Kata ‘klastik’ merupakan bahasa Yunani yang mempunyai arti ‘jatuh’. Menurut Pettjohn (1975),
batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau
pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen itu sendiri.
Pengertian lain dari batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen (batuan endapan) yang
dihasilkan dari proses sedimentasi batuan beku atau material padat lain yang mengalami pelapukan
mekanik.
Batuan sedimen klastik juga dapat diartikan sebagai batuan yang diperoleh dari perubahan ukuran
atau hancurnya batu besar menjadi batu kecil secara mekanik sehingga sifat kimiawi batu tersebut
masih sama dengan batuan asalnya. Untuk memahami hal tersebut, dapat diambil contoh pelapukan
batuan gunung. Batu gunung yang berukuran besar hancur karena proses pelapukan batuan. Hasil
pelapukan tersebut adalah batu- batuan kecil yang kemudian terbawa oleh aliran air sehingga
mengendap di sungai sebagai batu pasir.
Konglomerat
Contoh batuan sedimen klastik yang pertama adalah batu konglomerat. Batu ini memiliki struktur
butiran yang kasar dengan ukuran fragmen berkisar antara 2 – 256 mm. Bantuk fragmen konglomerat
yaitu kebulat- bulatan. Bentuk tersebut merupakan akibat dari adanya proses transport pada mineral-
mineral penyususnnya. Konglomerat tersusun dari beberapa mineral seperti granit, rijang, kuarsa dan
lain- lain. Mineral- mineral penyusun konglomerat tersebut bisa saja hanya sejenis, dan bisa juga
campuran.
5.Tekstur
7.Komposisi : Cobble,Granula,Karbonat
8.Kegunaan : Pondasi bangunan
0.Gambar :
Breksi
Contoh batuan sedimen klastik yang kedua yaitu batu breksi. Butiran pada batu breksi bersifat coarse.
Hal tersebut karena mineral- mineral penyusunnya terdiri dari kuarsa, kuarsit, granit, rijang dan batu
gamping. Ukuran fragmen breksi hampir sama dengan ukuran fragmen konglomerat, yakni
dikelompokkan dalam ukuran batu kasar. Hanya saja, fragmen breksi berbentuk runcing dan memiliki
sudut, sedangkan konglomerat berbentuk bulat. Fragmen breksi berasal dari akumulasi fragmen yang
terkumpul dan mengendap pada dasar lereng. Fragmen tersebut juga bisa diperoleh dari hasil material
longsoran yang mengalami litifikasi.
4.Struktur : Unstratifield
5.Tekstur
.Gambar :
Batu pasir
Contoh yang ketiga yakni batu pasir yang juga disebut dengan istilah standstone. Batu pasir termasuk
batu dengan ukuran butiran kecil, yakni ukuran matriksnya hanya berkisar antara 0,1 – 2 mm.
Komposisi batu pasir bermacam- macam. Ada yang tersusun dari bijih besi, pecahan batu sabak,
klorit, riolit dan batu basal. Ada juga yang tersusun dari mineral kuarsa dan feldspar yang
keberadaannya mudah ditemui di lapisan kulit bumi.
Batu pasir didominasi oleh warna gelap seperti abu- abu, coklat dan merah. Tetapi ada juga yang
berwarna terang, misalnya batu pasir berwarna putih atau kuning. Batu pasir biasanya banyak
ditemukan di daerah ekosistem pantai. Batu- batu tersebut terbawa arus gelombang laut dan
hembusan angin laut.
1.Nomor Urut : 03
5.Struktur : Unstratified
6.Tekstur
10.Gambar :
Batu lempung
Contoh batu sedimen klastik yang terakhir dalam pembahasan ini adalah batu lempung. Batu ini
tersusun dari mineral silika, alumina, kaolin, vermikulit, haloisit dan lain- lain. Ukuran mineralnya
juga sangat kecil seperti batu serpih, yakni kurang dari 2 mm. Terdapat dua jenis batu lempung yakni
lempung residu dan lempung letakan. Batu lempung banyak dimanfaatkan untuk pembuatan keramik,
gerabah, genteng dan juga sebagai bahan baku pembuatan semen portland.
1.Nomor Urut : 04
5.Struktur : Stratifield
6.Tekstur