Acehsurgery708 1355 1 PB PDF
Acehsurgery708 1355 1 PB PDF
net/publication/319701712
Disfungsi Ereksi
CITATIONS READS
0 5,074
1 author:
Dahril Dahril
Syiah Kuala University
6 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dahril Dahril on 14 September 2017.
Abstrak
Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mencapai atau
mempertahankan ereksi yang cukup untuk senggama yang memuaskan. Beberapa
etiologi yang dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi adalah vaskulogenik,
neurogenik, struktur anatomi, hormonal, penggunaan obat, psikogenik, dan
trauma. Untuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan The
International Index Of Erectile Function (IIEF) score dan Erectile Hard Score
(EHS). Tujuan utama dari tatalaksana pasien disfungsi ereksi ialah untuk
menentukan etiologi/penyebab dan dilakukan penatalaksanaan terhadap
penyebabnya, bikan saja terhadap gejalanya.
Jaringan erektil yang diliputi oleh tunika albuginea tersebut terdiri dari
ruang-ruang kavernus yang dapat berdistensi. Struktur ini dapat digambarkan
sebagai trabekulasi otot polos yang di dalamnya terdapat suatu sistim ruangan
yang saling berhubungan yang diliputi oleh lapisan endotel vaskular dan disebut
sebagai sinusoid atau rongga lakunar. Pada keadaan lemas, di dalam korpora
Selain dari pada hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, diperlukan juga
beberapa pemeriksaan untuk membantu penegakan diagnosa disfungsi ereksi.
Tabel berikut merupakan indikasi pasien yang akan dilakukan pemeriksaan
khusus untuk menegakkan diagnosa disfungsi ereksi dan jenis – jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Tatalaksana
Tujuan utama dari tatalaksana terhadap pasien dengan disfungsi ereksi
ialah untuk menentukan etiologi/penyebab dan dilakukan penatalaksanaan
terhadap penyebabnya, bukan saja terhadap gejala. Disfungsi ereksi kemungkinan
berhubungan dengan faktor risiko yang dapat diperbaiki seperti life style atau
faktor risiko yang berkaitan dengan obat – obatan. Disfungsi ereksi dapat
ditangani dengan sukses dengan pilihan – pilihan terapi saat ini, tetapi tidak dapat
disembuhkan, kecuali pada kasus disfungsi ereksi psikogenik, post traumatik
arteriogenic pada pasien muda, dan yang berkaitan dengan hormonal
(hypogonadism dan hyperprolactinaemia) yang secara potensial dapat
disembuhkan dengan tatalaksana spesifik.
Terapi lini ketiga dilakukan jika terapi lini pertama dan lini kedua gagal.
Sama seperti pada lini kedua, pilihan terapi ini dilakukan atas keinginan pasien itu
sendiri. Pada terapi lini ketiga ini terbagi atas 2 jenis tatalaksana utama. Yaitu
tatalaksana pembedahan dan prostesis penis. Jenis pembedahan yang dilakukan
pada lini ketiga ialah pembedahan vaskular.
a. Semirigid
b. Self contained inflatable
c. Fully inflatable:
- Two pieces inflatable
- Three pieces inflatable