PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui prinsip keperawatan gawat darurat
b. Untuk mengetahui sarana dan prasarana IGD
c. Untuk mengetahui triage dalam gawat darurat
d. Untuk mengetahui tindakan keperawatan gawat darurat sesuai aspek legal
e. Untuk mengetahui fungsi dalam pelayanan gawat darurat
f. Untuk mengetahui tindakan – tindakan yang berhubungan dengan bantuan
hidup dasar dan bantuan hidup lanjut
g. Untuk mengetahui kewenangan perawat
BAB II
TEORI
2.1 Filosofi, Konsep Holistik & Proses Keperawatan Kegawatan & Kekritisan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan pelayanan keperawatan gawat darurat terdiri
dari dua area besar yaitu keperawatan emergensi dan keperawatan kiritis
Pasien Emergensi Adalah Pasien dengan segala umur baik yang sudah diagnosa, tidak
terdiagnosa atau maldiagnosis problem dng kompleksitas yg bervariasi. Pasien-pasien
emergrnsi memerlukan intervensi nyata dimana dpt terjadi perubahan status fisiologis atau
psikologis scr cepat yg mungkin mengancam kehidupannya. Dimensi Keperawatan
emergensi memiliki multidimensi meliputi : RESPONSIBILITIES, FUNCTION, ROLES,
SKULLS ( dng pengetahuan khusus)
1. Pengkajian, diagnosa, terai baik yg urgen / non urgen individual dan berbagai umur pasien
walaupun dng data / informasi yg sangat terbatas
5. Krisis intervensi UI populasi pasien yang unik seperti korban kekerasan sexual
b. Pasal 2
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.
c. Pasal 3
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
I. Pasal 13
1. Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial.
2. Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Seven Jump
A.PENGERTIAN
Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau
penyimpangan garis pada tulang tengkorak ,percepatan dan perlambatan (accelarasi –
decelarasi ) yang merupakan perubahan bentuk di pengaruhi oleh perubahan peningkatan
pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan,serta notasi yaitu pergerakan pada kepala di
rasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada kepala di rasakan juga oleh otak
sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan .(MUSLIHAH S,.Kep,.NS)
Cedera kepala merupkan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada
kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakanan lalu lintas .Di
samping penanganan di lokasi kejadian dan selama transportasi korban kerumah
sakit,penilaian dan tindkan awal di ruang gawat darurat sangat menentukan pelaksanaan dan
prognosis selanjutnya .(ARIF MANSJOER 2010)
B .PENYEBAB CEDRA KEPALA
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Jatuh
3. Kecelakaan kerja
4. Kecelakaan rumah tangga
5. Trauma tembak dan pecahn bom (Ginseberg,2007)
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri yang menetap atau setempat
2. Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3. Fraktur dasar tengkorak :hemorasi dari hidung ,faring atau telinga dan darah terlihat
di bawah konjungtiva ,an memar di atas mastoid .
4. Laserasi atau kontusio otak di tandai dengan cairan spibal berdarah.
5. Penurunan kesadaran
6. Peningkatan TD ,penurunan frek .nadi perningkatan pernafasan
D.PATOFISIOLOGI
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi
.Enengi yang di hasilkan di dalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi
.Otak tidak mempunyai cadanagan oksigen,jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun
sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi .Demikian pula dengan kebutuhan oksigen
sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg % karena akan
menimbulkan koma .kebutuhan glukosa sebanyak 25% dari seluruh kebutuhan glukosa
tubuh,sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70% akan terjadi gejala-gejala
permulaan disfungsi cerebral.
Pada saat otak mengalami hipoksia,tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen
melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah .Pada
kontusio berat,hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbuhan asam laktat akibatb
metabolisme anaerob.Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.Dalam keadan normal
cerebral blood flow (CBF) adalah 50-60 ml /menit /100 gr .jaringhan otak yang merupakan
15% dari cardiac output .Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung
seckuncupaktivitas atypical-myorcadial,perubhan tekanan vaskuler dan udem paru.Perubahan
otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan p dan disritmia ,fibrilasi
atrium dan vebtrikel,tskikardia.
Akibat adanya perdarahan otal akan mempengaruhi tekanan vaskuler ,di mana
penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi
.Pengaruhi pernafasan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol
otak tidak begitu besar .
1. EPIDURAL HEMATOMA
Terdapat pengumpula darah di atara tulang tengkorak dan durameter akibat pecahnya
pembuluh darah /cabang –cabang arteri meninggal media yang terdapat di
durameter,pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya.
Dapat terjai dalam beberapa jam sampai 1-2 hari .Lokasi yang paling sering yaitu di lobus
temporalis dan parietalis .
Gejala –gejala yang terjadi :
Penurunan tingkat kesadaran
Muntah
Hemiparesis
Dilatasi pupil ipsilateral
Pernafasan dalam cepat kemudian dangkal irreguler
2.SUBDURAL HEMATOMA
Terkumpilnya darah anatara durameter dan jaringan otak ,dapat terjai akut dan
kronik.Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah veba/jembatan vena yang biasanya terdapat
di atantara durameter,perdarahan lambat dan sedikit.Periode akut terjadi dalam 48 jam -2 hari
atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan.
Tanda –tanda gejalanya adalah :
Nyeri kepala
Bingung
Mengantuk
Menarik diri
Berfikir lamabat
Kejang dn oedem pupil
3.Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan
permukaan otak ,hampir selalu ada pada cedra kepala yang hebat .
Tanda dan gejalanya adalah :
Nyeri kepala
penurunan kesadaran
dilatasi pupil ipsilateral dan kaku kuduk
Pengkajian
Identitas pasien
Nama : Tn .D
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : curup
1. Penamggung jawab
Nama : Tn A
Umur : 63 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Hubungan dengan pasien : ayah
Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien datang ke RSUD M YUNUS bengkulu pada tanggal 3 Maret 2019,dengan kecelakaan
motor ,pasien mengalami penurunan kesadaran. Terdapat hematome di kepala dan krepitasi
pada paha bagian kanan sepertiga medial dextra.
Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : bentuk simetris ,rambut tampak kusam,terdapat hematome dibagian wajah
dan kepala
Palpasi : tidak ada ketombe,benjolan ,terdapat nyeri tekan pada bagian oksipital.
b. Mata
Inspeksi : bentuk simetris,klien selalu memejamkan matanya karna mata terdapat
hematom, blue eyes dikedua mata.
Palpasi : ada nyeri tekan dikedua mata.
c .Hidung
Inspeksi : bentuk simetris,tidak ada polip, keluar darah dari hidung
Palpasi : ada nyeri tekan.
d .Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, terdapat darah
Palpasi : ada nyeri tekan
e .Mulut
Inspeksi : keluarnya darah segar,dan lender
f .Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,getah bening dan vena jugolaris,
dicurigai adanya fraktur servikal.
g .Thorak
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, terdapat otot bantu pernapasan ,bentuk
dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan , dan tidak ada benjolan
Perkusi : resonan
Auskultasi : bunyi nafas stridor ,frekuensi 32 x/menit,tidak ada wheezing dan ronhci
h .Jantung
Perkusi : mur-mur(-) ,gallop (-),bj1 dan bj2 normal
i . Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat jejas
Auskultasi : bissing usus normal(10 x/menit)
Palpasi : turgor kulit elastis, ada nyeri tekan.
Perkusi : timpani (redup pada organ)
j .Genetalia
Inspeksi : Bersih, tidak ada kelainan, terpasang kateter
k . Kulit
Turgor kulit elastis, warna kulit sama dengan warna kulit lainnya
l .Ekstremitas
Atas: reflek bisep dan trisep normal ,tidak ada kelainan,ada bekas luka ditangan kanan
terpasang infus ditangan kanan,fleksi dan ekstensi(+)
Bawah : tidak ada kelainan,jari-jari lengkap ,
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratoorium
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Haemoglobin 9,4
2. Hematokrit 33
3 Leukosit 21.200
4 Trombosit 198000
5.2 Saran
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan-kekurangan
pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu, pemikiran dan
pengetahuan kami yang terbatas, oleh karena itu untuk kesempernaan makalah ini kami
sangat membutuhkan saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua
pembaca
DAFTAR PUSTAKA