Jurnal Cici Purnawati (Fisika)
Jurnal Cici Purnawati (Fisika)
Abstrak Kaitan viskositas couplant dengan sensitivitas sensor ultrasonik dalam uji tak rusak telah
diturunkan secara teoretis dan dibuktikan secara empiris. Kajian teori dilakukan dengan menebak
pola matematis sebaran data dan mengajukan asumsi yang mengaitkan intensitas ultrasonik
terhadap rapat massa couplant dan eksponensial dari viskositas couplant, ketebalan material dan
koefisien redaman. Dari kajian teori diperoleh kaitan berbentuk persamaan logaritmik. Eksperimen
dilakukan dengan mengaktifkan tranduser ultrasonik untuk mengirimkan gelombang pulsa
ultrasonik ke dalam benda uji yang dilapisi couplant dan merekam intensitas gelombang ultrasonik
pantul. Dari hasil eksperimen dengan beragam couplant diperoleh konstanta redaman couplant.
Konstanta redaman couplant gliserin berturut-turut adalah (0,421 ± 0,263) untuk ketebalan benda
uji 12,5 mm; (0,472 ± 0,236) untuk ketebalan benda uji 10 mm; (0,648 ± 0,243) untuk ketebalan
benda uji 7,5 mm; (0,926 ± 0,232) untuk ketebalan benda uji 5 mm; dan (1,732 ± 0,217) untuk
ketebalan benda uji 2,5 mm. Konstanta redaman couplant CMC berturut-turut adalah (0,404 ±
0,252) untuk ketebalan benda uji 12,5 mm; (0,504 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 10 mm;
(0,672 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 7,5 mm; (1,007 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 5
mm; dan (2,017 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 2,5 mm.
Kata kunci Ultrasonik NDT, Sensitivitas Sensor, Viskositas Couplant, Intensitas Ultrasonik,
Koefisien Redaman.
8
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
prinsip kerja sistem pengujian tak rusak menghubungkan antara tranduser dengan
berbasis ultrasonik (UT-NDT, Ultrasound material yang akan diperiksa tersebut.
Test – Non Destructive Testing) .
[1]
Penggunaan couplant dapat
Ultrasonik merupakan gelombang suara meningkatkan transmisi energi gelombang
dengan panjang gelombang yang cukup kecil ultrasonik ke dalam suatu material. Dengan
-5
(10 cm s.d. 0,1 cm). Panjang gelombang menggunakan couplant, berkas gelombang
yang cukup kecil tersebut menjadikannya ultrasonik yang masuk ke dalam material
cukup signifikan untuk dimanfaatkan secara dapat lebih ditingkatkan karena couplant
4
luas dalam bidang industri, yaitu memiliki impedansi akustik 10 kali lebih
[5]
dimanfaatkan untuk pengujian tak merusak/ tinggi dari impedansi akustik udara .
Nondestructive Testing (NDT) material. Efektivitas couplant yang diberikan
Pemanfaatan untuk uji material tersebut tergantung pada impedansi akustik,
dimungkinkan karena dengan panjang penyerapan akustik, ketebalan dan
gelombang ultrasonik yang kecil tersebut viskositas. Masing-masing dapat memiliki
akan memudahkannya dipantulkan oleh pengaruh yang kuat pada respon sensitivitas
suatu cacat yang kecil dalam material. Cacat sensor dan akhirnya dapat mengubah cara
kecil itu, misalnya retakan, yang memiliki sensor merespon mode gelombang yang
impedansi akustik yang menyebabkan berbeda. Penelitian ini mempertimbangkan
gelombang ultrasonik terpantul .
[6]
beberapa jenis couplant ultrasonik dan
Pengujian ultrasonik didasari atas membandingkan respon sensor pada setiap
adanya peristiwa deformasi yang bervariasi couplant yang digunakan.
terhadap waktu dan getaran pada material
yang biasa disebut sebagai gelombang Metode
akustik. Gelombang akustik terjadi pada
Penelitian ini dilaksanakan di
partikel yang atom-atomya bergerak
PT.Sucofindo Muara Badak dan di
serempak untuk menghasilkan gelombang
Laboratorium Fisika Dasar Fakultas
mekanik. Bila suatu material tidak berada
dalam kondisi di atas batas keelastisannya, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
maka partikel-partikel penyusun material Universitas Mulawarman. Pengambilan data
primer pengujian ketebalan plat logam
tersebut akan mengalami perpindahan
carbon steel dilakukan di PT. Sucofindo
terhadap titik kesetimbangannya dan akan
dengan menggunakan couplant yang
mendapat dorongan berlawanan arah oleh
beragam, yaitu: air, gliserin dan
suatu gaya yang disebut gaya pembalik.
carboxymethyl cellulose (CMC). Kemudian
Gaya tersebut yang menimbulkan gerak
osilasi di suatu medium berperan dalam pengukuran nilai koefisien viskositas masing-
masing couplant tersebut dilakukan di
perambatan gelombang suara.
Laboratorium Fisika Dasar Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Couplant
Couplant merupakan gel ultrasonik yang Universitas Mulawarman (Fakultas MIPA).
digunakan sebagai media perantara antara Tahapan dalam pengukuran
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
tranduser (elemen piezoelektrik) dan material
pertama, pengukuran intensitas ultrasonik
uji. Dengan bantuan media tersebut berkas
dengan pengujian ketebalan plat logam
gelombang ultrasonik yang diteruskan ke
[2] menggunakan panametric Epoch 650 dan,
dalam material uji akan lebih banyak .
kedua, pengukuran viskositas couplant
Bila sebuah tranduser hanya ditempelkan
pada material yang akan diperiksa, maka dengan teknik bola jatuh menggunakan satu
unit alat pengukur koefisien viskositas milik
sebagian besar gelombang yang berasal dari
laboratorium fisika dasar Fakultas MIPA.
tranduser akan direfleksikan kembali. Hal ini
terjadi karena adanya celah udara antar Penentuan nilai intensitas ultrasonik
permukaan transduser dan material tersebut dimulai dengan mengumpulkan data
walaupun sangat sempit. Celah udara pengujian berupa data parameter untuk
tersebut merupakan media yang tidak dapat penghitungan intensitas dari masing-masing
dilewati oleh gelombang ultrasonik. couplant. Parameter tersebut adalah
Untuk mengatasi masalah terdapatnya impedansi akustik (Z), frekuensi ultrasonik
celah udara antara transduser dan material (f), dan amplitude ultrasonik (A). Nilai
2
uji, disisipkanlah media lain, yaitu couplant, intensitas I (bersatuan W/m ) ditentukan
yang bersifat elastik dan berfungsi untuk dengan menggunakan persamaan:
= ( 2 ) . (1)
9
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
= (4)
= 1− (5)
Gambar 1. Grafik kaitan viskositas couplant CMC
terhadap intensitas bunyi yang ditransmisikan ke
yang untuk → ∞ maka
dalam plat 12.5 mm
∞ = (6)
10
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
11
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
dan intensitas ultrasonik maupun sensitivitas dibuktikan keberlakuannya. Secara teori juga
alat uji ultrasonik dapat diperoleh dengan telah diperoleh kaitan viskositas couplant
metode ilmiah. dengan sensitivitas ultrasonik berbentuk
persamaan logaritmik dan secara ekperimen
telah dibuktikan keberlakuannya.
Daftar Pustaka
[1] Edwin, Rhyan. 2010. Analisis Sinyal
Sistem UT-NDT Sonact-X Untuk
Pendeteksian Keretakan Tabung CNG.
Skripsi Fisika, Universitas Indonesia:
Depok.
Gambar 6. Grafik perbandingan nilai kepekaan [2] Fathoni, MH.,Pirngadi, Harris.,dan Rivai
sensor ultrasonik secara eksperimen dan teori Muhammad. 2013. Perancangan,
data gliserin Pembuatan dan Karakterisasi
Tranduser Ultrasonik 3,5 MHz untuk
Faktor lain yang juga diperhitungkan dalam Pengujian Bahan Padat. Jurnal Teknik.
mencari kepekaan sensor ultrasonik yaitu Fakultas Teknologi Industri. ITS:
konstanta redaman couplant yag digunakan. Surabaya.
Dengan hasil perhitungan formula secara [3] Furqon. 2009. Statistika Terapan Untuk
eksperimen menggunakan metode kuadrat Penelitian. Alfabet: Bandung
terkecil diperoleh suatu kaitan intensitas [4] Stroud, K.A. 2003. Matematika Teknik
gelombang ultrasonik yang sebanding Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
dengan eksponensial koefisien viskositas [5] Theobald, Pete.,Bajram Zeqiri.,Janine
dan konstanta redaman couplant yang Avison. 2008. Couplants and Their
digunakan tersebut. Konstanta redaman (k) Influence On AE Sensor Sensitivity.
untuk data CMC dan gliserin berdasarkan Journal National Physical Laboratory,
hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. Teddington, Middlesex, United
Kingdom.
Tabel 1. Nilai konstanta redaman couplant
Konstanta redaman (k)
[6] Widharto, Sri. 2007. Diktat NDT Non
Ketebalan Benda
Uji (mm) CMC Gliserin Radiasi. Jakarta.
12.5 0.404 ± 0. 252 0.421 ± 0.263 [7] ASME. 2010. Nondestructive
10 0.504 ± 0.252 0.472 ± 0.236 Examination V. ASME International:
7.5 0.672 ± 0.252 0.648 ± 0.243 USA
5 1.007 ± 0.252 0.926 ± 0.232
2.5 2.017 ± 0.252 1.732 ± 0.217
Kesimpulan
12