Semantik
Semantik
Pergeseran makna dan perubahan makna dapat terjadi melalui keadaan mental pemakai
bahasa. Beberapa faktor mental yang dicatat dan berhubungan dengan sebab-sebab psikologis
antara lain :
Faktor Emotif :
Perasaan dan kondisi metal banyak mempengaruhi pergeseran dan perbuhan makna. Jika
seseorang tertarik pada satu subjek dan objek, maka ia akan selalu berbicara tentang subjek dan
objek tersebut kapan saja, dimana saja dan tentang apa saja serta menghubungkan apa saja yang
dengan subjek dan objek yang menarik perhatiannya. Contoh : Para petani menggunakan istilah
“betisnya seperti padi bunting” untuk menggambarkan “betis yang indah”.
Faktor Tabu :
Tabu diartikan sebagai “sesuatu yang suci dan perlu dihormati” akan tetapi tabu juga dapat
diartikan sebagai “larangan, pembatasan, berbahaya, tidak bersih, aneh, gaib dan luar biasa”
demikian interpretasi yang diberikan Sigmund Freud. Tabu memang penting dalam analisis makna
karena dalam tabu terdapat pergeseran dan perubahan makna. Tabu dapat dibagi menjadi 3 bagian,
antara lain:
Tabu bersumber ketakutan. Faktor ini berhubungan dengan subjek dan objek yang bersifat
supernatural yang menyebabkan larangan untuk menyebutkan nama secara langsung. Makhluk atau
benda yang memiliki ciri supernatural dapat menjadi sumber ketakutan dan tabu, maka nama-
namanya sering diganti dengan bentuk bahasa lain sebagai pelembut.
Tabu untuk persoalan yang genting dan tidak mengenakkan. Tabu dalam bentuk persoalan
yang genting tersebut pada umunya terdapat kecendurungan untuk menghindari rujukan langsung
dengan peristiwa-peristiwa yang kurang menyenangkan dan genting.
Tabu yang berhubungan dengan masalah kesusilaan. Terdapat tiga bidang yang
berhubungan norma kesusilaan, yakni tabu yang langsung berhubungan dengan seks, beberapa
fungsi dari organ tubuh, dan sumpah serapah.
METAFORA