menjadi dua, yaitu matematisasi horizontal
dan matematisasi vertikal.Matematisasi horizontal adalah proses
penyelesaian soal-soal kontekstual dari dunia nyata. Dalam
matematika horizontal, siswa mencoba menyelesaikan soal-soal dari
dunia nyata dengan cara mereka sendiri, dan menggunakan bahasa dan
simbol mereka sendiri. Sedangkan matematisasi vertikal adalah proses
formalisasi konsep matematika. Dalam matematisasi vertikal, siswa
mencoba menyusun prosedur umum yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal-soal sejenis secara langung tanpa bantuan
konteks.
Peran Guru
Pemikiran dan konsepsi di atas menggeser peran guru dalam
kelas. Kalau dalam pendekatan tradisional guru dianggap sebagai
pemegang otoritas yang mencoba memindahkan pengetahuannya
kepada siswa, maka dalam pendekatan matematika realistik ini guru
dipandang sebagai fasilitator, moderator, dan evaluator yang
menciptakan situasi dan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan cara mereka
sendiri. Oleh karena itu, guru harus mampu menciptakan dan
mengembangkan pengalaman belajar yang mendorong siswa untuk
memiliki aktivitas baik untuk dirinya sendiri maupun bersama siswa
lain (interaktivitas).
Karakteristk
Beberapa karakteristik pendekatan matematika realistik
menurut Suryanto (2007) adalah sebagai berikut:
a. Masalah kontekstual yang realistik (realistic contextual problems)
digunakan untuk memperkenalkan ide dan konsep matematika
kepada siswa.
b. Siswa menemukan kembali ide, konsep, dan prinsip, atau model
matematika melalui pemecahan masalah kontekstual yang
realistik dengan bantuan guru atau temannya.
c. Siswa diarahkan untuk mendiskusikan penyelesaian terhadap
masalah yang mereka temukan (yang biasanya ada yang berbeda,
baik cara menemukannya maupun hasilnya).
d. Siswa merefleksikan (memikirkan kembali) apa yang telah
dikerjakan dan apa yang telah dihasilkan; baik hasil kerja mandiri
maupun hasil diskusi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan dari pembelajaran open-ended menurut Nohda (2000)
ialah untuk membantu mengembangkan kegitan kreatif dan pola pikir
matematis siswa melalui problem solving secara simultan. Pendekatan
open-ended menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa untuk
menginvestasikan berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai
dengan kemampuan mengolaborasi permasalahan.
Hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkonstruksi masalah
adalah (1) Melalui situasi fisik yang nyata (2) Menyajikan soal-soal
pembuktia (3) Menyajikan bentuk-bentuk atau bangun-bangun
(geometri) (4) Memberikan beberapa contoh konkrit (5) Memberikan
beberapa latihan.
Di dalam pendekatan realistic mathematics education, kelas
matematika bukan tempat memindahkan matematika dari guru kepada
siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep
matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Di sini
matematika dilihat sebagai kegiatan manusia yang bermula dari
pemecahan masalah (Dolk, 2006). Dalam pendekatan matematika
realistik, siswa dipandang sebagai individu (subjek) yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman sebagai hasil interaksinya dengan
lingkungan. Selanjutnya, dalam pendekatan ini diyakini pula bahwa
siswa memiliki potensi untuk mengembangkan sendiri
pengetahuannya, dan bila diberi kesempatan mereka dapat
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang
matematika. Dalam pendekatan matematika realistik ini guru
dipandang sebagai fasilitator, moderator, dan evaluator yang
22
3.2 Saran
Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan laporan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17552134/Pendekatan_Open-
Ended_dalam_Pembelajaran_Matematika
https://www.academia.edu/10625156/Pendekatan_Open-
Ended_dalam_Pembelajaran_Matematika
repo.iain-tulungagung.ac.id/1709/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.unm.ac.id/4436/1/SKRIPSI%20AYU%20REZKI%20RASNI.pdf
http://numeracy.stkipgetsempena.ac.id/home/article/download/97/71
TUGAS%20KULIAH%20(semester%204)/HASIN%20ABDULLAH-
FITK.pdf