Wesel Tagih
Wesel Tagih
ATURAN PERPAJAKAN
Wesel tagih timbul dari utang piutang penyerahan barang atau jasa. Wesel tagih dapat
diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo. Bunga yang diterima pada saat pelunasan merupakan
penghasilan pemegang wesel dan biaya bagi penerbit promes. Selisih antara hasil penjualan dan
jumlah yang akan dibayar pada saat jatuh tempo merupakan diskonto(bunga yang diperhitungkan
dimuka) dan penghasilan bagi pelepas wesel. Selanjutnya oleh pemegang kedua, wesel dapat dijual
lagisampai saat sebelum jatuh tempo. Selisih antara harga perolehan dan harga penjualan
merupakan penghasilan bunga. Penghasilan bunga, diskonto, merupakan obyek potongan PPh
pasal 23 (WP dalam negeri) atau PPh pasal 26 (WP luar negeri). Dalam kasus pendiskontoan, pajak
atas bunga dipotong dimuka oleh pembeli. .
CONTOH KASUS
Wesel milik PT. Andi, nominal Rp. 1000.000 tertanggal 10 Juni 1996, jangka waktu 60 hari
(jatuh tempo 9 Agustus 1996), didiskontokan kepada PT. Iwan pada 25 Juni 1996. Jika disepakati tarif
diskonto 12%, uang yang akan diterima PT. Andi pada setiap kondisi berikut : wesel tanpa bunga,
dengan bunga 9% dan 15%.
Penjelasan Jenis Wesel
Tabel : Kasus Wesel Tagih (Pendiskontoan, pajak atas bunga dipotong di muka oleh pembeli)
Wesel dengan bunga 9% Wesel dengan bunga 15%
Secara komersial pada saat pendiskontoan wesel, berturut-turut, PT Andi akan mencatat
biaya bunga Rp15.000, Rp225 dan penghasilan bunga Rp9.625. Hal ini tentu akan mendapat
perlakuan yang sama dari segi pemajakan. Bagi PT Iwan ketiga jumlah diskonto itu akan dicatat
sebagai penghasilan bunga yang akan diterima pada saat jatuh tempo nanti. Untuk wesel berbunga,
khususnya yang 15% , terdapat masalah penentuan siapa wajib pajak pemotong PPh Pasal 23/26-nya
mengingat keduanya menghitung penghasilan bunga (PT Andi pada saat pendiskontoan; PT Iwan
pada saat jatuh tempo). Perlu pemisahan pencatatan antara penjualan wesel tagih dan piutang
bunga. Ini untuk menyatakan terdapat laba/rugi dari penjualan wesel sebesar selisih jumlah uang
yang diterima dan nilai nominal wesel. Untuk itu diperlukan penyesuaian penghasilan bunga dalam
masa kepemilikan wesel seperti tabel di atas.