Bab Iii
Bab Iii
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 NEFROLITHIASIS
3.1.1 Anatomi
a.Lapisan ginjal Setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan
fibrus berwarna ungu tua. Lapisan ginjal terbagi atas :
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih
dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusiadewasa. Nefron berfungsi
sebagai regulator air dan zat terlarut(terutama elektrolit) dalam tubuh dengan
cara menyaring darah,kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih
diperlukantubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan
pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawanarus dan
kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebuturin.Sebuah nefron
terdiri dari sebuah komponen penyaring yangdisebut korpuskula (atau badan
Malphigi) yang dilanjutkan olehsaluran-saluran (tubulus).Setiap korpuskula
17
3.1.2 Etiologi
terjadi jika substansi yang menyusun batu terdapat dalam jumlah besar
dalam urin, yaitu ketika volume urin dan kimia urin yang menekan
pembentukan batu menurun. Pada proses nukleasi, natrium hidrogen urat,
asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan
oksalat kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk campuran
batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen.
Teori Nefrolithiasis
faktor ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang
terkandung dalam urin, pekerjaan.
1. Batu Kalsium Batu yang paling sering terjadi pada kasus batu
ginjal. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium
oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur
tersebut.
2. Batu StruvitBatu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran
kemih.
3. Batu Asam Urat Biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit
gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan
terapi anti kanker, dan yang banyak menggunakan obat
urikosurik seperti sulfinpirazon, thiazid, dan salisilat.
4. Batu Jenis Lain Batu sistin, batu xanthine, batu triamteran,
dan batu silikat sangat jarang dijumpa
dan cistien.peningkatan konsentrasi larutan akibat dari intake yang rendah dan
juga peningkatan bahan-bahan organic akibat infeksi saluran kemih atau urin
ststis sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah dengan
adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh produksi ammonium yang
berakibat presipitasi kalsium dan magnesium pospat. Proses pembentukan
batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian dijadikan dalam
beberapa teori :
Batu ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. Umumnya
gejala berupa obstruksi aliran kemih dan infeksi. Gejala dan tanda yang dapat
ditemukan pada penderita batu ginjal antara lain :
1. Nyeri dan pegal di daerah pinggang : Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu
itu berada. Bila pada piala ginjal rasa nyeri adalah akibat dari hidronefrosis
yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya konstan. Terutama timbul pada
costoverteral. (Barbara. 1996:324)
2. Hematuria : Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena adanya
trauma yang disebabkan oleh adanya batu atau terjadi kolik (Ilmu kesehatan
anak, 2002:840)
1. Radiologi.
radiopak ini berbeda untuk berbagai jenis batu sehingga dari sifat ini
umumnya adalah jenis batu asam urat murni. Pada yang radiopak
batu ginjal bila diambil foto dua arah. Pada keadaan tertentu terkadang
penglihatan. Oleh karena itu foto polos sering perlu ditambah foto
24
kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil
. Pemeriksaan USG dapat untuk melihat semua jenis batu, selain itu
3.1.6 Tatalaksana
a. Konservatif
kecil tanpa infeksi tanpa obstruksi atau batu koral pada penderita usia lanjut/fungsi
ginjal yang buruk.
Terapi medik hanya ditujukan pada pasien dengan penyakit metabolik yang
aktif (pembentukan batu baru atau batu lama yang terus membesar). Adapun terapi
simptomatik ditujukan pada nyeri kolik yang timbul yaitu dengan spasmolitik dan
analgetika sentral dengan memperhatikan efek sampingnya yaitu mual dan muntah,
diberikan intravena sewaktu kolik.
b. Pelarutan
Jenis batu yang dapat dilarutkan adalah jenis batu asam urat. Batu ini hanya
terjadi pada keadaan pH air kemih yang asam (pH 6,2). Sehingga dengan pemberian
bikarbonat natrikus dan disertai dengan makan alkalis, batu asam urat diharapkan
dapat larut. Lebih baik bila dibantu dengan usaha menurunkan kadar asam urat
airkemih dan darah dengan bantuan alopurinol, usaha ini cukup memberi hasil yang
baik.
Batu struvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah pembesarannya bila
diberi pengobatan dengan pengasaman air kemih dan pemberian antiurease. Bila
terdapat kuman harus dibasmi, tetapi infeksi pada urolitiasis sukar dibasmi karena
kuman berada di dalam batu yang tidak dapat dicapai oleh antibiotik.
c. Operatif
d. Tindakan Operasi
atau kedua sisi (bilateral). Pembedahan dapat dilakukan dengan sayatan melalui
pinggang, punggung (dorsal) atau perut. Nefrektomi laparoskopik semakin banyak
digunakan sebagai alternatif untuk nefrektomi konvensional dalam kasus-kasus
tertentu. Ketika ginjal diangkat, ginjal tersisa yang sehat akan mengambil alih
fungsi ginjal yang diangkat. Jika kedua ginjal diangkat, dialisis harus dilakukan
untuk mengambil alih fungsi ginjal, kecuali dilakukan transplantasi dengan ginjal
baru.