Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul

Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

KAITAN VISKOSITAS COUPLANT DENGAN SENSITIVITAS SENSOR


ULTRASONIK UNTUK UJI TAK RUSAK

Cici Purnawati1,*, Adrianus Inu Natalisanto2, Supriyanto2


1
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman
2
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman
*
Corresponding Author: cicipurnawati.11@gmail.com

Abstrak Kaitan viskositas couplant dengan sensitivitas sensor ultrasonik dalam uji tak rusak telah
diturunkan secara teoretis dan dibuktikan secara empiris. Kajian teori dilakukan dengan menebak
pola matematis sebaran data dan mengajukan asumsi yang mengaitkan intensitas ultrasonik
terhadap rapat massa couplant dan eksponensial dari viskositas couplant, ketebalan material dan
koefisien redaman. Dari kajian teori diperoleh kaitan berbentuk persamaan logaritmik. Eksperimen
dilakukan dengan mengaktifkan tranduser ultrasonik untuk mengirimkan gelombang pulsa
ultrasonik ke dalam benda uji yang dilapisi couplant dan merekam intensitas gelombang ultrasonik
pantul. Dari hasil eksperimen dengan beragam couplant diperoleh konstanta redaman couplant.
Konstanta redaman couplant gliserin berturut-turut adalah (0,421 ± 0,263) untuk ketebalan benda
uji 12,5 mm; (0,472 ± 0,236) untuk ketebalan benda uji 10 mm; (0,648 ± 0,243) untuk ketebalan
benda uji 7,5 mm; (0,926 ± 0,232) untuk ketebalan benda uji 5 mm; dan (1,732 ± 0,217) untuk
ketebalan benda uji 2,5 mm. Konstanta redaman couplant CMC berturut-turut adalah (0,404 ±
0,252) untuk ketebalan benda uji 12,5 mm; (0,504 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 10 mm;
(0,672 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 7,5 mm; (1,007 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 5
mm; dan (2,017 ± 0,252) untuk ketebalan benda uji 2,5 mm.

Kata kunci Ultrasonik NDT, Sensitivitas Sensor, Viskositas Couplant, Intensitas Ultrasonik,
Koefisien Redaman.

Pendahuluan Sound”. Karya tersebut mengungkap sifat


dan karakteristik gelombang suara dalam zat
Dalam konstruksi tangki penyimpanan
padat, zat cair dan gas. Pemahaman akan
dan pemipaan kerap dilakukan proses
sifat dan karakteristik gelombang, khususnya
pengelasan (welding). Namun sering terjadi
gelombang frekuensi tinggi (ultrasonik), telah
penyambungan dalam proses pengelasan
mendorong pengembangan teknik-teknik
tersebut tidak sempurna, seperti terdapat
yang digunakan dalam pengujian tak
cacat las crack (CR), incomplete fusion (IF), [1]
merusak .
incomplete penetration (IP), dan elongated
Sokolov dari Rusia merupakan orang
indication (EI) .
[7]
pertama yang meneliti tentang gelombang
Cacat las pada suatu konstruksi apabila
ultrasonik. Ia menerapkan gelombang
tidak segera ditangani dapat menimbulkan
tersebut untuk mendeteksi keretakan pada
penjalaran retak yang lebih meluas sehingga
logam. Sejak tahun 1929 tercatat sejumlah
dapat menyebabkan patah getas yang
eksperimen telah dilakukannya. Pada tahun
merugikan. Untuk mengetahui keberadaan
1935 ia berhasil mendisain piezoelectric
cacat di bawah permukaan konstruksi dapat
tranducer yang dapat membangkitkan dan
dilakukan dengan metode uji ultrasonik.
mendeteksi gelombang ultrasonik. Kemudian
Dalam makalah ini akan diungkap kaitan
sekitar tahun 1942 ia berhasil menemukan
sensitivitas pendeteksian metode ultrasonik
teknik pulse echo (teknik gema) untuk
terhadap pengaruhi variasi couplant yang
memperoleh kurva karakteristik gelombang
digunakan dalam pengujian.
ultrasonik pantul yang berisi informasi
keretakan logam. Sementara itu, di Inggris,
Pengujian Ultrasonik
penelitian tentang gelombang ultrasonik
Penelitian yang berhubungan dengan
dipelopori oleh D. O. Sproule dan di Amerika
penggunaan energi suara telah dimulai lebih
Serikat dipelopori oleh F.Firestone.
dari satu abad yang lalu dan terus
Penelitian tentang gelombang ultrasonik
mengalami pengembangan hingga kini.
dapat memberikan pemahaman akan sifat
Langkah awal penelitian tersebut dimulai
dan karakteristik gelombang ultrasonik.
pada tahun 1870-an lewat publikasi Lord
Pemahaman itu yang melandasi perumusan
Rayleigh yang berjudul “The Theory of

8
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

prinsip kerja sistem pengujian tak rusak menghubungkan antara tranduser dengan
berbasis ultrasonik (UT-NDT, Ultrasound material yang akan diperiksa tersebut.
Test – Non Destructive Testing) .
[1]
Penggunaan couplant dapat
Ultrasonik merupakan gelombang suara meningkatkan transmisi energi gelombang
dengan panjang gelombang yang cukup kecil ultrasonik ke dalam suatu material. Dengan
-5
(10 cm s.d. 0,1 cm). Panjang gelombang menggunakan couplant, berkas gelombang
yang cukup kecil tersebut menjadikannya ultrasonik yang masuk ke dalam material
cukup signifikan untuk dimanfaatkan secara dapat lebih ditingkatkan karena couplant
4
luas dalam bidang industri, yaitu memiliki impedansi akustik 10 kali lebih
[5]
dimanfaatkan untuk pengujian tak merusak/ tinggi dari impedansi akustik udara .
Nondestructive Testing (NDT) material. Efektivitas couplant yang diberikan
Pemanfaatan untuk uji material tersebut tergantung pada impedansi akustik,
dimungkinkan karena dengan panjang penyerapan akustik, ketebalan dan
gelombang ultrasonik yang kecil tersebut viskositas. Masing-masing dapat memiliki
akan memudahkannya dipantulkan oleh pengaruh yang kuat pada respon sensitivitas
suatu cacat yang kecil dalam material. Cacat sensor dan akhirnya dapat mengubah cara
kecil itu, misalnya retakan, yang memiliki sensor merespon mode gelombang yang
impedansi akustik yang menyebabkan berbeda. Penelitian ini mempertimbangkan
gelombang ultrasonik terpantul .
[6]
beberapa jenis couplant ultrasonik dan
Pengujian ultrasonik didasari atas membandingkan respon sensor pada setiap
adanya peristiwa deformasi yang bervariasi couplant yang digunakan.
terhadap waktu dan getaran pada material
yang biasa disebut sebagai gelombang Metode
akustik. Gelombang akustik terjadi pada
Penelitian ini dilaksanakan di
partikel yang atom-atomya bergerak
PT.Sucofindo Muara Badak dan di
serempak untuk menghasilkan gelombang
Laboratorium Fisika Dasar Fakultas
mekanik. Bila suatu material tidak berada
dalam kondisi di atas batas keelastisannya, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
maka partikel-partikel penyusun material Universitas Mulawarman. Pengambilan data
primer pengujian ketebalan plat logam
tersebut akan mengalami perpindahan
carbon steel dilakukan di PT. Sucofindo
terhadap titik kesetimbangannya dan akan
dengan menggunakan couplant yang
mendapat dorongan berlawanan arah oleh
beragam, yaitu: air, gliserin dan
suatu gaya yang disebut gaya pembalik.
carboxymethyl cellulose (CMC). Kemudian
Gaya tersebut yang menimbulkan gerak
osilasi di suatu medium berperan dalam pengukuran nilai koefisien viskositas masing-
masing couplant tersebut dilakukan di
perambatan gelombang suara.
Laboratorium Fisika Dasar Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Couplant
Couplant merupakan gel ultrasonik yang Universitas Mulawarman (Fakultas MIPA).
digunakan sebagai media perantara antara Tahapan dalam pengukuran
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
tranduser (elemen piezoelektrik) dan material
pertama, pengukuran intensitas ultrasonik
uji. Dengan bantuan media tersebut berkas
dengan pengujian ketebalan plat logam
gelombang ultrasonik yang diteruskan ke
[2] menggunakan panametric Epoch 650 dan,
dalam material uji akan lebih banyak .
kedua, pengukuran viskositas couplant
Bila sebuah tranduser hanya ditempelkan
pada material yang akan diperiksa, maka dengan teknik bola jatuh menggunakan satu
unit alat pengukur koefisien viskositas milik
sebagian besar gelombang yang berasal dari
laboratorium fisika dasar Fakultas MIPA.
tranduser akan direfleksikan kembali. Hal ini
terjadi karena adanya celah udara antar Penentuan nilai intensitas ultrasonik
permukaan transduser dan material tersebut dimulai dengan mengumpulkan data
walaupun sangat sempit. Celah udara pengujian berupa data parameter untuk
tersebut merupakan media yang tidak dapat penghitungan intensitas dari masing-masing
dilewati oleh gelombang ultrasonik. couplant. Parameter tersebut adalah
Untuk mengatasi masalah terdapatnya impedansi akustik (Z), frekuensi ultrasonik
celah udara antara transduser dan material (f), dan amplitude ultrasonik (A). Nilai
2
uji, disisipkanlah media lain, yaitu couplant, intensitas I (bersatuan W/m ) ditentukan
yang bersifat elastik dan berfungsi untuk dengan menggunakan persamaan:
= ( 2 ) . (1)

9
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

Penentuan nilai koefisien viskositas


couplant dimulai dengan mengumpulkan
data parameter yang digunakan dalam
penghitungan koefisien viskositas, meliputi:
massa jenis bola (ρ), massa jenis fluida (ρ‘),
jari-jari bola (r), waktu tempuh bola saat jatuh
(t), dan jarak jatuh bola (d). Nilai koefisien
viskositas (bersatuan Pa.s) untuk masing-
masing couplant ditentukan dengan
menggunakan persamaa: Gambar 2. Grafik kaitan viskositas couplant
gliserin terhadap intensitas bunyi yang
ʹ ditransmisikan ke dalam plat 12.5 mm
= . (2)
/
Hasil dan Analisa Teori
Hukum fisika merupakan generalisasi
Langkah terakhir adalah penganalisaan ilmiah dari hasil pengamatan empiris atas
kaitan antara intensitas dan viskositas suatu peristiwa alam. Generalisasi tersebut
couplant. Penganalisaan tersebut adalah berupa kaitan antar konsep yang terdapat
dengan menggunakan perangkat uji statistik, pada peristiwa tersebut. Richard Feynman
yakni: diagram pencar, uji penolakan data menambahkan bahwa generalisasi berupa
menurut kriteria chauvenet, uji hipotesis nol, irama dan pola tersebut hanya dapat dilihat
dan analisa regresi. Dari uji tersebut dengan mata analitis. Selanjutnya, Einstein
diperoleh formula empiris sensitivitas uji menambahkan bahwa hukum tersebut dapat
ultrasonik. Formula yang telah diperoleh diturunkan dengan berlandaskan pada
tersebut digunakan untuk acuan dalam asumsi yang dibangun sejalan dengan
pengajuan asumsi teoretis penurunan kaitan peristiwa tersebut.
intensitas gelombang ultrasonik dan Kaitan intensitas terhadap koefisien
sensitivitas uji ultrasonik secara teoritis. viskositas dapat dilihat pada Gambar 1 dan
Gambar 2. Dari gambar tersebut terlihat
Hasil dan Analisa Eksperimen bahwa pola kaitan secara empiris mengikuti
Hasil eksperimen kaitan viskositas bentuk kurva eksponensial, yaitu =
couplant terhadap intensitas ultrasonik (1 − ). [4].
diperlihatkan pada Gambar 1 untuk variasi Bentuk persamaan empiris tersebut
couplant CMC (Carboximethyl Cellulose) dan akan dibuktikan lewat penurunan sebagai
pada Gambar 2 untuk variasi couplant berikut. Diasumsikan bahwa diferensial dari
glyserin. Kedua gambar tersebut intensitas ultrasonik terhadap koefisien
memperlihatkan bahwa semakin kecil nilai
koefisien viskositas couplant, maka semakin viskositas sebanding dengan rapat
kecil intensitas ultrasonik yang massa couplant ( ) dan eksponensial dari
ditransmisikannya. Sebaliknya, semakin koefisien viskositas couplant ( ), ketebalan
besar nilai koefisien viskositas couplant, material ( ) dan tetapan redaman ( ).
maka semakin besar intensitas ultrasonik Pernyataan tersebut memenuhi persamaan:
yang ditransmisikannya.
~ (3)

= (4)

Dengan mengintegrasikan persamaan (4)


dikedua sisi, maka diperoleh

= 1− (5)
Gambar 1. Grafik kaitan viskositas couplant CMC
terhadap intensitas bunyi yang ditransmisikan ke
yang untuk → ∞ maka
dalam plat 12.5 mm

∞ = (6)

10
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

sehingga diperoleh =− (13)


= ∞ (1 − ) (7)
sehingga diperoleh pula nilai yaitu:
Dari persamaan (7) dapat diturunkan

persamaan yang mengaitkan nilai sensitivitas = (14)
dari pengujian ultrasonik dengan viskositas
couplant, yaitu:
Grafik-grafik regresi linear yang terkait
= 10 1− . (8) diperlihatkan pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Penentuan Nilai Tetapan


Penentuan nilai tetapan dalam
persamaan (7) dan (8) dilakukan dengan
membuat grafik kaitan antara intensitas dan
koefisien viskositas. Dengan nilai intensitas
pada sumbu Y sebagai variabel terikat dan
koefisien viskositas pada sumbu X sebagai
variabel bebas. Berdasarkan pola yang
terbentuk, digunakanlah perhitungan dengan
Gambar 3. Regresi linear antara logaritma
menggunakan proses reduksi eror (regresi intensitas dengan viskositas dengan couplant
linear). Berdasarkan bahan yang digunakan, CMC
maka perhitungan regresi dibagi menjadi dua
yaitu data CMC dan data Gliserin.
Berdasarkan ketebalan benda uji, maka
perhitungan regresi dibagi menjadi 10 data
yaitu 5 data CMC dan 5 data gliserin dengan
ketebalan benda uji masing-masing yaitu
12,5 mm; 10 mm; 7,5 mm, 5 mm dan 2,5
mm.
Untuk penenetuan nilai k2 pada
persamaan (7), dilakukan pengelompokkan
sehingga diperoleh:
Gambar 4. Regresi linear antara logaritma
intensitas dengan viskositas dengan couplant
=1− . (9) gliserin

Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa


Persamaan (9) disusun ulang 2
nilai koefisien determinasi (R ) yaitu 0,670
memberikan persaman
atau 67 %. Sedangkan pada gambar (4)
2
koefisien determinasinya (R ) bernilai 0,706
=1− . (10) atau 70,6 %. Nilai koefisien determinasi yang

lebih dari 50 % menandakan adanya korelasi
Logaritma dari persamaan (10) adalah yang kuat dan erat antara dua variabel X
[3]
dan Y . Hal tersebut berarti bahwa terdapat
korelasi yang kuat antara logaritma
= 1− (11) perbandingan intensitas dengan koefisien

viskositas atau dapat disimpulkan bahwa
Persamaan (11) kemudian menghasilkan persamaan regresi linear eksperimen telah
sesuai dengan model persamaan regresi
linear teori.
1− =− (12)

Perbandingan Hasil Eksperimen dan Teori
Gradient garis dari regresi linear antara Berdasarkan gambar tersebut dapat
logaritma intensitas terhadap koefisien dilihat bahwa nilai intensitas yang diperoleh
viskositas merupakan nilai dari (− ) dan secara eksperimen dapat didekati dengan
diperoleh nilai intensitas teori. Hal ini berarti bahwa
kaitan antara koefisien viskositas couplant

11
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

dan intensitas ultrasonik maupun sensitivitas dibuktikan keberlakuannya. Secara teori juga
alat uji ultrasonik dapat diperoleh dengan telah diperoleh kaitan viskositas couplant
metode ilmiah. dengan sensitivitas ultrasonik berbentuk
persamaan logaritmik dan secara ekperimen
telah dibuktikan keberlakuannya.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Nevan Rovane,ST dari PT
Sucofindo yang telah mengijinkan penulis
untuk melakukan penelitian uji ultrasonik di
PT.Sucofindo dan Tim UT-Man yang telah
berbagi ilmu kepada penulis. Bapak Kepala
Gambar 5. Grafik perbandingan intensitas Laboratorium Fisika Dasar dan Kepala
gelombang ultrasonik secara eksperimen dan teori
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
data gliserin
FMIPA Unmul yang telah memberikan saran
dan mengijinkan menggunakan alat-alat
laboratorium.

Daftar Pustaka
[1] Edwin, Rhyan. 2010. Analisis Sinyal
Sistem UT-NDT Sonact-X Untuk
Pendeteksian Keretakan Tabung CNG.
Skripsi Fisika, Universitas Indonesia:
Depok.
Gambar 6. Grafik perbandingan nilai kepekaan [2] Fathoni, MH.,Pirngadi, Harris.,dan Rivai
sensor ultrasonik secara eksperimen dan teori Muhammad. 2013. Perancangan,
data gliserin Pembuatan dan Karakterisasi
Tranduser Ultrasonik 3,5 MHz untuk
Faktor lain yang juga diperhitungkan dalam Pengujian Bahan Padat. Jurnal Teknik.
mencari kepekaan sensor ultrasonik yaitu Fakultas Teknologi Industri. ITS:
konstanta redaman couplant yag digunakan. Surabaya.
Dengan hasil perhitungan formula secara [3] Furqon. 2009. Statistika Terapan Untuk
eksperimen menggunakan metode kuadrat Penelitian. Alfabet: Bandung
terkecil diperoleh suatu kaitan intensitas [4] Stroud, K.A. 2003. Matematika Teknik
gelombang ultrasonik yang sebanding Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
dengan eksponensial koefisien viskositas [5] Theobald, Pete.,Bajram Zeqiri.,Janine
dan konstanta redaman couplant yang Avison. 2008. Couplants and Their
digunakan tersebut. Konstanta redaman (k) Influence On AE Sensor Sensitivity.
untuk data CMC dan gliserin berdasarkan Journal National Physical Laboratory,
hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. Teddington, Middlesex, United
Kingdom.
Tabel 1. Nilai konstanta redaman couplant
Konstanta redaman (k)
[6] Widharto, Sri. 2007. Diktat NDT Non
Ketebalan Benda
Uji (mm) CMC Gliserin Radiasi. Jakarta.
12.5 0.404 ± 0. 252 0.421 ± 0.263 [7] ASME. 2010. Nondestructive
10 0.504 ± 0.252 0.472 ± 0.236 Examination V. ASME International:
7.5 0.672 ± 0.252 0.648 ± 0.243 USA
5 1.007 ± 0.252 0.926 ± 0.232
2.5 2.017 ± 0.252 1.732 ± 0.217

Kesimpulan

Telah diperoleh secara teori kaitan


koefisien viskositas couplant dengan
intensitas ultrasonik berbentuk persamaan
eksponensial dan secara eksperimen telah

12

Anda mungkin juga menyukai