Anda di halaman 1dari 3

Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan,

3,25
juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Merupakan suatu Negara
dengan luas perairan lebih besar dari pada luas daratan, maka dari itu Indonesiadisebut sebagai
Negara Maritim. Luas wilayah kelautan di Negara Indonesia melebihi dari daratan, itu yang
membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemewahan yang luar biasa dalam sektor kelautan.
Meski begitu, mungkin banyak di antara kita yang belum menyadari akan kedahsyatan lautan
kita.

Namun sangat disayangkan luasnya laut indonesia ini malah menjadi tempat berenang bagi
sampah bersamaan dengan para penghuni lalut lainnya. Komunitas Divers Clean Action (DCA)
merilis temuan bahwa 63 persen sampah di lautan Indonesia berupa sampah plastik sekali
pakai. Sampah ini sulit didaur ulang karena prosesnya lama dan harga yang rendah di tingkat
pengepul. Penggagas DCA, Sweitenia Puspa Lestari, menuturkan komunitasnya rutin
membersihkan sampah di lautan dan menemukan banyak pencemaran. Menurut dia, temuan
63 persen sampah plastik ini hasil dari bersih-bersih laut di Indonesia.

Bayangkan saja sebuah plastik Botol atau tas plastik yang digunakan sehari-hari baru akan
terurai sekitar 10-1.000 tahun. Meski beberapa kantong plastik saat ini bisa terurai 1-2 tahun.
Bahan dasar plastik adalah kondensasi organik atau tambahan polimer. Plastik adalah istilah
yang mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi sintetik. Diantara beberapa jenis polimer
itu ada diantaranya polimer alami yang termasuk plastik. Plastik bisa dibentuk menjadi
fibersintetik atau film. Dampak plastik tertadap lingkungan antara lain:

1. Tercemamya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah.


2. Plastic yang menutupi akar mangrove dapat menyebabkan perlahan-lahan kematian bagi
mangrove.
3. Sampah plastic dapat membunuh terumbuh karang sebagai biodeversitas tinggi bagi
lautan.
4. Berkurangnya mangrove sebagai pengurai racun di laut dapat menyebaban kerusakan bagi
ekosistem laut lainnya.
5. Hewan- hewan laut seperti ikan, lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap
kantong-kantong plastik tensebut makanan dan akhimya mati karena tidak dapat
menelanya.
6. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur
menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
7. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-
hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
8. PCB yang tidak dapat terurai rneskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan
menjadi racun berantai sesuai urutan nantai makanan.

Contoh kasus hewan laut yang mati karna sampat adalah Seekor paus sperma yang ditemukan
mati terdampar di perairan Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara,
Senin (19/11/18), menelan hampir enam kilogram plastik dan sandal jepit. Dalam sebuah
cuitan, lembaga WWF Indonesia merinci apa saja yang ditemukan di dalam perut bangkai
hewan tersebut. "5,9 kg sampah plastik ditemukan di dlm perut paus malang ini! Sampah
plastik yaitu: plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4 pcs, 150 gr), kantong plastik (25
pcs, 260 gr), sandal jepit (2 pcs, 270 gr), didominasi o/ tali rafia (3,26 kg) & gelas plastik (115
pcs, 750 gr)."

Miris dengan hal itu, maka kita harus mulai melakukan inovasi penggantian sampah plastik,
dimulai dengan hal-hal yang sederhana saja seperti:

1. menolak kantong plastik yang diberikan, Ganti kantong plastik kamu dengan tote bag
atau kantong lipat yang dapat dipakai berulang-ulang.
2. Membawa kotak makan dan tempat minum sendiri, Daripada memakai gelas karton atau
plastik sekali pakai, bawa deh gelas tumbler-mu sendiri.
3. Membawa alat makan sendiri, tolak deh sendok atau garpu plastik sekali pakai yang
diberikan. Kamu bisa membawa dan menggunakan alat makan berbahan baja ataupun
bambu yang lebih ramah lingkungan.
4. menolak sedotan sekali pakai, menggantinya dengan sedotan berbahan baja, bambu, atau
kaca yang bisa kamu bawa ke mana-mana. Sedotan yang lebih ramah lingkungan seperti
ini sudah bisa kamu dapatkan di market place ataupun toko online.

Masih banyak hal sederhana lainnya yang bisa kamu lakukan, untuk mengganti penggunaan
sampah plastik. Sebagai milenial yang sadar lingkungan, mulailah dari hal kecil untuk suatu
dampak yang besar keberanian untuk memulai kebaikan meskipun hanya dengan sebatas niat
pun akan dicatat malaikat sebagai suatu pahala kebaikan yg penuh di sisi Allah SWT, apalagi
jika kita melakukannya. Dan sekalil agi warisan permata biru kita, lautan tidak lain dan tidak
bukan juga untuk anak cucu kita di waktu yang mendatang. Salam cinta lingkungan
Daftar pustaka

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/11/10/yuk-kenali-10-fakta-menarik-tentang-
lautan-indonesia

https://kumparan.com/banjarhits/63-persen-lautan-indonesia-tercemar-sampah-plastik-
1550499167622224288

https://www.hipwee.com/feature/12-jenis-sampah-dan-waktu-yang-dibutuhkan-untuk-terurai-
bahkan-kita-produksi-tiap-hari/

https://satujam.com/bahan-dasar-plastik/

http://www.poltekkp-bitung.ac.id/batampung/file/7-pi-sampah-plastik.pdf

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46284830

https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/pillars/2018-diet-sampah-plastik-dimulai-dari-
mana-ini-yang-perlu-kamu-tahu.html

Anda mungkin juga menyukai