Satuan Acara Penyuluhan DBD
Satuan Acara Penyuluhan DBD
DI SUSUN
OLEH :
PROGRAM S1 KEPERAWATAN B
TAHUN 2018
Satuan Acara Penyuluhan
1. Defenisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga dengan DHF (Dengue Hemorragic
Fever), sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1963 sampai sekarang, sering kali menjadi
penyebab kematian terutama pada anak remaja dan dewasa.DBD juga telah, menyebar kehampir
seluruh wilayah Indonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat. Tujuan
2. Manfaat
Penyuluhan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya wabah penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) di masyarakat.
5. Sasaran
6. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
7. Waktu dan tempat Penyuluhan
8. Pemateri
9. Media Penyuluhan
a. Poster
b. Leaflet
11. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
c. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat
evaluasi.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
A. Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti (betina). DBD terutama menyerang anak remaja dan
dewasa dan seringkali menyebabkan kematian pada penderitanya.
B. Etiologi
D. Klasifikasi
Menurut WHO (1986) DBD diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit,
secaraklinis dibagi menjadi :
1. Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain tanpa perdarahan spontan, uji tourniket (+),
trombositopenia dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II :
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain.
3. Derajat III :
Ditemukan kegagalan sirkulasi , yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah
(hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini
renjatan).
4. Derajat IV :
Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
Anak yang terkena DBD mengandung virus. Apabila anak digigit oleh nyamuk aedes
aegypti maka bibit penyakit tersebut masuk kedalam tubuh nyamuk dan bila nyamuk ini
mengigit anak yang lain maka anak tersebut dapat tertular penyakit ini.
G. Cara pertolongan DBD
1. Memberi minum air putih secukupnya
2. Memberi kompres air es saat panas tinggi.
3. Memberi obat penurun panas.
4. Segera bawa ke pelayanan kesehatan.
H. Pencegahan
1. Menguras, mengubur, menutup barang-barang yang bisa menampung air.
2. Penyemprotan (fogging, pengasapan) yang sifatnya sementara
3. Abatesasi
4. Pemeliharaan ikan di kolam.
5. Telungkupkan wadah yang dapat menampung air.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Dr. (1996). Buku Ajar :Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Staf pengajar FK UI. (1985) Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.