Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASPEK-ASPEK
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA

OLEH
KELOMPOK IV

1. IMANUEL PULINGDAKA (1701030092)


2. MARIA HELENSIA INA (1701030057)
3. MARIA T. MEDE MAKO (1701030070)
4. ROY MARTHEN LOMA (1701030076)
5. YESRI JESIKA TEIKUAR (1701030077)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia
dan hikmat akal budi dari pada-Nya sehingga makalah Perkembangan Peserta Didik tentang
Aspek-aspek Perkembangan Psikologi Remaja ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Selain itu, keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan dan membangun dari pembaca
agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Aspek-aspek Perkembangan
Psikologi Remaja ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi penulis dan pembaca.

Kupang, 06 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
ABSTRAK .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
D. Metode Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Aspek-aspek Perkembangan Psikologi Remaja .......................................... 3
B. Ciri-ciri Kejiwaan dan Psikologi Pada Remaja ......................................... 6
C. Perkembangan Psikologis Pada Remaja ..................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
A. Simpulan ..................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................. 9

ii
ABSTRAK
Makalah ini berjudul Aspek-aspek Perkembangan Psikologi Remaja, dengan rumusan
masalah yaitu: Apa saja aspek-aspek perkembangan psikologi remaja?, Apa ciri-ciri kejiwaan
dan psikologi pada remaja? dan Bagaimana deskripsi tentang perkembangan psikologi pada
masa remaja. Dengan tujuannya untuk mengetahui aspek-aspek perkembangan psikologis
remaja, untuk mengetahui ciri-ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja dan untuk dapat
mendeskripsikan tentang perkembangan psikologi pada masa remaja. Metode yang
digunakan dalam penulisan makalah ini yakni studi kepustakaan (library research).
Sesuai masalah diatas, maka dapat dibahas bahwa aspek-aspek perkembangan psikologi
remaja terdiri dari aspek intektual, aspek sosial, aspek emosi (afektif), aspek bahasa, aspek
moral dan aspek agama; ciri-ciri kejiwaan Usia remaja muda (11–15 tahun) meliputi sikap
protes terhadap orang tua,preokupasi dengan badan sendiri,kesetiakawanan dengan kelompok
seusia,kemampuan untuk berfikir secara abstrak,perilaku yang labil dan berubah–ubah . Ciri-
ciri remaja usia penuh (16–19 tahun)yaitu memiliki kebebasan dari orang tua, memiliki
ikatan terhadap pekerjaan dan tugas, memiliki pengembangan nilai moral dan etis yang
mantap, memiliki pengembangan hubungan pribadi yang labil, memiliki sikap penghargaan
kembali pada orang tua dalam kedudukan yang sejajar dan memiliki Perubahan fisik,
psikologi dan seksual pada remaja pada masa remaja perubahan kejiwaan terjadi lebih lambat
dari fisik dan labil, meliputi perubahan emosi,perkembangan intelegensia dan perubahan
seksual remaja.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa
pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada
masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak.
Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang
tua. Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat,
hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.

Kata Kunci: Aspek, Perkembangan, Psikologi, Remaja

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja boleh dibilang masa peralihan. Peralihan tidak berarti terputus dengan
atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah
peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang telah
terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang akan terjadi sekarang
dan akan datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa remaja, anak-
anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus
mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang
sudah ditinggalkan.
Psikologi remaja adalah bagian dari psikologi perkembangan yang secara khusus
mempelajari kehidupan remaja. Disini remaja atau generasi muda adalah generasi
penerus bangsa yang kelak menjadi penerus kehidupan untuk mewujudkan kedamaian
dan ketenteraman umat manusia dimuka bumi ini. Jika generasinya rusak maka secara
otomatis bangsanya pun akan ikut rusak, sehingga demi mewujudkan cita-cita kehidupan
berbangsa dan bernegara, haruslah mampu mencetak generasi yang berkualitas sesuai
harapan Bangsa dan Negara. Tetapi pada kenyataanya banyak generasi muda atau remaja
juga menjadi gudang permasalahan. Perkembangan sosial dan kepribadian remaja akan
berimplikasi pada cara ia merespon pengetahuan atau pengalamannya. Dalam
pendidikan, perkembangan sosial pada remaja akan mendorong ia untuk senantiasa
mentaati peraturan sekolah, menjalin interaksi yang baik dengan teman sekolah,
menghargai pendidik atau temannya yang sedang menjelaskan pelajaran.
Dalam proses perkembangan kematangan psikologis dan biologis, remaja kerap
menghadapi ketegangan, kebingungan, dan kekhawatiran. Remaja menjadi gemar coba-
coba dalam emosi labil sehingga mudah terpengaruh. Remaja juga sering melakukan
sesuatu hal tanpa berpikir panjang terhadap akibat yang akan terjadi selanjutnya.
Sehingga usaha untuk mewujudkan generasi penerus yang diharapkan akan sulit untuk
diwujudkan. Maka dalam makalah ini akan dibahas psikologi perkembangan masa
remaja lebih khusus pada apek-aspek perkembangan psikologi remaja.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek-aspek perkembangan psikologi remaja?
2. Apa ciri-ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja?
3. Bagaimana deskripsi tentang perkembangan psikologi pada masa remaja?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui aspek-aspek perkembangan psikologis remaja.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja.
3. Untuk dapat mendeskripsikan tentang perkembangan psikologi pada masa remaja.

D. Metode Penulisan
Dalam pengumpulan data-data untuk penyusunan makalah ini, penyusun
menggunakan studi kepustakaan (library research), dengan merujuk kepada artikel,
buku-buku, internet dan berita-berita media yang relevan. Dalam pengumpulan data-data
tersebut, penyusun lebih mengacu kepada data-data dari internet, karena keterbatasan
penyusun dalam mencari data-data yang original.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek-aspek Perkembangan Psikologi Remaja


Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun
psikis. Berikut adalah aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan psikologi remaja,
yakni:
1. Aspek Intektual
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir operasional formal.
Tahap ini ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak (seperti memecahkan
persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya, orang
lain dan masyarakat) dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan
masalah). Tipe pemikiran logis ini, oleh plaget disebut juga pemikiran deduktif
hipotatik (hypotatical-deductive reasoning), yaitu kemampuan kognitif untuk
mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara memecahkan
masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir operasional formal ini ditandai
juga dengan ciri-ciri:
a. Cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang
b. Kemampuan berpikir hipotetik
c. Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horizon berpikirnya
semangkin luas seperti aspek-aspek sosial, moralitas dan keadilan
2. Aspek Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial
atau proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral
dan tradisi. Meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan
bekerja sama. Aspek ini meliputi kepercayaan akan diri sendiri, berpandangan
objektif, keberanian menghadapi orang lain, dan lain-lain. Perkembangan sosial pada
masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu
yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan
sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan
sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada
masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat,
nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja

3
(teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga
beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman
sebayanya, seperti : mencuri, free sex, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja
diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk
mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Berikut ini ciri-ciri penyesuaian sosial remaja, diantaranya :
a. Di lingkungan keluarga
1) Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan saudaranya
2) Menerima otoritas orang tua (menaati peraturan orang tua)
3) Menerima tanggung jawab dan batasan (norma) keluarga
4) Berusaha membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok
b. Di lingkungan sekolah
1) Bersikap respek dan mentaati peraturan
2) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah
3) Menjalin persahabatan dengan teman sebaya
4) Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau staf lain
5) Berprestasi di sekolah
c. Di lingkungan masyarakat
1) Respek terhadap hak-hak orang lain
2) Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain
3) Bersikap simpati dan menghormati terhadap kesejahteraan orang lain
4) Respek terhadap hukum, tradisi dan kebijakan-kebijakan masyarakat.
3. Aspek Emosi (Afektif)
Perkembangan aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-
14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun) pada masa remaja awal ditandai oleh rasa
optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah rasa
senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan
kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini
berakhir pada masa remaja akhir (18– 21 tahun). Pada masa remaja tengah anak
terombang-ambing dalam sikap mendua (ambivalensi) maka pada masa remaja akhir

4
anak telah memiliki pendirian, sikap yang relatif mapan. Mencapai kematangan
emosial merupakan tugas yang sulit bagi remaja.
Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional
lingkungannya, terutama lingkungan-lingkungan keluarga dan teman sebaya. Apabila
lingkungan tersebut kondusif maka akan cenderung dapat mencapai kematangan
emosional yang baik, seperti adolesensi emosi (cinta, kasih, simpati, senang menolong
orang lain, hormat dan menghargai orang lain, ramah) mengendalikan emosi (tidak
mudah tersinggung, tidak agresif, optimis dan dapat menghadapi situasi frustasi
secara wajar). Tapi sebaliknya, jika seorang remaja kurang perhatian dan kasih sayang
dari orang tua atau pengakuan dari teman sebaya, maka cenderung mengalami
perasaan tertekan atau ketidaknyamanan emosional, sehingga remaja bisa berealisi
agresif (melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi, senang mengganggu) dan
melarikan diri dari kenyataan (melamun, pendiam, senang menyendiri, meminum
miras dan narkoba).
4. Aspek Bahasa
Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat
berkomunikasi baik alat komunikasi lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda
dan isyarat. Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang, baik di lingkungan
keluarga, masyarakat dan khususnya lingkungan teman sebaya sedikit banyak lebih
membentuk pola perkembangan bahasa remaja. Pola bahasa remaja lebih diwarnai
pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.
Pada umumnya remaja akhir lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu,
menggemari literatur yang mengandung nilai-nilai filosofis, etnis dan religius.
Penggunaan bahasa oleh remaja lebih sempurna serta perbendaharaan kata lebih
banyak. Kemampuan menggunakan bahasa ilmiah mulai tumbuh dan mampu diajak
berdialog seperti ilmuwan.
5. Aspek Moral
Perkembangan moral pada remaja menurut teori Kohlberg menempati tingkat III:
pasca konvensional stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara
remaja dengan lingkungan sosial. Ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan
lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja lebih mengenal tentang nilai-
nilai moral, kejujuran, keadilan kesopanan dan kedisiplinan. Oleh karena itu moral
remaja harus sesuai dengan tuntutan norma-norma sosial. Selain itu peranan orang tua
sangat penting. Dalam membantu moral remaja, orang tua harus konsisten dalam

5
mendidik anaknya, bersikap terbuka serta dialogis, tidak otoriter atau memaksakan
kehendak.
6. Aspek Agama
Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang, kemampuan berfikir
abstrak memungkinkan remaja untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragama
serta mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan.

B. Ciri-ciri Kejiwaan dan Psikologi Pada Remaja


1. Usia remaja muda (11–15 tahun)
a) Sikap protes terhadap orang tua
Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai–nilai hidup orang tuanya,
sehingga sering menunjukkan sikap protes terhadap orang tua. Mereka berusaha
mencari identitas diri dan sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari orang
tuanya. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja cenderung melihat kepada
tokoh–tokoh di luar lingkungan keluarganya, yaitu : guru, figur ideal yang terdapat
dalam film, atau tokoh idola.
b) Preokupasi dengan badan sendiri
Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali.
Perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.
c) Kesetiakawanan dengan kelompok seusia
Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan
dengan kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok senasib. Hal ini tercermin
dalam cara berperilaku sosial.
d) Kemampuan untuk berfikir secara abstrak
Daya kemampuan berfikir seorang remaja mulai berkembang dan dimanifestasikan
dalam bentuk diskusi untuk mempertajam kepercayaan diri
e) Perilaku yang labil dan berubah–ubah
Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah–ubah. Pada suatu waktu
tampak bertanggung jawab, tetapi dalam waktu lain tampak masa bodoh dan tidak
bertanggung jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan dalam dirinya. Perilaku
demikian menunjukkan bahwa dalam diri remaja terdapat konflik yang
memerlukan perhatian dan penanganan yang bijaksana.

6
2. Remaja usia penuh (16–19 tahun)
a) Kebebasan dari orang tua
Dorongan untuk menjauhkan diri dari orang tua menjadi realitas. Remaja mulai
merasakan kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja
timbul kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.
b) Ikatan terhadap pekerjaan dan tugas
Sering kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni
secara mendalam. Terjadi pengembangan akan cita–cita masa depan yaitu mulai
memikirkan melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk mencari nafkah.
c) Pengembangan nilai moral dan etis yang mantap
Remaja mulai menyusun nilai–nilai moral dan etis sesuai dengan cita – cita.
d) Pengembangan hubungan pribadi yang labil
Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya
kestabilan diri remaja.
e) Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yang sejajar
f) Perubahan fisik, psikologi dan seksual pada remaja

C. Perkembangan Psikologis Pada Remaja


Pada masa remaja perubahan kejiwaan terjadi lebih lambat dari fisik dan labil, meliputi:
a) Perubahan emosi ; sensitive (mudah menangis, tertawa, cemas dan frustasi), mudah
mudah bereaksi terhadap rangsangan dari luar, agresif sehingga mudah berkelahi.
b) Perkembangan intelegensia : mampu berpikir abstrak dan senang memberi kritik ,
ingin mengetahui hal-hal baru sehinga muncul perilaku ingin mencoba hal yang baru.
Perilaku ingin mencoba ini sangat penting dalam kesehatan reproduksi.
c) Perubahan seksual remaja
Sejak masa remaja, pada diri seorang anak terlihat adanya perubahan-perubahan pada
bentuk tubuh yang disertai dengan perubahan struktur dan fungsi. Pematangan
kelenjar pituitary berpengaruh pada proses pertumbuhan tubuh sehingga remaja
mendapatkan ciri-cirinya sebagai perempuan dewasa atau laki-laki dewasa. Masa
remaja diawali oleh masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik
dan fungsi fisiologis. Kematangan seksual remaja ini menyebabkan munculnya minat
seksual dan keingintahuan remaja tentang seksual.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa
kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja
sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman
sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Karakteristik pertumbuhan
dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat
pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan
sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam
hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah
hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik,
keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.

8
DAFTAR RUJUKAN

Mustaqim, Imam. 2012. https://Imammalik11.Wordpress.Com/2012/05/10/Aspek-Aspek-


Perkembangan-Remaja/. Diakses pada tanggal 03 Maret 2019.
Huda, Niamul. 2014. http://hijaujaya.blogspot.com/2014/12/contoh-makalah-perkembangan-
psikologi.html. Diakses pada tanggal 03 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai