A. PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakitberbahaya dan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang pertu mendapat perhatian ekstra.
Penyakit ini merupakan penyakit menularyang seringmenimbulkan wabah dan
kematian banyak orang. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk “aedes aegipty”
Dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue, pemerintah mempunyai
4 (empat) pilar strategi. Pertama memperkuat pengamanan kasus/penderita dan
pengamatan vector didukung dengan laboratorium yang memadai. Kedua, memperkuat
penatalaksanaan penderita di rumah sakit, puskesmas dan klinik. Ketiga, meningkatkan
upaya pengendalian vector secara terpadu. Keempat, memperkuat komitmen dengan
berbagai pihak dalam pencegahan dan penanggulanganpenyakit DBD.
Fogging pengabutan dengan insektisida) dilakukan bila house indek positif yaitu
ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya atau ditemukan tiga lebih penderita panas
tanpa sebab dan ditemukan jentik > 5 %. Fogging dilaksanakan dalam radius 100
meter dan dilakukan dua siklus dengan interval + 1 minggu.
Dalam pengendalian vector, terutama ketika terjadi kasus dalam jumlah dan
sebaran tertentu, setelah dilakukan Pemeriksaan Epidemiologi dengan 3 kriteria hasil,
ada tambahan 1 kasus DBD yang meninggal dalam periode minggu yang lalu, adanya
tambahan 1 kasus DBD yang meninggal dalam periode 3 minggu yang lalu, adanya
tambahan 1 kasus DBD dan adanya penderita panas tanpa sebab dalam periode 3
minggu yang lalu serta house indeks > 5 % dapat dilakukan Penyemprotan (fogging).
Fogging adalah upaya untuk membunuh vector secara kimiawi dengan cepat, sehingga
rantai penularan dapat segera diputuskan. Selain itu bertujuan untuk
menekankepadatan vector.
B. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga wilayah
yaitu endemis, sporadic dan potensial bebas. Pemberantasan vector masih dilakukan
dengan cara fogging focus, abatisasi missal dan PSN dengan cara 3 M. Penyuluhan
dengan cara gerakan bulan bakti 3 M dilaksanakan oleh kader kesehatan setempat
seminggu sekali sejalan dengan program kesehatan yaitu G1R1J (gerakan 1 rumah 1
jumantik).Kasus yang ada di RT1 Rw15 Tegalsari dan Beloran RT1 Rw 13 Sragen Kel.
Sragen Kulon adalah :
1. Gita Wahyuningtyas
2. Nuzula Firia
3. Zara
Memenuhi criteria untuk Foging
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya penambahan kasus DBD.
b. Untuk menurunkan kepadatan nyamuk.
c. Memutus mata rantai nyamuk aedes aigipty
D. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Pelaksanaan fogging
2. Rincian Kegiatan
No Kegiatan Anggaran Hari, Tempat
Tanggal
1 Rapat koordinasi tim Senin,,2 Ruang
fogging Puskesmas 8 UKM
Sragen 2019 - Januari Puskesma
2019 s Sragen
2 Pelaksanaan Upah petugas 6 org x Jumat 1 RT1 Rw15
fogging Puskesmas 50.000 = Rp. 300.000,- : Februari Tegalsari
BBM :
Sragen 2019 2019 dan
Solar 75 ltr x 5.150 = Rp.
Beloran
386.250,-
Pertalite 10 ltr x 7650 = Rp. RT1 Rw 13
76.500,- Sragen
Solar 5 ltr x 5.150 = Rp.
Kel.
25.750,-
Sragen
Kulon
Senin 4 Ruang
3 Evaluasi -
Februari UKM
2019 Puskesma
s Sragen
No Nama Jabatan
1 Penanggungjawab dr. Nengah Adnyana Oka Manuaba, M.Kes
2 Ketua Pokja UKM dr. Titik Zuriati
3 Bendahara BLUD Evita Hastuti R, AMd Keb
4 P2 Sunarti, AMK
5 Surveilance Sri Sumintarsih, AMd Keb
5 Teknisi Wardoyo, SKM
6 Penyemprot 1. Miftakhul Khoir
2. Budi santoso
E. CARA PELAKSANAAN
1. Menentukan waktu dan tempat yang akan di fogging
2. Berkoordinasi dengan lintas sector kelurahan setempat
3. Menentukan area yang akan dilakukan fogging
4. Menentukan jarak radius 100 meter dari lokasi fogging
5. Memberitahu kepada masyarakat yang dilakukan fogging :
a. Untuk menutup pintu, jendela cuma sisakan 1 pintu depan yang dibuka
b. Menutup makanan, minuman siap saji.
c. Mengeluarkan binatang ternak,
d. Mengeluarkan bayi dan lansia
F. SASARAN
RT1 Rw 15 Tegal Sari dan Beloran RT1 RW 13 Kel. Sragen Kulon Sragen
J. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan fogging di Puskesmas Sragen tahun 2019,
selanjutnya untuk dapat direalisasikan.
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Sragen
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga wilayah
yaitu endemis, sporadic dan potensial bebas. Pemberantasan vector masih dilakukan
dengan cara fogging focus, abatisasi missal dan PSN dengan cara 3 M. Penyuluhan
dengan cara gerakan bulan bakti 3 M dilaksanakan oleh kader kesehatan setempat
seminggu sekali sejalan dengan program kesehatan yaitu G1R1J (gerakan 1 rumah 1
jumantik).
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD.
Tujuan Khusus
1. Mencegah terjadinya penambahan kasus DBD.
2. Untuk menurunkan kepadatan nyamuk.
3. Memutus mata rantai nyamuk aedes aigipty
D. SASARAN
RT 1 Rw 5 tegalsari dan beloran Rt1 RW 13 Sragen Kulon Sragen
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari : Jumat
Tanggal : 1 Februari 2019
Jam : 06.00 – 10.00 WIB
Tempat : RT 1 Rw 5 tegalsari dan beloran Rt1 RW 13 Sragen Kulon Sragen
F. HASIL KEGIATAN
1. Tim Foging datang tepat waktu
2. Luasan area yang defogging radius 100 meter
G.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Foging Puskesmas Sragen tahun 2019,
selanjutnya untuk dapat digunakan sebagai bahan tindak lanjut berikutnya.
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Sragen