Anda di halaman 1dari 3

Wesel Tagih

PENGERTIAN WESEL TAGIH


Wesel tagih (promissory note) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang atas
permintaan pada suatu waktu tertentu.

KARAKTERISTIK WESEL TAGIH


Tanggal jatuh tempo
Tanggal wesel harus dibayarkan disebut tanggal jatuh tempo (due date atau maturity date).
Periode waktu antara tanggal penerbitan sampai dengan tanggal jatuh tempo promes atau wesel
jangka pendek bisa dinyatakan dalam hari atau bulan.
Bunga
Wesel menetapkan bunga yang akan dibayarkan untuk periode antara tanggal penerbitan dan
tanggal jatuh tempo. Bunga umumnya dibayar pada saat jatuh tempo. Suku bunga promes biasanya
ditetapkan atas dasar tahunan, terlepas dari jangka waktu aktual yang terlibat.
Bunga = utang pokok x suku bunga x waktu
Nilai jatuh tempo
Jumlah yang harus dibayarkan pada tanggal jatuh tempo disebut nilai jatuh tempo (maturity
value). Nilai jatuh tempo wesel adalah jumlah pokok (nilai nominal) ditambah bunga.

ATURAN PERPAJAKAN
Wesel tagih timbul dari utang piutang penyerahan barang atau jasa. Wesel tagih dapat
diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo. Bunga yang diterima pada saat pelunasan merupakan
penghasilan pemegang wesel dan biaya bagi penerbit promes. Selisih antara hasil penjualan dan
jumlah yang akan dibayar pada saat jatuh tempo merupakan diskonto(bunga yang diperhitungkan
dimuka) dan penghasilan bagi pelepas wesel. Selanjutnya oleh pemegang kedua, wesel dapat dijual
lagisampai saat sebelum jatuh tempo. Selisih antara harga perolehan dan harga penjualan
merupakan penghasilan bunga. Penghasilan bunga, diskonto, merupakan obyek potongan PPh
pasal 23 (WP dalam negeri) atau PPh pasal 26 (WP luar negeri). Dalam kasus pendiskontoan, pajak
atas bunga dipotong dimuka oleh pembeli. .

CONTOH KASUS
Wesel milik PT. Andi, nominal Rp. 1000.000 tertanggal 10 Juni 1996, jangka waktu 60 hari
(jatuh tempo 9 Agustus 1996), didiskontokan kepada PT. Iwan pada 25 Juni 1996. Jika disepakati tarif
diskonto 12%, uang yang akan diterima PT. Andi pada setiap kondisi berikut : wesel tanpa bunga,
dengan bunga 9% dan 15%.
Penjelasan Jenis Wesel

Tanpa bunga Bunga 9% Bunga 15%

Nominal 1.000.000 1.000.000 1.000.000


Bunga :
Tidak ada - -
9%x(60/360)x1.000.000
- 15.000 -
- - 25.000
15%x(60/360)x1.000.000

Nilai jatuh tempo : 1.000.000 1.015.000 1.025.000


Diskonto :
12%x(45/360)x1.000.000 = 15.000 - -
12%x(45/360)x1.015.000 = - 15.225 -
12%x(45/360)x1.025.000 = - - 15.375

Hasil Penjualan : 985.000 999.775 1.009.625

Tabel : Kasus Wesel Tagih (Pendiskontoan, pajak atas bunga dipotong di muka oleh pembeli)
Wesel dengan bunga 9% Wesel dengan bunga 15%

1. Penyesuaian penghasilan bunga(10-25 juni 1993)

Piutang bunga 3.750 Piutang bunga 6.250


Penghasilan bunga 3.750 Penghasilan bunga 6.250

2. Pencatatan penjualan wesel

Kas 999.775 Kas 1.009.625


Rugi penjualan wesel 3.975 Piutang bunga 6.250
Piutang bunga 3.750 Piutang wesel 1.000.000
Piutang wesel 1.000.000 Laba penjualan wesel 3.375

Tabel : Pencatatan penyesuaian penghasilan bunga dalam masa kepemilikan wesel


(holding period)

Secara komersial pada saat pendiskontoan wesel, berturut-turut, PT Andi akan mencatat
biaya bunga Rp15.000, Rp225 dan penghasilan bunga Rp9.625. Hal ini tentu akan mendapat
perlakuan yang sama dari segi pemajakan. Bagi PT Iwan ketiga jumlah diskonto itu akan dicatat
sebagai penghasilan bunga yang akan diterima pada saat jatuh tempo nanti. Untuk wesel berbunga,
khususnya yang 15% , terdapat masalah penentuan siapa wajib pajak pemotong PPh Pasal 23/26-nya
mengingat keduanya menghitung penghasilan bunga (PT Andi pada saat pendiskontoan; PT Iwan
pada saat jatuh tempo). Perlu pemisahan pencatatan antara penjualan wesel tagih dan piutang
bunga. Ini untuk menyatakan terdapat laba/rugi dari penjualan wesel sebesar selisih jumlah uang
yang diterima dan nilai nominal wesel. Untuk itu diperlukan penyesuaian penghasilan bunga dalam
masa kepemilikan wesel seperti tabel di atas.

Anda mungkin juga menyukai